Manajemen Strategi - 5 - Kelas 6D
Manajemen Strategi - 5 - Kelas 6D
STRATEGI
LI
A.Pengamatan Lingkungan,
B.Perumusan Strategi,
C.Implementasi Strategi,
D.Evaluasi Strategi
Proses Manajemen Strategi
(Perumusan Manajemen Strategik)
• Perumusan manajemen strategi perusahaan bisa meliput
i pengembangan misi usaha, mengidentifikasikan sebua
h peluang dan ancaman dari eksternal, mengukur serta
menetapkan kelemahan maupun kekuatan internal
perusahaan, menetapkan sasaran jangka panjang, meni
mbang alternatif lain, dan memilih strategi khusus yang
akan diterapkan pada kasus-kasus tertentu.
Proses Manajemen Strategi
Perumusan Manajemen Strategik
• Perusahaan multi bisnis dan grup perusahaan mempunyai tingkatan
(hierarki) strategi yang dimulai :strategi korporasi, strategi bisnis dan
strategi fungsional.
• Sedangkan untuk perusahaan mono bisnis maka tingkatannya
hanya dua yaitu strategi bisnis dan strategi fungsional
STRATEGI KORPORASI
Strategi korporasi adalah strategi utama di tingkat korporasi yang menaungi beberapa grup
perusahaan atau perusahaan, atau di tingkat perusahaan yang mengelola unit usaha dan
melayani beberapa industri yang berbeda.
Strategi tersebut digunakan untuk pengelolaan keseluruhan korporasi dan dijadikan sebagai:
acuan dalam formasi strategi bisnis maupun strategi fungsional.
Macam-macam / alternatif
Strategi Utama Korporasi
Formasi (atau secara konvesional ada yang menyebut Formulasi strategi korporasi
dalam manajemen stategik, terdiri dari beberapa alternative strategic yang mempunya
i beberapa variasi terapan strategic khusus.
Secara umum, alternative strategic korporasi di dalam manajemen strategic dapat
dikelompokan menjadi delapan yaitu:
1. Strategi Diversifikasi, yang terdiri dari : diversifikasi berhubungan, ( diversifkasi ko
nsentrik), diversifikasi tidak berhubungan ( diversifikasi konglomerat) dan
diversifikasi horizontal.
2. Strategi integrasi yaitu terdiri dari : integrasi vertical ( integrasi maju dan
integrasi balik), intergrasi horizontal dan integrasi virtual
3. Strategi De-integrasi yaitu strategi alih daya( Outsourcing)
4. Strategi intensif yang terdiri dari pertumbuhan terkonsentrasi atau penetrasi pasa
r, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan inovasi
5. Strategi Defensif yang terdiri dari berubah haluan, divestasi dan likuidasi.
6. Strategi kooperatif yang terdiri dari usaha patungan ( join venture) kerja sama ope
rasi, aliansi, konsorsium dan beberapa bentuk lainnya seperti kolaborasi, jejaring ch
aebol dan keiretsu.
7. Strategi berkembang yang terdiri dari merger dan akuisisi, waralaba, pelepasan ata
u pemisahan (spin-off) dan pendirian perusahaan baru ( anak perusahaan)
8. Strategi Bisnis Inti yang terdiri dari fokus atau mempertahankan bisnis inti dan
mengubah Bisnis Inti.
Alternatif strategi utama di atas dapat dipilih satu atau kombinasi dari beberapa
strategi. yang dikombinasikan secara paralel atau seri.
Kombinasi strategi merupakan pemilihan dan penerapan dua atau lebih strategi
korporasi sekaligus.
Penerapan Strategi
• Penerapan strategi utama di atas sangat tergantung kepada kondisi perusahaan
lingkungan eksternal serta kepentingan strategi yang telat dianalisis dan
ditentukan sebelumnya.
• Misalnya, kalau kepentingan strategi diarahkan untuk kondisi internal dengan peng
gunaan sumber daya dari eksternal maupun lnternal maka dapat digunakan bebera
pa pilihan strategi utama yang sesuai.
1. Strategi Diversifikasi
Strategi diversifikasi merupakan strategi pengembangan usaha
dengan menambah lini usaha, baik produk maupun bisnis, yang baru
strategi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu
a). siklus produk atau jasa yang sekarang di geluti perusahaan. Jika b
erada dalam tahap sedang menurun ( decline), maka sebaiknya m
elakukan strategi, agar portfolio bisnis dapat mengatasi atau
menyeimbangkan efek siklus,
b). Tingkat musim. Dengan memasuki bisnis yang baru yang masih b
erhubungan maka seperti hal nya efek siklus, efek musim pun da
pat di atasi atau diseimbangkan, sehingga perusahaan tidak terlal
u dipengaruhi oleh situasi puncak atau lembah dari efek musim,
c). Pertumbuhan industri, Bila pertumbuhan lambat atau sama sekali
tidak bertumbuh perlu di pertimbangkan untuk melakukan strategi
ini,
d) Kondisi perusahaan saat ini seperti manajemen dan sumber daya
yang dimiliki. Strategi ini dianjurkan jika perusahaan mempunyai
system dan manajemen yang cukup baik,
e). Penjualan dan harga produk diharapkan dengan melaksanakan str
ategi ini, dimana dengan bertambahnya produk maupun jasa yang
masih berhubungan maka produk dapat dijual dengan harga yang
relative bersaing serta dapat meningkatkan penjualan secara
signifikan
Contoh perusahaan yang menggunakan strategi diversifikasi
Salah satu contoh perusahaan yang merupakan strategi ini adalah perusahaan UBS ( Union Bank
Of Switzerland), yang merupakan bank hasil merger antara Switzerland bank Corporation (SBC) de
ngan union bank Of Switzerland, lahan usaha UBS adalah pengelola kekayaan pribadi ( private Ba
nking).
Tahun 2005 merupakan bank dengan kapasitas pasar terbesar di eropa. Dengan nilai sebesar 87.5
miliar USD, pasar industri pengelola kekayaan adalah terfragmentasi dan pangsa pasar UBS adala
h 30 % setara dengan 30 triliun USD setelah merger dengan SBC, UBS mengadakan diversifikasi h
orizontal dengan cara membeli beberapa perusahaan yang masih berhubungan dengan perusah
aan UBS, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut : tahun 1999 UBS membeli global Aset M
anagement sebuah perusahaan pengelolah asset di London dengan nilai taksasi lebih dari 575 jut
a USD , tahun 2000 UBS membeli Charles Schwab Sound View Capital Market senilai 250 juta US
D dan Sauerbon Trust perusahaan pengelola keuangan senilai 160 juta USD.
1. Strategi Diversifikasi
b. diversifikasi konglomerat atau diversifikasi tidak berhubungan
d. Mengatasi dan sebagai sarana untuk keluar dari efek siklus. Dima
na dengan pengelolaan berbagai bisnis yang berbeda, siklusnya
maka pengaruh pasang-surut bisnis dapat di atasi dan diseimban
gkan
e. Meningkatkan keuntungan dan penggunaan kelebihan kas terha
dap usaha maupun produk dan jasa baru.
f. Sarana untuk aktualisasi dan gambaran terhadap kemampuan ata
u kekuasaan yang dimililki oleh perusahaan.
g. Sarana uji coba untuk memasuki bisnis tertentu untuk pembelaja
ran, pengalaman serta memanfaatkan peluang dan sumber daya
yang tersedia di pasar.
Contoh diversifikasi konglomerat atau diversifikasi tidak berhubungan
Integrasi Vertikal adalah salah satu dari hubungan vertikal dari suatu integrasi vertikal yang m
empunyai tingkat formalisasi relative rendah, tetapi derajat komitmen yang tinggi.
Strategi integrasi vertikal merupakan strategi untuk memasuki atau memiliki bisnis di sepanjan
g rantai nilai industri yaitu kearah hulu maupun hilir perusahaan (pemasok maupun pembeli
perusahaan)
Strategi integrasi vertikal dianggap sebagai strategi pertumbuhan karena memperluas operasi per
usahaan.
Beberapa jenis lainnya yang tergolong dalam hubungan vertikal adalah penjualan serta merta,
kontrak jangka panjang perjanjian agensi pemasok informal, kemitraan pelanggan, wara-laba,
usaha dan patungan.
Strategi Integrasi
a. Integrasi Vertikal
Secara umum, integrasi vertikal terdiri dari dua jenis yaitu:
• integrasi maju dan
• integrasi balik,
bila arah integrasi adalah hilir yaitu kearah pembeli/pelanggan disebut integrasi maju (Forward
Integration). Dalam hal ini perusahaan memasuki bisnis distributor maupun agen.
Bila sebaliknya di mana arah integrasi adalah hulu, yaitu kearah pemasok disebut integrasi balik
( backward Integration).
Contoh forward dan backward integration
Salah satu perusahaan yang sukses melaksanakan strategi integrasi horizontal (dan ju
ga diverifikasi konsentrik) adalah perusahaan CISCO perusahaan mengalami pertumbu
han yang sangat pesat antara 30% sampai lebih dari 100% dalam kurun waktu 1993-2
001 telah mengakuisisi 71 perusahaan yang umumnya mempunyai hubungan dengan
bisnisnya kunci keberhasilan dalam pengembangan perusahaan Cisco terletak pada m
anusia atau karyawanya.
Tujuan integrasi Horizontal
Salah satu contoh dalam integrasi virtual adalah perusahaan apple, computer dengan so
ny all tahun 1990 an untuk computer. Sony dengan kompentensi inti : miniaturization, ya
ng mempunyai benefit pada pelanggan “ pocketabilty” dipadukan dengan kompentensi i
nti appel “ Friendly design” yang mempunyai benefit “user friendly” akan menghasilkan
produk yang pocketability sekaligus user friendly. Hasill dari kerja sama tersebut adalah k
omputer mini yang benar-benar user friendly, yaitu power book notbooks yang sangat su
kses dipasar dimana produk tersebut terjual lebih Dari 100000 model produk dalam seta
hun.
Contoh integrasi virtual
contoh :
seperti perusahaan outomotif : untuk peresedian ban mereka langsung di ser
ahkan kepada perusahaan yang bergarak dibidang ban, mulai dari proses pro
duksi , distribusi barang. untuk management inventory semua diserahkan kep
ada perusahaan sub-con. sehingga perusahaan outo motive tersebut , bisa le
bih focus terhadap , keinginan pelangan, service terhadap pelanggan dan inn
ovasi product.
Ada 7 tahapan untuk melaksanakan
integrasi virtual, sebagai berikut:
Strategi ini merupakan strategi kebalikan dari strategi integrasi, yang dengan mengalih
kan pekerjaan kepada sumber di luar perusahaan.
Kalau dalam strategi integrasi terjadi fusi maka dalam de-lntegrasi adalah sebaliknya
Alih daya (outsourcing) adalah suatu cara untuk menarik pengetahuan dan tenaga ahli d
ari suatu perusahaan lain ke dalam perusahaan. Untuk mendapatkan jasa pengiriman
(delivery service) atau keluaran produk (product out put) yang lebih balk.
Alihdaya atau juga disebut alih kerja, yang dilakukan oleh kebanyakan perusahaan a
dalah : manajemen sumber daya manusia, keamanan jasa kebersihan (cleaning serv
ice),jasa biro perjalanan, manajemen media. teknologi informasi. pemasaran, prod
uksi, kerekayasaan (engineering), desain, pemelihara. Dan lain lain
Dewasa ini di Indonesia, umumnya (banyakperusahaan melaksanaan alih daya untu
k keamanan (satuan tugas pengaman atau satpam), jasa kebersihan,. teknologi infor
masi, serta perawatan gedung
Alih daya berbeda dengan sub – kontraktor. Dalam sub kontraktor, pembeli mengont
rol secara keseluruhan proses yang dilakukan oleh pemasok, dan
4. Strategi Intensif
strategi intensif dilakukan dengan mengerahkan berbagai usaha yang intensif dengan
syarat perusahaan dapat memperbaiki posisi kompetitif nya dengan produk yang ada
saat ini.
9 Fokus manajemen Keras dan isu otak Keras dan isu otak Lembut dan isu hati
5. Strategi Defensif
b. Strategi Divestasi
b. Divestasi merupakan strategi menjual perusahaan atau komponen utama dari perusahaan.
Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan un
tuk akusisi atau investasi strategis lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari strategi rasi
onalisasi biaya menyeluruh untuk melepaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungka
n, yang memerlukan modal terlalu besar, atau tidak cocok dengan aktivitas lainnya dalam peru
sahaan.
Ada beberapa kondisi atau alasan perusahaan untuk melakukan strategi divestasi dengan efekti
f, antara lain sebagai berikut:
1. Kebutuhan uang kas
2. Regulasi pemerintah
3. Kecocokan atau kesesuaian dengan perusahaan
4. Performansi atau kinerja anak perusahaan atau divisi
5. Strategi lanjut organisasi
6. Mengubah bisnis inti perusahaan atau korporasi
7. Mengurangi risiko dalam bisnis yang digeluti
Contoh strategi divestasi
Contoh penerapan strategi divestasi juga banyak digunakan oleh perusahaan di Indones
ia terutama pada era pascakrisis multidimensional. Misalnya saja pada tahun 1998 grup
ABC menjual perusahaan (divestasi) PT ABC Centralfood ke Heinz.
Salah satu alasannya adalah disamping situasi keamanan yang tidak stabil saat itu, agar
bisa menunggangi jalur yang dimiliki Heinz untuk membawa ABC ke pasar luar negeri
Namun hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Disisi Heinz, ABC juga tidak banyak perk
embangan, perutumbuhan masih di kisaran 10% tidak secemerlang sebelumnya yang m
encapai 15-20%.
5. Strategi Defensif
c. Likuidasi
c. Likuidasi merupakan strategi dengan menjual seluruh aset perusahaan. Be
berapa kondisi atau alasan perusahaan untuk melakukan strategi likuiditasi a
ntara lain:
1. Strategi lanjut organisasi. Bila perusahaan gagal meneruskan usaha untu
k berubah haluan atau divestasi maka sebagai alternatif terakhir adalah
melaksanakan likuidasi. Demikian juga untuk strategi selanjutnya, jika alt
ernatifnya adalah bankrut maka likuidasi menjadi strategi yang baik untu
k mendapatkan kas terbesar untuk aset perusahaan
2. Minimalisasi kerugian. Dengan menerapkan strategi ini, pemegang saha
m perusahaan dalam meminumkan kerugian
Contoh likuidasi:
Jumlah bank yang beroperasi di Indonesia berkurang secara signifikan dari 22
2 bank sebelum krisis menjadi 151 di tahun 2000,dan mengalami penurunan
jumlah sampai 138 di tahun 2003. Jumlah kantor mengalami penurunan sam
pai tahun 2000, setelah itu mengalami peningkatan sebelum tahun 2001. Co
ntoh bank besar di Indonesia yang dilikuidasi sebelum krisis multidimensional
adalah Bank summa dan pada saat krisis adalah bank BHS
LATIHAN
Berikanlah contoh perusahaan dan jelaskan pelaksanaan dari strategi korporasi di bawah ini:
1. STRATEGI DIVERSIFIKASI
a. diversifikasi konsentrik atau berhubungan
b. diversifikasi konglomerat atau tak berhubungan dan
c. diverisifikasi horizontal.
2. STRATEGI INTEGRASI
a. Integrasi Vertikal,
b. Integrasi horizontal dan
c. Integrasi Virtual
Selain manfaat terdapat pula risiko atas usaha patungan yaitu risiko konflik sepert
i : pemilihan mitra yang salah, pandangan yang berbeda dengan mitra misalnya d
ibidang keuangan seperti kas, dividen, laba ditahan, pendanaan baru, harga alih
produk yang dijual atau dibeli dari perusahaan yang mempunyai hubungan khus
us seringkali menimbulkan konflik kepentingan yang berbeda. Risiko dan konfli y
ang terjadi sering menjadi pemicu kegagalan didalam melaksanakan usaha patun
gan
Faktor pertimbangan dalam memulai usaha patungan, diantaranya adalah:
a. Kesesuaian diantara kedua mitra yaitu pasar atau strategik dan budaya atau
kultur
b. Kesesuaian pasar atau strategik meliputi: analisis mengenai pelanggan, pes
aing dan arahan strategik
c. Kesesuian lingkungan meliputi: kendala hukum atau legal, ketersedian ten
aga kerja, kebijakan pajak dan bea cukai, infrastruktu serta stabilitas dan pe
ngaruh politik
d. Kesesuaian ekonomi meliputi: biaya tenaga kerja, biaya transport, biaya mo
dal, kepemilikan dan hak voting, tignkatan subsidi dan pajak serta kontrak
e. Kesesuaian organisasi meliputi: gaya perusahaan induk, manajemen proye
k, interaksi dengan perusahaan induk, hubugnan dengan pelanggan, serta
hierarki dengan perusahaan induk, hubugnan dengan pelanggan, serta hie
rarki dan pengambilan keputusan
f. Kesesuian budaya meliputi: kepercayaan (trust), tradisi edukasi, tingkat tole
ransi, nilai-nilai utama perusahaan, serta kemampuan belajar
Strategi Kooperatif
Kerja Sama Operasi (KSO)
KSO mempunyai kemiripan dengan usaha patungan, hanya saja k
epemilikan pada kerjasama operasi tidak beralih baik dari perusah
aanmaupun dari mitra.
Demikian juga dengan pendirianperusahaan barus ebagai wadah
kerja sama, pada umumnya dalam KSO tidak ada (jarang sekali) p
embentukan perusahaan baru untuk melaksanakan pekerjaan.
Hal ini terutama disebabkan karena secara prinsip tidak ada perali
han kepemilian,serta jangka waktu penyelesaian pekerjaan juga te
rtentu (periode tertentu
Strategi Kooperatif
Aliansi
Aliansi merupakan kerjasama antarperusahaan yang menyangkut aspek
strtegik maupun nonstrategik (taktis)
Kesimpulannya bahwa bank mandiri merupakan proses dari merger dan konsolidasi
7. Strategi Berkembang
Strategi merger membawa manfaat, antara lain:
a. Lebih cepat untuk memperoleh operasionalisasi perusahaan, terutama bila
merger dilakukan di daerah yang secara geografi relatif jauh atau sulit
b. Efektivitas biaya untukmendapatkan teknologi yang bernilai dibandingkan
dengan dikembangkan sendiri
c. Cara masuk lebih awal untuk mendapatkan status tertentu atau fasilitas ter
tentu kelak pada saat daerah atau negara tertentu dikembangakan atau di
berdayakan
d. Dengan meluasnya basis perusahaan maka diperoleh skala ekonomis untuk
kegiatan perusahaan
e. Mengurangi devisa yang dikeluarkan, terutama untuk merger dan akuisisi d
i negara lain, karena sebagian pasar dilayani dengan produk lokal, relatif di
bandingkan dengan impor
f. Memperluas pasar dnegan mengeksploitasi produk maupun pengetahuan dis
uatu daerah atau negara, dengan demikian maka pasar setempat dapat dilaya
ni
g. Memanfaatkan kondisi suatu negara. Pada saat terjadi devaluasi maupun rese
si misalnya maka denganmerger dan akuisisi diperoleh harga yang relatif rend
ah dan lebih muddah, dengan harapan pada saat kondisi membaik maka akan
diperoleh keuntungan.
Ada beberapa keterbatasan atau kerugian dari merger dan akuisisi
antara lain:
a. Perbedaan kultur atau budaya, disebabkan perpaduan antara 2
organisasi yang berbeda kebiasaan, nilai bahkan negara atau ba
ngsanya
b. Biaya yang disebabkan oleh metode keuangan
c. Harga yang dibayarkan (mungkin) terlalu tinggi akibat berbagai
hal yang muncul dalam proses,
d. Kemungkinan reaksi politik dari daerah atau negara tuan rumah
akibat pengambilalihan oleh perusahaan lain
e. Masalah ketenagakerjaan yang diakibatkan oleh perbedaan seri
kat ataupun peraturan ketenagakerjaan.
Contoh:
Merger:
Bank Mandiri merupakan merger dari 4 bank pemerintah y
aitu Bank Pembangunan Indonesia, Bank Expor Impor, Ba
nk Dagang Negara dan Bank Bumi Daya
Bank Permata merupakan merger dari Bank Bali, Bank Uni
versal, Bank Prima Ekspres, Bank Artamedia dan Bank Patri
ot
Contoh:
Merger dan akuisisi
Continent diakuisisi oleh Carrefour (menjadi perusahaan Carrefo
ur) untuk perluasan pangsa pasar pada september 1999
Dalam rangka penyehatan delapan Bank Take Over maka pada S
eptember 2000 dilaksanakan merger delapan bank yaitu Bank D
anamon, Bank Pos, Bank Rama, Bank Tamara, Bank Duta, Bank R
SI, bank Nusa Nasional, Bank Tiara Asia, Bank Jaya dan menjadi B
ANK DANAMON
b. Waralaba (franchise)
b. Waralaba
Pengertian waralaba (franchise) cukup beragam, tetapi secara umum dapat dikatakan sebagai ha
k untuk menjual suatu prosuk atau jasa.
Kriteria waralaba di Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2007 adalah
:
a. Memiliki ciri khas usaha
b. Terbukti sudah memberikan keuntungan
c. Memiliki standar atas pelayanan dan barang dan/atau jasa yang ditawarkan yang dibuat seca
ra tertulis
d. Mudah diajarkandan diaplikasikan
e. Adanya dukungan berkesinambungan
f. Hak Kekayaan Intelektual yang telah terdaftar
c. Pemisahan atau Pelepasan (Spin-off)
c. Pemisahan atau Pelepasan
Adalah membentuk perusahaan baru melalui pelepasan (spin-off) unit ya
ng ada didalam perusahaan atau pelepasan perusahan yang ada di dalam
grup perusahaan atau korporasi
f. Mengatasi efek siklus atau daur hidup perusahaan. Jika perusahaan telah masuk ke tah
ap dewasa atau menurun, maka dengan melepas salah satu divisi (siklus yang sedang be
rtumbuh) menjadi perusahaan yang akan berkembang dengan pesat sehingga siklus per
ushaan baru yang dilepas (spin-off) tidak terpengaruh dengan siklus dewasa atau menur
un dari induk perusahaannya.
Dalam melaksanakan strategi pelepasan (spin-off) ada beberapa hal yang perlu di
perhatikan agar berjalan efektif yaitu:
a. Penerapan strategi harga alih intragrup, yaitu antara perusahaan yang dilepas
dengan induknya.
b. Organisasi dan manajemen sudamber daya manusia , karena adanya pengelol
aan sehingga dituntut perubahan perilaku, setelah pelepasan setiap individu d
alam perusahaan yang dilepas dituntut lebih profesional dan mandiri
c. Peluang bisnis yang akan diraih
d. Modal kerja dan aliran kas
e. Perhitungan biaya (di estimasi antara sebelum dan sesudah dilepas)
f. Kepemilikan di perusahan yang dilepas (besarnya saham)
g. Perpajakan yang timbul
Pendirian anak perusahaan baru
d. PENDIRIAN ANAK PERUSAHAAN BARU
Salah satu cara pengembangan perushaan yang sangat sederahana d
alah mendirikan perushaan baru sebagai anak perusahaan