Anda di halaman 1dari 40

Efektivitas Daun Ceri dan Buah Jambu Biji

Terhadap Kadar Gula Darah Pada Pasien


Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Puskesmas
Tanjungpinang Kota
A. Latar Belakang
Diabetes Mellitus (DM) merupakan kumpulan penyakit
metabolisme yang ditandai dengan peningkatan kadar gula
darah (hiperglikemia) yang disebabkan karena kegagalan
sekresi insulin atau kerja insulin (American Diabetes
Association, 2013).

Diabetes mellitus ada dua tipe yaitu diabetes mellitus tipe


1 dan diabetes mellitus tipe 2. Menurut Roihatul dan
Musriana (2016) Diabetes mellitus tipe 2 penyakit diabetes
yang disebabkan karena sel-sel tubuh tidak menggunakan
insulin sebagai sumber energy atau sel-sel tubuh tidak
merespon insulin yang dilepaskan pankreas, inilah yang
disebut resistensi insulin.
• Menurut WHO (World Health Organization) tahun 2015,
415 juta orang dewasa dengan diabetes

• Indonesia merupakan negara dengan penderita DM


terbanyak ke enam di dunia dengan jumlah penderita DM
mencapai 10,3 juta jiwa. Diperkirakan angka tersebut
akan terus mengalami kenaikan hingga mencapai 16,7
juta jiwa pada tahun 2045.

• Dinas kesehatan (Dinkes) kota Tanjungpinang Tercatat


sepanjang tahun 2017 lalu, sebanyak 2.109 kasus dan
pada tahun 2018 dari bulan januari sampai dengan bulan
agustus tercatat 2.272 kasus
B. Rumusan Masalah

“Apakah daun ceri dan buah jambu biji efektif terhadap


penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus
tipe 2 di Puskesmas Tanjungpinang Kota?”.
C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui efektivitas daun ceri dan buah jambu biji
terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes
mellitus tipe 2 di puskesmas Tanjungpinang Kota.

2. Tujuan khusus
a. Diketahuinya distribusi frekuensi karakteristik usia dan
jenis kelamin responden.
b. Diketahuinya distribusi frekuensi kadar gula darah
sebelum dan sesudah diberikan rebusan daun ceri.
c. Diketahuinya distribusi frekuensi kadar gula darah
sebelum dan sesudah diberikan rebusan buah jambu biji.
d. Diketahuinya perbedaan kadar gula darah sebelum dan

sesudah diberikan air rebusan daun ceri.

e. Diketahuinya perbedaan kadar gula darah sebelum dan

sesudah diberikan air rebusan buah jambu biji.

f. Diketahuinya perbedaan kadar gula darah antara kelompok yang

diberikan rebusan daun ceri dan kelompok rebusan buah jambu

biji.
D. Manfaat Penelitian
Sebagai penggunaan terapi-terapi komplementer dengan
menggunakan terapi alternative, terutama air rebusan daun
ceri dan rebusan buah jambu biji terhadap kadar gula
darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2.
Muntingia Calabura L

• Muntingia calabura L
adanya senyawa aktif
yang terkandung
didalamnya seperti
flavonoid, chalcone, dan
tanin.
Psidium Guajava
• Menurut Arief (2015)
daun psidium guajava
mengandung tanin,
eugenol (minyak asiri),
zat samak, triterpinoid,
vitamin A, vitamin B1,
dan vitamin C yang
tinggi.
Kerangka Teoretik
1. Kerangka Teoritis

Faktor-faktor yang mempengaruhi :


genetik/keturunan, lingkungan, usia,
obesitas

Pengobatan menggunakan obat


DM Tipe 2 anti diabetes
(Non Insulin Dependen)
Pengobatan menggunakan bahan
herbal alternative

Rebusan muntingia calabura L Rebusan psidium guajava

Kadar gula darah


2. Definisi Konseptual
Daun Ceri
Pre Post
Kadar gula darah Kadar gula darah
pada responden Pada responden

Pre Post
Buah Jambu Biji

Kadar gula darah Kadar gula darah


pada responden pada responden
3. Definisi Operasional

variabel Definisi operasional Alat Cara Hasil Skala


ukur ukur
Independen: Memberikan air Lembar observa 0 = tidak
air rebusan rebusan daun ceri. observa si diberikan
daun ceri Gunakan air 1 liter si air rebusan
dan 50–100 gram (5 - daun ceri
10 lembar) daun ceri 1=
yang telah dicuci diberikan
bersih dan rebus air rebusan
dengan 1 liter air daun ceri
hingga mendidih dan
tersisa separuhnya.
Waktu pemberian:
Diberikan sebanyak 2
x dalam sehari.
Independe Memberikan air rebusan Lembar Obser 0 = tidak
n: buah jambu biji. observa vasi diberikan air
air rebusan 1 buah jambu biji yang si rebusan buah
mengkal di potong-potong, jambu biji
buah selanjutnya rebus
jambu biji 1 = diberikan air
potongan buah jambu biji rebusana buah
kedalam air sebanyak 1
jambu biji
liter hingga air mendidih
dan air tersisa
separuhnya. Saring
terlebih dahulu sebelum
diminum.
Waktu pemberian :
Diberikan sebanyak 2 x
sehari.

Dependen: Kadar gula darah sewaktu Alat Obser Jika kadaar gula Ordinal
Kadar gula yang diambil pada waktu ukur vasi darah sewaktu ≤
darah kadar 180mg/dl disebut
tertentu yang dilakukan normal, kadaar
sebelum dan setelah gula gula darah
darah sewaktu ≥
mengkonsumsi terapi
digital 180mg/dl disebut
herbal. hiperglikemia
Hipotesis penelitian
Daun ceri dan buah jambu biji efektif terhadap penurunan
kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di
Puskesmas Tanjungpinang Kota.
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan
efektivitas daun ceri dan buah jambu biji terhadap kadar gula darah
pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Tanjungpinang
Kota.
B. Waktu dan tempat penelitian
1. Waktu penelitian
Terdiri dari tiga tahap yaitu : tahap persiapan dilakukan bulan 14
September dan 19 Desember 2018. Selama tahap ini penelitian
melakukan studi awal dan studi kepustakaan, yang dilanjutkan dengan
penyusunan proposal. Taha[ pelaksanaan dilakukan pada 14
September sampai dengan 19 Desember.
2. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Tanjungpinang Kota dengan
pengambilan data responden yang berkunjung ke Puskesmas
Tanjungpinang Kota
Metode penelitian
Penelitian kuantitatif dengan jenis pendekatan studi
komparasi yang membandingkan dua perlakuan atau lebih.

Model rancangan ini adalah dengan melakukan observasi


sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah dengan
kelompok kontrol.
1. Populasi
semua penderita diabetes mellitus di Puskesmas
Tanjungpinang Kota yaitu sebanyak 172 orang di bulan
Oktober 2018.

2. Sampel
Pengambilan sampel dengan puposive sampling
menggunakan rumus Arikunto, 2010.

n = 10% x 172 n = 10% x N


= 17,2 sampel
Alat Pengumpulan Data
1. Lembar Observasi
2. Alat ukur kadar gula darah digital
1. Validitas
tidak lagi dilakukan uji validitas karena telah memenuhi
Standar Nasional Indonesia (SNI).

2. Reliabilitas
tidak dilakukan karena alat ukur yang digunakan berupa
alat ukur kadar gula darah sewaktu digital adalah alat yang
umum digunakan untuk pengukuran serupa atau
pengukuran kadar gula darah sewaktu yang telah
memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
Teknik Analisa Data

1. Uji Univariat
Dalam penelitian ini uji univariat menampilkan distribusi
frekuensi karakteristik usia dan jenis kelamin responden,
distribusi frekuensi kadar gula darah pre test dan post test
serta perbedaan penurunan kadar gula darah pada
masing-masing kelompok perlakuan.
2. Uji Bivariat
Analisis bivariat pada penelitian ini menggunakan uji
parametrik. Sebelum uji parametrik dilakukan uji
homogenitas dengan menggunakan uji levin dengan p
value >0.05 (berdistribusoi homogen), setelah dilakukan uji
homogenitas dilakukan uji normalitas pada penilitian ini
dengan menggunakan uji sapiro wilk karena nilai p value
>0.05 jika normal dilakukan uji paired t-test.
a. Bila p value < 0,05 Hо diterima. Artinya ada perbedaan
yang signifikan.
b. Bila p > 0.05 Hо ditolak. Artinya tidak ada perbedaan
yang signifikan.
Analisis Univariat
a. Distribusi Frekuensi Usia dan Jenis Kelamin

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia
Penderita DM tipe 2 di Puskesmas Tanjungpinang Kota (n=34)
No Variabel Daun Ceri Buah Jambu Biji
    F % F %
1. Jenis Kelamin        
  Laki-laki 0 0 0 0
  Perempuan 17 100% 17 100%
2. Usia        
  36 – 45 7 41.2% 9 52.9%
  46 – 55 10 58.8% 8 47.1%

  Total 17 100% 17 100%


• Berdasarkan tabel 4.1 diatas didapatkan hasil penelitian
pada kelompok rebusan daun ceri rata-rata berjenis
kelamin perempuan sebanyak 17 orang (100%) dan pada
kelompok rebusan buah jambu biji 17 orang (100%)
berjenis kelamin perempuan, sedangkan mayoritas
responden kelompok rebusan daun ceri berada pada
rentang usia 36 - 45 tahun sebanyak 7 orang (41.2%)
pada rentang usia 46 - 55 tahun sebanyak 10 orang
(58.8%) dan responden kelompok rebusan buah jambu
biji pada rentang usia 36 - 45 tahun sebanyak 9 orang
(52.9%) pada rentang usia 46 – 55 tahun sebanyak 8
orang (47.1%).
b. Distribusi frekuensi kadar gula darah sebelum dan
sesudah diberikan rebusan daun ceri

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Kadar Gula Darah sebelum dan sesudah Diberikan
Rebusan Daun Ceri

Kategori Kadar Gula Darah Sebelum Sesudah

f % F %

Buruk ≥180 mg/dL 17 100% 17 100%

Baik (80-144 mg/dL) 0 0 10 58,8%

Sedang (145-179 mg/dL) 0 0 7 41,2%

Total     17 100%
• Berdasarkan tabel 4.2 diatas didapatkan hasil
pemeriksaan kadar gula darah dari 17 responden
sebelum pemberian rebusan daun ceri sebanyak 100%
atau keseluruhan dari responden memiliki kadar gula
darah yang tinggi (hiperglikemia) dan 10 responden
setelah dilakukan perlakuan didapatkan hasil pada
pemberian rebusan daun ceri mengalami penurunan
kadar gula darah kategori baik (58.8%), sedangkan 7
responden yang lainnya di dapatkan hasil pada
pemberian rebusan daun ceri mengalami penurunan
kadar gula darah kategori sedang (41.2%).
c. Distribusi Frekuensi Kadar Gula Darah Sebelum dan
Sesudah Diberikan Rebusan Buah Jambu Biji

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Kadar Gula Darah sebelum dan sesudah Diberikan
Rebusan Buah Jambu Biji

Kategori Kadar Gula Darah Sebelum Sesudah


f % F %

Buruk ≥180 mg/dL 17 100% 17 100%


Baik (80-144 mg/dL) 0 0 9 52.9%

Sedang (145-179 mg/dL) 0 0 8 47.1%

Total     17 100%
• Berdasarkan tabel 4.3 diatas didapatkan hasil
pemeriksaan kadar gula darah dari 17 responden
sebelum pemberian rebusan daun ceri sebanyak 100%
atau keseluruhan dari responden memiliki kadar gula
darah yang tinggi (hiperglikemia) dan setelah dilakukan
perlakuan didapatkan hasil pada pemberian rebusan daun
ceri dalam penurunan kadar gula darah kategori baik
sebanyak 9 (52.9%) responden, sedangkan yang lainnya
di dapatkan hasil pada pemberian rebusan daun ceri
dalam penurunan kadar gula darah kategori sedang
sebanyak 8 (47.1%) responden.
Analisis Bivariat
• Analisis bivariat pada penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui efektivitas daun ceri dan buah jambu biji
terhadap penurunan kadar gula darah sebelum (pre test)
sesudah (post test) dengan menggunakan uji t-Test
dikarenakan data berbentuk normal dengan p value ≤
0.05
a. Perbedaan Sebelum dan Sesudah Diberikan Air
Rebusan Daun Ceri Terhadap Penurunan Kadar Gula
Darah
Tabel 4.4
Perbedaan Sebelum dan Sesudah Diberikan Air Rebusan Daun Ceri Terhadap
Penurunan Kadar Gula Darah

Kelompok Mean SD Minimal - Maksimal T p value

Pre 222.82 13.473 190 – 272 26.582 0.000

Post 144.82 4.599 140 – 170  


• Berdasarkan tabel 4.4 diatas, didapatkan dari hasil uji
statistik sebelum dilakukan uji statistik Mean (222.82), Std
(13.473), Minimal-Maksimal (190 – 271), p value (0.000)
sedangkan sesudah dilakukan uji statistik Mean (144.82),
SD (4.599), Minimal-Maksimal (140 – 170), p value
(0.000) dengan demikian dapat disimpulkan secara
signifikan ada pengaruh rebusan daun ceri terhadap
penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes
mellitus tipe 2 di Puskesmas Tanjungpinang Kota.
b. Perbedaan Sebelum dan Sesudah diberikan Air
Rebusan Buah Jambu Biji Terhadap Penurunan Kadar
Gula Darah
Tabel 4.5
Efektivitas Sebelum dan Sesudah Diberikan Air Rebusan Buah Jambu Biji
Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah

Kelompok Mean SD Minimal - Maksimal t p value

Pre 216.76 21.982 190 – 272 16.662 0.000

Post 149.35 10.000 140 – 170  


• Berdasarkan tabel 4.3 diatas, didapatkan dari hasil uji
statistik sebelum dilakukan uji statistik Mean (216.76), SD
(21.982), Minimal-Maksimal (190 – 271), p value (0.000)
sedangkan sesudah dilakukan uji statistik Mean (149.35),
SD (10.000), Minimal-Maksimal (140 – 170), p value
(0.000) dengan demikian dapat disimpulkan secara
signifikan ada pengaruh rebusan buah jambu biji terhadap
penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes
mellitus tipe 2 di Puskesmas Tanjungpinang Kota.
c. Perbedaan Efektivitas Kadar Gula Darah pada Kelompok
Rebusan Daun Ceri dan Kelompok Rebusan Buah Jambu
Biji
Table 4.6
Perbedaan efektivitas Kadar gula darah Pada Kelompok rebusan daun ceri dan
kelompok rebusan buah jambu biji

Kelompok Mean SD t p value

Rebusan Daun Ceri 211.84 14.811 -3.255 0.003

Rebusan Buah Jambu Biji 229.87 17.476 -3.191 0.004


• Berdasarkan tabel 4.6 diatas, didapatkan dari hasil uji
statistik pada kelompok rebusan daun ceri didapatkan
nilai mean 211.84, SD 14.811, t -3.255 dan p value 0.003
sedangkan pada kelompok rebusan buah jambu biji
didapatkan nilai mean 229.87, SD 17.476, t -3.191 dan p
value 0.004, dengan demikian dapat disimpulkan hampir
tidak ada perbedaan yang signifikan antara rebusan daun
ceri dan rebusan buah jambu biji terhadap penurunan
kadar gula darah.
Pengujian Persyaratan
• Dalam penelitian ini distribusi data kadar kolestrol baik
pretest dan posttest untuk perlakuan rebusan daun ceri
dan rebusan buah jambu biji dapat disimpulkan bahwa
data distribusi normal, sehingga penelitian ini
menggunakan uji t-Test.
Pengujian Hipotesis
• Pengujian hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah “Ada efektifitas daun ceri dan buah jambu biji terhadap kadar
gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas
Tanjungpinang Kota”.
• Untuk melakukan pengujian hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan uji statistik independen t-Test dimana didapatkan hasil
penelitian dari rebusan daun ceri dan rebusan buah jambu biji
terhadap penurunan kadar gula darah dengan p value 0.000, rebusan
daun ceri p value 0.003, rebusan buah jambu biji p value 0.004.
• Sehingga dapat disimpulkan bahwa rebusan daun ceri dan rebusan
buah jambu biji sama – sama efektif terhadap penurunan kadar gula
darah. Dari kedua rebusan daun ceri dan rebusan buah jambu biji
tidak ada pengaruh yang signifikan antara rebusan daun ceri
dibandingkan dengan rebusan buah jambu biji terhadap penurunan
kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di
Puskemas Tanjungpinang Kota.
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian adalah:
• Karakteristik responden dari 34 orang di Puskesmas
Tanjungpinang Kota sebagian besar responden yang
menderita diabetes mellitus tipe 2 dengan jenis kelamin
perempuan 100%, responden berusia 46 – 55 tahun 94.7
%.
• Kadar gula darah responden sebelum diberikan kelompok
rebusan daun ceri (pretest) batas tinggi (>180mg/dL) 100
%, kelompok rebusan buah jambu biji (pretest) dalam
batas tinggi (>180mg/dL) 100%.
• Kadar gula darah responden sesudah diberikan kelompok
rebusan daun ceri (posttest) dalam kategori baik (58.8%)
10 responden, dalam kategori sedang (41.2%) 7
responden, sedangkan kelompok rebusan buah jambu biji
(posttest) (52.9%) 9 responden, dalam kategori sedang
(47.1%) 8 responden.

Uji t-Test didapatkan nilai p value 0.003 (0.05) rebusan


daun ceri didapatkan, sedangkan pada kelompok rebusan
buah jambu biji didapatkan p value 0.004 (0.05). Sehingga
dapat disimpulkan bahwa rebusan daun ceri dan rebusan
jambu biji efektif terhadap penurunan kadar gula darah.
Dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara rebusan
daun ceri dan rebusan buah jambu biji terhadap penurunan
kadar gula darah.
Implikasi
• Hasil penelitian ini menunjukkan adanya efektivitas
pemberian rebusan daun ceri dan rebusan buah jambu
biji terhadap kadar gula darah pada pasien di Puskesmas
Tanjungpinang Kota. Diharapkan untuk Puskesmas
Tanjungpinang Kota dapat menggunakan tindakan non-
farmakologi ini sebagai tindakan upaya menurunkan
kadar gula darah.
• TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai