Anda di halaman 1dari 32

KOSMETOLOGI :

PARFUM (PEWANGI)
CITRA DEWI HAMAMI
1111013047
Introduction
• Parfum atau wewangian adalah cairan beraroma harum yang
terbuat dari ekstrak tanaman atau hewan yang telah disuling
dalam alkohol dan air.
• Senyawa bau-bauan yang membentuk parfum dapat diproduksi
secara sintetis atau diambil dari sumber tumbuhan atau hewan.
• Kata parfum yang saat ini digunakan berasal dari kata Latin ''
per fumus '', yang berarti "melalui asap."
History
• Parfum telah diketahui ada di beberapa manusia paling awal
peradaban, baik melalui teks-teks kuno atau dari penggalian arkeologi.
• Antara abad ke-16 dan ke-17, parfum yang digunakan terutama untuk
menutupi bau badan akibat jarang mandi.
• Seni membuat parfum, dimulai pada zaman Mesopotamia dan Mesir
kuno dan selanjutnya disempurnakan oleh bangsa Romawi dan Persia.
• Pada zaman kuno orang menggunakan bumbu dan rempah-rempah,
seperti, resin myrtle konifer, bergamot, serta bunga.
• Wewangian modern dimulai pada akhir abad ke-19 dengan sintesis
senyawa aroma seperti vanili.
• Pada tahun 2005 arkeolog menemukan apa yang diyakini sebagai
parfum tertua di dunia di Pyrgos (Siprus).
Cont.
• Di Arab, ahli kimia kuno juga menemukan seni parfum pertama
kali, dikenal sebagai Avicenna (Ibnu Sina) yang membuat parfum
dari daun (ekstrak) dan juga parfum air mawar.
• Di timur, Hungaria, diproduksi parfum yang terbuat dari minyak
wangi dicampur dalam larutan alkohol atas perintah Ratu
Elizabeth dari Hungaria, yang dikenal sebagai Air Hungaria.
• Di Jerman, tukang cukur Italia Giovanni Paolo feminis
menciptakan parfum yang disebut Aqua Adminabilis (hari ini
dikenal sebagai eau de cologne) dan bisnisnya diambil alih oleh
keponakannya Johann Maria Farina (Giovanni Maria Farina) pada
1732.
• Saat ini, Italia dan Perancis menjadi pusat desain parfum dan
perdagangan Eropa.
Classification
• Perfume extract, or simply perfume (Extract): 15-
40% aromatic compounds.
• Esprit de Parfum (ESdP): 15-30% aromatic
compounds, a seldom used strength concentration
in between EdP and perfume.
• Eau de Parfum (EdP), Parfum de Toilette (PdT):
10-20% (typical 15%) aromatic compounds.
• Eau de toilette (EdT): 5-15% (typical 10%)
aromatic compounds.
• Eau de Cologne (EdC): Chypre citrus type
perfumes with 3-8% (typical 5%) aromatic
compounds.
• Perfume mist: 3-8% aromatic compounds (typical
non-alcohol solvent).
• Splash (EdS) and Aftershave: 1-3% aromatic
compounds.
Perfume Notes
• Dalam seni membuat parfum, ada hal yang disebut dengan
“Perfume Notes”. Ibarat musik, perpaduan nada (Notes) yang
harmonis akan menghasilkan musik yang indah. Hal ini pula
yang diharapkan pada seni pembuatan parfum.
• Mekanisme nya, dari top notes akan menjaga middle notes
sebelum dikeluarkan, dan base notes secara bertahap muncul
sebagai tahap akhir. Notes ini dibuat dengan hati-hati
berbasiskan pengetahuan tentang proses penguapan parfum
• Penggolongan Perfume Notes :
Cont.
• Top Notes : Cepat menguap, skala 1-14. Aroma yang dapat dirasakan
langsung pada pengaplikasian parfum. Top Notes terdiri dari molekul
kecil yang menguap dengan cepat. Mereka membentuk kesan awal
parfum seseorang. Top notes disebut juga Head Notes.
• Middle Notes : Tidak terlalu mudah menguap, skala 15-60. Aroma
parfum yang muncul sesaat sebelum saat top notes menghilang.
Senyawa Middle Notes membentuk komponen utama parfum dan
bertindak untuk menutupi kesan awal yang sering tidak menyenangkan
pada base notes. Middle notes disebut juga Heart Notes.
• Base Notes : Sukar menguap, skala 60-100. Aroma parfum yang muncul
setelah penguapan Middle Notes. Base notes juga merupakan tema
utama dari sebuah parfum. Senyawa kelas ini aromanya biasanya masih
dapat dirasakan sampai 30 menit setelah pengaplikasian.
Problem
• Masalah pada proses ekstraksi parfum adalah distorsi dari bau
senyawa aromatik yang diperoleh dari bahan baku. Disebabkan oleh
panas, pelarut yang keras dan juga melalui paparan oksigen akan
mendenaturasi senyawa aromatik. Hal ini akan mengubah bau, karakter
atau malah membuat mereka tidak berbau.
• Masalah formulasi parfum melibatkan pengetahuan terkait proporsi
minyak esensial dan bahan lainnya dapat dicampur untuk menghindari
iritasi kulit dan meningkatkan intensitas dan umur parfum.
• Parfum yang paling banyak diimpor adalah bau sintetis (yang bukan
substansi kimia murni), tetapi campuran senyawa organik ini berbahaya
bila diterapkan.
• Ketersediaan tanaman parfum terbatas, ini dapat menyebabkan
terjadinya impor parfum sehingga menyebabkan penurunan cadangan
devisa dan pengangguran.
Uses
• Indera penciuman dianggap sebagai aktivitas otak kanan, yang
mengatur emosi, memori dan kreativitas.
• Parfum yang digunakan untuk menutupi bau badan.
• Digunakan untuk membuat perasaan orang merasa lebih baik
• Parfum dapat diformulasi untuk membantu keseimbangan hormon
dan energi tubuh.
• Membantu untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh ketika
dihirup atau dioleskan.
• Mencium bau manis juga mempengaruhi suasana hati yang dan
dapat digunakan sebagai bentuk psikoterapi.
• Parfum diciptakan untuk menduplikasi efek feromon dan
merangsang reseptor gairah seksual di otak.
Sources
A. AROMATICS SOURCES
1. Plant sources
• Kulit kayu (Bark): Umumnya digunakan kayu manis dan cascarilla.
• Flowers and Blossoms: Merupakan sumber terbesar dan paling umum pada parfum
aromatik. Termasuk bunga dari beberapa jenis mawar dan melati, serta osmanthus,
plumeria, miosa, tuberose, bakung, geranium, cassie, ambrette serta bunga jeruk dan
pohon ylang-ylang. Meskipun dianggap sebagai bunga, bunga tunas cengkeh juga
sering digunakan. Kebanyakan bunga anggrek yang paling banyak digunakan secara
komersial untuk memproduksi minyak atsiri.
• Buah: Buah-buahan segar seperti apel, stroberi, ceri sayangnya tidak menghasilkan
bau yang diharapkan ketika diekstrak; jika notes aroma tersebut ditemukan dalam
parfum, mereka sintetis. Pengecualian termasuk Litsea cubeba, vanili, dan berry.
Buah-buahan yang paling umum digunakan menghasilkan parfum aromatik dari kulit
buah; seperti jeruk, lemon, dan limau. Meskipun kulit jeruk masih digunakan untuk
parfum aromatik, aromatik jeruk yang digunakan secara komersial biasanya berupa
senyawa sintesis, karena aromatik alami mengandung Sulfur dan produk degradasi
yang memiliki bau yang tidak menyenangkan.
Cont.
• Daun dan ranting: Umumnya digunakan daun lavender, nilam, daun sage,
rosemary violet, dan jeruk. Daun dinilai memiliki bau "hijau" (fresh) pada
parfum, contoh nya jerami dan daun tomat.
• Resin: Resin telah banyak digunakan sebagai dupa dan wewangian. Resin
yang harum dan antiseptik serta resin yang mengandung parfum telah
banyak digunakan oleh berbagai budaya sebagai obat untuk berbagai macam
penyakit. Resin yang umum digunakan adalah labdanum,
kemenyan, mur, Perus balsam, gusi benzoin. Pinus dan cemara resin adalah
Sumber sangat banyak diminati. 
• Akar, rimpang dan umbi: Umumnya digunakan bagian terestrial dalam
parfum adalah rimpang dari keluarga jahe dan akar Vetiver.
• Benih: Biji yang umumnya digunakan adal Tonka kacang, biji wortel,
ketumbar, jintan, kakao, pala, fuli, kapulaga, dan adas.
• Kayu (Woods): Minyak kayu dan sulingan sangat diperlukan dalam
pembuatan parfum. Kayu yang umum digunakan adalah cendana, rosewood,
Gaharu, birch, cedar, juniper, dan pinus.
Cont.
2. Animal sources
• Ambergris: Kumpulan lemak teroksidasi, yang disekresikan oleh sperma
paus. Karena panen dari ambergris melibatkan sumber hewani, ia
menjadi sumber parfum yang kontroversial.
• Castoreum: Diperoleh dari “Odorous Sacs” berang-berang yang terdapat
di Amerika Utara.
• Civet: Juga disebut Civet Musk, ini diperoleh dari “Odorous Sacs”
musang.
• Honeycomb: Berasal dari sarang lebah madu. Lilin lebah diekstrak
dengan etanol dan etanol menguap untuk menghasilkan lilin lebah
mutlak.
• Dear Musk: Awalnya berasal dari “musk sacs” dari rusa Asia, kini telah
digantikan oleh penggunaan musk sintetis yang dikenal sebagai “white
Musk"
Cont.
B. Synthetic sources
• Aroma compound
• Banyak parfum modern yang mengandung aroma sintesis. Aroma
sintetis dapat memberikan wewangian yang tidak ditemukan di
alam. Misalnya, Calone, suatu senyawa yng berasal dari proses
sintetis, memberikan aroma laut segar yang banyak digunakan
dalam pembuatan parfum kontemporer.
• Aroma sintetis sering digunakan sebagai alternatif sumber
senyawa yang tidak mudah diperoleh dari sumber alami. Misalnya,
linalool dan coumarin, keduanya senyawa alami yang murah bila
disintesis dari aroma Orchid (biasanya salisilat), biasanya tidak
diperoleh secara langsung dari tanaman itu sendiri tetapi
sebaliknya sintetis dan diciptakan.
Composition
• Zat pewangi (odoriferous substances)
• Zat pengikat (fixatives)
• Bahan pelarut atau pengencer (diluent)
Zat Pewangi
• Komponen pewangi terdiri dari Komponen pewangi terdiri dari
persenyawaan kimia yg menghasilkan bau wangi yg diperoleh
dari minyak atsiri atau dihasilkan secara sintetis.
• Pada umumnya parfum mengandung zat pewangi 2% (weak
parfum) sampai 10% atau 22,5% (strong parfum) dan
selebihnya adalah bahan pengencer dan zat pengikat.
Zat Pengikat
• Wangi parfum akan cepat menguap tanpa zat
pengikat karena pada umumnya zat pewangi dalam
alkohol lebih cepat menguap dari alkohol sendiri.
• Zat pengikat adalah suatu persenyawaan yg
memiliki daya menguap yg lebih rendah dari zat
pewangi atau minyak atsiri serta dapat menghambat
atau mengurangi kecepatan penguapan zat pewangi.
• Penambahan zat pengikat bertujuan
mempertahankan komponen yg dpt menguap agar
dapat dipertahankan utk jangka lbh lama
Cont.
• Zat pengikat yg ideal:
1. Larut sempurna dlm etanol, minyak atsiri, dan persyaratan
aromatik berwujud cair
2. Mudah digunakan dalam parfum beralkohol dan bahan berupa
bubuk atau padatan
3. Mengurangi daya menyerap parfum dan menghasilkan campuran
wangi yg harmonis
4. Berada dalam keadaan murni sehingga efektif jika digunakan
dalam jumlah kecil
5. Pada umumnya zat pengikat berasal dari bhn nabati, hewani dan
sentetis
6. Zat pengikat nabati berasal dari gol: gum, resin, lilin dan beberapa
minyak atsiri dengn titik didih tinggi
Bahan Pelarut atau Pengencer
• Bahan pelarut yg baik digunakan: etil alkohol
• Fungsi bahan pengencer: menurunkan konsentrasi zat pewangi
dlm parfum sampai konsentrasi tertentu, sehingga dihasilkan
intensitas wangi yang dikehendaki
Formula (Example)
Memories, a floral-oriental blend
• Add 4 mL of Jojoba oil or alcohol to a small vial.
• Add the following essential oils or fragrance oils:
1. 6 drops oil of bergamot
2. 16 drops tuberose or rose fragrance oil
3. 4 drops oil of ylang-ylang
4. 6 drops gardenia fragrance oil
5. 8 drops oil of sandalwood
Methode
• Destilasi (penyulingan)
• Pengepresan
• Enfleurasi (ekstraksi dengan lemak dingin)
• Maserasi (ekstraksi dengan lemak panas)
• Ekstraksi dengan pelarut
Destilasi
• Destilasi atau penyulingan: proses pemisahan
komponen yang berupa cairan atau padatan
dari 2 macam campuran atau lebih berdasarkan
titik uapnya dan proses ini dilakukan thdp
minyak atsiri yg tidak larut dlm air dan tidak
rusak oleh uap.
• Kelemahan distilasi adalah:
1. Tidak baik digunakan utk jenis minyak yang
mengalami kerusakan oleh panas & air
2. Minyak atsiri yg mengandung fraksi ester
akan terhidrolisa karena adanya air & panas
3. Komponen minyak yg larut dlm air tdk dpt
diekstraksi
4. Komponen minyak dg titik didih tinggi,
sebagian tidak ikut tersuling dan tetap
tinggal dalam bahan
Pengepresan
• Cara pengepresan umumnya dilakukan terhadap bahan beberapa
biji, buah atau kulit buah yang dihasilkan dari tanaman yg
termasuk famili citrus, karena minyak dari tanaman citrus akan
mengalami kerusakan jika diekstraksi dg penyulingan.
• Dengan tekanan pengepresan, sel-sel yg mengandung minyak
akan pecah dan minyak akan mengalir ke permukaan bahan
• Contoh: Minyak lemon, Minyak bergamot (kulit jeruk mandarin)
Ekstraksi dg lemak dingin (enfleurage)
• Pada proses ini absorbsi minyak atsiri oleh lemak dilakukan pd suhu
rendah, sehingga minyak terhindar dari kerusakan yg disebabkan panas
• Metode ini banyak diterapkan untuk mengekstraksi beberapa jenis minyak
bunga seperti: melati, sedap malam, mawar, yang maish melanjutkan
kegiatan fisiologisnya & memproduksi minyak setelah bunga dipetik
• Proses ini menghasilkan rendemen minyak lbh tinggi, kelemahannya
memerlukan waktu lbh lama, membutuhkan tenaga terampil &
berpengalaman
Maserasi
• Adalah ekstraksi dengan cara merendam bahan
dalam cairan. Hal ini mirip dengan enfleurage
kecuali lemak hangat digunakan untuk menyerap
bau bunga. Minyak dan lemak dilarutkan dalam
alkohol untuk mendapatkan minyak esensial.
• Keuntungan cara ini: daya absorbsi lemak terhadap
bau bertambah besar dan kelemahannya karena
kemungkinan sebagian komponen minyak
mengalami kerusakan dengan panas, sehingga cara
ini jarang digunakan
• Dilakukan terhadap beberapa jenis bunga: mawar,
orange, yang kegiatan fisiologisnya terhenti setelah
pemetikan. Bunga teresbut jika disuling hanya
menghasilkan sejumlah minyak yg diproduksi oleh
bunga pd saat ekstraksi & seterusnya akan mati &
tidak memproduksi minyak
Ektraksi Dengan Pelarut Menguap
• Cara ini digunakan untuk minyak bunga
yg mudah rusak oleh pemanasan, oleh uap
dan air
• Cara ini terutama untuk minyak bunga:
cempaka, melati, mawar, lavender,
kenanga dll
• Produk yg dihasilkan beberapa concrete
dan dan absolute yg bersifat larut dlm
etanol dan bau yg dihasilkan hampir
menyamai bau minyak bunga alamiah.
• Minyak bunga hsl ekstraksi dg pelarut
menguap ini masih memiliki bau asli
bunga alamiah dan lebih baik mutunya
dibanding dengan bunga hasil
penyulingan
Sintesa Molekul
• Setelah molekul baru telah didapat – dari satu atau beberapa tahun penelitian intensif -
teknik yang paling canggih yang diterapkan dalam upaya untuk memproduksi dalam
skala besar, sambil memastikan kemurnian dan stabilitas.
• Seluruh proses manufaktur untuk masing-masing molekul baru dapat bervariasi dalam
lama dan kompleksitas prosesnya.
• Misalnya, untuk mendapatkan Polywood dari geraniol murni, langkah-langkah berikut
diperlukan: klorinasi, distilasi, siklisasi, hidrogenasi dan esterifikasi lainnya.
• Total enam bulan untuk berbagai proses yang akhirnya akan menghasilkan bahan baku
yang dapat digunakan.
• Kompleksitas masing-masing reaksi kimia serta sejumlah langkah berurutan yang
diperlukan pasti mempengaruhi biaya bahan baku dan waktu yang dibutuhkan untuk
pembuatan itu.
Nature Print®
• Para ilmuwan parfum memanfaatkan kreativitas mereka dan rasa ingin tahu untuk
mengidentifikasi sumber-sumber baru: bunga langka dengan wangi yang indah,
buah yang baru dipetik, rempah-rempah dari sisi lain dunia. Ini aroma alami yang
tak ada bandingannya. Setelah sampel yang dipilih, bau yang harus ditangkap.
• Untuk ini, para ilmuwan menggunakan teknik analisis Nature Print®. Untuk
menangkap aroma, cartridge ditempatkan dalam jarak sumber harum. Dengan
demikian ekstrak yang berbeda secara hati-hati dipanen yang kemudian dipilih
dan dievaluasi dengan cara Chromotography gas dan spectrography massa.
Dengan Nature Print®, kita dapat merekonstruksi kelezatan dan kompleksitas bau
yang hampir sama dengan alam.
Application
• Setiap parfum akan bereaksi secara berbeda tergantung pada kulit. Ketika membeli
parfum, cobalah untuk mendapatkan tester atau sampel sehingga dapat dilihat
bagaimana reaksi campuran parfum terhadap kulit dan bagaimana ketahanan aroma.
• Aplikasikan parfum pada "Titik denyut nadi“, adalah lokasi di tubuh yang mana
pembuluh darah paling dekat dengan kulit. Daerah ini akan mneghasilkan panas,
yang dapat membantu aroma yang keluar dari kulit menuju udara (prinsip yang sama
digunakan oleh diffusers minyak atsiri). Terapkan parfum pada titik-titik, yaitu :
pergelangan tangan bagian dalam, pangkal tenggorokan, di belakang lobus telinga,
belakang lutut, dan siku bagian dalam. Ketika Anda memakai parfum sepanjang hari,
maka parfum akan bereaksi dengan panas tubuh dan terus memancarkan aroma.
• Hindari menggosok pergelangan tangan bersamaan setelah aplikasi, untuk mencegah
“penghancuran” aroma.
• Beberapa wanita akan menyemprotkan parfum ke udara dan kemudian berjalan
melalui nya. Kebanyakan hal ini tidak efektif, juga memungkinkan aroma terbang
sia-sia.
• Selalu menerapkan parfum sebelum memakai pakaian dan perhiasan. Beberapa
wewangian akan meninggalkan noda permanen pada kain, logam, dan mutiara.
Attention!
• Komponen dalam parfum yang bisa menimbulkan efek samping berupa
reaksi alergi bagi sebagian orang, antara lain: Amylcinnamic alcohol, Anisyl
alcohol, Benzyl alcohol, Benzyl salicylate, Cinnamic alcohol, Cinnamic
aldehyde, Coumarin, Eugenol, Geraniol, Hydroxycitronellal, Isoeugenol,
Musk ambrette, Oak moss absolute, Sandalwood oil, Wood tars.
• Pelarut yang paling umum digunakan untuk mengencerkan minyak parfum
adalah etanol atau campuran etanol dan air. Penggunaan metanol sebagai
pelarut dalam produk parfum tidak diizinkan karena metanol adalah bahan
yang dilarang dalam peraturan kosmetika. Metanol masuk ke tubuh melalui
saluran pernafasan, bukan melalui kontak dengan kulit. Apabila metanol
terhirup dan masuk ke dalam tubuh, akan diubah menjadi formaldehid/
formalin yang berbahaya bagi tubuh dan dapat memicu terjadinya kanker.
• Gejala yang ditimbulkan dalam jangka waktu singkat antara lain adalah
pusing, sakit kepala, mual, sakit perut, dan gangguan penglihatan.
Velvet Orchid Tom Ford for women
• Designed by Tom Ford 
• Top notes : bergamot, mandarin, Succan
absolute (purified rum extract) and honey.
• Middle notes : creation (made of "corporeal
floral notes.") is Tom Ford's distinctive,
“timeless” signature - an imaginary accord
of black orchid blended with notes of velvet
orchid, which gives the perfume its name,
with intense Turkish rose oil and jasmine
There are also additional floral notes of
orange blossom, rose absolute, narcissus,
hyacinth and heliotrope.
• Base notes : Peru balsam, myrrh,
labdanum, sandalwood, suede and vanilla.
• 50 and 100 ml Eau de Parfum
concentration.
Daftar Pustaka
• Aftel, Mandy, Essence & Alchemy, Gibbs Smith Publisher,
2001.
• Askinson, W. G., Perfume and Their Preparation, E. & F. N.
Spon, 125, Strand : London, 1892
• Booth, Nancy M., Perfumes, Splashes & Colognes, Storey
Publishing, 1997.
• Dodt, Colleen K, The Essential Oils Book, Storey
Publishing, 1996.
• Onyinyechi, O., Extraction And Formulation Of Perfume
From Lemongrass Leaves, Caritas University, Amorji-nike :
Enugu State, 2012.
• Wildwood, Chrissie, Create Your Own Perfumes Using
Essential Oils, Judy Piatkus Publishers Ltd., 1994

Anda mungkin juga menyukai