Oportunistik
( Candida albicans)
dengan Metode Germ Tube
KELOMPOK 1
AZMI NADIAH SALSABILA
DEVI FERNANDA PUTRI
FADILAH IKA LUTVIANA
RIRIN NUR ISNAINI
SUSY SYAFITRI
LANDASAN TEORI
Invasi jamur khususnya Candida spp. bisa terjadi pada berbagai organ tubuh seperti kulit,
saluran pencernaan, saluran pernafasan dan saluran kemih. Invasi Candida spp pada saluran
kemih dapat diketahui dengan ditemukannya Candida sp pada urin atau yang disebut
candiduria. Kriteria kandiduria dapat ditegakkan jika ditemukan Candida sp, ≥103 CFU/ml urin.
Termasuk dalam salah satu penyebab mikosis oportunistik.
Mikosis oportunistik ialah infeksi oleh jamur yang biasanya tidak menimbulkan penyakit pada
orang dengan sistem kekebalan tubuh yang normal, tetapi dapat menyerang apabila sistem
kekebalan tubuh menurun.
Pasien dengan gangguan pertahanan penjamu rentan terhadap fungi yang terdapat dimana-
mana, tetapi orang sehat yang terpajan biasanya resisten. Pada banyak kasus, tipe fungi dan
perjalanan penyakit infeksi mikosis ditentukan oleh keadaan predisposisi penjamu. Sebagai
anggota flora mikroba normal, Candida dan ragi serumpun merupakan oportunistik endogen.
Infeksi yang disebabkan karena candida disebut dengan candidiasis. Infeksi yang ditimbulkan
dapat akut atau kronis dan superficial atau profundal
Candida sp. juga merupakan mikroorganisme eukariotik yang umumnya bersifat dimorfik,
tumbuh sebagai yeast (sel ragi bertunas), pseudohifa, dan/atau hifa sejati. Dari berbagai
penelitian yang telah dilakukan, 60% dari spesies Candida sp. yang diisolasi dari tempat
infeksi merupakan C.albicans.
Pada tes morfologi sederhana yang dilakukan untuk membedakan C.albicans dengan
Candida sp yang lain yaitu dengan menanamkan bahan kedalam agar dextrosa glukosa
sabouroud, disimpan dalam suhu kamar 37oC. Identifikasi untuk C.albicans dilakukan dengan
membiakannya pada corn meal agar. Pada media ini, akan membentuk chlamydoconidia dan
pada serumnya akan membentuk germ tube. Bila terbentuk germ tube maka kesimpulannya
adalah C.albicans.
Definisi Germ Tube
Biakan diinkubasi pada suhu 37˚C didalam incubator selama 2-3 jam
Pembacaan Hasil
Setelah biakan
Candida dalam putih Diletakan 1-2 tetes Diletakan 1-2 tetes
telur selesai diatas kaca objek , diatas kaca objek ,
diinkubasi kemudian tutup dengan cover tutup dengan cover
diambil dengan pipet glass. glass.
Pasteur atau ose.
Hasil
MAKROSKOPIS
Keterbatasan Tes
1. C. tropicalis juga dapat membentuk pseudohifa awal yang juga
dapat diartikan sebagai germ tube, tetapi pseudohifa C.
tropicalis mengalami penyempitan di titik awal
2. Inokulum yang terlalu berat dapat menghambat pembentukan
germ tube
3. Tes ini hanya sebagian dari keseluruhan tes untuk identifikasi
ragi. Tes lebih lanjut tetap diperlukan untuk identifikasi yang asli
Morfologi
Bentuk Blastospora ( sel ragi T
Bulat, lonjong atau bulat lonjong
Berukuran besar yaitu 2-5 micron hingga 2-5,5 micron x 5-28 micron
Bentuk Clamydospora
- berdinding tebal dengan diameter 8 – 12 micron
Koloni
Pada DSA berbentuk bulat dengan permukaan cembung, halus, licin dan kadang pada koloni
yang telah tua dapat berlipat-lipat.
Warna koloni putih kekuningan dan berbau asam seperti aroma tape
Pada media cair seperti glucose yeast , extract pepton C.albicans tumbuh didasar tabung
Pada medium yang mengandung protein misalnya putih telur, serum atau plasma
darah dalam waktu 1-2 jam pada suhu 37 derajat Celcius terjadi pembentukan
kecambah dari blastospora.
Candida albicans tumbuh optimal pada ph 4,5 – 6,5 dan pada suhu 28 – 37
derajat celcius
PATOGENESIS
1. Asymptomatic candiduria.
Pasien ini biasanya tidak menunjukkan adanya tanda-tanda atau gejala gejala yang
menunjukkan infeksi saluran kemih dan terjadi pada pasien ranap yang
menggunakan kateter dalam waktu lama.
2. ISK traktus urinarius inferior (sistitis).
Gejala Infeksi saluran kemih traktus urinarius inferior hadir dengan tanda-tanda dan
gejala dari iritasi kandung kemih yaitu dengan adanya disuria, hematuria, frekuensi,
urgensi, dan nyeri suprapubik. Sistoskopi dilakukan bila ada jamur yang diindikasikan
sebagai infeksi.1
3. ISK bagian atas.
Pasien dengan infeksi pada saluran kencing bagian atas selalu hadir dengan demam,
leukositosis, dan nyeri pada sudut costovertebral.