Anda di halaman 1dari 12

Pengaruh Perbedaan Sistem

Perkawinan terhadap Lama


Bunting dan Litter size
Kelinci New Zealand White

Disusun Oleh:
Produksi Kelinci Kelas B
- Amelia Fauzia R. 200110170049
- Lidya Herlita 200110170225
- Salma Hairunisa 200110170227
CONTENT
0 Pendahuluan
1
02 Materi dan
Metode
03 Hasil
Pengamatan
04 Pembahasan

05 Kesimpulan
PENDAHULUAN
• Kelinci merupakan salah satu ternak yang dikenal sebagai hewan
penghasil ternak, hewan peliharaan dan hewan percobaan.
• Litter size dapat ditingkatkan melalui manajemen perkawinan yang
baik dan benar.
• Terdapat dua macam sostem perkawinan pada kelinci, yaitu: sistem
perkawinan alami dan buatan.
• Tujuan penelitian: untuk membandingkan antara sistem perkawinan
alami dan buatan terhadap lama bunting dan litter size kelinci NZW.
• Manfaat penelitian: untuk menambah wawasan peneliti dan untuk
memberikan gambaran kepada peternak tentang sistem perkawinan
yang lebih efektif dalam meningkatkan produktivitas.
MATERI DAN METODE
Materi
Penelitian dilaksanakan di Desa Mandalahhereng, Dusun Cicelot,
RT/RW. 4/7, Kecamatan. Cimalaka, Kabupaten Sumedang mulai
tanggal 15 Maret-27 April 2011
Penelitian ini menggunakan kelinci peranakan New Zeland White
lepas sapih umur 6 minggu sebanyak 60 ekor yang berasal dari
peternakan rakyat yang ada di Desa Tapos, Bogor. Kemudian
dikandangkan dengan ukuran PxLxT (50 x 50 x 50 cm) untuk setiap 5
ekor kelinci. Pemberian pakan dilakukan dengan pemberian pakan
komplit (Tabel 1) dalam bentuk pellet (PT. Indonesia Formula Feed).
• Tabel 1. Hasil analisa proksimat
Zat Nutrisi Kadar (%)
Bahan Kering 87,20
Abu 8,04
Protein Kasar 16,86
Serat Kasar 13,84
Lemak Kasar 6,55
BETN 41,91

Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan,


Fakultas
Peternakan, Institut Pertanian Bogor (2007)
Metode
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) tanpa
memperhatikan jenis kelamin objek penelitia.Pengarh masing-masing
perlakuan terhadap parameter dianalisis menggunakan ANOVA (Matjik dan
Sumertajaya 2006). Yij = µ + τi + εij Yij : Nilai pengamatan kepadatan
kandang ke-I (i=1,2,3) ulangan ke-j (j=1,2,3,4) µ : Nilai rata-rata
sesungguhnya τ : Pengaruh perlakuan taraf kepadatan ke-i ε :
Komponen galat yang timbul pada ulangan ke-j dari kepadatan kandang
ke-i

Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) dan jika
perlakuan berpengaruh nyata terhadap peubah yang diamati maka
analisis dilanjutkan dengan uji lanjut jarak ganda Duncan dengan
menggunakan bantuan piranti program SPSS 16.
HASIL
PENGAMATAN
Lama Bunting Litter Size

Lama Bunting Litter Size


Perlakua Dara Induk Rata- Perlakua Dara Induk
Rata-Rata
n ---------- hari --------- Rata n ---------- hari ---------

T0 31,71 31,75 31,60 T0 5,28 4,50 4,89


T1 31,50 32,00 31,88 T1 2,50 5,00 3,75
PEMBAHASAN
Lama bunting, litter size, dan status fisiologis kelinci di

0 pengaruhi oleh bangsa, umur, lingkungan induk, dan pakan


yang diberikan

1
02 Lama bunting kisaran normal adalah antara 30-33
hari (Cheeke, dll., 1987.)

0 Litter size rata-rata pada kelinci New Zealand White (NZW)


adalah berisar antara 5,00 – 6,35 (Lheukwumere, 2008).

3
LAMA BUNTING
Tidak memberikan pengaruh nyata pada lama
bunting dengan sistem kawin alami atau inseminasi
pada dara dan induk
Hal tersebut dikarenakan waktu pertumbuhan fetus
yang sama akan mengakibatkan waktu kebuntingan
yang sama
Lama Bunting
Perlakuan Dara Induk Rata-Rata
---------- hari ---------
T0 31,71 31,75 31,60
T1 31,50 32,00 31,88
LITTER SIZE
Sistem perkawinan inseminasi buatan
(induk) menghasilkan litter size yang
lebih tinggi dibandingkan pada dara

Hal tersebut karena faktor paritas. Sel Litter Size


telur yang diovulasikan pada kelinci Perlakua Dara Induk Rata-
induk lebih banyak dibandingkan n Rata
---------- hari ---------
kelinci dara. Kelinci induk sudah
terbiasa dengan proses ovulasi
T0 5,28 4,50 4,89
sehingga mempermudah proses ovulasi
berikutnya T1 2,50 5,00 3,75
Sedangkan, pada kelinci dara belum
terbiasa dengan proses ovulasi
sehingga sel telur yang dihasilkan
pada perkawinan pertama menjadi
lebih sedikit dibandingkan kelinci
induk.
KESIMPULAN
• Sistem perkawinan alami maupun inseminasi buatan tidak
memberikan pengaruh nyata terhadap hasil lama bunting
kelinci NZW.
• Pada sistem perkawinan secara alami, status fisiologis kelinci
dara dan induk tidak memberikan pengaruh nyata terhadap
lama bunting kelinci NZW.
• Pada sistem perkawinan secara inseminasi buatan status
fisiologis kelinci dara dan induk tidak memberikan pengaruh
nyata terhadap lama bunting kelinci NZW namun
memberikan pengaruh nyata terhadap litter size kelinci NZW
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai