Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN

MENINGITIS PADA ANAK

NIRMALA ANDRIANI HUSAIN


841418086
MENINGITIS???

• Meningitis merupakan inflamasi pada selaput otak yang


mengenai lapisan piamater dan ruang subarachnoid
maupun arachnoid, dan termasuk cairan serebrospinal
(CCS) (Hickey, 1997).   
ETIOLOGI
1.Bakteri
2.Virus
3.Faktor prediposisi
4.Faktor maternal
5.Faktor imonologi
6.Anak dengan kelainan sistem saraf pusat
Patofisiologi
Efek peradangan akan menyebabkan peningkatan cairan cerebro spinal yang
dapat menyebabkan obstruksi dan selanjutnya terjadi hidrosefalus dan
peningkatan tekanan intra kranial. Efek patologi dari peradangan tersebut
adalah Hiperemi pada meningen. Edema dan esudasi yang kesemuanya
menyebabkan peningkatan intra kranial.
Organisasi masuk melalui sel darah merah blood brain barrier. Masuknya dapat
melalui trauma penetrasi, prosedur pembedahan, atau pecahnya abses serebral
atau kelainan sistem saraf pusat. Otorrhea atau rhinorrhea akibat fraktur dasar
tenggkorak dapat menimbulkan meningitis, dimana terjadi hubungan antara
CSF dan dunia luar.
KLASIFIKASI
Meningitis bacterial/purulenta /septik
Meningitisi bakterial 

Meningitis virus

Meningitis jamur
MANIFESTASI KLINIK

Trias klasik gejala meningitis adalah demam, sakit kepala, dan kaku
kuduk. Namun pada anak di bawah usia dua tahun, kaku kuduk atau
tanda iritasi meningen lain mungkin tidak ditemui. Perubahan
tingkat kesadaran lazim terjadi dan ditemukan pada hingga 90%
pasien. (Jay Tureen. Buku Ajar Pediatri Rudolph,vol.1, 2006 )
PENCEGAHAN

Meningitis dapat dicegah dengan cara mengenali dan mengerti


dengan baik faktor presdisposisi seperti otitis media atau infeksi
saluran napas (seperti TBC) dimana dapat menyebabkan meningitis
serosa. Dalam hal ini yang paling penting adalah pengobatan tuntas
(antibiotik) walaupun gejala-gejala infeksi tersebut telah hilang.
PENGKAJIAN
• Identifikasi pasien
• Keluhan utama
• Riwayat penyakit sekarang
• Riwayat penyakit dahulu/yang pernah dialami
• Riwayat imunisasi
• Riwayat gizi
• Kondisi lingkungan
• Pola kebiasaan
• Pemeriksaan FisiK
• Kepala & Leher
• Dada
• Abdomen
• Sistem Integumen
• Ekstermitas
Diagnosa keperwatan

• Intoleransi aktivitas
• Bersihan jalan napas tidak efektif
• resiko ketidakseimbangan cairan
intervensi keperawatan
no Diagnosa keperawatan siki slki
1 Intoleransi aktivitas (D.0056) Managemen energi (I.05178) Toleransi aktivitas (L.05047)
Kategori: fisiologis Definisi: Definisi:
Subkategori:Aktivitas/istrahat Mengidentifikasi dan mengelola penggunaan Respon fisiologis terhadap
Definisi: energi untuk mengatasi atau mencegah
Ketidak cukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. kelelahan dan mengoptimalkan proses aktivitas yang membutuhkan
Penyebab: pemulihan tenaga
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen Tindakan Kriteria hasil:
tirah baring Observasi: 1. frekuensi nadi (5)
kelemahan identifikasi ganguan tubuh yang 2. keluhan lelah (5)
imobilitas mengakibatkan kelelahan 3. dispnea saat akfititas (5)
gaya hidup monoton monitor kelelahan fisik dan emosional 4. dispnea setelah akfitas 5
Gejala dan tanda mayor: monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama Ket:
Subjektif: melakukan aktivitas
1. mengeluh lelah terapeutik: 1. meningkat
Objektif: sediakan lingkungan nyaman dan rendah 2.menurun
1. frekuensi jantung meningkat >20% dari kondisi istrahat stimulus (mis. cahaya, suara, kunjungan 3.menurun
Gejala dan tanda Minor lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau 4. menurun
Subjektif: aktif
1. dispnea saat/setelah aktivitas berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
2. merasa tidak nyaman setelah beraktivitas fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak
3. merasa lemah dapat berpindah atau berjalan.
Objektif: Edukasi
1. gambaran EKG menunjukan aritmia saat/seteleh aktivitas anjurkan tirah baring
2. sianosis anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
ajarkan strategi koping untuk mengurangi
kelelaham
2 Bersihan napas tidak efektif (D.0001) Latihan batuk efektif (I.001006) Bersihan jalan nafas( L01001)
Kategori: Fisiologis Definisi: Definisi :
Subkategori: Respirasi Melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan Kemampuan membersihkan sekret
batuk secara efektif untuk membersihkan laring, atau obstruksi kalan nafas untuk
Penyebab: trakea, dan bronkiolus dari sekret atau benda asing mempertahankan jalan nafas tetap
1. spasme jalan napas di jalan napas. paten
2. hipersekresi jalan napas Tindakan Kriteria hasil:
3. benda asing dalam jalan napas Observasi: 1. batuk efektif
4. sekresi yang tertahan identifikasi kemampuan batuk 2. frekuensi nafas
Gejala dan tanda mayor monitor adanya retensi sputum Ket:
Objektif: monitor tanda dan gejala infeksi saluran napas 1. meningkat
monitor input dan output cairan (mis, jumlah dan 2. membaik
1. batuk tidak efektif atau tidak mampu batuk karakteristik)
2. mengi, wheezing dan/atau ronkhi kering terapeutik
Gejala dan tanda minor atur posisi semi-fowler atau fowler
Subjektif: pasang perlak di pangkuan pasien
1.dispnea buang sekret pada tempat ssputum
2. ortopnea edukasi
jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
Objektif: anjurkan tarik napas dalam melalui hidung selama
1. gelisah 4 detik, ditahan selama 2 detik, kemudian
2.sianosis keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu
3. bunyi napas menurun (dibulatkan) selama 8 detik)
4. frekuensi napas berubah anjurkan mengurangi tarik napas dalam hingga 3
5. pola napas berubah kali
anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik
napas dalam yang ke-3
3 Resiko ketidakseimbangan cairan (D.0036) Manajemen Cairan (I.03098) Keseimbangan cairan (L.03020)
Kategori: fisiologis Definisi: Definisi :
Subkategori: nutrisi dan cairan Mengidentifikasi dan mengelola Ekulibrium antara volume cairan di ruang
Definisi: keseimbangan cairan dan mencegah intra selular dan ekstraselular tubuh.
Beresiko mengalami penurunan, peningkatan komplikasi akibat ketidakseimbangan Kriteria hasil:
atau perceoatan perpindahan cairan dari cairan. 1. Asupan cairan (5)
intravaskuler, interstial atau intraseluler. Tindakan 2. asupan makanan (5)
Kondisi Klinis terkait Observasi: 3. edema (5)
1. prosedur pembedahan mayor monitor status hidrasi (mis. frekuensi nadi, 4. mata cekung (5)
2. penyakit ginjal dan kelenjar kekuatan nadi, akral, pengisian kapiler, 5. tugor kulit (5)
3.perdarahan kelembapan mukosa, turgor kulit, tekatanan 6. berat badan (5)
darah) Ket:
monitor berat badan harian 1. meningkat
monitor berat badan sebelum dan sesudah 2. meningkat
dialisis 3. edema
monitor hasil pemeriksaan laboratorium 4. membaik
(mis, hematokrit, Na, K, Cl, berat jenis 5. membaik
urine, BUN) 6. membaik
Terapeutik:
catatt intake-output dan hitung blans cairan
24 jam
berikan asupan cairan, sesuai kebutuhan
intravena, jika perlu
terimakas
ih

Anda mungkin juga menyukai