INDUKSI - Revised
INDUKSI - Revised
PEMELIHARAAN ANESTESI
Disampaikan Oleh:
Team Anestesiologi dan Terapi Intensif
Pelatihan PerawatMahir Anestesi
RSUD Dr. Moewardi
Pendahuluan
Insert Your Image
ANESTESI UMUM
Hilangnya rasa sakit seluruh tubuh disertai
hilangnya kesadaran, reversibel,
INDUKSI Intravena
Inhalasi
INTRAVENA
Trias anestesi :
Sedasi
Analgesi
Relaksasi
Analgesia :
Terjadi hambatan sensoris
Relaksasi:
Bisa terjadi karena adanya hambatan motoris dan
hambatan refleks.
Hipnotik:
Terjadi hambatan mental.
ANALGESI YANG CUKUP
Rasa nyeri akan menimbulkan reaksi :
Beberapa petunjuk
1. Keluhan operator (kadang-kadang tidak obyektif)
2. Usus menyembul (operasi abdomen)
3. Nafas kontrol :
• Manual = tekanan pada R.bag akan
• Respirator = lihat jarum tekanan
4. Mulai mencoba bernafas
PEMELIHARAAN ANESTESI SECARA UMUM
Dengan monitoring akan tahu kekurangan pada
penderita tersebut.
Bila terlalu ringan beri analgetik IV / volatile agent
Setelah tercapai derajat anest. untuk op pertahankan
Mendekati akhir op harus
Op Abdomen dengan ether dihentikan setelah
peritoneum tertutup
Op superficial dengan N2O + O2 + halothane
halothane + N O dipertahankan sampai luka tertutup
ANESTESI INHALASI
S : Scope
Stetoskop -> Mendengarkan suara paru dan jantung.
LaringoScope -> pilih bilah atau daun (blade) yang sesuai dengan usi
a pasien. Lampu harus cukup terang
T : Tube
Pipa trakea, pilih sesuai usia. Usia < 5 tahun tanpa balon (cuffed) d
an > 5 tahun dengan balon (cuffed)
Persiapan Induksi
‘STATICS’
A : Airway
Pipa mulut – faring (OroPharyngeal Airway, OroTracheal Airway)
Pipa hidung faring (NasoTracheal Airway)
T : Tape
Plester untuk fiksasi pipa
I : Introducer
Mandrin atau stilet
Persiapan Induksi
‘STATICS’
C : Connector
Penyambung antara pipa dan peralatan anestesia
S : Suction
Penyedot lendir, ludah dan lain-lain nya
Induksi IV paling banyak digunakan dan digemari
Induksi IV dilakukan dengan hati – hati, perlahan – lahan, lembut dan terkendali
Selama induksi anestesi, pernafasan pasien, nadi dan tekanan darah harus diawa
si dan selalu diberikan oksigen
Dosis :
IV : dosis 1-4 mg/KgBB dengan dosis rata-rata 2 mg/KgBB den
gan lama kerja kurang lebih 15-20 menit, dosis tambahan 0,5 m
g/KgBB sesuai kebutuhan
IM : dosis 6-12 mg/KgBB, dosis rata-rata 10 mg/KgBB dengan l
ama kerja kurang lebih 10-25 menit, terutama untuk anak deng
an ulangan 0,5 dosis permulaan
KETAMIN
Keuntungan Kerugian
tidak mengiritasi vena dan jaring HR, BP, IOR meningkat
an halusinasi dan bingung dengan
induksi cepat dan analgesia dala mimpi yang tidak nyaman
m katalepsy, diplopia, eye moveme
patient airway (tanpa intubasi) nt, nystagmus
bronchodilator psycological effect : addiction
Indikasi
Ketamin dipakai baik sebagai obat tunggal maupun sebagai induksi pada anestes
i umum :
1. Untuk prosedur dimana pengendalian jalan nafas sulit, misalnya pada koreksi jari
ngan sikatrik daerah leher, disini untuk melakukan intubasi kadang-kadang sukar
2. Untuk prosedur diagnostik pada bedah saraf/radiologi
3. Tindakan orthopedi (reposisi, biopsi)
4. Pada pasien dengan resiko tinggi : ketamin tidak mendepresi fungsi vital. Dapat
dipakai untuk induksi pada shock.
5. Untuk tindakan operasi kecil
6. Di tempat di mana alat-alat anestesi tidak ada
7. Pada asma, merupaka obat pilihan untuk induksinya
Kontraindikasi
Pasien hipertensi dengan sistolik 160 mmHg pada istirahat dan diastolik
100 mmHg
Pasien dengan riwayat CVD
Dekompensasi cordis
Penyakit dengan peningkatan tekanan intrakranial (edema serebri) atau
peningkatan tekanan intra okuler
DOSIS :
Dosis untuk induksi inhalasi adalah 2-4 %
Dosis untuk induksi anak 1,5-2 %
Dosis untuk pemeliharaan adalah 1-2 %
Dosis untuk pemeliharaan pada anak 0.,5 – 2 %
HALOTAN
EFEK FARMAKOLOGI
SSP : depresi pada SSP di semua komponen otak, terhadap pemb
uluh darah di otak menyebabkan vasodilatasi
Kardiovaskuler : Pada sistem kardiovaskuler tergantung dosis, teka
nan darah menurun akibat depresi pada otot, jantung, makin tinggi
dosisnya depresi makin berat
Sistem Respirasi : Pada konsentrasi tinggi, menimbulkan depresi pu
sat nafas.
SEVOFLURAN
Dikemas dalam bentuk cairan, tidak berwarna, tidak eksplosif, tidak berba
u, tidak bersifat iritatif terhadap jalan nafas di gemari untuk induksi inhal
asi disamping halotan
Induksi dan pulih dari anestesi lebih cepat dibandingkan dengan isofluran.
DOSIS :
Untuk induksi konsentrasi pada udara inspirasi ; 3-5% bersamaan dengan
N20
Untuk pemeliharaan dengan pola nafas spontan : 2-3% dan untuk nafas k
endali : 0,5-1%
SEVOFLURAN
• EFEK FARMAKOLOGI
SSP : dapat meningkatkan tekanan intrakranial dan belum
ada laporan toksik terhadap hepar
Kardiovaskular : cukup stabil, jarang menyebabkan aritmia
Setelah pemberian dihentikan sevofluran cepat dikeluar
kan oleh badan
Eliminasi oleh paru-paru kurang cepat dibandingkan desfl
uran, tetapi masih lebih cepat dibanding isofluran, enfluran
dan halotan
N20
(Laughing gas, Nitrous Oxide, Dinitrogen Mo
noksida)
Berbentuk gas tidak berwarna, bau manis, tak iritasi, tak terbakar dan berat
nya 1,5x berat udara
Obat dasar dari anestesia umum inhalasi. Selalu dikombinasikan dengan 02
minimal 25% :
N20 : O2
70 : 30
60 : 40
50 : 50
Bersifat anestetik lemah, analgesinya kuat
Perlu konsentrasi besar >65% efektif
Dikombinasikan dengan salah satu anestetik lain nya seperti halotan dsb se
suai dengan target “trias anestesi” yang ingin dicapai.
N20
(Laughing gas, Nitrous Oxide, Dinitrogen Mo
noksida
EFEK FARMAKOLOGI
SSP : Peningkatan konsentrasi menyebabkan penurunan sensasi peras
aan khusus, khasiat analgesiny relatif lemah akibat kombinasi dengan o
ksigen
Kardiovaskular : N2O tidak menyebabkan perubahan laju jantung dan
curah jantung secara langsung
Sistem Respirasi : Pengaruh terhadap sistem pernapasan minimal
Insert Your Image
Thank you