Oke Coyyy
Oke Coyyy
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui efektivitas daun ceri dan buah jambu biji
terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes
mellitus tipe 2 di puskesmas Tanjungpinang Kota.
2. Tujuan khusus
a. Diketahuinya distribusi frekuensi karakteristik usia dan
jenis kelamin responden.
b. Diketahuinya distribusi frekuensi kadar gula darah
sebelum dan sesudah diberikan rebusan daun ceri.
c. Diketahuinya distribusi frekuensi kadar gula darah
sebelum dan sesudah diberikan rebusan buah jambu biji.
d. Diketahuinya perbedaan kadar gula darah sebelum dan
biji.
D. Manfaat Penelitian
Sebagai penggunaan terapi-terapi komplementer dengan
menggunakan terapi alternative, terutama air rebusan daun
ceri dan rebusan buah jambu biji terhadap kadar gula
darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2.
Muntingia Calabura L
• Muntingia calabura L
adanya senyawa aktif
yang terkandung
didalamnya seperti
flavonoid, chalcone, dan
tanin.
Psidium Guajava
• Menurut Arief (2015)
daun psidium guajava
mengandung tanin,
eugenol (minyak asiri),
zat samak, triterpinoid,
vitamin A, vitamin B1,
dan vitamin C yang
tinggi.
Kerangka Teoretik
1. Kerangka Teoritis
Pre Post
Buah Jambu Biji
Dependen: Kadar gula darah sewaktu Alat Obser Jika kadaar gula Ordinal
Kadar gula yang diambil pada waktu ukur vasi darah sewaktu ≤
darah kadar 180mg/dl disebut
tertentu yang dilakukan normal, kadaar
sebelum dan setelah gula gula darah
darah sewaktu ≥
mengkonsumsi terapi
digital 180mg/dl disebut
herbal. hiperglikemia
Hipotesis penelitian
Daun ceri dan buah jambu biji efektif terhadap penurunan
kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di
Puskesmas Tanjungpinang Kota.
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan
efektivitas daun ceri dan buah jambu biji terhadap kadar gula darah
pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Tanjungpinang
Kota.
B. Waktu dan tempat penelitian
1. Waktu penelitian
Terdiri dari tiga tahap yaitu : tahap persiapan dilakukan bulan 14
September dan 19 Desember 2018. Selama tahap ini penelitian
melakukan studi awal dan studi kepustakaan, yang dilanjutkan dengan
penyusunan proposal. Taha[ pelaksanaan dilakukan pada 14
September sampai dengan 19 Desember.
2. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Tanjungpinang Kota dengan
pengambilan data responden yang berkunjung ke Puskesmas
Tanjungpinang Kota
Metode penelitian
Penelitian kuantitatif dengan jenis pendekatan studi
komparasi yang membandingkan dua perlakuan atau lebih.
2. Sampel
Pengambilan sampel dengan puposive sampling
menggunakan rumus Arikunto, 2010.
2. Reliabilitas
tidak dilakukan karena alat ukur yang digunakan berupa
alat ukur kadar gula darah sewaktu digital adalah alat yang
umum digunakan untuk pengukuran serupa atau
pengukuran kadar gula darah sewaktu yang telah
memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
Teknik Analisa Data
1. Uji Univariat
Dalam penelitian ini uji univariat menampilkan distribusi
frekuensi karakteristik usia dan jenis kelamin responden,
distribusi frekuensi kadar gula darah pre test dan post test
serta perbedaan penurunan kadar gula darah pada
masing-masing kelompok perlakuan.
2. Uji Bivariat
Analisis bivariat pada penelitian ini menggunakan uji
parametrik. Sebelum uji parametrik dilakukan uji
homogenitas dengan menggunakan uji levin dengan p
value >0.05 (berdistribusoi homogen), setelah dilakukan uji
homogenitas dilakukan uji normalitas pada penilitian ini
dengan menggunakan uji sapiro wilk karena nilai p value
>0.05 jika normal dilakukan uji paired t-test.
a. Bila p value < 0,05 Hо diterima. Artinya ada perbedaan
yang signifikan.
b. Bila p > 0.05 Hо ditolak. Artinya tidak ada perbedaan
yang signifikan.
Analisis Univariat
a. Distribusi Frekuensi Usia dan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia
Penderita DM tipe 2 di Puskesmas Tanjungpinang Kota (n=34)
No Variabel Daun Ceri Buah Jambu Biji
F % F %
1. Jenis Kelamin
Laki-laki 0 0 0 0
Perempuan 17 100% 17 100%
2. Usia
36 – 45 7 41.2% 9 52.9%
46 – 55 10 58.8% 8 47.1%
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Kadar Gula Darah sebelum dan sesudah Diberikan
Rebusan Daun Ceri
f % F %
Total 17 100%
• Berdasarkan tabel 4.2 diatas didapatkan hasil
pemeriksaan kadar gula darah dari 17 responden
sebelum pemberian rebusan daun ceri sebanyak 100%
atau keseluruhan dari responden memiliki kadar gula
darah yang tinggi (hiperglikemia) dan 10 responden
setelah dilakukan perlakuan didapatkan hasil pada
pemberian rebusan daun ceri mengalami penurunan
kadar gula darah kategori baik (58.8%), sedangkan 7
responden yang lainnya di dapatkan hasil pada
pemberian rebusan daun ceri mengalami penurunan
kadar gula darah kategori sedang (41.2%).
c. Distribusi Frekuensi Kadar Gula Darah Sebelum dan
Sesudah Diberikan Rebusan Buah Jambu Biji
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Kadar Gula Darah sebelum dan sesudah Diberikan
Rebusan Buah Jambu Biji
Total 17 100%
• Berdasarkan tabel 4.3 diatas didapatkan hasil
pemeriksaan kadar gula darah dari 17 responden
sebelum pemberian rebusan daun ceri sebanyak 100%
atau keseluruhan dari responden memiliki kadar gula
darah yang tinggi (hiperglikemia) dan setelah dilakukan
perlakuan didapatkan hasil pada pemberian rebusan daun
ceri dalam penurunan kadar gula darah kategori baik
sebanyak 9 (52.9%) responden, sedangkan yang lainnya
di dapatkan hasil pada pemberian rebusan daun ceri
dalam penurunan kadar gula darah kategori sedang
sebanyak 8 (47.1%) responden.
Analisis Bivariat
• Analisis bivariat pada penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui efektivitas daun ceri dan buah jambu biji
terhadap penurunan kadar gula darah sebelum (pre test)
sesudah (post test) dengan menggunakan uji t-Test
dikarenakan data berbentuk normal dengan p value ≤
0.05
a. Perbedaan Sebelum dan Sesudah Diberikan Air
Rebusan Daun Ceri Terhadap Penurunan Kadar Gula
Darah
Tabel 4.4
Perbedaan Sebelum dan Sesudah Diberikan Air Rebusan Daun Ceri Terhadap
Penurunan Kadar Gula Darah