Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Sharing Keperawatan Kritis

Kelompok 4 :
1. Elisa Yulistina
2. Erna Yuliana Putri
3. Fera Reviana
4. Nurul Afifah
5. Oktaviani Mega Princese
6. Puput Sari Nabila
7. Rahmatul Afiah
8. Yulianti
9. Ghozi Al Isnaindy
10.Khaerul Afif
a. Judul Jurnal : The importance of oral hygiene in prevention of ventilator
associated pneumonia (vap): a literature review. (Pentingnya kebersihan
mulut dalam pencegahan ventilator-associated pneumonia (vap): tinjauan
sastra.

b. Jurnal Analisis :
1. Population :
Sebuah uji coba acak dari rencana diagnostik untuk pasien
yang diduga VAP, pada 740 pasien dari 28 rumah sakit,
menunjukkan bahwa penggunaan kultur kuantitatif cairan
lavage bronchoalveolar (BAL) akan terkait dengan peningkatan
penggunaan terapi yang ditargetkan dan peningkatan hasil
klinis (Heyland et al. al., 2006).
2. Intervention :
Rencana untuk menghilangkan VAP, seperti menggunakan ventilasi
non-invasif dan perawatan mulut, menggunakan sukralfat dari pada
antagonis H2 untuk profilaksis tukak lambung, dan tindakan untuk
mencegah aspirasi, mis. posisi semi-telentang atau ketinggian kepala
tempat tidur dan pengisapan subglottic konstan, dan terapi kinetik
semuanya telah diturunkan untuk mengurangi risiko VAP (Heyland et
al., 2002, Safdar et al., 2004).
3. Comparison :
Beberapa penelitian telah mengevaluasi kemanjuran pencegahan VAP
menggunakan ETT berlapis perak. Dalam sebuah penelitian, penggunaan
ETT berlapis perak terkait dengan tingkat VAP yang lebih rendah dan VAP
onset lambat (Kollef et al., 2008). Oleh karena itu, penggunaan ETT anti-
bakteri tampaknya cocok untuk mengobati pasien yang diharapkan
berventilasi selama lebih dari 48 jam. Dengan demikian merupakan
metode hemat biaya yang mungkin akan menghasilkan pencegahan VAP
(Shorr et al., 2009).
4. Outcome :

Asosiasi Perawat Perawatan Kritis (AACN) (Wiegand & Carlson 2005). Telah

ditemukan bahwa integrasi perawatan mulut rutin ke dalam praktik standar dapat

mengurangi VAP sebanyak 60% (Scannapieco et al., 2001).Suction Subglottic

Di antara strategi pencegahan VAP, pengurangan aspirasi dengan aspirasi

berkelanjutan dari sekresi subglottic (CASS) bisa efektif (Dodek 2004). Sebuah

meta-analisis baru-baru ini pada sekitar 2500 pasien menekankan pentingnya

sistem drainase sekresi subglottic dalam mencegah VAP, membatasi tinggal di

ICU, dan mengurangi hari ventilasi (Muscedere et al. 2011).


Referensi Terakreditasi

Jurnal berjudul “The importance of oral hygiene in prevention of


ventilator associated pneumonia (vap): a literature review” sudah
terakreditasi, dapat dilihat pada
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=the+importance+of+
oral+in+prevention&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DKMP3p7Rb5gQJ
Relevansi Fenomena Masalah

Tindakan keperawatan menurunkan tingkat VAP tetap menjadi pertanyaan


empiris yang memerlukan lebih banyak penelitian karena tidak ada survei yang
valid dan dapat diandalkan yang ditemukan dalam literatur untuk praktik
perawatan mulut pada pasien kritis yang diintubasi secara oral. Oleh karena itu,
survei perawatan mulut untuk pasien intubasi oral sangat penting untuk
menentukan praktik terbaik yang ada. Banyak penelitian telah berusaha untuk
menentukan efek dari intervensi ini pada kejadian VAP. Penelitian ini bertujuan
untuk meninjau literatur yang berfokus pada kebersihan mulut dalam
pencegahan VAP.
Kemutakhiran

Jurnal ini dapat dikatakan mutakhir karena dalam


jurnal juga sesuai dengan permasalahan yang ada
didalam prakteknya yaitu kondisi yang ada di dunia
medis.
Kelengkapan Aspek

Menurut kelompok kami, dalam jurnal


ini masih terpaku pada sumber lain
karena kelengkapan aspek belum
terpenuhi.
Besarnya manfaat untuk mengatasi masalah
keperawatan

Strategi untuk mencegah pneumonia terkait ventilator


Cegah kolonisasi
 Ikuti protokol untuk mencuci tangan
 Gunakan dekontaminasi oral
 Gunakan profilaksis ulkus stres
 Hindari bilas saline dengan pengisapan
 Ubah pasien setidaknya setiap 2 jam
 Ganti sirkuit ventilator tidak lebih dari setiap 48 jam
 Agen tabung mikro endotrakeal berlapis anti-mikroba, mis. tabung
endotrakeal berlapis perak
Cegah aspirasi

 Posisikan kepala tempat tidur> 30º

 Minimalkan penggunaan narkotika dan obat penenang

 Hisap benar-benar orofaring

 Gunakan tabung endotrakeal yang memiliki port hisap subglotis terus menerus

 Pantau volume residu lambung untuk overdistensi

 Pertahankan tekanan manset tabung endotrakeal yang memadai (20-30 cm H2 O)

 Volume tinggi / tekanan rendah manset tabung endotrakeal terbuat dari


polivinilklorida (PVC).
Keamanan untuk diterapkan pada pasien

Jurnal ini aman diterapkan pada pasien karena di


dalam jurnal ini membahas terkait pentingnya
kebersihan mulut dalam Pencegahan Ventilator-
Associated Pneumonia (VAP). Terutama untuk
penyedia pelayanan kesehatan.
Terima kasih….

Anda mungkin juga menyukai