Anda di halaman 1dari 26

Makalah hiperkes

hygiene dan sanitasi


industri

NAMA : DESHINTA WIDYANINGTYAS


NIM : 1611020064
Tujuan :

 Mengetahui perbedaan hygiene dan sanitasi


industry
 Mengetahui tujuan dan manfaat hygiene dan
sanitasi industry
 Mampu mengetahui fasilitas dan standar dalam
penerapan sanitasi industry
Manfaat :

 Mahasiswa mampu mengetahui perbedaan


hygiene dan sanitasi industry
 Mahasiswa mampu tujuan dan manfaat hygiene
dan sanitasi industry
 Mahasiswa mampu mengetahui fasilitas dan
standar dalam penerapan sanitasi industry
Industri yang sebagian besar aktivitasnya berbasis
di luar pabrik, yaitu pada rumah tinggal atau di
tempat lain yang dipilih oleh pekerjanya, dalam
dunia akademik dikenal dengan istilah industrial
homework atau industri berbasis pada rumah
pekerja melalui sistem produksi putting-out.
Definisi Hygiene

Higiene Perusahaan adalah spesialisasi dalam ilmu


hygiene beserta prakteknya yang melakukan
penilaian pada faktor penyebab penyakit secara
kualitatif dan kuantitatif di lingkungan kerja
Perusahaan, yang hasilnya digunakan untuk dasar
tindakan korektif pada lingkungan, serta
pencegahan, agar pekerja dan masyarakat di
sekitar perusahaan terhindar dari bahaya akibat
kerja.
Higiene industri adalah perpanduan ilmu (science)
dan seni (art) dalam usaha mengantisipasi,
pengenalan/rekoknisi, evaluasi dan mengontrol
faktor-faktor lingkungan yang timbul di/dari
tempat kerja, yang mungkin mengakibatkan sakit,
gangguan kesehatan atau rasa kenyamanan dan
menyebabkan menurunnya efisiensi kerja diantara
para pekerja
Higiene lingkungan kerja merupakan ilmu dan seni
yang mencurahkan perhatian pada pengenalan,
evaluasi dan kontrol faktor lingkungan dan stres
yang muncul di tempat kerja yang mungkin
menyebabkan kesakitan, gangguan kesehatan dan
kesejahteraan atau menimbulkan
ketidaknyamanan pada tenaga kerja maupun
lingkungannya
Definisi Sanitasi

Sanitasi pada suatu industri mencakup sanitasi


pada karyawan (higiene), peralatan,
ruangan/konstruksi bangunan, ruang
pengolahan, bahan baku, proses produksi dan
penanganan produk akhir. Oleh karena itu, selain
diperlukan cara pengolahan pangan yang baik,
perlunya sanitasi juga sangat mendukung
kegiatan tersebut.
Menurut para ahli :

1. Menurut Hopkins mengatakan bahwa sanitasi merupakan


cara pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan
yang berpengaruh pada manusia.
2. Menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI, 2004)
mengatakan bahwa Sanitasi adalah upaya kesehatan
dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan
lingkungan dari subjeknya, misalnya menyediakan air
bersih untuk keperluan mencuci tangan, menyediakan
tempat sampah agar tidak dibuang sembarangan (Depkes
RI, 2004).
3. Menurut World Health Organisation ( WHO ) adalah
pengawasan penyediaan air minum masyarakat,
pembuangan tinja dan air limbah, pembuangan sampah,
vektor penyakit, kondisi perumahan, penyediaan dan
penanganan makanan, kondisi atmosfer dan keselamatan
lingkungan kerja.
Sanitasi tempat kerja merupakan usaha dari
kesehatan masyarakat yang ditujukan pada
masyarakat pekerja. Sanitasi tempat kerja sama
halnya dengan sanitasi lingkungan perumahan
untuk memenuhi kebutuhan pokok pekerja.
Kesehatan kerja menurut ILO & WHO
berisikan hal-hal sebagi berikut :

 Meningkatkan dan memelihara derajat


kesehatan yang setingginya baik jasmani,
rohani, maupun sosial tenaga kerja dalam
semua jabatan atau lapangan kerja.
 Mencegah timbulnya gangguan kesehatan yang
ditimbulkan oleh kondisi kerja
 Melindungi tenaga kerja dalam pekerjaan
terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh
pekerjaan
 Menempatkan tenaga kerja dalam suatu
lingkungan kerja yang sesuai dengan faal badan
dan roh
Sanitasi yang
berkelanjutan :
1. Penanganan tinja menggunakan cara yang
aman masih rendah,
2. Perubahan perilaku hidup bersih sehat masih
rendah
3. Keterlibatan sektor informal dalam melakukan
praktek sanitasi, masih kurang
4. Pengelolaan air limbah yang baik belum
maksimal dilakukan
Upaya penekanan
sanitasi :
 Upaya pemeliharaan dan perbaikan lingkungan
yang bermasalah.
 Upaya pengawasan terhadap sarana sanitasi.
 Upaya pemutusan atau pencegahan mata
rantai penularan penyakit menular
 Perwujudan kondisi lingkungan bersih dan sehat
Dalam penerapannya ditempat kerja upaya
pemeliharaan, pengawasan dan perbaikan di utamakan
pada :

1. Penyediaan air bersih : Penyediaan air bersih


yang dapat digunakan untuk membersihkan
badan, mencuci pakaian dan peralatan, menyiram
tanaman.
 2. Pengelolaan limbah : Pengelolaan air limbah
yang dilakukan dengan baik agar lingkungan
sekitar tidak tercemar dan menjadi kotor.
3. Pengelolaan Sampah : Pengelolaan sampah
yang dilakukan dengan baik agar lingkungan
sekitar tidak tampak tumpukan sampah yang
dapat dijadikan media untuk bersarang serangga
dan binatang perantara penular penyakit
 4. Pengawasan vektor penyakit : Pengawasan
vektor penyakit yang dilakukan secara rutin dan
berkesinambungan sehingga tempat yang
menjadi media bagi vektor untuk tumbuh dan
berkembang biak bisa dicegah.
5. Pencemaran Tanah : Pencegahan dan
pengawasan pencemaran tanah yang dilakukan
secara rutin dan berkesinambungan terhadap telur
cacing perantara penyakit.
 Industri merupakan salah satu lokasi, tempat
orang banyak melakukan aktivitas bekerja
untuk menghasilkan berbagai jenis produk dan
jasa. Namun perlu diketahui untuk menunjang
aktivitas manusia di lokasi tersebut,
ketersediaan sarana sanitasi menjadi hal yang
penting, untuk mewujudkan lingkungan kerja
menjadi bersih dan sehat yang dapat
mendukung aktivitas bekerja
 Ini merupakan tantangan utama masalah
sanitasi di Kota kecil. Lembaga pemerintah
belum mampu membawa para pemangku
kepentingan untuk mematuhi peraturan yang
berlaku dan seringkali tidak memiliki cara
yang efektif untukpenegakan hukum.
Perbaikan sanitasi di daerah perkotaan di
Indonesia membutuhkan pendekatan terpadu
yang komprehensif yang secara efektif dapat
mengatasi berbagai masalah termasuk
infrastruktur, kesehatan, pemukiman informal,
perubahan perilaku, pendanaan dan tata kelola.
Oleh karena itu, tantangan (dan peluang) untuk
Indonesia
FASILITAS DALAM SANITASI DAN
STANDAR/ASPEK DALAM PENERAPAN HYGIENE
DAN SANITASI INDUSTRI

Sarana air bersih


Kamar mandi
Lemari pakaian kerja (locker)
Peralatan pencegahan lalat
Pencegah hama
KESIMPULAN

Perilaku kebersihan diri dapat dipengaruhi


oleh nilai serta kebiasaan yang dianut
individu, disamping faktor budaya, sosial,
norma keluarga, tingkat pendidikan, status
ekonomi dan lain sebagainya.
SARAN
 
Sebaiknya setiap industri menyiapkan alat
perlindungan diri yan lenkap dan dijaga
kebersihanya agar para perkerja merasa
nyaman dan tetap dalam kondisi sehat.
DAFTAR PUSTAKA

Schuler, Randall. S., dan Susan E. Jackson, 1999. Manajemen


Sumber Daya Manusia, Edisi Keenam, Jilid Dua, (Jakarta:
Erlangga).

Husni, Lalu. 2003. Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Jakarta:


PT Raja Grafindo Persada.
Markkanen, Pia K. 2004. Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
Indonesia. Jakarta : Internasional Labour Organisation Sub
Regional South-East Asia and The Pacific Manila Philippines

Saksono, Slamet. 1998. Administrasi Kepegawaian.


Yogyakarta: Kanisius. Suma’mur. 1981. Keselamatan Kerja dan
Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: Gunung Agung.

Sutrisno dan Kusmawan Ruswandi. 2007. Prosedur Keamanan,


Keselamatan, & Kesehatan Kerja. Sukabumi: Yudhistira
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai