manusia (human bombing) menurut Nawaf Hail Takruri adalah aktivitas seorang (mujahid) mengisi tas atau mobilnya dengan bahan peledak, atau melilitkan bahan peledak pada tubuhnya, kemudian menyerang musuh ditempat mereka berkumpul, hingga orang tersebut ikut terbunuh. Jika orang bunuh diri tidak memiliki tujuan selain lari dari pertarungan, sebaliknya orang yang melakukan praktik syahid memiliki tujuan yang jelas, yaitu meraih ridha Allah SWT., sebagaimana Allah berfirman: Dan diantara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya untuk mencari keridhaan Allah. Dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya (QS. Al- Baqarah [2]: 207) Bom bunuh diri dalam pandangan Islam Islam melindungi hak hidup. Beberapa ayat Al-Qur’an menjelaskan tentang prinsip Islam terhadap hak hidup dalam hal ini, hak hidup orang lain dengan melarang membunuh termasuk membunuh dirinya sendiri. Beberapa ayat-ayat tersebut sebagai berikut:
Dilarang membunuh anak-anak karena takut miskin.
Dilarang membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) me lainkan dengan suatu alasan yang benar. Membunuh seorang manusia tanpa alasan yang benar, sama dengan m embunuh manusia seluruhnya. Membunuh seorang mukmin dengan sengaja, balasannya jahannam. Dilarang membunuh diri sendiri. Di dalam Al-Qur’an dan sunnah Rasul mengatakan dengan tegas melarang membunuh diri sendiri. Apabila para teroris dalam hal ini pelaku bom bunuh diri menyatakan sebagai “jihad”. Maka hal tersebut adalah kekeliruan, sesat dan menyesatkan. Allah berfirman: “Dan janganlah kamu membunuh diri, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (QS. An Nisa’ 4:29). PENGERTIAN TERORISME Teror secara etimologi berasal dari kata “terrour” (Ingg ris Tengah), “terreur” (Perancis lama), “terror” (Latin) dan “terre” (Latin), yang artinya adalah untuk menaku ti. Menurut Noam Chomsky saat mendefinisikan teroris me’ menuliskan “Terorisme ialah penggunaan cara kekerasan yang ditargetkan kepada warga sipil dalam upaya guna mencapai tujuan politik, agama atau semacamnya”. BENTUK-BENTUK TERORISME Dilihat dari cara-cara yang digunakan, terorisme dibedakan menjadi 2, yaitu: Terori fisik yaitu teror untuk menimbulkan ketakutan, kegelisahan mema lui sasaran fisik jasmani dalam bentuk pembunuhan, pengani ayaan, pemerkosaan, penyanderaan penyiksaan dsb, sehingga secara nyata dapat dilihat secara fisik akibat tindakan teror. Teror mental yaitu teror dengan menggunakan segala macam cara yang bisa menimbulkan ketakutan dan kegelisahan tanpa harus menya kiti jasmani korban (psikologi korban sebagai sasaran) yang p ada tingkat tertentu dapat menimbulkan tekanan batin yang l uar biasa akibatnya bisa gila, bunuh diri, putus asa dsb. Terorisme dalam pandangan Islam Terorisme dalam pandangan Islam merupakan hal yan g melenceng dari agama Islam itu sendiri. Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW dengan membawa a gama Islam didalam kehidupan manusia sebagai rahm at dan kenikmatan yang besar bagi manusia bukan sua tu musibah yang membawa malapetaka.
Praktik jihad yang diajarkan Nabi dalam peperangan b ukan hanya untuk mendapatkan kemenangan dan me ngalahkan musuh. Tetapi untuk sesuatu yang mulia da n juga mendatangkan manfaat bagi manusia.