Glaukoma Kompilasi
Glaukoma Kompilasi
GLAUCOMA
Definisi :
Glaukoma adalah :
“Suatu kumpulan penyakit yang ditandai dengan : adanya
optik neuropati, hilangnya lapangan pandang dimana
peningkatan tio adalah suatu faktor resiko”
Kerusakan saraf optik ini terjadi akibat hilangnya sel sel akson, yang
berdampak pada kerusakan lapangan pandang yang spesifik
GLAUCOMA
Jumlah Pengidap :
70 Juta didunia
3,5 Juta Buta akibat Glaucoma (Indonesia)
Glaukoma sekunder :
glaukoma yang disebabkan oleh penyumbatan jalinan
trabekula oleh darah /sel sel radang / pigmen iris ...
Glaukoma kongenital :
glaukoma yang timbul sejak lahir atau hadir dalam tahun
pertama sejak lahir
19
GLAUCOMA
21
Glaucoma Sudut Terbuka / Gl. Primer :
Pemeriksaan :
Tidak dijumpai tanda-tanda kongestive seperti : odema cornea,
chemosis, cyl.injection hanya sedikit, tensi oculi sedikit
meningkat.
Pada funduscopy : belum dijumpai : papil atrophy (+), glaucoma
cupping (+), nasalisasi p.darah, choroid disekitar papil atropi.
Pada slitlamp :
Tidak adanya pigmen pada endotel cornea
Pada perimeter : lapangan pandang belum terganggu
(menyempit)
Pengobatan
Medikamentosa :
Myoticum (mengecilkan pupil)
Pilocarpin 2-4%
Prostigmin 5%
Esserin
Operasi :
Teknik operasi :
Iridectomy
trabectomi
Glaucoma Sudut Terbuka :
Funduscopy :
Papil atrofi, excavatio makin dalam, glaucomatous ring
(+)
Bila berjalan terus, akhirnya terjadi atropi bulbi,
(bulbus oculi lunak dan mengecil) disebut dengan
Ptisis Bulbi.
Pengobatan
Medikamentosa :
Topikal :
Myoticum : mengecilkan pupil sudut bilik mata melebar aliran
aquous humor lancar (Pylocarpin 2-4%)
Oral :
Glicerol 1cc/KgBB diminum dengan sirup
sifat : hyperosmotic
Diamox tab 3-4 x 250mg/ hari
39
GLAUCOMA
3. Glaucoma Sekunder :
Terjadi karena mata mengalami kerusakan, akibat :
- Infeksi / Peradangan
- Tumor
- Katarak (dislokasi, intumesens, fakotoksik)
- Penyakit mata yg mempengaruhi pengaliran Humor
Aqueus
Plg sering :
- Uveitis
- Penyumbatan Vena Oftalmikus
- Cedera mata
- Pembedahan Mata
- Perdarahan dalam mata
- Obat2an, ex. kortikosteroid
GLAUCOMA
4. Glaucoma Kongenital :
Bawaan sejak lahir, gangguan perkembangan pada
saluran Humor aqueus sudut bilik mata depan
terbentuk tidak normal
Jarang terjadi
Sering diturunkan
Biasanya bayi terlihat :
Ukuran Bola mata lebih besar dari normal
Kornea mata terlihat tidak jernih
Takut sinar
Keluar Air mata jika melihat cahaya
I . Glaucoma Kongenital (Bophthalmus)
ok. Gangguan pengeluaran cairan mata yang disebabkan
kel. Kongenital dan bersifat bilateral.
80% terdapat pada usia < thn.
Gejala :
Photopobia, lakrimasi, blepharospasme, cornea besar, cornea
besar.
cornea besar dan keruh ok.oedem dari epitel dan stroma yang
disebabkan ok.peninggian TIO pada cornea, sklera cornea
dan bola mata menjadi besar akibatnya schlera menipis dan
berwarna kebiruan (blue schlera) ok.warna pigmen choroid.
Prognosa : Jelek
Pengobatan :
Diamox ¼ tab/ 6 jam
Operasi :
Cyclodialise
Goniotomi
Umur
Riwayat famili
Peningkatan tekanan intra okuler mata (TIO)
Rabun dekat atau rabun jauh
Keturunan Asia, Afrika atau Hispanik
Diabetes
Cedera mata pada masa lampau
Kornea yang tipis
Penegakan diagnosa glaukoma
• Anamnesa
• Dengan keluhan:
• Rasa sakit kepala dan bola mata
• Penglihatan kabur
• Sulit melihat dekat (ok daya akomodasi ↘)
• Ada bayangan halo (bewarna seperti pelangi pada lampu
pijar)
• Gangguan adaptasi gelap
• Gangguan pada bidang pemandangan
Penegakan diagnosa glaukoma
• Anamnesa
• Pemeriksaan ketajaman penglihatan
• Pemeriksaan lampu celah (slit lamp examination)
• Pemeriksaan tekanan mata (tonometry)
• Tonometri schiotz[ normal TIO 15,4 + _20,5 , TIO
tertinggi dalam hal ini dianggap normal 20,5 mmhg.
Observatif glaucoma: TIO 20- 25 mmhg, patological
glaucoma : > 25 mmhg]
• Tonometri applanasi
• Tonometri noncontact
Pemeriksaan lempeng optik (funduscopy)
Terlihat n.opticus pucat, lekukan n.opticus menjadi
lebih dalam dan lebar, dimulai dari sis temporal
(ekskavatio papil), p.darah arteri mengecil sampai
hilang, p.darah terdorong ke nasal (nasalisasi) dan
n.opticus Atropi
•Pemeriksaan sudut mata (gonioscopy)
Untuk memeriksa sudut bilik mata dengan :
contact glass dan slit lamp dengan ini dapat
dilihat :
Wid Angle (sudut terbuka lebar)
Bila trabekula dan body dapat dilihat.
Intermediat Angle
Bila trabekula terlihat dan ciliari body hanya sebagian
terlihat.
Narrow Angle (sudut sempit)
bila hanya 1/3 trabekula yang terlihat
Closed Angle (sudut tertutup)
Bila sudut bilik mata tidak terlihat lagi.
2. Terapi Laser
3. Terapi pembedahan
Topical Anti Glaucoma
Cara Kerja :
1. Mengurangi produksi dari aqueous humor
2. Sedikit membantu peningkatan pengeluaran a h
Gold Standard Therapy (dibandingkan dengan
bahan-bahan lain) untuk merawat glaucoma
Contoh antaralain :
- Timolol (Timoptic), Betaxolol (Betoptic)
- Carteolol (Arteoptic, Mikelan, Ocupress)
Obat – obat Anti Glaucoma
Contoh :
- Latanoprost (Xalatan)
- Travoprost (Travatan)
- Brimatoprost (Lumigan)
3. Adrenergic agonists / Sympatomimetic :
Bekerja seperti adrenalin
Pada Glaucoma bekerja :
- Mengurangi produksi cairan
- Meningkatkan pengeluarannya (drainage)
Contoh : Brimonidine (Alphagan), Ephineprin, Dipivefrin
Bahan ini rupanya melindungi syaraf optik
Efek Samping :
Reaksi Alergi lokal (mata) : 12 %
Efek CNS Somnolen
4. Carbonic anhydrase inhibitors
Umumnya dipakai sebagai sediaan pil-pil Oral
Lazimnya untuk menghilangkan cairan dari tubuh
pada pasien-pasien dengan pembengkakkan (edema)
yang disebabkan oleh penahanan cairan.
Menurunkan produksi Humor Aqueus
Contoh :
Bentuk-bentuk oral dari obat-obatan ini yang dipakai
untuk glaucoma termasuk acetazolomide (Diamox) dan
methazolamide (Neptazane)
Brinzolamide (Azopt), 2 – 3 kali/hari
Efek samping sistemik (keseluruh tubuh) :
Pengurangan dari potassium tubuh ???
Batu-batu ginjal
Sensasi-sensasi kekebasan (mati rasa) atau rasa geli pada
tangan-tangan dan kaki-kaki
Kelelahan sampai Asidosis metabolik
SUpresi sumsum tulang
Bitter taste (rasa pahit) -- >25%
Mual, Stevens Johnson Syndrome
5. Parasympathomimetic agents / Miotics :