TRANSPORTATION
O. SRI SUHARYO
Transportation Problem
Berhubungan dengan penentuan minimum cost
untuk mengangkut komoditi tunggal dari berbagai
sumber (misalnya pabrik) ke berbagai tujuan
(misalnya pelanggan) dapat juga dimodifikasi
untuk multi komoditi
Dapat digunakan untuk menyelesaikan: inventory
control, employment scheduling, personnel
assignment, cash flow, dll
Pada dasarnya adalah linear programming yang
dapat diselesaikan dengan metode simplex, yang
telah dimodifikasi yang selanjutnya disebut
transportation technique lebih efisien.
Definisi Transportation
Model
Transportation model minimum cost of transport of single commodity
from a number of sources to a number of destinations. Data yang
dibutuhkan:
Kapasitas supply dari titik-titik asal dan kapasitas permintaan dari titik-titik
tujuan.
Unit transport cost dari masing-masing titik asal ke masing-masing titik
tujuan
Oleh karena hanya single commodity, maka tujuan (titik demand) dapat
menerima komoditi dari satu atau lebih titik asal.
Tujuan dari model ini adalah untuk menentukan jumlah komoditi yang
harus diangkut dari tiap sumber ke tiap tujuan sehingga biaya
pengiriman adalah yang paling minim.
Asumsi dasar dari persoalan transportasi adalah biaya pengiriman
untuk suatu rute tertentu adalah berbanding lurus dengan jumlah
komoditi yang diangkut (misalnya: unit biaya adalah $100/ton, maka
untuk mengangkut 20 ton dibutuhkan biaya $2000).
Definisi unit bisa bermacam (ton, m3, buah dll), yang penting konsisten
Model Transportasi
Model Transportasi dengan m sumber (asal) dan n tujuan
Kapasitas a 2 2 b2 Kapasitas
2
Supply Demand
am m n bn
Cmn : xmn
Model Transportasi
ai kapasitas supply pada sumber
bj kapasitas demand pada tujuan
cij unit transport cost dari titik i ke j
xij jumlah komoditi yang dikirim dari sumber i ke tujuan j
Persamaan matematisnya:
m n
minimumkan z cij xij Model ini menunjukkan bahwa total
i 1 j 1
supply paling tidak harus sama dengan
subject to : total demand. Jika total supply sama
n dengan total demand balanced
x
j 1
ij ai dimana i 1,2,...m transportation problem
m
Jika terjadi balanced transportation
x ij b j dimana j 1,2,...n problem, maka model diatas berubah,
i 1 semuanya menjadi bentuk persamaan
xij 0 untuk semua i dan j
Contoh Balanced
Transportation
Sebuah perusahaan mobil (1 jenis mobil)
memiliki pabrik di 3 lokasi yang berbeda yaitu
A, B dan C dengan kapasitas produksi
masing-masing adalah 1000, 1500 dan 1200
unit per tahun.
Dua lokasi distributor terletak di kota D dan E
dengan kapasitas permintaan masing-masing
2300 dan 1400 unit per tahun
Biaya transportasi adalah 8 sen dollar per
mobil per mile.
Transportation model
JARAK (mil) D E Unit Cost D E
A 1,000 2,690 A 80 215
B 1,250 1,350 B 100 108
C 1,275 850 C 102 68
minimize z 80 x11 215 x12 100 x21 108 x22 102 x31 68 x32
subject to :
x11 x12 1000
x21 x22 1500
x31 x32 1200
x11 x21 x31 2300
x12 x22 x32 1400
xij 0
Tabel Transportasi
D E Supply
80 215
A x11 x12
1,000
100 108
B x21 x22
1,500
102 68
C x31 x32
1,200
Demand 2,300 1,400
Unbalanced Transportation
Jika pabrik B kapasitas produksinya adalah 1300 (bukan 1500),
maka persoalan menjadi unbalanced transportation problem
kapasitas supply < kapasitas demand
Pada kondisi yang demikian diperlukan dummy variabel yaitu
pabrik fiktif yang akan digunakan untuk “memproduksi”
kekurangan supply 200 mobil per tahun
Oleh karena dummy variabel ini adalah pabrik fiktif, maka biaya
transportasi adalah nol
Unit Cost D E
A 80 215 1,000
B 100 108 1,300
C 102 68 1,200
H 0 0 200
2,300 1,400
Multi-commodity
Transportation
Perusahaan pada contoh sebelumnya
memproduksi 4 jenis mobil yang berbeda M1,
M2, M3 dan M4.
MODEL
M1 M2 M3 M4 TOTAL
Supply
A - - 700 300 1,000
B 500 600 - 400 1,500
C 800 400 - - 1,200
Demand
D 700 500 500 600 2,300
E 600 500 200 100 1,400
Multi-commodity
Transportation Sumber (Asal) Tujuan
700 M3 M1 700
A
300 M4 M2 500
D
M3 500
500 M1
M4 600
Kapasitas Kapasitas
Supply
B 600 M2 Demand
M1 600
400 M4
M2 500
E
800 M1 M3 200
C
400 M2 M4 100
Penyelesaian Persoalan
Transportasi
Pada dasarnya, metode yang digunakan adalah
metode simplex
Tahap-tahap yang harus dilakukan:
Menentukan starting feasible solution
Menentukan entering variable dari non-basic variable.
Check optimality condition (jika sudah terpenuhi, stop, jika
belum, lanjutkan langkah berikutnya)
Menentukan leaving variable (dengan menggunakan
feasibility condition) dari variabel-variabel yang menjadi
basic solution, kemudian temukan basic solution yang
baru. Kembali ke langkah 2
TUJUAN
1 2 3 4 Supply
10 0 20 11
1 x11 x12 x13 x14
15
12 7 9 20
ASAL
Demand 5 15 15 10
Langkah 1: Menentukan
Starting Feasible Solution
Penentuan starting feasible solution pada
dasarnya sama dengan yang kita lakukan
pada metode simplex.
Terdapat beberapa cara (short cut):
Metode north-west corner
Metode least cost
Metode Vogel’s Approximation
Metode North-West Corner
Diawali dengan menempatkan nilai maksimum yang
memungkinkan dari kapasitas supply atau kapasitas
demand pada x11(north-west)
Kolom atau baris yang sesuai dengan nilai yang
ditempatkan pada x11, di coret. Sedangkan pada
kolom atau baris yang bersesuaian, dikurangkan
dengan nilai yang telah ditempatkan pada x11
Jika kolom dan baris memiliki nilai yang sama
secara bersamaan, maka dilakukan pencoretan
pada salah satu saja.
10 0 20 11 15
12 7 9 20 25
0 14 16 18 5
5 15 15 10
5 10 15 10 0
Starting Basic Solution
5 15 5 25 20 5 0
5 5
Basic Variable non zero
5 15 15 10 Nonbasic variable zero
0 5 0 5
0
1 5 10 15
_
+
12 7 9 20
2
5 15 5 25
_ +
entering 0 14 16 18
variable
x31 5 5
3
+ _
5 15 15 10
Pilih tanda – yang memiliki nilai paling kecil
Karena tanda – memiliki nilai yang sama besar pilih salah satu
Misalnya kita pilih x34
1 2 3 4
10 0 20 11
1 0 15 15
12 7 9 20
2
0 15 10 25
0 14 16 18
5 5
3
5 15 15 10
10 0 20 11
u1 = 0 0 15 15
_
+ -18 +2
12 7 9 20
u2 = 7 15 10 25
x21 0
entering + _
+5
variable
0 14 16 18
u3 = -10 5 5
-24 -24 -15
5 15 15 10
Karena nilai cpq masih ada yang berharga positif, maka belum optimal
v1 = 5 v2 = 0 v3 = 2 v 4 = 13
10 0 20 11
u1 = 0 15 x24 15
_
-5 -18 +2 +
12 7 9 20
u2 = 7 15 10 25
0 0
+ _
0 14 16 18
u3 = -5 5 5
-19 -19 -10
5 15 15 10
v1 = 5 v2 = 0 v3 = 2 v 4 = 11
10 0 20 11
u1 = 0 5 10 15
-5 -18
12 7 9 20
u2 = 7 10 15 25
0
-2
0 14 16 18
u3 = -5 5 5
-19 -19 -12
5 15 15 10
Karena nilai cpq sdh tidak ada yang berharga positif, maka sdh optimal
Total cost: (5x0)+(10x11)+(10x7)+(15x9)+(5x0)=315