Kesehatan Jiwa
Adalah Perasaan Sehat dan Bahagia serta mampu mengatasi
tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya
serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain.
faktor penyebab
terjadinya
gangguan
jiwa/kesehatan
secara nyata
Ciri-ciri Masalah Psikososial
a. Cemas, kawatir
berlebihan, takut
b. Mudah tersinggung
c. Sulit konsentrasi
d. Ragu-ragu/merasa
rendah diri
e. Kecewa
f. Pemarah dan agresif
g. Reaksi fisik: jantung
berdebar, otot
tegang,Sakit kepala
Gangguan jiwa
Suatu perubahan pada
fungsi jiwa yang
menyebabkan adanya
gangguan pada fungsi
kehidupan, menimbulkan
penderitaan pada individu
dan atau hambatan dalam
melaksanakan peran sosial.
CIRI-CIRI:
Gangguan Jiwa :
• Marah-marah tanpa
sebab
• Mengamuk
• Mengurung diri
• Tidak mengenali orang
• Bicara kacau
• Bicara/tertawa sendiri
• Tidak mampu merawat
diri
Rentang sehat – sakit jiwa
Biologis
Psikologis
Sosial
Kultural
Spiritual
Pelayanan Paripurna
Target pelayanan:
Anggota masyarakat yang belum mengalami
gangguan sesuai dengan kelompok umur yaitu
anak-anak, remaja, dewasa dan usia lanjut.
Aktivitas:
1. Program pendidikan kesehatan, progr.stimulasi
perkembangan, prog.sosialisasi, manajemen stres,
persiapan menjadi org tua.
2. Program dukungan sosial.
3. Program pencegahan penyalahgunaan obat.
4. Program pencegahan bunuh diri.
Pencegahan Sekunder
Target pelayanan:
Anggota masyarakat yang
berisiko/memperlihatkan tanda-tanda masalah
psikososial & gangguan jiwa..
Aktivitas:
1. Menemukan kasus sedini mungkin
2. Melakukan skrining & langkah-langkah lanjut
3. Penanganan kasus bunuh diri
4. Terapi modalitas
5. Follow up dan rujukan kasus.
Pencegahan Tersier
Target pelayanan:
Anggota masyarakat yang mengalami
gangguan jiwa pada tahap pemulihan
Aktivitas:
1. Program dukungan sosial dgn menggerakkan
sumber-sumber di masyarakat;
2. Program rehabilitasi dgn memberdayakan
pasien & keluarga hingga mandiri.
3. Program mencegah stigma
PERKEMBANGAN
KEPERAWATAN KESEHATAN
JIWA
PERKEMBANGAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Zaman Jepang
Usaha Kesehatan jiwa tidak berkembang
Setelah kemerdekaan
1. Oktober 1947,membentuk jawatan urusan penyakit
jiwa di bawah Dep. Kes
2. 1960 –1970
The Comunnity Mental Health Ceters Act (1963), secara
dramatis mempengaruhi pemberian pelayanan kesehatan
jiwa.
The Comunnity Mental Health Ceters Act (1963),
secara dramatis mempengaruhi pemberian
pelayanan kesehatan jiwa.
Perawatan beralih dari RSJ yang besar ke
pusat-pusat kesehatan jiwa masyarakat yang
mulai banyak didirikan dan mencakup layanan :
a. Rawat darurat : pengkajian dan pemberian
perawatan yang tepat dan cepat
b. Rawat inap 24 jam
c. Hospitalisasi parsial : program perawatan
untuk individu yang memerlukan perawatan
harian.
d. Rawat jalan.
e. Konsultasi dan pendidikan.
3. 1970 – 1980
Tahun 1975 di terbitkan PPD GJ I
Populasi klien di RSJ berkurang RSJ Tutup
Tunawisma menjadi masalah : kekurangan
sumber daya keluarga dan dukungan sosial
yang adekuat.
4. 1980 – 1990
Biaya perawatan kesehatan yang tinggi dan
kebutuhan pembatasan biaya menjadi fokus
nasional.
5. 1990 – sekarang
Perubahan-perubahan yang signifikan dalam
perawatan kesehatan jiwa.