Infeksi Nosokomial Kel. 4
Infeksi Nosokomial Kel. 4
Pengendalian Infeksi
Nama :
• Ely Hermawati K.
• Ria Nur Puspa Sari
• Saffira Amalia Al Ghaisani
• Siska Indriyani
• Wiwid Fahira Amalia
Infeksi : Adanya suatu
organisme pada
jaringan atau cairan
tubuh yang disertai
suatu gejala klinis Infeksi nosokomial :
baik lokal maupun Infeksi yang muncul
sistemik selama seseorang
dirawat di rumah sakit
dan mulai
Nosokomial : menunjukkan gejala
berasal dari kata selama orang tersebut
‘Nosocomium’ dirawat atau setelah
yang artinya dirawat.
rumah sakit
Penyebab
Infeksi
Nosokomial
• Infeksi sendiri (self infection) yaitu: infeksi nosokomial berasal dari
penderita sendiri (flora endogen) yang berpindah ke tempat atau
bagian tubuh lain, seperti kuman Escherichia coli dan staphylococcus
aureus, kuman tersebut dapat berpindah melalui benda yang
dipakai, seperti linen atau gesekan tangan sendiri.
• Infeksi silang (cross infection) yaitu: infeksi nosokomial terjadi akibat
penularan dari penderita atau orang lain di instalasi kesehatan.
• Infeksi lingkungan (environmental infection) yaitu infeksi yang
disebabkan kuman yang didapat dari bahan atau benda di lingkungan
instalasi kesehatan.
Faktor Penyebab Infeksi Nosokomial
Resistensi Faktor
antibiotika alat
Agen
infeksi
Berbagai macam infeksi nosokomial yang dapat dialami :
• Infeksi saluran kemih ( UTI)
• Phlebitis
• Bronchopnemnonia
• Decubitus
• Dehiscensi luka operasi
• Influenza
• Selulitis
• Sepsis
Kriteria Infeksi Nosokomial
Menurut Depkes RI, 2003 :
• Waktu mulai dirawat tidak didapat tanda-tanda klinik infeksi dan tidak
sedang dalam masa inkubasi infeksi tersebut.
• Infeksi terjadi sekurang-kurangnya 3x24 jam (72 jam) sejak pasien mulai
dirawat.
• Infeksi terjadi pada pasien dengan masa perawatan yang lebih lama dari
waktu inkubasi infeksi tersebut.
• Infeksi terjadi pada neonatus yang diperoleh dari ibunya pada saat
persalinan atau selama dirawat di instalasi kesehatan.
• Bila dirawat di instalasi kesehatan sudah ada tanda-tanda infeksi dan
terbukti infeksi tersebut didapat penderita ketika dirawat di instalasi
kesehatan yang sama pada waktu yang lalu, serta belum pernah
dilaporkan sebagai infeksi nosokomial.
Jenis-jenis Infeksi Nosokomial
• Bakteriemia
Bakteriemia adalah keadaan pasien dengan menunjukkan demam tinggi
setelah 3x24 jam dirawat di instalasi kesehatan dengan suhu mencapai
38,5oC. Dikatakan bakteriemia nosokomial apabila terjadi tindakan invasif
di instalasi kesehatan seperti pemasangan infus, lumbal fungsi dan
kateterisasi.
• Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih terjadi setelah dilakukan tindakan keteterisasi buli-
buli dan tindakan invasif pada system reproduksi.
• Infeksi luka operasi
Infeksi luka operasi dikatakan infeks nosokomial bila keadaan pra bedah
dan selama pembedahan terjadi infeksi pada luka operasi.
Jenis-jenis Infeksi Nosokomial
• Infeksi hepatitis akut
Timbul setelah 2 minggu dirawat inap atau atau 6 bulan setelah
keluar dari instalasi kesehatan. Dengan tanda-tanda klinik yang khas
yaitu kenaikan SGOT, SGPT dan billirubin.
• Infeksi saluran cerna
Infeksi saluran cerna yang terjadi diruang rawat inap dengan tanda
dan gejala seperti mencret dengan atau tanpa muntah, nyeri perut,
dan disertai demam.
• Infeksi saluran napas bagian bawah
Infeksi ini terjadi setelah 3x24 jam sejak mulai dirawat gejala demam
38,8oC, lekositosis, batuk dengan dahak dan ditemukan ronki basah.
Pencegahan Infeksi
Nosokomial di
Laboratorium
• Mencuci tangan untuk menghindari infeksi silang.
• Menggunakan alat pelindung diri untuk
menghindari kontak dengan darah atau cairan
tubuh lain.
• Manajemen alat tajam secara benar untuk
menghindari resiko penularan penyakit melalui
benda-benda tajam yang tercemar oleh produk
darah pasien.
• Melakukan dekontaminasi, pencucian dan
sterilisasi instrumen dengan prinsip yang benar.
• Menjaga sanitasi lingkungan secara benar.
• Asepsis
Asepsis adalah penghinderaan atau pencegahan
penularan dengan cara meniadakan
mikroorganisme yang secara potensial berbahaya.
• Melakukan pengawasan infeksi
• Melakukan pengawasan penderita atau pasien
Pengawasan infeksi penderita di mulai ketika masuk
instalasi kesehatan dengan menyertakan kartu data
infeksi di dalam catatan medis penderita.
• Pengawasan pekerja instalasi kesehatan
Pemeriksaan fisik harus merupakan persyaratan
bagi semua petugas instalasi kesehatan,dan
catatan imunisasi harus diperiksa.
• Pengawasan Lingkungan Instalasi kesehatan
Bila perawat pengendalian infeksi menemukan satu
atau lebih kasus infeksi baru, maka mungkin
diperlukan banyak biakan dari penderita, petugas
dan lingkungan untuk menemukan sumber
patogen dan lalu meniadakanya
Pengendalian Infeksi
1. Kebersihan
Dinding, lantai, tempat tidur, pintu, jendela,
tirai, kamar mandi, dan alat-alat medis yang
telah dipakai berkali-kali harus dibersihkan
secara rutin.
1. Cuci Tangan
• Setelah menyentuh darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi dan
bahan terkontaminasi.
• Segera setelah melepas sarung tangan.
• Di antara sentuhan dengan pasien.
2. Sarung Tangan
• Bila kontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi, dan bahan
yang terkontaminasi.
• Bila kontak dengan selaput lendir dan kulit terluka.
3. Masker, Kaca Mata, Masker Muka
• Mengantisipasi bila terkena, melindungi selaput lendir mata,
hidung, dan mulut saat kontak dengan darah dan cairan tubuh.
4. Peralatan Perawatan Pasien
Tangani peralatan yang tercemar dengan baik untuk
mencegah kontak langsung dengan kulit atau selaput lendir
dan mencegah kontaminasi pada pakaian dan lingkungan
awatan rutin, pembersihan dan desinfeksi peralatan dan
perlengkapan dalam ruang perawatan pasien
5. instrumen Tajam
• Hindari memasang kembali penutup jarum bekas
• Hindari melepas jarum bekas dari semprit habis pakai
• Hindari membengkokkan, mematahkan atau
memanipulasi jarum bekas dengan tangan
• Masukkan instrument tajam ke dalam tempat yang tidak
tembus tusukan
6. Resusitasi Pasien
• Usahakan gunakan kantong resusitasi atau
alat ventilasi yang lain untuk menghindari
kontak langsung mulut dalam resusitasi
mulut ke mulut
7. Penempatan Pasien
• Tempatkan pasien yang mengontaminasi
lingkungan dalam ruang pribadi / isolasi
TERIMA KASIH
Pertanyaan dan Jawaban
1. Kelompok 1 : faktor internal salah satunya faktor usia,yang lebih rentan terkena infeksi usia
muda atau usia tua?
Jawab : Keduanya rentan karena saat usia muda imun masih dalam proses
pembentukkan sehingga belum sempurna, sedangkan saat usia tua tubuh mulai
mengalami penurunan.