Present SPM Ke 5 (Ch3-4) TH 2020
Present SPM Ke 5 (Ch3-4) TH 2020
AKUNTANSI
CONTROL SYSTEM
Oleh :
elvin s m
a’arif, se
.m.si
CH : 3.
Action, Personnel
and
Cultural Control
Action Control /
Pengendalian Tindakan
Pengendalian tindakan merupakan bentuk
pengendalian yang paling langsung berusaha
mempengaruhi perilaku karyawan dengan cara
memastikan karyawan bertindak sesuai yang
diinginkan organisasi.
Bentuk Dasar
Pengendalian
Tindakan
1. PEMBATASAN PERILAKU
2. REVIEW PRATINDAKAN
3. AKUNTABILITAS TINDAKAN
4. REDUNDANSI
1. Pembatasan perilaku :
Adalah bentuk negatif dari pengendalian tindakan.
Contoh
Contoh ::
Pembatasan
Pembatasan fisik
fisik :: penggunaan
penggunaan kunci,
kunci, password
password dan
dan pembatasan
pembatasan
akses.
akses.
Pembatasan
Pembatasan administrative
administrative :: pembatasan
pembatasan kewenangan
kewenangan pengam-
pengam- bilan
bilan
keputusan
keputusan tertentu
tertentu dan
dan pembagian
pembagian tugas
tugas (segregation
(segregation of
of duties).
duties).
2. Review pratindakan :
Ini dilakukan saat proses perencana- an
dan penganggaran.
Sebelum disetujui, melalui proses :
• Apakah perencanaan dan
penganggaran disetujui / tidak.
• Apakah perencanaan dan
penganggaran perlu dimodi-fikasi
• Atau perencanaan dan peng-
anggaran perlu dirubah
3. Akuntabilitas tindakan :
Sebagai pencegahan.
Apabila efektif, merupakan bentuk pengendalian yang
sangat kuat dan efesiensi biaya terjadi.
1.Precision :
jumlah kesalahan pada indikator yang digunakan
untuk memberitahu tindakan apa yang telah terjadi.
2.Objectivity :
laporan atas tindakan yang telah terjadi bebas dari
bias.
3. Timeliness :
action tracking dilakukan tepat waktu sehingga
intervensi dapat dilakukan sebelum hal yang tidak
diinginkan terjadi.
4. Understandibility :
tindakan yang diperhatikan atas individu dapat
dipahami.
Personnel Control /
Pengendalian Personel
2. Pengukuran kinerja
3. Insentif
1. Definisi atas hasil yang diharapkan
agar pengendalian manajemen dinilai ketat maka
haruslah :
1. Kesesuaian(conggruence)
dimensi hasil harus sesuai dengan "tujuan sebenarnya" dari
organisasi.
2. Spesifikasi
Target kinerja harus spesifik
3. Komunikasi dan internalisasi
target kinerja harus dikomunikasikan secara efektif dan diinternalisasi
oleh mereka yang diberi tanggung jawab berdasarkan prestasinya
4. Kelengkapan
berarti area hasil yang didefinisikan SPM melibatkan semua area
dimana organisasi diharapkan berkinerja baik dan dimana karyawan
yang terlibat dapat berpengaruh.
2. Pengukuran kinerja
Pengendalian hasil bergantung pada pengukuran
kinerja yang precise/tepat, objektif, tepat
waktu/timely dan dapat dipahami.
3. Insentif
Pengendalian hasil akan lebih ketat bila reward(atau
punishment) terhadap karyawan secara langsung
dihubungkan dengan pencapaian (atau tidak
tercapainya) hasil yang diinginkan. Hubungan
langsung/direct link berarti pencapaian hasil secara
otomatis diterjemahkan secara eksplisit dan jelas
menjadi imbalan.
Ketatnya Pengendalian Tindakan
Sistem pengendalian
tindakan dianggap ketat jika
besar kemungkinan karyawan
untuk terus menerus terlibat
dalam semua tindakan yang
penting untuk keberhasilan
operasi dan tidak akan
terlibat tindakan yang
merugikan
Ketatnya Pengendalian Tindakan
Meliputi ….
1.PEMBATASAN PERILAKU
2.REVIEW PRATINDAKAN
3.AKUNTABILITAS
TINDAKAN
1. Pembatasan perilaku
Pembatasan perilaku baik fisik mapupun administrasi dapat
menciptakan pengendalian yang ketat dalam beberapa
bidang suatu organisasi.
Pembatas fisik akan semakin mahal biayanya jika ingin
semakin ketat (menggunakan alat-alat semakin canggih).
Pembatasan administratif melalui pembatasan otoritas
keputusan kepada tingkatan personel yang lebih tinggi
akan menimbulkan pengendalian lebih ketat bila :
A. Definisi tindakan
B. Pelacakan tindakan
C. Penguatan tindakan
A. Definisi tindakan
Untuk mencapai pengen-
dalian yang ketat, definisi
tindakan harus sesuai,
spesifik, dikomunikasikan
dengan baik dan lengkap.
B. Pelacakan tindakan
Pengendalian akuntabilitas tindakan dapat
dibuat lebih ketat dengan meningkatkan
efektivitas sistem pelacakan tindakan.
Karyawan yang yakin bahwa tindakannya
diperhatikan akan lebih kuat dipengaruhi
oleh pengendalian akuntabilitas tindakan.
E R
T
KA
S IH