Anda di halaman 1dari 10

Disusun oleh kelompok 3:

1. Nia Tania (18012019)


2. Sony Firmansyah (180121010)
Kelas : 18 Akuntansi B

AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN:


PENGUJIAN SUBTANTIF TERHADAP AKTIVA TETAP
PENGERTIAN AKTIVA TETAP

Aktiva tetap ialah aktiva tetap berwujud yang


mempunyai nilai guna ekonomis jangka panjang,
dimiliki perusahaan untuk menjalankan operasi guna
menunjang perusahaan dalam mencapai tujuan dan
dimiliki perusahaan tidak untuk dijual kembali agar
diperoleh laba atas penjualan tersebut.
PENGGOLONGAN AKTIVA TETAP DARI BERBAGAI SUDUT

• Berdasarkan sudut substansi


• Berdasarkan sudut disusutkan
• Berdasarkan jenis dapat dibagi sebagai berikut:
1. Lahan
2. Bangunan Gedung
3. Mesin
4. Kendaraan
5. Perabot
6. Peralatan
7. Prasarana
PENGGOLONGAN AKTIVA TETAP DI BAGI MENJADI TIGA
KELOMPOK ATAU BAGIAN YAITU

 Aktiva tetap berwujud yang umur atau masa


kegunaannya tidak terbatas
 Aktiva berwujud yang umur atau masa kegunaannya
terbatas, dan dapat diganti dengan aktiva sejenis apabila
masa kegunaan telah berakhir.
 Aktiva tetap yang umur dan masa kegunaannya terbatas,
dan tidak dapat diganti dengan aktiva sejenis apabila
masa kegunaannya telah habis.
TRANSAKSI YANG BERSANGKUTAN
DENGAN AKTIVA TETAP

• Transaksi pemerolehan aktiva tetap


• Transaksi pengeluaran modal (capital
expenditure)
• Transaksi depresiasi aktiva tetap
• Transaksi penghentian pemakaian aktiva tetap
• Transaksi reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap
PERBEDAAN KARAKTERISTIK AKTIVA
TETAP DAN AKTIVA LANCAR

1. Aktiva tetap mempunyai saldo yang cukup besar dalam


neraca, transaksi perubahan relatif sedikit namun umumnya
menyangkut jumlah yang besar.
2. Kesalahan pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan
aktiva tetap mempunyai pengaruh kecil terhadap perhitungan
laba rugi, sedangkan kesalahan pisah batas transaksi yang
besangkutan dengan aktiva lancar mempunyai pengaruh yang
besar terhadap perhitungan laba rugi.
3. Aktiva tetap disajikan di neraca berdasarkan harga perolehan
dikurang depresiasi akumulasi penyusutan sama dengan nilai
buku.
PERBEDAAN PENGUJIAN SUBTANTIF
AKTIVA TETAP DAN AKTIVA LANCAR

1. Frekuensi transaksi yang menyangkut aktiva tetap relatif sedikit maka


jumlah waktu yang diperlukan untuk pengujian subtsantif terhadap aktiva
tetap relatif sedikit bila dibandingkan dengan aktiva lancar
2. Ketepatan pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap
sedikit pengaruhnya terhadap perhitungan laba rugi maka auditor tidak
mengarahkan perhatiannya terhadap masalah ketelitian pisah batas
transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap pada akhir tahun, sedang
dalam pengujian substantif terhadap aktiva lancar, auditor memusatkn
perhatian terhadap aktiva lancar tersebut
3. Pengujian substantif terhadap aktiva tetap dititik beratkan pada verifikasi
mutasi aktiva tetap yang terjadi dalam tahun yang di audit
4. Verifikasi saldo aktiva tetap pada tanggal neraca tidak mendapat perhatian
auditor karena aktiva tetap disajikan pada cost-nya bukan nilai pada
tanggal neraca seperti halnya dengan aktiva lancar.
PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP AKTIVA TETAP
DALAM AUDIT YANG PERTAMA KALINYA ADA BEBERAPA
HAL YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN DALAM AUDIT
TERHADAP AKTIVA TETAP PADA AUDIT PERTAMA
KALINYA:
1. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam
audit terhadap aktiva tetap pada audit pertama kalinya:
2. Apakah laporan keuangan tahun sebelumnya telah di
audit oleh auditor independen lain?
3. Apakah klien menyelenggarakan catatan rinci untuk
aktiva tetapnya?
4. Apakah klien mengarsipkan dokumen-dokumen yang
mendukung transaksi yang bersangkutan dengan
perolehannya dan mutasi aktiva tetap sampai dengan
saat diaudit yang pertama dilaksanakan?
PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM
(PABU) PENYAJIAN AKTIVA TETAP

1. Dasar penilaian aktiva tetap harus dicantumkan dalam neraca


2. Aktiva tetap dijaminkan harys dicantumkan dalam laporan keuangan
3. Jumlah depresiasi akumulasi dan biaya-biaya depresiasi untuk tahun ini
harus ditunjukan dalam laporan keuangan;
4. Metode yang digunakan dalam perhitungan depresiasi golongan besar
aktiva tetap harus diungkapkan dalam laporan keuangan;
5. Aktiva tetap harus dipecah kedalam golongan yang terpisah jika
jumlahnya material;
6. Aktiva tetap yang telah habis depresiasi atau nilai bukunya namun masih
digunakan untuk operasional perusahaan, jika jumlahnya material harus
dijelaskan.
TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF AKTIVA TETAP

1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi


yang dengan aktiva tetap;
2. Membuktikan keberadaan aktiva tetap dan keterjadian
transaksi yang berkaitan dengan aktiva tetap yang
dicantumkan di neraca;
3. Membuktikan hak kepemilikan klien atas aktiva tetap yang
dicantumkan di neraca;
4. Membuktikan kewajaran penilaian aktiva tetap yang
dicantumkan di neraca;
5. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan
aktiva tetap di neraca.

Anda mungkin juga menyukai