Anda di halaman 1dari 9

KEHIDUPAN SOSIAL

KELOMPOK SYIAH SETELAH


MENGALAMI PENGUSIRAN
DARI SAMPANG MADURA

Bero Santoro 17040254032


Siska Ulfatin Nada 17040254037
Novita Wahyu Pratama 17040254044
Iis Widyawati 17040254047
Ilanti Febria Saraswati 17040254048
PENDAHULUAN
Aksi kekerasan yang memasung
kebebasan beragama yang artinya
belum terpenuhinya hak pada pasal 29
ayat 2 UUD 1945

Adanya konlik antara kelompok Syiah


LATAR dan Kelompok Sunni, yang puncaknya
saat Majelis Ulama Indonesia(MUI)
BELAK yang menayatakan bahwa kaum syiah
adalah penganut aliran sesat
ANG
Pengusiran ini dilakukan secara paksa oleh
perwakilan Pemkab Sampang dan polisi
menggunakan mobil ambulans setelah
terjadi perdebatan yang alot. Dan kelompok
syiah diungsikan ke Rusun Puspo Agro
TUJUAN :
RUMUSAN
MASALAH :
Untuk mengetahui bagaimana
kehidupan sosial kelompok syiah
Bagaimana kehidupan sosial
setelah mengalami deskriminasi
kelompok syiah setelah
dan pengusiran dari Sampang
mengalami pengusiran dari
Madura dan bertahan di Puspa
Sampang Madura?
Agro

MANFAAT
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan data pengembangan teori
tentang nilai sosial di penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk
mengetahui kehidupan sosial kelompok syiah setelah mengalami
deskriminasi dan pengusiran dari Sampang Madura dan bertahan di
Puspa Agro.
KAJIAN PUSTAKA
 Kehidupan sosial
 Kehidupan Sosial adalah kehidupan yg di
dalmnya terdapat unsur" sosial. Disini
akan di jelaskan aspek diskriminasi.
Karena didalm penelitian ini terdapat
diskirminasi yang terjadi pada kelompok
syiah yang mempengaruhi kehidupan
sosialnya.
KAJIAN PUSTAKA
• DISKRIMINASI :
Doob dalam Liliweri (2005:218), mengakui bahwa diskriminasi
merupakan perilaku yang ditujukan untuk mencegah suatu
kelompok, atau membatasi kelompok lain yang berusaha memiliki
atau mendapatkan sumber daya. Secara teoritis, diskriminasi
dapat dilakukan melalui kebijakan untuk mengurangi,
memusnahkan, menaklukkan, memindahkan, melindungi secara
legal, menciptakan pluralisme budaya dan mengasimilasi
kelompok lain.

• KONSEP KE-IPS AN:


Konsep ke-IPS an dalam penelitian terhubung dengan Sosiologi,
dimana sosiologi ilmu yang mempelajari tentang perilaku social
antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan
kelompok dengan kelompok.
- Dalam penelitian ini, konsep sosiologi yang dikaji, yaitu :
perubahan sosial dan perubahan poses sosial setelah kelompok
Syiah mengalami pengusiran dari Sampang, Madura.
KAJIAN PUSTAKA
• KONSEP KE-IPS AN:
- Pada kebutuhan ekonomi ini memberikan pengaruh terhadap kehidupan
sosial kelompok syiah. Dari analisis hasil wawancara diketahui bahwa
kelompok syiah memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan mengandalkan
jatah hidup dari pemerintah, selain itu juga kelompok syiah bekerja
serabutan dengan menjadi tukang pengupas kelapa di Pasar Jumendo.

• KONSEP KE-IPS AN
-pada konsep kondisi geografis kota Sidoarjo yang notabennya
daerah perkotaan dan jauh dari area lahan hijau seperti
persawahan , butuh waktu bagi kelompok syiah untuk beradaptasi.

• KONSEP KE-IPS AN
-pada konsep sejarah, kelompok syiah mengalami peristiwa atau
kejadian yang tidak akan bisa terlupakan yakni adanya diskriminasi
terhadap kelompok syiah yang puncaknya pengusiran paksa
kelompok syiah dari Sampang.
ISI
Perkembangan syiah di
indonesia
Perkembangan islam di indonesia tidak terlepas dari peran
para pedagang yang menyebarkan islam dengan cara
dakwah. Dalam lima belas tahun terakhir, ada banyak
gelombang penolakan terhadap kegiatan keagamaan yang
diadakan oleh komunitas Syiah di berbagai kota di
Indonesia. Bahkan, tidak sedikit penolakan tersebut
berujung kekerasan terhadap kelompok Syiah Jumlah
pengikut mazhab Syiah ini diperkirakan sekitar 200 ribu
orang, tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.
Konflik Syiah dan Suni
sampang madura
Konflik kelompok Syiah dan kelompok Sunni, memiliki cara
pandang yang berbeda dalam Khalifah terakhir. Syiah
meninggikan kedudukan Ali atas Sahabat Nabi yang lain,
seperti Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Syi’ah selalu
menambahkan nama Ali bin Abi Thalib dengan Alayhi Salam
(AS). Sedangkan kelompok Sunni tidak demikian. Hal inilah
yang akhirnya, memunculkan anggapan bahwa kelompok
Syiah merupakan kelompok yang sesat
Konflik Syiah dan Suni
sampang madura
Sudah hampir delapantahun pengungsi Syiah Sampang ini
berada di penampungan rumah susun Pasar Induk Puspa
Agro Sidoarjo. Kondisi rumah susun sekarang seperti tak
pernah direnovasi. Sehingga kondisi rusun menjadi sangat
memprihatinkan. Cat dinding mulai kusam dan
mengelupas. Beberapa bagian lain bahkan ditumbuhi
lumut karena lembab terkena air dari talang yang
bocor.Selain kondisi bangunan yang memprihatinkan,
pompa air juga tidak berungsi dengan baik. Hidup dalam
kondisi yang memprihatinkan itu tak melunturkan
semangat para pengungsi untuk tetap bertahan, sampai
mereka dipulangkan ke kampung halaman.
PENUTUP• SIMPULAN
Ajaran syiah meruoakan sebuah ajaran yang memiliki
lika-liku yang panjang dalam perjalanan yaitu mulai dari
bagaimana penyelenggaraanya hingga dianut oleh
bebrapa orang hingga akhirnya mengalami konflik yang
terjadi seperti di Sampang, Madura yang puncaknya
terjadi pada tangga 26 Agustus 2012 hingga akhirnya
dari konflik tersebut memeunculkan beberapa kerugian
yang dialami oleh kelompok Syiah dan mengharuskan
mereka untuk keluar dan mengungsi di Puspo Agro
Sidoarjo. Kehidupan kelompok Syiah mengalami
beberapa perbedaan setelah mengalami banyak hal.

• REKOMENDASI
Dari adanya makalah dengan judul “KEHIDUPAN SOSIAL
KELOMPOK SYIAH SETELAH MENGALAMI PENGUSIRAN
DARI SAMPANG MADURA”
penyusun memberikan saran agar adanya makalah ini
dapat menjadi manfaat untuk sesama yang membacanya
serta dapat juga digunakan bahan kajian untuk

Anda mungkin juga menyukai