Anda di halaman 1dari 18

Accuracy and Reliability

of Emergency
Department Triage Using
the Emergency Severity
Index: An International
Multicenter Assessment
Kelompok 1
 Ainun Jariyah
 Andiani Putri Julinar
 Anik Ariffiani
 Ayu Wulandari
 Deviratna Mutiarini
 Nailistianati Nur Aulia
 Niken Setyowati
 Nitsa Nurrotul Faikoh
 Novia Tria Ayu W
Population

 Penelitian ini digunakan untuk mengetahui menilai akurasi


dan variabilitas penugasan skor triase oleh perawat gawat
darurat (ED) menggunakan Emergency Severity Index
(ESI) di 3 negara. Sesuai dengan laporan sebelumnya dan
pengamatan klinis, kami berhipotesis akurasi rendah dan
variabilitas tinggi di semua lokasi. Penelitian ini di Uni
Emirat Arab (87,5%), Brasil (78,9%), dan Amerika Serikat
(62,9%).
Intervention

 Studi multi senter cros sectional ini dilakukan antara Desember 2015 dan
Desember 2016 di EDS dari 3 rumah sakit komunitas yang berlokasi di 3
negara: Uni Emirad Arab, Brazil dan Amerika Serikat. Dilakukan analisis
tambahan dimana skenario yang ditunjuk sebagai ketajaman tinggi (ESI
tingkat ½), ketajaman menengah (ESI level 3), atau ketajaman rendah
(ESI level 4/5) dan dalam grub akurasi (tinggi, sedang dan rendah). Di
bawah ESI, pasien ditugaskan untuk tingkat 1 dan 2 dianggap berisiko
tinggi dan waktu sensitif, mereka ditugaskan untuk tingkat 3 mungkin
signifisakit cantly tapi tunggu jam untuk menerima defiperawatan
definitif, dan banyak eds (termasuk semua lokasi penelitian kami)
melacak ESI level 4 dan 5 pasien ke area klinis terpisah dengan
penunjukan jalur cepat. Dengan demikian, out-of-kelompok kesalahan
triase diharapkan akan menghasilkan perubahan yang signifikan.
Comparison

 jurnal yang dianalisa didapatkan bahwa penerapan


Accuracy and Reliability of Emergency Department
Triage Using the Emergency Severity Index: An
International Multicenter Assessment diluar Negeri
dengan Indonesia sama-sama kurang baik dalam konteks
klinis yang sebenarnya dari apa yang diharapkan.
Outcome

 Karakteristik Subjek Penelitian yang dikumpulkan keakuratan antar


situs Sebanyak 87 ditemukan,berpasangan t ujidengan varians tidak
setara adalah perawat dari 3 lokasi penelitian berpartisipasi, dengan
tingkat tertinggi dilakukan untuk mengukur perbedaan antara
masing-masing situs. partisipasi yang dicapai di Uni Emirat Arab
Untuk memungkinkan pengukuran reliabilitas antarantara penilai
di(87,5%) dan Brasil (78,9%) dan terendah di Amerika Serikat
dalam jumlah besar penilai yang dimasukkan kami menggunakan
grafik yang merencanakan Negara (62,9%)
Referensi Terakreditasi

Binoy Mistry, MD; Sarah Stewart De Ramirez Copyright


© 2017 by the American College of Emergency
Physicians.
Relevansi Fenomena Masalah

Triage yang akurat dan dapat diandalkan


diperlukan untuk memprioritaskan perawatan
dengan aman dan mencapai alokasi sumber daya
yang optimal di departemen darurat yang sibuk
(ED). Emergency Severity Index (ESI) adalah salah
satu algoritma triase ED yang paling populer, saat
ini digunakan oleh mayoritas ED di Amerika Serikat
dan semakin diadopsi secara internasional.
Kemuktahiran

Jurnal ini pertama kali diterima pada 29 Juni


2017 dan direvisi tanggal 29 Agustus 2017.
Dipublikasikan pada tanggal 27 September
2017.
Kelengkapan Askep
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE
A. Persiapan Alat
1. Kartu triase
2. Termometer digital
3. Pulse oxymeter
B. Persiapan Pasien
1. Identifikasi Pasien
2. Pasien diminta untuk menempati ruang triase yang sudah
ditentukan
C. Persiapan Petugas
Perawat menggunakan APD yang terdiri dari :
1. Handscoon bersih
2. Masker (sesuai kondisi pasien)
A. Pelaksanaan Tindakan
1. Perawat memperkenalkan diri kepada pasien atau keluarga
2. Perawat melakukan identifikasi pasien sesuai dengan
prosedur
3. Perawat melakukan kebersihan tangan sesuai dengan
prosedur
4. Perawat melakukan skrining (anamnesis dan pemeriksaan
singkat) sesuai Algoritma Triase.
5. Perawat mengisi rekam medik.
6. Pada kondisi bencana, perawat mengisi rekam medik dan
kartu triase. Kartu triase dipasangkan di pergelangan tangan
kiri pasien dengan menggunakan karet gelang.
7. Perawat mengarahkan pasien ke ruangan UGD sesuai
dengan tingkat kegawatdaruratan.
8. Perawat menjelaskan kepada pasien akan mendapatkan
pelayanan sesuai prioritas kegawatdaruratan, dan untuk
pasien yang tidak gawat darurat diminta menunggu sesuai
antrian.
9. Respon time penanganan kegawatdaruratan adalah :
9.1Level 1 ESI : penilaian dan terapi segera secara simultan
9.2Level 2 ESI : penilaian dan terapi dalam waktu ≤ 10 menit
9.3Level 3 ESI : penilaian dan terapi dalam waktu ≤ 30 menit
9.4Level 4 ESI : penilaian dan terapi dalam waktu ≤ 60 menit
9.5Level 5 ESI : penilaian dan terapi dalam waktu ≤ 120 menit
10. Untuk kasus maternitas atau penyakit komplikasi
akibat maternitas, dan tidak ada indikasi untuk resusitasi
jantung paru, pasien diarahkan ke Unit Kamar Bersalin.
Apabila ada indikasi resusitasi jantung paru, pasien
diarahkan ke Ruang Resusitasi UGD.
Perawat merapikan alat dan membuang sampah sesuai
dengan prosedur.
Besarnya manfaat untuk
mengatasi masalah keperawatan
ESI tidak secara spesifik mempertimbangkan diagnosis
untuk penentuan level triase dan tidak memberikan
batas waktu tegas kapan pasien harus di temui dokter,
pertimbangan pemakaian sumber daya memungkinkan
IGD memperkirakan utilasi tempat tidur, sistem triase
ESI menggunakan skala nyeri 1-10 dan pengukuran
tanda vital yang secara umum dipakai di indonesia.
Keamanan untuk diterapkan
pada pasien
Untuk secara cepat menilai keparahan kondisi,
menetapkan prioritas, dan memindahkan pasien ke
tempat yang paling tepat untuk keperawatan.
TERIMA KASIH😊

Anda mungkin juga menyukai