industry Mengetahui tujuan dan manfaat hygiene dan sanitasi industry Mampu mengetahui fasilitas dan standar dalam penerapan sanitasi industry Manfaat :
Mahasiswa mampu mengetahui perbedaan
hygiene dan sanitasi industry Mahasiswa mampu tujuan dan manfaat hygiene dan sanitasi industry Mahasiswa mampu mengetahui fasilitas dan standar dalam penerapan sanitasi industry Industri yang sebagian besar aktivitasnya berbasis di luar pabrik, yaitu pada rumah tinggal atau di tempat lain yang dipilih oleh pekerjanya, dalam dunia akademik dikenal dengan istilah industrial homework atau industri berbasis pada rumah pekerja melalui sistem produksi putting-out. Definisi Hygiene
Higiene Perusahaan adalah spesialisasi dalam ilmu
hygiene beserta prakteknya yang melakukan penilaian pada faktor penyebab penyakit secara kualitatif dan kuantitatif di lingkungan kerja Perusahaan, yang hasilnya digunakan untuk dasar tindakan korektif pada lingkungan, serta pencegahan, agar pekerja dan masyarakat di sekitar perusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja. Higiene industri adalah perpanduan ilmu (science) dan seni (art) dalam usaha mengantisipasi, pengenalan/rekoknisi, evaluasi dan mengontrol faktor-faktor lingkungan yang timbul di/dari tempat kerja, yang mungkin mengakibatkan sakit, gangguan kesehatan atau rasa kenyamanan dan menyebabkan menurunnya efisiensi kerja diantara para pekerja Higiene lingkungan kerja merupakan ilmu dan seni yang mencurahkan perhatian pada pengenalan, evaluasi dan kontrol faktor lingkungan dan stres yang muncul di tempat kerja yang mungkin menyebabkan kesakitan, gangguan kesehatan dan kesejahteraan atau menimbulkan ketidaknyamanan pada tenaga kerja maupun lingkungannya Definisi Sanitasi
Sanitasi pada suatu industri mencakup sanitasi
pada karyawan (higiene), peralatan, ruangan/konstruksi bangunan, ruang pengolahan, bahan baku, proses produksi dan penanganan produk akhir. Oleh karena itu, selain diperlukan cara pengolahan pangan yang baik, perlunya sanitasi juga sangat mendukung kegiatan tersebut. Menurut para ahli :
1. Menurut Hopkins mengatakan bahwa sanitasi merupakan
cara pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang berpengaruh pada manusia. 2. Menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI, 2004) mengatakan bahwa Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari subjeknya, misalnya menyediakan air bersih untuk keperluan mencuci tangan, menyediakan tempat sampah agar tidak dibuang sembarangan (Depkes RI, 2004). 3. Menurut World Health Organisation ( WHO ) adalah pengawasan penyediaan air minum masyarakat, pembuangan tinja dan air limbah, pembuangan sampah, vektor penyakit, kondisi perumahan, penyediaan dan penanganan makanan, kondisi atmosfer dan keselamatan lingkungan kerja. Sanitasi tempat kerja merupakan usaha dari kesehatan masyarakat yang ditujukan pada masyarakat pekerja. Sanitasi tempat kerja sama halnya dengan sanitasi lingkungan perumahan untuk memenuhi kebutuhan pokok pekerja. Kesehatan kerja menurut ILO & WHO berisikan hal-hal sebagi berikut :
Meningkatkan dan memelihara derajat
kesehatan yang setingginya baik jasmani, rohani, maupun sosial tenaga kerja dalam semua jabatan atau lapangan kerja. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan yang ditimbulkan oleh kondisi kerja Melindungi tenaga kerja dalam pekerjaan terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh pekerjaan Menempatkan tenaga kerja dalam suatu lingkungan kerja yang sesuai dengan faal badan dan roh Sanitasi yang berkelanjutan : 1. Penanganan tinja menggunakan cara yang aman masih rendah, 2. Perubahan perilaku hidup bersih sehat masih rendah 3. Keterlibatan sektor informal dalam melakukan praktek sanitasi, masih kurang 4. Pengelolaan air limbah yang baik belum maksimal dilakukan Upaya penekanan sanitasi : Upaya pemeliharaan dan perbaikan lingkungan yang bermasalah. Upaya pengawasan terhadap sarana sanitasi. Upaya pemutusan atau pencegahan mata rantai penularan penyakit menular Perwujudan kondisi lingkungan bersih dan sehat Dalam penerapannya ditempat kerja upaya pemeliharaan, pengawasan dan perbaikan di utamakan pada :
1. Penyediaan air bersih : Penyediaan air bersih
yang dapat digunakan untuk membersihkan badan, mencuci pakaian dan peralatan, menyiram tanaman. 2. Pengelolaan limbah : Pengelolaan air limbah yang dilakukan dengan baik agar lingkungan sekitar tidak tercemar dan menjadi kotor. 3. Pengelolaan Sampah : Pengelolaan sampah yang dilakukan dengan baik agar lingkungan sekitar tidak tampak tumpukan sampah yang dapat dijadikan media untuk bersarang serangga dan binatang perantara penular penyakit 4. Pengawasan vektor penyakit : Pengawasan vektor penyakit yang dilakukan secara rutin dan berkesinambungan sehingga tempat yang menjadi media bagi vektor untuk tumbuh dan berkembang biak bisa dicegah. 5. Pencemaran Tanah : Pencegahan dan pengawasan pencemaran tanah yang dilakukan secara rutin dan berkesinambungan terhadap telur cacing perantara penyakit. Industri merupakan salah satu lokasi, tempat orang banyak melakukan aktivitas bekerja untuk menghasilkan berbagai jenis produk dan jasa. Namun perlu diketahui untuk menunjang aktivitas manusia di lokasi tersebut, ketersediaan sarana sanitasi menjadi hal yang penting, untuk mewujudkan lingkungan kerja menjadi bersih dan sehat yang dapat mendukung aktivitas bekerja Ini merupakan tantangan utama masalah sanitasi di Kota kecil. Lembaga pemerintah belum mampu membawa para pemangku kepentingan untuk mematuhi peraturan yang berlaku dan seringkali tidak memiliki cara yang efektif untukpenegakan hukum. Perbaikan sanitasi di daerah perkotaan di Indonesia membutuhkan pendekatan terpadu yang komprehensif yang secara efektif dapat mengatasi berbagai masalah termasuk infrastruktur, kesehatan, pemukiman informal, perubahan perilaku, pendanaan dan tata kelola. Oleh karena itu, tantangan (dan peluang) untuk Indonesia FASILITAS DALAM SANITASI DAN STANDAR/ASPEK DALAM PENERAPAN HYGIENE DAN SANITASI INDUSTRI
oleh nilai serta kebiasaan yang dianut individu, disamping faktor budaya, sosial, norma keluarga, tingkat pendidikan, status ekonomi dan lain sebagainya. SARAN
Sebaiknya setiap industri menyiapkan alat perlindungan diri yan lenkap dan dijaga kebersihanya agar para perkerja merasa nyaman dan tetap dalam kondisi sehat. DAFTAR PUSTAKA
Schuler, Randall. S., dan Susan E. Jackson, 1999. Manajemen
Sumber Daya Manusia, Edisi Keenam, Jilid Dua, (Jakarta: Erlangga).
Husni, Lalu. 2003. Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada. Markkanen, Pia K. 2004. Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Indonesia. Jakarta : Internasional Labour Organisation Sub Regional South-East Asia and The Pacific Manila Philippines
Saksono, Slamet. 1998. Administrasi Kepegawaian.
Yogyakarta: Kanisius. Suma’mur. 1981. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: Gunung Agung.
Sutrisno dan Kusmawan Ruswandi. 2007. Prosedur Keamanan,