(kontrasepsi)
ada 3 fase
fase menunda/ mencegah kehamilan
- Usia muda < 20 th
- prioritas penggunaan pil KB & IUD
fase menjarangkan
- usia pertengahan ( 20-30 th)
- prioritas penggunaan IUD
Fase menghentikan/mengakhiri
- > 30 th
- prioritas kontrasepsi mantap
macam-macam metode kontrasepsi
I. metode sederhana
1. tanpa alat:
a.KB alamiah :
- metode kalender
- metode suhu badan basal
- metode lendir serviks
- metode simpto-termal
b.coitus interruptus
2. Dengan alat
a. mekanis (barier)
- kondom ( pria )
- barier intra vaginal :
* diafragma
* kap cerviks
* spons
b.Kimiawi
- spermisid
* vaginal cream
* vaginal jelly
II. metode modern
1.Kontrasepsi hormonal
a.oral : - pil oral kombinasi
- mini pil
- morning after pil
b.injeksi
c.susuk
a. KB Alamiah
Profil:
Ibu harus belajar mengetahui kapan masa
suburnya berlangsung
Efektif bila dipakai dengan tertib
Tidak ada efek samping
Pasangan secara sukarela menghindari
senggama pada masa subur ibu
KB alamiah........
Manfaat
1.Manfaat kontrasepsi
Untuk mencegah kehamilan, bila digunakan dengan benar.
Membantu untuk mencapai kehamilan, bila pasangan
menginginkan kehamilan.
Tidak ada efek samping sistemik.
Murah atau tanpa biaya.
2. Manfaat non kontrasepsi
Meningkatkan keterlibatan suami dalam
keluarga berencana.
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang
kesehatan reproduksi.
Mempererat tanggung jawab dan kerjasama antar
pasangan.
Menjalin komunikasi antara pasangan.
KB alamiah........
Keterbatasan
Tidak cukup efektif sebagai metode kontrasepsi (angka
kegagalan 9-20 kehamilan per 100 perempuan selama tahun
pertama pemakaian).
Tingkat efektifitas tergantung dari ketaatan dan konsistensi
dalam mengikuti instruksi.
Memerlukan konseling bahkan pelatihan untuk dapat
menggunakan dengan benar.
Memerlukan mediator atau tenaga terlatih untuk
kesinambungan informasi dan komunikasi.
Mampu mengendalikan hasrat untuk tidak melakukan
senggama pada saat masa subur (agar tidak hamil).
Perlu pencatatan setiap hari (tentang mukus, suhu basal,
dan gejala biologis lainnya).
Gangguan (misal infeksi vagina) akan menyulitkan
interpretasi lendir serviks.
Memerlukan termometer khusus untuk
metode suhu tubuh basal.
Tidak memberikan perlindungan terhadap
penyakit menular seksual termasuk HBV maupun HIV/AIDS.
Macam Macam KB
Alamiah??????
a. Metode Kalender
Metode kalender atau dikenal sebagai
metode Knaus-Ogino bergantung pada
perhitungan hari untuk mengkira-kira kapan
jauhnya fase subur
Keuntungan
Metode kalender atau pantang berkala
mempunyai keuntungan sebagai berikut:
Metode kalender lebih sederhana.
Dapat digunakan oleh setiap wanita yang sehat.
Tidak membutuhkan alat atau pemeriksaan khusus
dalam penerapannya.
Tidak mengganggu pada saat berhubungan
seksual.
Kontrasepsi dengan menggunakan
metode kalender dapat menghindari resiko
kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi.
Tidak memerlukan biaya.
Tidak memerlukan tempat pelayanan kontrasepsi
Keterbatasan
Sebagai metode sederhana dan alami,
metode kalender atau pantang berkala ini juga
memiliki keterbatasan, antara lain:
Memerlukan kerjasama yang baik antara suami istri.
Harus ada motivasi dan disiplin pasangan dalam
menjalankannya.
Pasangan suami istri tidak dapat melakukan
hubungan seksual setiap saat.
Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan
masa tidak subur.
Harus mengamati sikus menstruasi minimal enam kali
siklus.
Siklus menstruasi yang tidak teratur (menjadi penghambat).
Lebih efektif bila dikombinasikan dengan metode
kontrasepsi lain.
Efektifitas:
Metode kalender akan lebih efektif bila
dilakukan dengan baik dan benar. Sebelum
menggunakan metode kalender ini, pasangan
suami istri harus mengetahui masa subur.
Padahal, masa subur setiap wanita tidaklah
sama. Oleh karena itu, diperlukan pengamatan
minimal enam kali siklus menstruasi. Akn lbh
efetif bila dikominasikan dg tekhnik
simptotermal, angka kegagalan 14 per 100
wanita per tahun
Hal yang perlu diperhatikan pada
siklus menstruasi wanita sehat ada tiga
tahapan:
Pre ovulatory infertility phase (masa tidak subur
sebelum ovulasi).
Fertility phase (masa subur).
Post ovulatory infertility phase (masa tidak subur
setelah ovulasi).
Perhitungan masa subur ini akan efektif bila siklus
menstruasinya normal yaitu 21-35 hari. Pemantauan
jumlah hari pada setiap siklus menstruasi dilakukan
minimal enam kali siklus berturut-turut. Kemudian
hitung periode masa subur dengan melihat data yang
telah dicatat.
Bila haid teratur (28 hari)
Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari
ke-1 dan masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke-
16 dalam siklus haid.
Contoh:
Seorang wanita/istri mendapat haid mulai tanggal 9
Maret. Tanggal 9 Maret ini dihitung sebagai hari ke-
1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 20 Maret dan
hari ke 16 jatuh pada tanggal 24 Maret. Jadi
masa subur yaitu sejak tanggal 20 Maret hingga
tanggal 24 Maret. Sehingga pada masa ini
merupakan masa pantang untuk melakukan
senggama. Apabila ingin melakukan
hubungan seksual harus menggunakan kontrasepsi.
Bila haid tidak teratur
Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid
dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari
pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang
selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini
menentukan hari terakhir masa subur.
Rumus : Hari pertama masa subur = Jumlah hari
terpendek – 18
Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang
– 11
Contoh:
Seorang wanita/istri mendapat haid dengan siklus
terpendek 25 hari dan siklus terpanjang 30 hari
(mulai hari pertama haid sampai haid berikutnya).
Langkah 1 : 25 – 18 = 7
Langkah 2 : 30 – 11 = 19
Jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-7 sampai
hari ke-19. Sehingga masa ini, suami istri tidak
boleh melakukan senggama. Apabila ingin
melakukan senggama harus menggunakan
kontrasepsi
b. Metode Suhu Basal
Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang
dicapai oleh tubuh selama istirahat atau dalam
keadaan istirahat (tidur). Pengukuran suhu basal
dilakukan pada pagi hari segera setelah bangun
tidur dan sebelum melakukan aktivitas lainnya.
. Pada waktu ovulasi, suhu akan turun terlebih
dahulu dan naik menjadi 37-38 derajat kemudian
tidak akan kembali pada suhu 35 derajat Celcius.
Pada saat itulah terjadi masa subur/ovulasi.
Kondisi kenaikan suhu tubuh ini akan terjadi
sekitar 3-4 hari, kemudian akan turun kembali
sekitar 2 derajat dan akhirnya kembali pada suhu
tubuh normal sebelum menstruasi
Efektifitas
Tingkat keefektian
metode suhu tubuh basal sekitar 80 persen
atau 20-30 kehamilan per 100 wanita per
tahun. Secara teoritis angka kegagalannya
adalah 15 kehamilan per 100 wanita per
tahun.
Faktor yang Mempengaruhi Keandalan
Metode Suhu Basal Tubuh
Adapun faktor yang mempengaruhi keandalan
metode suhu basal tubuh antara lain:
Penyakit.
Gangguan tidur.
Merokok dan atau minum alkohol.
Penggunaan obat-obatan ataupun narkoba.
Stres.
Keuntungan
Keuntungan dari penggunaan
metode suhu basal tubuh antara lain:
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
pada pasangan suami istri tentang masa subur/
ovulasi.
Membantu wanita yang mengalami siklus haid
tidak teratur mendeteksi masa subur/ovulasi.
Dapat digunakan sebagai kontrasepsi ataupun
meningkatkan kesempatan untuk hamil.
Membantu menunjukkan perubahan tubuh lain
pada saat mengalami masa subur/ovulasi
seperti perubahan lendir serviks.
Metode suhu basal tubuh yang mengendalikan
adalah wanita itu sendiri
Keterbatasan
Sebagai metode KBA, suhu basal tubuh memiliki
keterbatasan sebagai berikut:
Membutuhkan motivasi dari pasangan suami istri.
Memerlukan konseling dan KIE dari tenaga medis.
Suhu tubuh basal dapat dipengaruhi oleh penyakit
, gangguan tidur, merokok, alkohol, stres,
penggunaan narkoba
Pengukuran suhu tubuh harus dilakukan pada
waktu yang sama.
Tidak mendeteksi awal masa subur.
Membutuhkan masa pantang yang lama
C. Metode Lendir Serviks
Metode mukosa serviks atau ovulasi billings ini
dikembangkan oleh Drs. John, Evelyn Billings dan Fr
Maurice Catarinich di Melbourne, Australia dan
kemudian menyebar ke seluruh dunia. Metode ini
tidak menggunakan obat atau alat, sehingga dapat
diterima oleh pasangan taat agama dan budaya yang
berpantang dengan kontrasepsi modern.