Anda di halaman 1dari 18

penemu

Toksikologi : ilmu yang mempelajari tentang racun – racun, efek


racun terhadap manusia/ makhluk hidup, cara-cara
mendeteksi/mengukur, serta mempelajari zat
penawarnya/antidotum.

Toksikologi Industri
Toksikologi yang mempelajari racun-racun yang dipergunakan, diolah
maupun dihasilkan oleh pabrik/industry

Tujuan Toksikologi Industri :


Melindungi pekerja dan masyarakat dengan melakukan usaha –
usaha pencegahan bagi tenaga kerja dan masyarakat dari pajanan
bahan beracun. Usaha-usaha ini dapat dilakukan dengan
mendesain proses kerja, memakai alat pelindung diri (APD).
Racun : Bahan/senyawa yang dalam jumlah relatif kecil dapat
membahayakan kesehatan/jiwa manusia.

Lingkup toksikologi:

• Toksikologi forensic Bahan – bahan yang dapat berupa


• toksikologi hukum, racun dibedakan:
• toksikologi kerja,
 chemical toxican: bahan kimia umum.
• toksikologi lingkungan,  Biological ~ : oleh mahluk hidup
• toksikologi analitik,  Bacterial ~ : oleh bakteri
• toksikologi klinik.  Botanical ~ : oleh tumbuhan.
Bahan – bahan kimia yang
sering menimbulkan
keracunan:
Golongan pestisida:
Golongan logam berat: a.Organo clorin
a.Plumbum (Pb) b.Organo phosphit
b.Phosphor (P) c.Carbonat
c.Mercury (Hg) d.Arsenic
d.Cadmium (Cd) e.Dll
e.Platina (Pt)
f.Zine (Zn), dll Golongan gas:
f. (CO2)
Golongan organic solven: g. (CO)
g. Benzene h. (HCN)
h. Toluene i. (H2S)
i. Phenol j. (SO2)
j. dll k. (Cl2), dll
FAKTOR Tingkat efek racun terhadap badan
dipengaruhi oleh:

1.Sifat fisik bahan kimia:


a.Gas
b.Uap (gas dari bentuk padat/cair)
c.Debu (partikel padat)
d.Kabut (cairan halus diudara)
e.Fume (kondensasi dari fase gas)
f.Awan (partikel cair kondensasi dari fase gas)
g.Asap (partikel zat karbon)

2. Dosis:
Jumlah/konsentrasi racun yang masuk dalam tubuh.
3. Lama paparan:
4. Sifat- sifat kimia zat racun
a. Jenis persenyawaan
b. Besar molekul
c. Derajat larut dalam jaringan tubuh
d. Jenis pelarut.

5. Port d’ entrée
e. Inhalation (nafas) : paling banyak
f. Ingestion (cerna) : jarang
g. Skin absorbtion (kulit) : sering secara kontak
h. Mucosa absorbtion (membran mukosa) : jarang
6. Faktor tenaga kerja
a.Umur
b.Jenis kelamin
c.Derajat kesehatan
d.Daya toleransi/menahan
e.Habituasi
f. Nutrisi
g.Faktor genetic.

KLASIFIKASI RACUN
Tingkatan racun ditentukan oleh LD 50 (Lethal Dose 50).

LD 50 : besarnya dosis dari racun yang diberikan lewat oral


kepada binatang percobaan (tikus) dapat mengakibatkan 50%
binatang percobaan mati.
Berdasarkan LD 50, racun dapat diklasifikasikan sbb:
KATEGORI LD 50 CONTOH

Super Toksik 5 mg/KgBB atau kurang NIKOTIN

Amat Sangat Toksik 5 – 50 mg/KgBB TIMBAL ARSENAT

Sangat Toksik 50 – 500 mg/KgBB Hidrokinon

Toksik Sedang 0,5 – 5 gr/KgBB Isopropanol

Toksik Ringan 5 – 15 gr/KgBB Asam ascorbat

Praktis Tidak Toksik > 15 gr/KgBB Propilen glikol


PROSES FISIOLOGI/ Perjalanan Bahan Toksik

Port d’ entry : hidung, mulut, kulit, mukosa


a. Absorbsi
Jalur utama : saluran cerna, paru-paru dan kulit.
Jalur khusus : intraperitonial, intramuskuler & subcutan
b. Distribusi
darahbarrier/sawarseluruh tubuh
C. Pengikatan dan Penyimpanan / Biotransformasi
hati, paru-paru, lambung, usus, kulit, ginjal
d. Ekskresi : urin, hati, paru-paru (Jalur lain:Saluran cerna, ASI,
keringat dan liur.)
PENGANTAR TOKSIKOLOGI

Cara kerja racun


Racun dapat meracuni tubuh dengan cara :
a. Mempengaruhi kerja enzim dan hormon,
b. Menghambat/mempengaruhi kerja sel
c. Merusak jaringan
Pengaruh bahan-bahan yang ada di udara terhadap tubuh (via
inhalasi) :

1. Partikel
a. Perangsangan : kapas, sabun, bubuk kertas.
b.Toksik : Pb, As, Mn dll,
c.Fibrosis (paru2) : debu kwart, asbes.
d.Allergi : tepung sari, kapas, wool, bulu
e.Demam : uap logam Zn
f.Inert/ganggu : kayu, aluminium, kapur.

2. Gas/Uap (bukan partikel)


a.Iritasi /merangsang : NH3, HCl, H2S dll
b.Asphyxia : methan, N2, CO2, CO, He
c. Toksik : AsH3, Pb, Nikelcarbonil dll
d. Merusak jaringan : anestesi, CCl4, paration dll.
GEJALA
Gejala non spesifik:
Pusing, mual, muntah, gemetar, lemas, kunang-kunang, sukar
konsentrasi pikiran, dll.

Gejala spesifik :
Sesak nafas, muntah, sakit perut, diare, kejang, kram perut,
gangguan mental, kelumpuhan, gangguan penghilahatan,
hipersalivasi, nyeri otot, coma.
USAHA-USAHA PREVENTIF U/ PENCEMARAN B3

1.Eliminasi : pengusiran/pemindahan sumber bahaya


2.Substitusi : mengganti bahan berbahaya
3.Issolasi : pemisahan untuk proses kerja berbahaya
4.Enclosing: membuat barier terhadap gerakan udara
5.Ventilasi :
Umum : mengalirkan udara segar
Local exhaust : menyedot sumber bahaya
6. Penyempurnaan proses
Mengurangi sumber bahaya dalam proses
7. Penyempurnaan produksi
Mendesain proses produksi secara K3
PENGANTAR TOKSIKOLOGI

8. House Keeping
Kerumah tanggan yang baik
Kebersihan, kerapihan dan pengontrolan
9. Pengendalian /peniadaan debu
10. Maintenance: pemeliharaan yang baik
11. Sanitasi : hygiene perorangan & lingkungan
12. Operasional prakts: inspeksi & analisa K3
13. Pendidikan : pendidikan kesehatan & job training
14. Pelabelan : label peringatan sumber bahaya
15. APD (alat pelindung diri)
Masker, kaca mata, pakaian,sepatu, krem kulit dll.
16. Monitoring lingkungan kerja dengan analisa sampel
17. Pengendalian limbah secara hygieneis
18. Administrasi kontrol
Administrasi kerja yang sehat,
Pengurangan jam pemaparan.
19. Pemeriksaan kesehatan
Awal, periodik dan khusus
Screening
Biological monitoring biomarker
20. Manajemen program pengendalian sumber bahaya
Perencanaan
Organisasi
Control
Peralatan, dll
KLASIFIKASI BAHAN
BERACUN
1. Berdasarkan penggunaan bahan: solvent, aditif
makanan dll
2. Berdasarkan target organ: hati, ginjal, paru, system
haemopoetik
3. Berdasarkan fisiknya : gas, debu, cair, fume, uap dsb
4. Berdasarkan kandungan kimia: aromatic amine,
hidrokarbon dll
5. Berdasarkan toksisitasnya: Ringan, sedang dan berat
6. Berdasarkan fisiologinya: iritan, asfiksan,
karsinogenik dll
Gambar Tanda Bahaya Bahan
Kimia

1. Bahaya keracunan
2. Bahaya ledakan
3. Bahaya kebakaran
4. Bahaya oksidasi
5. Bahaya korosi
6. Bahaya radiasi mengion

Anda mungkin juga menyukai