Anda di halaman 1dari 15

DISTRIBUSI

FREKWENSI
DAN GRAFIK
Daftar distribusi frekwensi
di singgung sidikit di bab
sebelumnya .contoh pada
tabel dibawah ini :
NILAI UJIAN STATISTIKA UNTUK
68 MAHASISWA
NILAI BANYAKNYA MAHASISWA

31-40 2

41-50 3

51-60 5

61-70 14

71-80 24

81-90 20

JUMLAH 68
 Sebelum mempelajari, bagaimana
membuat daftar distribusi frekwensi , kita
harus mengetahui istilah-istilah yang
dipakainnya,
 Dalam daftar frekwensi distribusi ,
banyaknya obyek dalam kelompok ke-
kelompok dalam bentuk a-b, yang disebut
kelas interval. Kedalam kelas interval a-b
dimasukan semua data yang bernilai mulai
dari a sampai dengan b.
 Urutan interval mulai disusun dari data terkecil ke
bawah sampai nilai data terbesar berturut-turut,
mulai dari atas diberi nama kelas interval pertama,
kelas interval ke-dua, ....sampai kelas interval
terakhir. Ini semua adalah pada kolom kiri, kolom
kanan berisikan bilangan-bilangan yang berapa
buah data terdapat dalam tiap kelas interval jadi
kolom ini berikan frekwensi di singkat dengen f
misalnya f=2 untuk kela interval pertama atau
ada 2 orang mahasiswa yang mendapat nilai ujian
paling kecil 31 dan paling tinggi 40
 Bilangan-bilangan disebelah kiri kelas interval
tersebut ujung bawah dan bilangan-bilangan di
sebelah kananya di sebut ujung atas ujung-ujung
bawah kelas interval pertama, kedua,.........terakhir
aialah 31,41,...........81 sedangkan ujung- ujung atas
berturut-turut 40,50,.........90 , selisish positip antara
tiap dua ujung bawah berurutan tersebut panjang
kelas interval dalam tabel nilai ujian 68 mahasiswa
panjang kelasnya disinhkat dengan p, adalah 10 jadi
p =10 dan semuanya sama.dikatkan bahwa daftar
itu mempunyai panjang interval kelas yang sama
 Selaindari ujung kelas interval ada lagi yang
biasa disebut batas kelas interval ini
bergantung pada ketelitian data yang
digunakan, jika data dicatat teliti hingga
satuan maka batas bawah kelas sama dengan
ujung bawah dikurangi 0,5 batas atasnya
didapat dari ujung atas ditambah dengan 0,5
untuk data ditatat hingga satu desimal, batas
bawah sama dengan ujung di kurangi 0,05 dan
batas atas sama dengan ujung atasditambah
0,05.
 Kalau data hingga dua desimal btas bawah
sama dengan ujung bawah dikurangi 0,005
dan batas atas sama dengan ujung atas
ditambah 0,005 dan begitu seterusnya.
Untuk setiap kelas interval akan diambil
sebuah nilai sebagai wakil dari kelas itu.
Yang digunakan disini ialah tanda kelas
interval yang didapat dengan menggunakan
aturan
 Tanda kelas =1/29ujung bawah+ujung atas)
contoh
 Kelas interval pertama adalah 31-40
dengan frekwensi f=2
 Ujung bawah kelas = 31
 Ujung atas =40
 Adapun batas bawah kelas 30,5 dan
 batas atas =40,5
 Tanda kelasnya = ½(31+40)=35,5
MEMBUAT DAFTAR DISTRIBUSI
FREKWENSI
79 49 48 74 81 98 87 90
80 84 90 70 91 93 82 78
70 71 92 38 56 81 74 73
68 72 85 51 65 93 83 86
90 35 83 73 74 43 86 68
92 93 76 71 90 72 67 75
80 91 61 72 97 91 88 81
70 71 99 95 80 59 71 77
63 60 83 82 60 67 89 63
76 63 88 70 66 88 72 75
Untuk membuat daftar frekwensi
dengan panjang kelas yang sama kita
lakukan sebagai berikut

 A. Tentukan rentang. Ialah data terbesar


dikurangi data terkecil dalam hal ini, karena
data terbesar = 99 dan data terkecil =35
maka rentang =99-35 = 64
 B. Tentukan banyaknya kelas interval yang
diperlukan.banyak kelas sering biasa diambil
paling sedikit 5 kelas dan paling banyak 15
kelas. Dipilih menurut keperluan.cara lain
dapat menggunakan aturan sturges yaitu
 Banyaknya kelas = 1+(3,3) log n
 Dimana n menyatakan banyaknya data dan hasil
akhir dijadikan bilangan bulat.untuk contoh kita
dengan n = 80 (logaritma beberapa bilangan
dapat dilihat dalam ampendiksdaftar A)
 Banyaknya kelas

= 1+(3,3)log80=1+(3,3)(1.9031)
= 1+(3,3)(1,9031)=7,2802
Kita dapat membuat daftar dengan banyak kelas 7
atau 8 buah
 Entukan panjang kelas interval p. Ini jika
secara ancer-ancer ditentukan oleh aturan
P= rentang
Banyaknya kelas
Harga p dismbil sesuai dengan ketelitian satuan
data yang data yang digunakan jika data
berbentuk satuan, ambil harga p teliti sampai
satuan . Untuk data hingga satu desimal, p ini
juga diambil hingga satu desimal dan begitu
seterusnya.
 Untuk contoh jika banyaknya kelas
diambil 7 didapat
 P=64/7; bisa kita ambil p=9 atau p=10
Distribusi relatif kumulatif
nilai f(%)
31-40 2,5 2/80 x 100 =
41-50 3,75 2,5 %

51-60 6,25
61-70 17,5
71-80 30 untuk lainnya
81-90 25 dihitung
91-100 15 dengan jalan
yang sama
jumlah 100
Nilai ujian matakualiah
statistika untuk 80 mahasiswa
nilai ujian f abs frel
31-40 2 2,5
41-50 3 3,75
51-60 5 6,25
61-70 14 17,5
71-80 24 30
81-90 20 25
91-100 12 15
jumlah 80 100

Anda mungkin juga menyukai