Anda di halaman 1dari 13

PENILAIAN OTENTIK

PEMBELAJARAN IPA MI

ARIF FIRMANSYAH
PENGERTIAN

 Menurut Depdikbud 2013 penilaian


otentik adalah penilaian yang
dilakukan secara komprehensif sejak
proses sampai keluaran
pembelajaran. Karakteristik penilaian
otentik berupa penilaian dan
pembelajaran dilakukan secara
terpadu, mencerminkan masalah
dunia nyata, bukan dunia sekolah,
menggunakan berbagai cara dan
kriteria holistik, serta tidak hanya
mengukur apa yang diketahui oleh
peserta didik, tetapi lebih
menekankan mengukur apa yang
dapat dilakukan oleh peserta didik
JENIS-JENIS PENILAIAN
OTENTIK

Penilaian Sikap

Penilaian
Pengetahuan

Penilaian Ketrampilan
Penilaian Sikap

Penilaian sikap merupakan bagian dari


pengukuran psikologi. Penilaian pada
ranah sikap/afektif, dapat dinilai melalui
observasi, penilaian diri,teman sebaya,
dan jurnal. Karena menyangkut sikap
manusia, maka hasil pengukuran tidak
pernah mencapai hasil yang sempurna.
Pengukuran sikap sangat sukar bahkan
mungkin tidak pernah dapat dilakukan
dengan validitas, reliabilitas, dan
objektifitas yang tinggi.
Penilaian
Pengetahuan

Penilaian pada ranah pengetahuan/kognitif, dinilai


melalui tes tertulis, lisan, penugasan dan penilaian
produk. Meski konsepsi penilaian otentik muncul dari
ketidakpuasan terhadap tes tertulis yang lazim
dilaksanakan pada era sebelumnya, penilaian tertulis
atas hasil pembelajaran tetap bisa dilakukan. Penilaian
tertulis adalah penilaian yang menuntut peserta didik
memberi jawaban secara tertulis berupa pilihan
dan/atau isian. Penilaian tertulis yang dikembangkan
dalam penilaian otentik lebih ditekankan pada
penilaian tertulis yang jawabannya berupa isian dapat
berbentuk isian singkat dan/atau uraian.
Penilaian Ketrampilan

Penilaian pada ranah keterampilan/psikomotor,


menggunakan jenis penilaian yang menuntut
siswa untuk mendemonstrasikan semua
kemampuannya dengan menggunakan
penilaian kinerja atau tes praktik, penilaian
proyek, dan penilaian portofolio
Ciri-Ciri Penilaian Otentik

Berbasis Kompetensi Individual

Berbasis Kompetensi, yaitu


penilaian yang mampu
memantau kompetensi
Kompetensi tidak dapat
seseorang. Penilaian otentik
disamaratakan pada semua
pada dasarnya adalah
oerang bersifat personal.
penilaian kinerja, yaitu suatu
Karena itu, penilaian cara-
unjuk kerja yang ditunjukkan
cara yang untuk memantau
sebagai akibat dari suatu
kemampuan peserta didik
proses belajar yang
cenderung tidak secara
komprehensif. Kompetensi
akurat mengukur kompetensi
adalah atribut individu
setiap individu.
peserta didik, oleh karena itu
assessment otentik bersifat
kompetensi.
Berpusat pada
Peserta Didik
Berpusat pada peserta didik
karena direncanakan, Otentik
dilakukan, dan dinilai oleh
peserta didik sendiri,
mengungkapkan seoptimal Otentik (nyata, rill seperti
mungkin kelebihan setiap kehidupan sehari-hari)
individu, dan juga dan sesuai dengan proses
kekurangannya (untuk bisa pembelajaran yang
dilakukan perbaikan). dilakukan, sehingga
Penilaian otentik bersifat tak asesmen otentik
terstruktur dan open-ended, berlangsung secara
dalam arti, percepatan terintegrasi dengan
penyelesaian tugas-tugas proses pembelajaran.
otentik tidak bersifat uniformed
dan klasikal, juga kinerja yang
dihasilkan tidak harus sama
antar individu di suatu
kelompok.
Berkelanjutan (On-going)

Berkelanjutan (On-going)
Salah satu ciri dari sistem penilaian otentik
adalah penilaian yang berkelanjutan. Sistem
penilaian yang diterapkan untuk mengukur hasil
belajar peserta didik, menurut kurikulum 2006
adalah sistem yang berkelanjutan. Dimana untuk
mengetahui seberapa jauh peserta didik telah
memiliki kompetensi dasar maka diperlukan suatu
sistem penilaian yang menyeluruh dengan
menggunakan indikator-indikator yang
dikembangkan guru secara jelas. Berkelanjutan
berarti semua indikator harus ditagih, kemudian
hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi
dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta
untuk mengetahui kesulitan peserta didik.
Tujuan dan Fungsi Penilaian
Otentik

1. Mengembangkan respon peserta didik daripada


menyeleksi pilihan-pilihan yang sudah ditentukan
sebelumnya.
2. Menunjukkan cara berfikir tingkat tinggi (higher order
thinking).
3. Secara langsung mengevaluasi proyek-proyek yang
bersifat holistic atau menyeluruh.
4. Mensintesis dengan pembelajaran di kelas.
5. Menggunakan kumpulan pekerjaan atau tugas peserta
didik (portfolio) dalam jangka waktu lama.
6. Memberikan kesempatan untuk melakukan penilaian
beragam.
7. Didasarkan pada kriteria yang jelas yang diketahui oleh
peserta didik.
8. Berhubungan erat dengan belajar di kelas.
9. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengevaluasi pekerjaannya.
Prinsip-Prinsip Penilaian Otentik

1. Proses penilaian harus merupakan bagian yang


tak terpisahkan dari proses pembelajaran, bukan
bagian terpisah dari proses pembelajaran.
2. Penilaian harus mencerminkan masalah dunia
nyata (real world problem), atau masalah
keseharian peserta didik, bukan hanya masalah
dunia sekolah.
3. Penilaian harus menggunakan berbagai ukuran,
metode dan kriteria yang sesuai dengan
karakteristik dan esensi pengalaman belajar.
4. Penilaian harus bersifat holistik, yang mencakup
semua aspek dari tujuan pembelajaran (kognitif,
afektif, psikomotor).
Contoh Penilaian Otentik
Nama :
Kelas :
Semester :
Petunjuk: Berilah tanda centang (V) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Saya Selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas    

2. Saya sholat lima waktu tepat waktu.    

3. Saya tidak mengganggu teman saya yang sedang    


beragama lain berdoa sesuai agamanya.

4. Saya berani mengakui kesalahan saya.    

5. Saya menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu.    

6. Saya berani menerima resiko atas tindakan yang saya    


lakukan.

  Dst….    
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai