Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM PE

RSYARAFAN (MENINGITIS)

OLEH : KELOMPOK 8
YULIA BR GINTING 17.11.208
SARI MUTIARA 17.11.168
WILDA OKTAVIA 17.11.203
FERNANDO SINAGA 17.11.219
TERSENANG TESTING 17.11.255

Dosen pengampu : Ns. Rostiodertina Girsang S.Kep., M.Ke


DEFINISI
Meningitis adalah suatu peradangan pada selap
ut otak yang mengenai lapisan piamater dan r
uang subaraknoid termasuk CSS yang dapat d
isebabkan oleh bakteri, virus, jamur, maupun
mikroorganisme yang menyebar masuk ke dal
am ruang subaraknoid (Sáez-Llorens dan Mc
Cracken, 2003; Hoffman dan Weber, 2009).
ETIOLOGI
Neonatus (usia <3 bulan)
Escherichia coli; Streptococcus grup B; Listeria
monocytogenes
Bayi dan anak (usia >3 bulan)
S. pneumonia; N. meningitidis; H. infl uenzae
Dewasa usia <50 tahun(imunokompeten)
S. pneumonia; N. meningitides
Dewasa usia >50 tahun
S. pneumonia; N. meningitidis; Listeria
monocytogenes
FAKTOR RESIKO
Usia dan demografi
Meningitis dapat terjadi pada semua us  Pasien dengan status imun renda
ia dan pada individu yang sebelumnya seh h
at. Pasien lanjut usia(>60 tahun) dan pasie
n anak (<5 tahun, terutama bayi / neonatu Terdapat hubungan antara imunos
s) memiliki tingkat kerentanan yang tinggi upresi dan peningkatan risiko terj
terhadap insiden meningitis (Choi, 1992; adinya meningitis bakteri. Yang t
Chavez-Bueno dan McCracken, 2005). ermasuk kondisi imunosupresi :
Sedangkan yang termasuk faktor demografi diabetes, alkoholik, sirosis / peny
dan sosial ekonomi meliputi: jenis kelamin akit hati, Human Immunedeficien
laki-laki, ras Afrika Amerika, status sosial cy Virus (HIV) (Schutzeetal., 20
ekonomi yang rendah dan komunitas yang 02; Mace, 2008).
hidup di asrama atau kamp militer (Geisel
er et al., 1980; Mace, 2008).
KOMPLIKASI MENINGITIS

• KEHILANGAN PENGELIHATAN
• KERUSAKAN OTAK
• GANGGUAN INGATAN
• KESULITAN BERKONSENTRASI
• GANGGUAN PENDENGARAN
• ABSES OTAK
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko infeksi b.d daya tahan tubuh berkurang


2. Ketidakefektifan pola nafas
3. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
4. Hipertermi b.d proses infeksi
5. Nyeri akut b.d proses infeksi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan cairan dan otak
Bakteri
Tekanan cairan otak meningkat > 180 mmH20
Warna : keruh sampai purulen
Sel : leukosit meningkat, 95% PMN
Protein : meningkat > 75 mg/100 ml
Gula : menurun < 40 , normal 2/3 dari glukosa darah
Virus
Warna : jernih
Sel : jumlah sel meningkat
Protein : normal
Gula : normal
Cl- : normal
Pemeriksaan darah tepi, leukosit meningkat
LP, tidak untuk pningkatan TIK
CT scan, untuk edema serebral
Rontgen : radang paru / abses paru sebagai sumber infeksi(Wijaya, 2013, hal. 29)
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
• Identitas
Biasanya meningitis menyerang pada usia muda yaitu 1 bulan hingga 5
tahun, dengan sebagian besar kasus pada anak kurang dari 1 tahun dan
individu dewasa muda 15 hingga 24 tahun. (Kyle & Carman, 2015, p.
557)
Status kesehatan saat ini
• Keluhan utama
Pada pasien meningitis biasanya keluhan utama yang dirasakan yaitu
muncul demam atau menggigil, kernig (+)(Carman, 2014, hal. 138)
• Alasan masuk rumah sakit
Keluhan yang diraskan saat masuk rumah sakit biasanya pasien sakit
kepala, muntah, kejang, ruam pada kulit. (Carman, 2014, hal. 138)
• Riwayat penyakit sekarang : Pengkajian yang didapatkan dengan adanya gejala-
gejala yang dirasakan meliputi sakit kepala, mual muntah, demam, perubahan tingkat
kesadaran dan merasa kaku pada leher (Widagdo, 2010, hal. 125)
• Riwayat penyakit terdahulu
• Riwayat penyakit sebelumnya : Meningitis dapat terjadi sesudah seseorang
megalami trauma atau menjalani prosedur infasif ang meliputi ftartur tengkorak atau
kraniu, luka tembus pada kepala, pungsi lumbal, pemasangan shunt ventrikulus.
(Kowalak, 2011, hal. 314)
• Riwayat penyakit keluarga
• Pemeriksaan fisik
• Kesadaran umum
• Kesadaran : Biasanya pasien yang mengalami penyakit meninitis kesadarannya
apatis sampai koma(Wijaya, 2013, hal. 29)
Tanda-tanda vital
• Body System
• Sistem persyarafan : Disfungsi pada saraf cranial N III, VI, VIII Neuron III & VI : biasanya pada
pasien meningitis pemeriksaan fungsidan reaksi pupil pada pasien meningitis yang tidak disertai
penurunan kesadaran biasanya tanpa kelainan, pada tahap lanjut meningitis yang menganggu
kesadaran, tanda-tanda perubahan dari fungsi dan reaksi pupil akan didapatkan. Dengan alasan
berlebihan terhadap cahaya Neuron VIII : biasanya pada pasien meningitis dengan stadium lanjut
ditemukannya adanya tuli konduktif dan tuli persepsi (Widagdo, 2010, p. 126)
• Sistem perkemihan : Tidak terjadi gangguan pada sitem perkemihan (Wijaya, 2013, p. 22)
• Sistem pencernaan : Pada pasien meningitis biasanya terjadi mual dan muntah (Kowalak, 2011, p.
314)
• Sistem integument : Pada sistem integument terjadi ruam petekia, vesicular atau ruam mukular juga
dapat terjadi pada pasien meningitis (Carman, 2014, p. 139)
• Sistem musculoskeletal : Pada sistem musculoskeletal pasien yang mengalami penyakit meningitis
biasanya mengeluh nyeri dan kaku pada leher atau kekakuan pada otot (Kyle & Carman, 2015, p.
557)
• Sistem imun : Pada sistem imun mengalami penurunan sistem imun pada pasien meningitis (Wijaya,
2013, p. 22)
ASUHAN KEPERAWATAN
BERDASARKAN NANA NOC-NIC

..\BU ROSTIO
T H A N K

Anda mungkin juga menyukai