Anda di halaman 1dari 29

MEMPERKIRAKAN

ANGGARAN
BIAYA PROYEK
(COST ESTIMATING)
Introduction
 a project is an activity in which one invests money,
time and labour resources in hope for a return.
 This means before embarking on a project, we
need to know as accurately as possible how much
money we are going to invest i.e. we need to
make a good estimate of the project cost.
ORGANISASI MATERI

 DEFINISI
 JENIS ESTIMASI BIAYA
 KOMPONEN BIAYA
 METODE PERKIRAAN ANGGARAN BIAYA
 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIAYA
 CONTOH ESTIMASI BIAYA
Definisi Perkiraan Biaya
(Cost Estimate)

 Cost Estimate (perkiraan biaya) adalah


prediksi biaya yang dibuat untuk
melaksanakan proyek.
 Sebuah perkiraan biaya diajukan ke
owner (client) sebagai dasar persetujuan
budget (anggaran) biaya proyek.
Jenis Estimasi Biaya

1. Estimasi Biaya Kasar oleh Pemilik


2. Estimasi Biaya oleh Konsultan Perencana
3. Estimasi Biaya Detil oleh Kontraktor
4. Estimasi Biaya Sesungguhnya (Selesai
Proyek)
Estimasi Biaya Kasar oleh
Pemilik
 Estimasi ini dibutuhkan oleh pemilik untuk memutuskan
akan melaksanakan ide membangun proyek atau tidak.
Biasanya dalam hal ini pemilik dibantu dengan studi
kelayakan.
 Estimasi yang dibuat masih kasar/global sekali

Contoh:

No. Proyek Satuan


1. Instalasi air bersih Rp./liter
2. Pembangkit tenaga listrik Rp./kVA
3. Bendungan Rp/vol. badan bendung
4. Bangunan industri Rp./unit produksi
5. Sekolah / rumah sakit Rp/m2
Estimasi Biaya oleh Konsultan
Perencana
 Estimasi ini dilakukan setelah desain selesai
dibuat oleh konsultan perencana.
 Estimasi ini lebih teliti daripada estimasi
terdahulu → sudah ada gambar dan RKS
yang lengkap.
 Estimasi ini biasanya disebut dengan “OE”
atau Owner Estimate, yang dijadikan acuan
harga penawaran pada saat pelelangan.
Estimasi Biaya Detil oleh
Kontraktor
 Dibuat oleh kontraktor setelah melihat desain
konsultan perencana→lebih terperinci dan teliti
karena sudah memperhitungkan segala
kemungkinan (melihat medan, metoda
pelaksanaan, ketersediaan stok bahan tertentu
dsb).
 Dijabarkan dalam bentuk penawaran oleh
kontraktor pada waktu pelelangan → menjadi fixed
price bagi pemilik setelah salah satu rekanan
ditunjuk sebagai pemenang dan surat perjanjian
kerja ditanda tangani.
Estimasi Biaya Sesungguhnya
(Selesai Proyek)
 Merupakan pengeluaran yang
sesungguhnya.
 Bagi pemilik sesungguhnya fixed price yang
tertulis didalam kontrak adalah yang
terakhir, kecuali dalam pelaksanaan terjadi
pekerjaan tambah kurang.
JENIS BIAYA PROYEK

BIAYA

LANGSUNG TAK LANGSUNG


Biaya Langsung (Direct Cost)
 Biaya langsung berhubungan dengan
konstruksi/bangunan.
 Jenisnya:
o Bahan / Material
o Upah Buruh/labor/man power
o Biaya peralatan/equipment
Hal-hal yang perlu diperhatikan
pada perkiraan biaya langsung

 Bahan Bangunan
 Bahan sisa yang terbuang (Waste)
 Cari harga terbaik yang masih memenuhi syarat bestek (RKS).
 Cara pembayaran kepada penjual (supplier).
 Upah Buruh
 Bedakan upah buruh harian, borongan per unit volume atau borong keseluruhan
(borong dol), utk daerah-daerah tertentu.
 Selain tarif upah, perlu diperhatikan faktor-faktor kemampuan dan kapasitas
kerjanya.
 Perlu diketahui apakah buruh atau mandor dapat diperoleh di daerah sekitar
lokasi proyek atau harus didatangkan dari daerah lain.
 Undang-undang perburuhan perlu diperhatikan.
 Peralatan
 Untuk peralatan yang disewa perlu diperhatikan ongkos keluar-masuk garasi
(mobilisasi), ongkos operator alat, bahan bakar dan biaya reparasi kecil.
 Untuk peralatan milik sendiri, perlu diperhatikan bunga investasi, depresiasi,
reparasi besar, pemeliharaan dan mobilisasi.
Biaya Tak Langsung (Indirect Cost)

 Biaya tak langsung adalah biaya yang yang


tidak secara langsung berhubungan dengan
konstruksi/bangunan, tapi harus ada dan tidak
dapat dilepaskan dari proyek tersebut.
 Jenisnya:
 Overhead
 Biaya tak terduga/contingencies
 Keuntungan/profit
Biaya Overhead

 Biaya overhead meliputi biaya untuk operasional perusahaan secara


keseluruhan, terlepas dari ada atau tidak kontrak yang ditangani.
 Macamnya :
 Overhead Proyek (lapangan)

 Biaya personil lapangan

 Bank garansi, bunga bank, ijin bangunan, pajak

 Peralatan kecil yang habis/terbuang setelah proyek selesai.

 Foto dan gambar jadi (As-built Drawing).

 Overhead kantor

 Biaya sewa kantor & fasilitasnya.

 Honor pegawai kantor

 Biaya keanggotaan asosiasi, dsb.


Biaya Contingency (tak terduga)
 Biaya contingency adalah biaya untuk kejadian-kejadian yang
mungkin bisa terjadi, mungkin tidak (situasional).
 Contoh: naiknya muka air tanah, longsor.
 Secara umum diperkirakan antara 1 - 5% dari biaya total.
 Termasuk dalam contingency adalah:
 Kesalahan
 Kealpaan pemborong dalam memasukkan beberapa pos
pekerjaan
 Gambar yang kurang lengkap
 Subjective uncertainty (ketidakpastian subyektif)
 Kesalahan interpretasi subyektif terhadap bestek.
 Fluktuasi harga material dan upah yang tidak tepat
diperkirakan.
Biaya Contingency (tak terduga)
 Lanjutan (yang termasuk dalam biaya contingency)
 Objective uncertainty (ketidakpastian Obyektif)
 Ketidakpastian tentang perlu tidaknya suatu pekerjaan
dilakukan atau tidak, dimana ketidakpastian itu
ditentukan oleh obyek di luar kemampuan manusia.
 Contoh: menentukan perlu tidaknya sheet pile.
 Variasi efisiensi.
 Variasi efisiensi dari penggunaan sumberdaya :
efisiensi buruh, peralatan dan material.
Keuntungan (Profit)
 Merupakan satu-satunya biaya yang besarnya dapat
ditambah atau dikurangi.
 Bila ingin memenangkan tender harus berani
menurunkan harga penawaran → mengurangi
keuntungan.
Cara Memperkirakan Biaya

1. Parametrik
2. Memakai Indeks harga, katalog dan
informasi proyek terdahulu.
3. Bottom up Estimating
Parametrik
 Metoda ini menggunakan dasar matematis untuk mengaitkan
hubungan antara biaya dengan karakteristik fisik tertentu dari
obyek (volume, luas, berat, tenaga/watt, panjang dsb.)
 Macamnya:
 Kurva linier → y = ax

dimana; y = biaya
x = variabel
a = parameter yg menerangkan hubungan x

dan y
 Kurva Pangkat
Kurva Pangkat

Y1 = biaya pembangunan instalasi 1 X2 = kapasitas instalasi 2


Y2 = biaya pembangunan instalasi 2 N = index harga (lazimnya =0,6)
X1 = kapasitas instalasi 1
Contoh:
Suatu pabrik asam sulfat dengan kapasitas 50.000
ton/tahun berharga US$ 9.000.000. Perkirakan
biaya mendirikan pabrik sejenis dengan kapasitas
75.000 ton/tahun.
Jawab:
Y2 = Y1 (X2/X1)0,6
= 9.000.000 x (75.000/50.000)0,6
=
US$11.478.000
Memakai Indeks harga, katalog &
Informasi Proyek Terdahulu
Bottom Up Estimating

WORK PACKAGE
Contoh Cara
Membuat Estimasi

Biaya
Form harga bahan dan upah
 Form analisa harga satuan
 Form rencana anggaran biaya (RAB)
Form Harga Bahan dan Upah
Form Analisa Harga Satuan
Form Rencana Anggaran
Biaya (RAB)
Form Rekapitulasi
Cummulative Cost

Owner-contractor’s perspective

Anda mungkin juga menyukai