Malignancy Urologi
Tumor Renal
Karsinoma Kandung Kemih
Tumor Prostat
Karsinoma Testicular
Karsinoma Penis
Tumor Renal (1)
Insiden : 2% dari kanker-kanker yang
mematikan.
:=2:1
Tumor Renal (2)
Termasuk :
Karsinoma sel granular & adenocarcinoma tubular
= 60%
Wilm’s Tumor (nefroblastoma) = 14%
karakteristik pada anak-anak.
Sarcoma renal = 6 %
Berasal dari jar. Renal interstitial, kapsul ginjal &
pembuluh darah.
Tumor dari “Collecting System” = 14%.
Gejala Klinis (1)
Trias klasik :
1. Nyeri
Terdorongnya kapsul renal oleh tumor.
2. Massa
Pole bawah ginjal kanan (paling sering)
3. Hematuri
Tumor mengerosi
Gejala Klinis (2)
Demam
nekrosis tumor
Hipertensi
kompresi arteri renal
Metastase
paru, tulang, kel. Limfe, kulit
Diagnostik
USG (massa)
Renal arteriography diikuti vena
cavagraphy
CT Scan
Tindakan
Operasi
Radiasi post operasi
Prognosis
Tergantung tipe histologi tumor.
Survival rate utk renal tumor tanpa
metastase :
– 50% (bertahan 5 tahun)
– 33% (bertahan 10 tahun)
Karsinoma Kandung Kemih
Insiden : 2,2% dari kanker-kanker yg
mematikan (USA).
Umur 50 – 70 tahun >>>.
Merokok salah satu predisposisi.
>
Gejala Klinis
Tanda awal (initial sign) : gross atau
mikrohematuria
Trias : painless, intermitten, total hematuria
P frekuensi berkemih & rasa sakit.
Terlihat sebagai gejala belakangan karena
pertumbuhan tumor, proses infiltrasi & infeksi
sekunder.
Diagnostik
Lab urine
Sitologi urine
Cystoscopy
Biopsy (menentukan stagging)
Rontgen :
– Sistogram
– CT Scan
Penatalaksanaan
1. Endoscopic resection
Utk tumor-tumor berdiferensiasi baik yg
superficial.
2. Cystektomy
Dgn diversi supravesical
3. Radiasi
(Terapi radiasi paliatif dapat mengurangi
perdarahan)
4. Kemoterapi Multidrug Sistemik
Utk tindakan paliatif metastasis.
BPH
Hiperplasia kel. Periurethral yg mendesak
jaringan prostat asli ke perifer.
Etiologi :
Pertambahan usia perubahan keseimbangan
testosteron estrogen.
Gejala Klinis (1)
Adanya tanda-tanda :
1. Iritasi .
Frekuensi, urgensi, nokturia,disuria
2. Obstruksi .
Hesitasi, intermiten, pancaran lemah, miksi tdk puas,
menetes setelah miksi
Pada pemeriksaan colok dubur, prostat
dilaporkan :
Gejala Klinis (2)
Pada pemeriksaan colok dubur, prostat
dilaporkan :
1. Pole atas teraba/tidak.
2. Sulcus medianus mendatar/tidak.
3. Posterolateral, berapa cm?
4. Konsistensi kenyal/keras
5. Permukaan licin/berbenjol
Derajat berat hipertrofi prostat
berdasarkan gejala klinis
Derajat Colok dubur Sisa vol. urin
I Penonjolan prostat, batas < 50 mL
atas mudah diraba.
II Penonjolan prostat jelas. 50 – 100 mL
Batas atas dapat dicapai.
III Batas atas prostat tidak > 100 mL
dapat diraba.
IV Retensio urin
total
Penatalaksaksanaan
Derajat I
– Konservatif (Alfazosin, Prazosin, Terazosin)
Derajat II
– TUR
Derajat III
– TUR
– Pembedahan terbuka : transversikal
Derajat IV
– Pasang kateter/sistostomi
– Pembedahan terbuka
Karsinoma Prostat
Keganasan saluran kemih no.2 sesudah
keganasan kandung kemih.
Usia > 50 tahun.
Patogenesis & Patologi
Biasanya berupa adenokarsinoma zona
perifer (paling sering!!) = 75 %.
Tingkat penyebaran Ca prostat
– Sistem “American Urogical Association “
(AUA) dan TNM.(hal.9b)
Gambaran Klinis
Stadium A :
Ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan
histologis setelah prostatelektomi atau TUR.
Stadium awal tidak ada gejala.
Stadium lanjut :
Dapat ditemukan pada pemeriksaan colok dubur :
teraba nodul.
Pasien datang dengan :
– Obstruksi
– Hematuri
– Dan sering metastasis ke tulang belakang
Tingkat Penyebaran Ca Prostat
AUA TNM
A1 T1a Tidak dapat diraba,penemuan
histologik kebetulan
A2 T1b Difus/lebih dari 3 sarang ganas
B1 T2a 1 Lobus : Ukuran <1,5 cm
B2 T2b 2 Lobus : Ukuran > 1,5 cm
T3 Tembus simpai, tidak terfiksasi
pada struktur/alat sekitar
C1 Tidak menginvasi Vesika seminalis
M1 Metastasis hematogen
Diagnosis
Anamnesa
Pemeriksaan Jasmani:
– Colok Dubur
– Prostat keras
– Nodul
– Ketidakrataan
– Asimetri
Diagnosis pasti : patologi
Biopsi dapat diperoleh :
– Biopsi jarum besar secara :
Transrectal
Transperineal
– FNA
Lab :
– PAP ( Prostate Acid Phosphatase )
– PSA ( Prostate Spesific Antigen )
– USG Transrectal
– CT-Scan
Pembesaran KGB
Terapi
Stadium A1 (T0) observasi
– Sebagian besar tidak akan berkembang menjadi
stadium lanjut.
Stadium A2 & B Prostatektomi radikal
Radiasi & kemoterapi stadium lanjut
Terapi hormonal ablatif orchidektomi
Obat antiandrogen
Ca Testis
Ca Testis
Berasal dari sel germinal / jar. Stroma testis.
Derajat keganasan tinggi
– Sembuh dengan penanganan adekuat
– Termasuk :
Seminoma ( 35 % )
Embryonal karsinoma ( 20 % )
Teratoma ( 5 % )
Choriocarcinoma
Mixed cell types ( 40% )
Gejala Klinis
Pembesaran testis tanpa rasa sakit
“Back pain” karena pembesaran kel.limfe
retroperitoneal.
Nyeri perut
Anoreksia, nausea + muntah
Metastase paru : keluhan batuk, dispnu
Terapi
Bedah
Penyinaran dan Kemoterapi
( seminoma )
Pemilihan terapi didasarkan derajat
penyebaran setelah orkidektomi
Prognosa
Rangsangan lama :
– Balanitis kronis pada fimosis
Smegma (masih kontroversial )
Gejala Klinis
Glans
Sulkuskoronarius
Permukaan dalam prepusium
Stadium tumor
I. Terbatas pd glans/perputium
II. Mengenai batang penis
III. Batang penis + metastase KGB inguinal
IV. Melewati batang penis
Tindakan
Amputasi (metastase )
Prognosis
Tergantung
tingkat penyebaran saat
penanganan.
TERIMA KASIH