Anda di halaman 1dari 43

“FUEL OIL SYSTEM”

Kelompok :

1.Nurul Hamzah 4209100101

2.Daniel Rizqi P 4210100030

3.Lucky Andoyo 4210100095

4.Yudi Prasetyo 4211100029

5.Galih Saputro 4211100051


OUTLINE
DEFINISI
Sistem Bahan Bakar merupakan sistem yang digunakan untuk mensupply bahan

bakar yang diperlukan oleh motor induk dan motor bantu.


JENIS BAHAN BAKAR
JENIS BAHAN BAKAR

JENIS BAHAN BAKAR

HFO/MFO HSD
(Heavy Fuel Oil) (High Speed Diesel)

MDO/MDF
(Marine Diesel Oil)
JENIS BAHAN BAKAR
• Heavy Fuel Oil (HFO) /MFO

Untuk diesel engine dengan putaran rendah (<300 rpm), middle(300-1000 rpm)

• Marine Diesel Oil (MDO)

Untuk diesel engine putaran middle, tinggi(>1500 rpm)

• High Speed Diesel (HFD)

Untuk diesel engine putaran tinggi.


JENIS BAHAN BAKAR

Heavy Fuel Oil “HFO”


• Bukan termasuk dari penyulingan tetapi dari residu dan memiliki warna gelap

• Memiliki kekentalan yang lebih tinggi dari pada diesel oil

• Memiliki titik nyala yang lebih tinggi dari pada diesel oil.

• Digunakan untuk industri besar, steam power dan untuk kebutuhan yang mempertimbangkan
tentang harga bahan bakar.
HFO
JENIS BAHAN BAKAR

Marine Diesel Fuel


“MDF”
• MDF/MDO adalah hasil penyulingan minyak yang berwarna hitam yang berbentuk
cair pada temperatur rendah.

• Digunakan untuk medium speed diesel.

• Disebut juga IDO (Industrial Diesel Oil)


MARINE DIESEL OIL
JENIS BAHAN BAKAR

High Speed Diesel


“HSD”
• Penggunaan pada umumnya adalah untuk bahan bakar pada semua jenis mesin
diesel dengan putaran tinggi (diatas 1000 Rpm)

• Banyak disebut sebagai Solar.


HIGH SPEED DIESEL
PERBANDINGAN JENIS BAHAN BAKAR

Parameter HSD MDO HFO

Stroke Rendah Sedang Tinggi


RPM Tinggi Sedang Rendah
Flash Point Rendah Sedang Tinggi
Viskositas Rendah Sedang Tinggi
Residu Rendah Sedang Tinggi
Sulfur Rendah Sedang Tinggi
PEMILIHAN BAHAN BAKAR DITINJAU DARI PEMILIHAN
M/E
• Peralatan yang diperlukan dan pengoperasian pada diesel engine berbahan bakar
MFO jauh lebih rumit dan lebih kompleks.
• Penggunaan bahan bakar MFO harus disertai dengan penggunaan minyak pelumas
dengan nilai TBN yang lebih tinggi.
• MFO memiliki sludge yang tinggi yaitu sebesar 18% volume (data dari Pertamina).
• Akibat lebih kompleksnya sistem bahan bakar diesel berbahan bakar MFO, resiko
kegagalan pada suatu komponen sistem bahan bakar ini akan mengakibatkan
potensi yang lebih besar pada kegagalan sistem secara keseluruhan.
• Time Between Overhaul (TBO) diesel engine berbahan bakar MFO lebih pendek bila
dibandingkan dengan TBO diesel engine berbahan bakar MDF.
• Secara umum engine performance diesel engine berbahan bakar MFO lebih baik bila
dibandingkan denga engine performance diesel engine berbahan bakar MDF.
FUEL OIL SYSTEM
FUEL OIL SYSTEM
TRANSFER SYSTEM

FEED SYSTEM

FUEL OIL
SYSTEM
SUPPLY SYSTEM

CIRCULATING
SYSTEM
FO TRANSFER SYSTEM
STORAGE TANK TO DAY TANK

HFO

MDO
FO TRANSFER SYSTEM
KOMPONEN FO TRANSFER SYSTEM
1. Storage tank
 Adalah tanki induk dari keseluruhan bahan bakar yang dibutuhkan
oleh motor induk dan motor bantu selama kapal berlayar.
 Diletakkan di double bottom.

 Volumenya dapat ditambah utnuk kebutuhan A/E

 Vol = f(sfoc, BHP, wkt antar bungkering) + allowance (typically 3


~ 5 %)
KOMPONEN FO TRANSFER SYSTEM

2. Heater (in storage tank)


 Pemanas di dalam tanki agar HFO bisa dipompa.

 Diletakkan di sekitar suction pompa.

 Menggunakan energi panas dari heater yang bersumber pada


listrik atau steam heater yang bersumber dari boiler.
 Daya = f[debit transf pump, ΔT (up to 50 C)]
KOMPONEN FO TRANSFER SYSTEM

3. Pipa
• Menyalurkan bahan bakar dari storage ke settling tank.
• Bahan dari baja, utk HFO perlu insulasi.
• Pipa FO tidak boleh dilewatkan area L.O, F.W, cargo tanks, accomodation space.

• Din pipa = f (Q,Valiran)

• Q = f (Vol settl tank, Wkt pengisian)


• Valiran = Merujuk project guide (biasanya bernilai 0.6 m/s untuk HFO dan 1.0 m/s
utk MDO)
• Tebal pipa: klas N atau M (tabel 11.4. BKI)
KOMPONEN FO TRANSFER SYSTEM
4. F.O. Transfer Pump
 Memindahkan fluida (bahan bakar) dari storage tank ke settling
tank.
 Diletakkan di tanktop.

 Jenis yang disarankan adalah High Temperature resistance screw


pump.
 Q = f (Volume settling tank waktu pengisian)
FEED SYSTEM
KOMPONEN FEED SYSTEM
1. Pipa
 Sama dengan ketentuan pada FO Supply System

2. F.O. Feed Pump


 Untuk memindahkan fluida (Fuel Oil) dari tangki penimbun (settling
tank) ke tangki harian (service tank)
 Diletakkan di platform

 Jenis pompa yang digunakan adalah tipe screw atau gear pump dg Q
dan H yg memenuhi
KOMPONEN FEED SYSTEM
3. F.O. Preheater
 Memanaskan FO agar mudah dipisahkan di separator.

 Kapasitas heat= f (BHP)


4. Separator
5. Sebagai pemurni fluida (purifier) dan pembersih (clarifier)

6. Sebaiknya diletakkan setingkat dengan settling tank

7. Q = f (BHP) merujuk pada project guide, biasanya 0.2 lt/BHP-


h
KOMPONEN FEED SYSTEM

5. F.O. Service Tank


 Berfungsi untuk mensuplai bahan baker ke engine selama
operasi.

 Mempunyai kapasitas 8 -12 jam.

 Dilengkapi dengan heatar tank agar viskositas HFO tetap


terjaga.

 Vol = f (sfoc, BHP, wkt) + allowance.


SUPPLY SYSTEM
SUPPLY SYSTEM
Menyalurkan dari service tank menuju ke Main Engine (for MDO)
atau dari service tank menuju circulating pump (for HFO).

MDO HFO
KOMPONEN SUPPLY SYSTEM

1. Pipa
 Q = f (BHP) merujuk pada project guide + toleransi antara 0% sampai 15%
untuk meng-cover aliran balik dari filter.

 Valiran = merujuk pada project guide (biasanya 0.6 m/s utk HFO dan 1.0 m/s utk
MDO)

 Din pipa = f (Q,Valiran) untuk HFO perlu insulasi

 Tebal pipa: klas N atau M (tabel 11.4. BKI)


KOMPONEN SUPPLY SYSTEM
2. F.O. Supply Pump
 Menyalurkan dari Day tank menuju ke Main Engine (for
MDO) atau dari Day tank menuju circulating pump (for HFO).

 MDO :

Service tank -> Supply Pump -> ME

 HFO :

Service tank -> Supply Pump -> Circulating pump


CIRCULATING SYSTEM
FUEL OIL CIRCULATING SYSTEM
KOMPONEN CIRCULATING SYSTEM

1. F.O. Circulating Pump


 Meneruskan bahan bakar dari supply pump dan juga dari venting box.

 Diletakkan di tanktop.

 Disarankan menggunakan screw atau gear pump

 Q dan Valiran disesuakan dengan perhitungan-perhitungan di atas.


KOMPONEN CIRCULATING SYSTEM

2. F.O. Heater
 Untuk menyesuaikan viskositas FO agar sesuai dengan sesuai dengan temperatur
yang direkomendasikan.

 Tin = 100oC dan Tout = 150oC

3. Full Flow Filter


 Filter terakhir sebelum bahan bakar masuk ke M/E.
 Berupa type duplex atau automatic filter.
KOMPONEN CIRCULATING SYSTEM

4. Venting Box
 Memisahkan uap dan minyak akibat penurunan tekanan F.O

 Uap dialirkan ke service tank dan minyak dialirkan ke suction


circulating pump
 Dipasang pada M/E
KLASIFIKASI
1. Bunker dari system bahan bakar berada pada deck yang
terbawah dan harus diisolasi dari ruangan yang lain (section
11.G.1.1) 

2. Tangki bahan bakar harus dipisahkan dengan cofferdam


terhadap tangki-tangki yang lain (Section 10.B.2.1.3) 

COMPANY LOGO www.themegallery.com


KLASIFIKASI
3. Pipa bahan bakar tidak boleh melawati tangki yang berisi
feed water, air minum, pelumas dan oil thermal (section
11.G.3.1) 

4. Kompone plastik dan gelas tidak boleh digunakan untuk


system bahan bakar (section 11.G.3.6) 

COMPANY LOGO www.themegallery.com


KLASIFIKASI
4. Pompa transfer, feed, booster harus direncanakan untuk
kebutuhan temperatur operasi pada kondisi medium (section
11.G.4.1) 
5. Pompa transfer harus disediakan sedangkan untuk pompa
service yang lain dapat digunakan sebagai pompa cadangan
yang sesuai dengan pompa transfer bahan bakar (section
11.G.4.2) 

COMPANY LOGO www.themegallery.com


KLASIFIKASI
6. Harus ada paling sedikit 2 pompa transfer bahan bakar untuk
mengisi tangki harian (section 11.G.4.3) 
7. Pompa feed/booster diperlukan untuk mensupply bahan
bakar ke main engine atau auxiliary engine dan pompa
cadangan harus disediakan (section 11.G.4.4) 

COMPANY LOGO www.themegallery.com


KLASIFIKASI
8. Untuk pendistribusian bahan bakar melalui pompa supply
bahan bakar harus dilengkapi dengan filter dengan control
manual atau otomatis (section 11.G.6.1) 

COMPANY LOGO www.themegallery.com


KLASIFIKASI
9. Purifier untuk membersihkan minyak harus
mendapat persetujuan pihak klasifikasi
setempat (section 11.G.7.1) 
10. Untuk penggunaan filter secara
bersamaan antara bahan bakar dan minyak
pelumas pada supply system maka harus ada
pemisah (pengontrol) agar bahan bakar dan
minyak pelumas tidak tercampur (section
11.G.7.2) 
11. Sludge tank dari purifier harus dilengkapi
dengan alarm, untuk menijau kotoran agar
kotoran dari purifier tidak mengganggu kerja
dari purifier tersebut (section 11.G.7.3) 

COMPANY LOGO www.themegallery.com


KLASIFIKASI
12. Untuk pengoperasian dengan heavy fuel oil (HFO) harus
dipasang system pemanas (section 11. G.8.1.1) 

13. Daily tank harus dapat menyediakan bahan bakar selama


minimal 8 jam (section 11.G.8.4.2) 

COMPANY LOGO www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai