Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK 6

• ELMA WANDA SEPTARI ( 1954041019 )


• FEBRIANI VIKRIA ( 1954042002 )
• ANISA ( 1954041025 )
• ANGGIE CHANTIKA ( 1954042003 )
KALIMAT EFEKTIF

 PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF


Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan
gagasan penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat
dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula.
CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF

 Kesejajaran
 Kehematan
 Kelogisan
 Kesepadanan
 Kepararelan
 Kecermatan
 Ketegasan
SYARAT KALIMAT EFEKTIF

 1.Mudah dipahami oleh pendengar atau


pembacanya.
 2.Tidak menimbulkan kesalahan dalam
menafsirkan maksud sang penulis.
 3.Menyampaikan pemikiran penulis kepada
pembaca atau pendengarnya dengan tepat.
 4.Sistematis dan tidak bertele-tele.
STRUKTUR KALIMAT EFEKTIF

Kalimat itu harus memiliki kesatuan bentuk, sebab kesatuan bentuk itulah yang
menjadikan adanya kesatuan arti. Kalimat yang strukturnya benar tentu memiliki
kesatuan bentuk dan sekaligus kesatuan arti. Sebaliknya kalimat yang strukturnya
rusak atau kacau, tidak menggambarkan kesatuan apa-apa dan merupakan suatu
pernyataan yang salah.
Jadi, kalimat efektif selalu memiliki struktur atau bentuk yang jelas. Setiap unsur
yang terdapat di dalamnya (yang pada umumnya terdiri dari kata) harus menempati
posisi yang jelas dalam hubungan satu sama lain. Kata-kata itu harus diurutkan
berdasarkan aturan-aturan yang sudah dibiasakan. Tidak boleh menyimpang, aalagi
bertentangan. Setiap penyimpangan biasanya akan menimbulkan kelainan yang tidak
dapat diterima oleh masyarakat pemakai bahasa itu
PROPOSAL BAB III

Pengertian metode penelitian Bab III


Metode penelitian adalah tatanan/struktur cara-cara
bagaimana melaksanakan suatu penelitian dengan
berdasarkan prosedur atau teknik penelitian yang telah
diuji oleh para ahli/pakar.
STRUKTUR PENULISAN METODE PENELITIAN BAB
III

1. Jenis penelitian
Pada suatu penelitian, biasanya menggunakan jenis penelitian tertentu yang telah
dianggap paling sesuai oleh peneliti. Sehingga untuk mengklasifikasikan suatu
penelitian akan menjadi lebih mudah. Didalam jenis penelitian ini, penulis harus
memilih dan menetapkan jenis penelitian apa yang akan digunakan. Apakah penulis
akan menggunakan jenis deskriptif kualitatif atau jenis kuantitatif.
STRUKTUR PENULISAN METODE PENELITIAN BAB III

2. Fokus penelitian
Dalam fokus penelitian, penulis harus menjelaskan apa saja yang menjadi fokus
didalam penelitian yang akan dilaksanakan. Perhatikan contoh fokus
penelitian berikut :
A. Kinerja lembaga pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan non fisik di
kelurahan Damai kecamatan Suka Maju meliputi :
  1. Kualitas Kerja.
2. Inisiatif.
3. Kemampuan.
4. Komunikasi.
B. Faktor-faktor penghambat dalam meningkatkan kinerja lembaga pemberdayaan
masyarakat di Kelurahan Damai kecamatan Suka Maju.
STRUKTUR PENULISAN METODE PENELITIAN BAB III

3. Sumber dan jenis data


Sumber data adalah sumber/asal subjek dari mana saja data-data yang
diperlukan bisa didapatkan oleh peneliti. Apabila peneliti menggunakan
kuisioner / wawancara pada metode pengumpulan data-datanya, maka
sumber data-data tersebut berasal dari responden.
Responden adalah orang-orang yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan
oleh peneliti baik secara tertulis maupun lisan. Didalam penelitian deskriptif kualitatif, respondennya
yaitu antara lain :
  a. Key informan
Key informan atau disebut juga dengan juru kunci adalah orang yang benar-benar faham dan
mengetahui lokasi tempat dilakukannya penelitian, sehingga pemilihan key informan didalam sumber
data harus benar-benar faham dan mengetahui segala sesuatu dari lokasi tempat peneliti melakukan
penelitian.
  b. Informan
Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberi informasi tentang situasi dan kondisi latar
penelitian. Informan berkewajiban secara sukarela menjadi anggota tim dengan penelitian walaupun
bersifat informal. Pemanfaatan informan bagi peneliti adalah agar dalam waktu yang relatif singkat
banyak informasi yang terjangkau karena informan dimanfaatkan untuk berbicara, bertukar pikiran,
atau membandingkan suatu kejadian yang ditemukan dari subjek lainnya.
STRUKTUR PENULISAN METODE PENELITIAN BAB III

4. Teknik pengumpulan data


Dalam pengumpulan data, penulis harus menyesuaikan situasi dan kondisi dilapangan. Adapun teknik pengumpulan data
yang dapat digunakan oleh peneliti terdapat beberapa cara yaitu :
A. Penelitian perpustakaan (Library Research)
Pemanfaatan perpustakaan sebagai sarana dalam mengumpulkan data dengan mempelajari buku-buku yang ada
kaitannya dengan judul dan pembahasan skripsi/penelitian.
B. Penelitian lapangan (Field Work Research)
 1. Observasi
Observasi adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan penelitian langsung. 
 2. Wawancara
Wawancara adalah mengadakan tanya jawab untuk melengkapi keterangan-keterangan yang berkaitan dengan penelitian.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumen sebagai sumber data.
STRUKTUR PENULISAN METODE PENELITIAN BAB III

5. Teknik analisis data


Analisis data adalah upaya yang dilakukan peneliti untuk mengolah data guna menjadi informasi. Karakteristik serta sifat-sifat analisis data itu
bisa dengan mudah untuk dipahami, serta dapat berguna untuk menjawab masalah yang terkait dengan proses kegiatan penelitian. Berikut ini
contoh teknik analisis data kualitatif menurut analisis model interaktif Milles dan Huberman antara lain :
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data adalah data pertama dan masih bersifat mentah yang dikumpulkan dalam suatu penelitian.
b. Reduksi data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang
muncul dari catatan-catan tertulis di lapangan
c. Penyajian data
Sebagai sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan, alasan
dasar dilakukan pada tahap ini adalah menyederhanakan informasi yang kompleks keadaan suatu bentuk yang disederhanakan dan mudah
dipahami.
d. Menarik kesimpulan
Menarik kesimpulan atau verifikasi adalah proses mencari benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola,  penjelasan, konfigurasi yang mungkin
terjadi alur sebab-akibat proposisi.
PENGERTIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

Pengertian data kualitatif dan kuantitatif serta apa perbedaannya


Pengertian data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang dapat diinput tentang fenomena/kejadian apa yang dialami oleh subjek penelitian,
contohnya antara lain seperti :
 Perilaku
 Persepsi
 Motivasi
 Tindakan
Dan lain sebagainya secara holistik. Kemudian data-data yang telah didapatkan tersebut di input kedalam penelitian
dengan cara mendeskripsikan kedalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Pengertian data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dapat diinput kedalam penelitian berdasarkan skala pengukuran statistik (data
berupa angka). Jenis penelitian kuantitatif berdasarkan dengan data fakta dan fenomena dalam bentuk numerik (data
yang telah diolah dalam bentuk angka) dan tidak dinyatakan dalam bahasa alami. 
PERBEDAAN DATA KUALITATIF DAN KUANTITATIF

Perbedaan data kualitatif dan kuantitatif


Setelah melihat pengertian dari kedua jenis data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara jenis data
kualitatif dan jenis data kuantitatif adalah terletak pada bentuk datanya. Dimana data kualitatif dinyatakan dalam bentuk
deskripsi berupa kata-kata dan bahasa, sedangkan data kuantitatif dinyatakan dalam bentuk data fakta dan fenomena berupa
numerik/data angka yang telah diolah.
DAFTAR PUSTAKA

Pengertian dan Defenisi Daftar Pustaka


Daftar pustaka yaitu daftar yang berisi tentang semua buku atau tulisan yang dijadikan acuan atau landasan dalam penelitian. Fungsi
dari daftar pustaka adalah untuk menjadi sumber atau rujukan para penulis baik penulis buku, artikel, skripsi, jurnal atau karya
ilmiah lainnya..Ada beberapa manfaat pencantuman daftar pustaka atau catatan kaki, baik bagi penulis, pembaca atau penyumbang
data/sumber yang diambil, yaitu:

 memenuhi etika penulisan;


 sebagai ucapan terima kasih penulis kepada penyumbang data;
 sebagai apresiasi kepada penulis karena karyanya sebagai sumber materil;
 sebagai petunjuk untuk melacak kebenaran data yang diambil;
 sebagai referensi silang, yaitu menunjukkan pada halaman atau bagian mana data itu diambil.
 
Definisi Daftar Pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama
pengarang, penerbit dan sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad.
PENULISAN DAFTAR
PUSTAKA

1. Buku sebagai Sumber Acuan

 Jika buku menjadi sumber acuan, kita harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
Nama penulis dalam daftar pustaka dituliskan secara terbalik. Artinya, nama belakang ditulis di awal,
baru diikuti nama depannya dengan dipisahkan menggunakan tanda koma (,). Nama ditulis lengkap
tanpa menyebutkan gelar. Ketentuan ini berlaku secara internasional. 
Contohnya Masri Singarimbun menjadi Singarimbun, Masri
Jika dalam buku yang diacu itu tercantum nama editor, penulisannya dilakukan dengan menambahkan
singkatan (Ed.). misalnya Mahaso, Ode (Ed.). 1997.
PENULISAN DAFTAR
PUSTAKA

2. Majalah sebagai Acuan

Jika majalah menjadi sumber acuan, kita harus memperhatikan unsur-unsur beserta urutannya yang
perlu disebutkan dalam daftar pustaka adalah nama pengarang,tahun terbit,judul artikel,judul
majalah,bulan terbit (kalau ada),tahun terbitan yang keberapa (kalau ada),tempat terbit.
Contoh:
Nasution, Anwar. 1975. “Sistem Moneter Internasional”. Dalam Prisma, Desember, IV. Jakarta.
Paranggi, Umbu Landu. 2006. “Puisi: Bagian Terpenting dari Darah Hidupku” dalam Horison Majalah
Sastra. Jakarta: PT Metro Pos.
PENULISAN DAFTAR
PUSTAKA

3. Surat Kabar sebagai Acuan

Jika surat kabar menjadi sumber acuan, kita harus memperhatikan unsur-unsur beserta
urutannya yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka adalah nama pengarang,tahun
terbit,judul artikel, surat kabar,tanggal terbit, dantempat terbit.
Contoh:
Tabah, Anton. 1984. “Polwan semakin efektif dalam Penegakan Hukum”. Dalam Sinar
Harapan, 1 September 1984. Jakarta.
PENULISAN DAFTAR
PUSTAKA

4. Antologi sebagai Sumber Acuan

Jika antologi menjadi sumber acuan, kita harus memperhatikan unsur-unsur beserta urutannya
yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka adalah nama pengarang,tahun terbit karangan,judul
karangan,nama penghimpun (Ed.),tahun terbit antologi,judul antologi,tempat terbit, dan nama
penerbit.
Contoh:
Kartodirjo, Sartono. 1977. “Metode Penggunaan Dokumen”. Dalam Koentjaraningrat (Ed.). 1980.
Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.
Selain tata cara penulisan daftar pustaka di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
berkaitan dengan penulisan daftar pustaka, antara lain sebagai berikut:

 Daftar pustakan diletakan pada halaman tersendiri setelah bab kesimpulan dalam karangan
ilmiah.
 Judul "Daftar Pustaka" ditulis di tengah-tengah halaman dengan huruf awal menggunakan
huruf kapital.
 Penulisan daftar pustaka disusun secara alfabetis menurut abjad nama pengarang atau
lembaga yang menerbitkan, dan tidak diberi nomor urut.
 Setiap sumber diketik dengan jarak satu sepasi. Baris pertama diletakkan di tepi margin kiri
dan baris berikutnya menggunakan indensi empat ketukan.
 Jarak antarsumber dua spasi.
 Setiap unsur pustaka diikuti tanda titik, kecuali unsur nama yang terdiri atas dua unsur atau
lebih dpisahkan dengan tanda koma (,). Adapun setelah penulisan nama kota diberi tanda
titik dua (:).
Unsur-unsur penting yang harus dimuat dalam daftar pustaka adalah
:

 Nama pengarang
 Tahun terbit
 Judul tulisan/buku
 Tempat terbit
 Nama penerbit
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai