Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN

KRITIS PADA
PASIEN KEJANG DEMAM

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


KEJANG DEMAM

Kejang demam adalah terbebasnya sekelompok neuro


n
secara tiba-tiba yang mengakibatkan suatu kerusakan
kesadaran, gerak, sensasi atau memori yang bersifat
sementara

(Hudak and Gallo,1996).


KLASIFIKASI

KEJANG DEMAM KEJANG DEMAM


SEDERHANA KOMPLEKS
KEJANG DEMAM SEDERHANA

KRITERIA

• umur anak ketika kejang antara 6 bulan sampai 4 tahun


• kejang berlangsung hanya sebentar, tidak lebih dari 15 menit.
• Kejang bersifat umum
• Kejang timbul dalam 16 jam pertama setelah timbul demam.
• Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kjang normal
• Pemeriksaan EEG yang dibuat sedikitnya 1 minggu sesudah suhu normal tidak
menunjukan kelainan.
• Frekuensi kejang bangkitan dalam 1 tahun tidak melebihi 4 kali
KEJANG DEMAM KOMPLEKS

DITANDAI DENGAN

• Kejang yang berlangsung lebih dari 15 menit


• Usia penderita lebih dari 6 tahun saat serangan kejang demam pertama
• Frekuensi serangan kejang melebihi 4 kali dalam satu tahun
• Kejang berlangsung lama atau bersifat fokal atau multiple ( lebih dari 1 kali
dalam 24jam
PATOFISIOLOGI
MANISFESTASI KLINIK

Terjadinya bangkitan kejang pada bayi dan anak


kebanyakan bersamaan dengan kenaikan suhu badan
yang tinggi dan cepat, yang disebabkan oleh infeksi di
luar susunan saraf pusat : misalnya tonsilitis, otitis
media akut, ISPA, UTI, serangan kejang biasanya terjadi
dalam 24 jam pertama sewaktu demam, berlangsung
singkat dengan sifat bangkitan dapat berbentuk tonik-
klonik.
KOMPLIKASI
• Epilepsi
Terjadi akibat adanya kerusakan pada daerah lobus temporalis yang
berlangsung lama dan dapat menjadi matang

• Retardasi mental
Terjadi pada pasien kejang demam yang sebelumnya telah terdapat
gangguan perkembangan atau kelainan neurologis

• Hemiparese
Biasanya terjadi pada pasien yang mengalami kejang lama (berlangsung lebi
h dari 30 menit)

• Gagal pernapasan
Akibat dari ektivitas kejang yang menyebabkan otot-otot pernapasan
menjadi spasme

• Kematian
KONSEP DASAR ASUHAN
KEPERAWATAN
PENGKAJIAN

• Pola persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan


• Pola nutrisi dan metabolic
• Pola eliminasi
• Pola aktivitas dan latihan
• Pola persepsi dan konsep diri
• Pola sistem nilai dan kepercayaan
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

• Hipertermi b/d adanya proses infeksi


• Resiko tinggi cedera fisik b/d aktifitas motorik yang meningkat
(kejang)
• Resiko tinggi pola nafas tidak efektif b/d penurunan
neuromuscular
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake
yang kurang
• Resiko tinggi perubahan volume cairan kurang dari
kebutuhanan tubuh b/d pengeluaran yang berlebihan
• Resiko tinggi gangguan perfusi jaringan ke otak b/d
penurunan suplai O2
Contoh Kasus
An. K usia 19 Bulan datang ke rumah sakit dengan keluhan demam dan kejang. Klien demam
sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Klien kejang dirumah 2 kali selama + 5 menit setiap
kejang. Saat pengkajian, klien mengalami kejang 1 kali. Suhu tubuh: 40 0C.

Tanggal pengkajian : 7 Januari 2020


Nama Pengkaji : Kelompok 1
Ruang : Anggrek
Waktu pengkajian : 08.30 WIB
Identitas
Identitas Klien
Nama : An. K
Tanggal lahir : 7 Juni 2014
Umur : 1 Th 7 Bl
Jenis Kelamin : Laki-laki
BB : 8 Kg
PB/TB : 76 cm
Alamat : Karangprajan, Kutolama
Agama : Islam
Pendidikan :-
Suku bangsa : Indonesia
Tanggal masuk : 7 Januari 2020
No. RM : S12356
Diagnosa Medik : Kejang demam
Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. W
Umur : 42 Th
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Karangprajan, Kutolama
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan klien : Ibu
Riwayat keperawatan

Keluhan utama
Demam dan kejang

Riwayat penyakit sekarang


Klien datang ke RS tanggal 7 Januari 2014 pukul 08.15 WIB dengan keluhan de
mam dan kejang. Klien demam sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Klien k
ejang dirumah 2 kali selama + 5 menit setiap kejang. Ibu klien mengatakan pa
da saat klien kejang akan mengalami penurunan kesadaran. Ibu kien mengatak
an apabila klien kejang diberi sendok yang dilapisi kain, untuk mencegah gigi p
atah. Saat pengkajian, klien mengalami kejang 1 kali. Suhu: 40 0C. Klien dipasa
ng infus RL 30 tpm, diberikan paracetamol 250mg

Riwayat penyakit dahulu


Klien tidak pernah menderita kejang sebelumnya dan klien pernah mende
rita penyakit otitis media pada umur 10 bulan dibawa ke Puskesmas dan tidak
menjalani rawat inap.

Riwayat penyakit keluarga


Ibu klien mengatakan, dalam keluarganya tidak ada yang pernah menderi
ta demam atau kejang. Dan tidak pernah menderita penyakit seperti Hipertensi,
TBC, Stroke dan yang lainnya.
Riwayat kehamilan
Pada trimester I, Ibu klien mengalami morningsicknes dan pusing biasa. P
ada trimester II, Ibu klien mengatakan merasa pegal dipunggung dan BB
naik. Pada trimester III, Ibu klien mengatakan bahwa mengalami pegal, ny
eri, dan kesulitan menjalankan aktivitas. Selain itu saat bernapas merasa p
egah. Ibu klien mengatakan mengikuti pelatihan ANC dan senam hamil. D
an selalu memeriksakan kehamilannya secara rutin.

Riwayat persalinan
Ibu klien mengatakan An. K adalah anak pertama. Klien lahir pada ta
nggal 7 Juni 2014, dengan usia kehamilan 9 bulan 8 hari. Klien lahir deng
an dibantu oleh Bidan Desa. Klien lahir dengan spontan normal dengan b
erat 2,9 Kg, panjang badan 60 cm dan menangis keras waktu lahir.
-Riwayat tumbuh kembanga
Pertumbuhan Fisik A
Berat Badan  : BB lahir : 2,9 Kg masuk RS : 8   kg.
Tinggi Badan : PB : 60 cm, PB masuk RS :   76  Cm
Waktu tumbuh : 19 bulan
Pengukuran BB berdasar TB klien normal/ gizi baik = -2SD s/d +2SD
Perkembangan Tiap tahap
Usia anak saat : ( 19 bulan )
KPSP usia 18 bulan dan 21 bulan

-Riwayat Sosial
Klien tinggal bersama kedua orang tuanya dan juga kakek neneknya. Sehari-hari klien diasuh ole
h Ibu kandungnya. Klien adalah anak laki-laki pertama. Klien memiliki peran sebagai anak laki-lak
i. Klien bermain bersama dengan temannya dengan baik dan didampingi oleh Ibunya.

-Kebutuhan cairan
Pemberian ASI
Pertama kali disusui : sekitar 3 jam setelah melahirkan
Waktu dan cara pemberian : tidak teratur ( setiap kali menangis )
Lama pemberian : sampai anak berhenti sendiri
Asi diberikan sampai usia : 10 bulan
Pemberian Susu tambahan
Diberikan selang seling dengan ASI sampai umur 10 bulan.
Kebutuhan Cairan
8 x 100 ml = 800 ml/ hari (24jam)
Kenaikan 2,5 derajat
12 x 2,5 % = 30 %
-Kebutuhan Kalori
Kebutuhan Kalori pada anak 19 bulan termasuk dalam 1-3 tahun = 75-90Kkal/ KgBB/ hari
Kebutuhan Kalori = 75 x 8 Kg = 600 Kkal/ hari
Pemberian makanan tambahan
Sejak umur 4 bulan ( makanan cereal )
Sejak umur 11 bulan ( makan bubur kasar )

-Pola Persepsi Kesehatan/Penanganan Kesehatan


Orangtua klien mengatakan, apabila klien sakit maka langsung dibawa ke bidan desa terdekat
dan berdoa semoga diberi kesembuhan oleh Allah.

-Pola Nutrisi/Metabolik
Saat dirumah : klien makan 3x sehari bubur cereal. Anak suka makan bubur yang lebih
encer. Anak tidak suka apabila dibuatkan bubur cereal rasa mengandung sayuran. Anak minum
ASI 5x/ hari diselingi dengan susu tambahan 2-3 gelas dot.
Saat dirumah sakit : Klien mendapat bubur 2x sehari. Klien makan tidak habis. Klien lebih ser
ing minum susu tambahan.
Pola Eliminasi
Saat dirumah : Klien BAK 4x/ hari dengan warna kuning kecoklatan, bau khas, tidak
terdapat darah dan tidak disertai nyeri saat BAK. Klien BAB 1x/ hari berwarna kunign kecoklatan,
bau khas, tidak terdapat darah, tidak berlendir, konsistensi padat lunak, saat BAB dan tidak ada n
yeri.
Saat Di RS : Klien BAK 3x/ hari dengan warna kuning kecoklatan, bau khas, tidak terda
pat darah dan tidak disertai nyeri saat BAK. Klien BAB 1x/ hari berwarna kunign kecoklatan, bau k
has, tidak terdapat darah, tidak berlendir, konsistensi padat lunak, saat BAB dan tidak ada nyeri.

Pola Aktivitas/Latihan
Saat dirumah : Klien senang bermain dengan teman sebaya. Anak berkumpul deng
an keluarga sehari 2-3 jam penuh. Klien suka bermain bola.
Saat di RS : Klien hanya bermain dengan ibunya, klien tidak dapat berkumpul dengan
keluarganya. Klien sering menangis karena takut tubuhnya terancam. Klien membawa bola maina
nnya.
Pola Tidur/Istirahat
Saat dirumah : Klien tidur malam 9 jam dan tidur siang 2 jam sehari. Klien bang
un pagi jam 04.00 WIB dan disore hari pada jam 16.00 WIB. Klien mempunyai kebiasaan sebel
um tidur yaitu harus diusap punggungnya oleh Ibu.
Saat di RS : Klien tidur malam 7 jam sering terbangun dan tidur siang 1 jam sehari.
Klien bangun pagi jam 04.00 WIB dan disore hari pada jam 15.00 WIB. Klien mempunyai kebia
saan sebelum tidur yaitu harus diusap punggungnya oleh Ibu.

Pola Persepsi Kognitif


Saat dirumah : ibu anak kurang mengetahui tentang penyebab penyakit yang diderita
nya
Saat dirumah sakit : ibu menanyakan penyebab penyakit anaknya kepada perawat

Pola Konsep Diri


Saat dirumah : citra tubuh, ibu klien mengatakan anggota tubuh anaknya adalah yang
terbaik untuk anaknya dan dirinya sendiri. Identitas diri, ibu klien mengatakan bahwa klien me
rupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara.
Saat dirumah sakit : citra tubuh, ibu klien mengatakan anggota tubuh anaknya adalah yang
terbaik untuk anaknya dan dirinya sendiri. Identitas diri, ibu klien mengatakan bahwa klien me
rupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara.
Pola Peran/Hubungan
Klien tinggal bersama kedua orang tuanya dan juga kakek neneknya. Sehari-hari klien diasuh ol
eh Ibu kandungnya.Klien adalah anak laki-laki pertama. Klien memiliki peran sebagai anak laki-la
ki.Klien bermain bersama dengan temannya dengan baik dan didampingi oleh Ibunya.

Pola Seksualitas/Reproduksi
Saat dirumah : klien merupakan anak laki-laki pertama.
Saat dirumah sakit : klien merupakan anak laki-laki pertama

Pola Koping/Toleransi Stress


Saat dirumah : Keluarga dalam menghadapi sakit anaknya selalu memeriksak
an ke bidan desa dan berdo’a kepada Allah supaya masalah ini cepat selesai.
Saat dirumah sakit : Apabila klien demam ibu klien memanggil perawat yang berjaga dan ber
do’a kepada Allah supaya masalah ini cepat selesai.

Pola Nilai/Kepercayaan
Keluarga mempunyai keyakinan bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya dan Allah a
kan memberikan kesembuhan.
Pemeriksaan Fisik
TTV :
TD= 100/65 mmHg, S= 40°C, N= 108x/ menit, RR= 30x/ menit

Antropometrik
BB= 8 Kg, LK= 45 cm, LD= 46 cm, PB= 76 cm, LA= 15,7 cm

Kepala
Inspeksi : kepala simetris, tidak ada lesi, warna rambut hitam, kepala mesochepal, sutura belum me
nutup sempurna.
Palpasi : tidak adanya pembengkakan/ penonjolan, dan tekstur rambut lebat.

Mata
Inspeksi :  warna konjungtiva pink dan sclera berwarna putih, konjungtiva anemis (-), isokhor, pupil
3 mm, sklera anikterik.

Hidung
Inspeksi  : Hidung simetris, hidung eksternal warna sama dengan warna kulit lain. Tidak ada polip, t
idak ada perdarahan, dan tidak ada sekret.
Palpasi  : Tidak ada nyeri tekan

Mulut
Inspeksi dan palpasi struktur luar : warna mukosa mulut dan bibir kebiruan, tidak ada lesi dan stom
atitis, adanya sianosis.
Inspeksi dan palpasi strukur dalam  : gigi belum lengkap, tidak ada perdarahan/ radang gusi, lidah
simetris, warna pink, tidak ada infeksi.
Telinga
Inspeksi  : Tidak menggunakan alat bantu dengar, posisi simetris, jumlah dua (kanan dan kiri),
bersih , tidak ada serumen.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

Leher
Inspeksi leher : warna sama dengan kulit lain, bentuk simetris, tidak ada pembesaran kelenjar
gondok.
Inspeksi dan palpasi kelenjer tiroid : Tidak ada nyeri, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
kelenjar limfe

Thorak
-Paru- Paru
Inspeksi : Simetris, tidak terlihat tarikan dinding dada kedalam.
Palpasi :Vokal fremitus kanan-kiri sama
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Bunyi paru normal ( vesikuler ).
-Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : teraba ictus cordis di SIC V – VI
Perkusi : pekak
Auskultasi : terdengar bunyi S1 dan S2
Abdomen
Inspeksi : Simetris, warna kulit sama dengan yang lainnya, tidak ada lesi, tidak a
da distensi
Auskultasi : Suara peristaltik (bising usus) di semua kuadran (bagian diafragma dari s
tetoskop) terdengar setiap 13x/ menit.
Perkusi semua kuadran : Tidak ada nyeri saat ditekan.
Palpasi semua kuadran : Cubitan perut kembali cepat 2 detik.

Genitalia
Tidak terpasang kateter, bersih, tidak sianosis.

Ekstremitas
Tidak ada odema, terpasang infus RL 10 tpm di ekstremits atas sinistra

Pemeriksaan Diagnostik
Tanggal/ Jam : 7 januari 2020
Pemeriksaan Laboratorium
Darah : WIDAL (-)

Terapi Medis
Infus RL 30 tpm mikro
Paracetamol 250 mg
PO : Pamol syr 3 x 1 ½ cth
Stesolid Supp 5 mg k/p kejang
TERIMA

Anda mungkin juga menyukai