Anda di halaman 1dari 20

Fraud Risk Assessment

KELOMPOK 4

Rantinah (12030117420077)
Via (12030117420099)
Nurrohman
Penilaian Risiko Fraud

Suatu proses identifikasi, analisis, dan evaluasi atas


kerentanan suatu organisasi dalam menghadapi risiko
kecurangan
Tujuan
Penilaian
Risiko

Dimaksudkan untuk memberikan pandangan kepada


manajemen mengenai peristiwa yang dapat berdampak pada
pencapaian tujuan.

Membantu pemeriksa fraud dalam mengidentifikasi fraud dan


hal-hal apa yang harus dilakukan dalam penanggulangan
fraud
3 Elemen Fraud
Assessment

• Proses identifikasi resiko kecurangan bawaan (inherent


fraud risk)
• Proses pengukuran
• Proses pengambilan keputusan
Technical Literature
a n d Risk Assessment

Standart yang mencerminkan peningkatan cakupan resiko :

• Standar Auditing PCAOB No. 5


• American Institute of Certified Public Accountants (AICPA
• Standar Audit Sistem Informasi (SISAS)
Faktor-Faktor
Penilaian Risiko

• Faktor lingkungan perusahaan


• Faktor internal
• Faktor kecurangan
ktor Lingkungan Perusahaan

Faktor Potensi Kecurangan Tinggi Faktor Kecurangan Rendah


Gaya Manajemen Otokratis, berfokus pada laba Partisipatif, berfokus pada
pelanggan
Perencanaan Sentralisasi Desentralisasi
Jangka pendek Jangka panjang
Pelaporan Hanya laporan rutin Laporan pengecualian
Semuanya didokumentasi Dokumentasi cukup tapi tidak
Formal, tertulis, kaku, ambigu membebankan
Informal, jelas, bersahabat
Hubungan Bermusuhan Profesional
eksternal/kompetisi
Hubungan sesama Bermusuhan, agresif Bekerja sama, bersahabat
Faktor Internal

• Kegagalan untuk menciptakan budaya jujur


• Kegagalan untuk mengartikulasikan dan mengkomunikasikan
standar minimum kinerja dan perilaku pribadi.
• Orientasi yang tidak memadai dalam pelatihan tentang isu-isu
hukum, etika, penipuan, dan keamanan.
• Kebijakan perusahaan yang tidak memadai sehubungan
dengan sanksi bagi hukum, etika, dan pelanggaran keamanan;
terutama untuk penipuan dan kejahatan kerah putih.
Faktor Kecurangan

• Untuk penipuan laporan keuangan, jelas para eksekutif dari


entitas adalah yang paling mungkin menjadi pelaku
kecurangan dan dengan demikian penilaian risiko tentu
akan mencakup orang-orang tersebut.
Risk Assessment
Best Practice

Formal

Continuously

In Team

Cross-section

Business understanding

Experienced – Well trained people

Independent, creative, logic, critical


Risk Management Checklist

Fraud Awareness & Policies Items Yes No N/A Ref


• Generic risk factors
• Individual risk factors
• Management awareness
v
Internal Controls
• Fraud integral to internal controls v
• Access
• Job description
v
• Regular reconciliation & analyses
• Supervision
• Audit v

Other Fraud Prevention Issues


Fraud Schemes Checklist

Fraud Inherent Control Residual Business Red Flags


Schemes Risk Assessment Risk Process
KASUS ENRON
• Nama Perusahaan : Enron Corporation
• Jenis Perusahaan : Listrik, Gas Alam, Kertas, dan Komunikasi
• Tahun Berdiri : 1930 - 2001
• Lokasi : Houston, texas, USA
• Jumlah Pegawai : 21.000 Orang

Enron menjadi sorotan masyarakat luas pada akhir 2001 setelah


terungkapnya laporan keuangan yang tidak sesuai. Menyebabkan 4.000
pegawai kehilangan pekerjaan mereka dan dibubarkannya akuntansi
Arthur Andersen yang akibatnya dirasakan di kalangan dunia bisnis yang
lebih luas.
ANALISIS KASUS

• Faktor Penilaian Risiko


Pengendalian manajemen dalam menilai faktor resiko kecurangan kasus
Enron tidak memadai sehingga mengakibatkan terjadinya kecurangan,
pencurian dan penggelapan dana.
1. Faktor Lingkungan : perusahaan selalu berorientasi untuk mendapatkan
keuntungan yang besar.
2. Faktor Internal : kegagalan pengambilan keputusan kebijakan
perusahaan dan faktor penipuan dalam laporan keuangan yang
direkayasa Enron dan disetujui oleh KAP Arthur Andersen sebagai
auditor.
Risk Management Checklist and
Documentation

Dalam skema penipuan kasus Enron, KAP Arthur Andersen juga ikut
melakukan kesalahan yaitu dengan membantu dalam merekayasa
laporan keuangan dan menghapus/memusnahkan ribuan surat elektronik
dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan audit Enron

Enron menggunankan SPE (Special Purpose Entity) untuk mengalihkan


utang juga mengalihkan aset-aset yang bermasalah. Karena SPE tidak
dikonsolidasikan dengan laporan keuangan Enron, maka laporan
keuangan Enron tetap nampak baik di bursa.
Fraud Inherent Control Residual Business Red Flags
Schemes Risk Assessment Risk Process
Concealed Utang Audit Auditor Pendanaan -Kebutuhan
Liabilities dialihkan ke sengaja pendanaan tinggi
anak ikut akibat diversifikasi
perusahaan menutupi
-Auditor yang sama
Improper mengaudit perusahaan
Disclosure yang sama dalam
jangka waktu yang
lama

-Utang tidak tercatat


pada neraca

-Pengungkapan SPE
sangat rumit bahkan
pakar keuangan tidak
dapat memahaminya
Fraud Inherent Risk Control Residual Business Red Flags
Schemes Assessment Risk Process
Timing -Mengakui Audit Auditor -Penjualan -Kenaikan laba
Differences pendapatan sengaja ikut yang pesat
kontrak menutupi
jangka -Auditor yang
panjang sama mengaudit
sekaligus perusahaan yang
sama dalam
Improper -Menjual aset -Penilaian jangka waktu
Asset bermasalah aset yang lama
Valuation dengan harga
tinggi ke SPE
Kesimpulan

• Proses penilaian risiko harus dilakukan secara periodik sesuai


perkembangan skema-skema fraud yang sekiranya potensial.

• Penilaian risiko yang efektif bergantung pada pengetahuan


tentang konsep fraud secara keseluruhan (segitiga fraud, red
flags, skema fraud, sistem informasi akuntansi, dan lain-lain).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai