Bioprinting tiga dimensi (3D) adalah teknologi yang muncul di mana
bahan perancah dan hidrogel sarat sel mungkin diendapkan dengan cara yang telah ditentukan sebelumnya untuk membuat konstruksi berpori 3D. Dalam percobaan ini dijelaskan metode baru untuk mencetak poliblaprolakton (PCL) / gelas borat bioaktif komposit sebagai bahan perancah dan hidrogel Pluronic F127 sebagai media suspensi sel. PENDAHULUA •N Peran utama scaffold dalam rekayasa jaringan adalah menciptakan lingkungan tiga dimensi untuk merekrut sel yang sesuai dan untuk memperbaiki jaringan tertentu sambil menyediakan sementara integritas struktural di lokasi cacat. • Fused deposition modeling (FDM) adalah salah satu yang banyak digunakan proses dalam bioprinting 3D untuk membuat perancah (tidak termasuk hidrogel / bio-tinta). • Pluronic F127 adalah termo-sensitif dan hidrogel yang banyak diselidiki di bioprinting karena kemudahan pencetakan, membalikkan gelasi termal, dan kompatibilitas dengan beberapa tipe sel [8]. Sebagai tambahan, Pluronic F127 disetujui FDA dan tidak mahal • Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat polimer bioaktif scaffold komposit untuk digunakan dalam aplikasi rekayasa jaringan KESIMPULAN
Dengan porositas perancah tinggi kehadiran pori-pori makro dan mikro
memungkinkan kaca lebih cepat disolusi dan pembentukan lapisan hidroksiapatit pada permukaan menunjukkan bioaktivitas perancah. Hasil menunjukkan potensi tinggi ekstrusi berbasis pelarut proses dalam bioprinting 3D perancah selularized dengan sifat bioaktif untuk aplikasi rekayasa jaringan.