Di susun Oleh :
KELOMPOK 6
Respon individu paska trauma bervariasi tergantung dari persepsi dan kestabilan emosi yang di milikinya.
Menurut Keliat, dkk (2005), ada 3 tahapan reaksi emosi yang dapat terjadi setelah bencana:
1. Setelah bencana (24jam) dengan reksi yang di perlihatkan : Tegang, cemas dan panik, terpaku, linglung,
syok, tidak percaya, gembira/euphoria, Lelah, bingung, gelisah, menangis dan menarik diri, merasa
bersalah. Reaksi ini termasuk reaksi normal terhadap situasi yang abnormal dan memerlukan upaya
pencegahan primer.
2. Saat minggu pertama sampai dengan minggu ketiga setelah bencana. Reaksi yang di perlihatkan antara lain
: ketakutan, waspada, sensitive, mudah marah, kesulitan tidur, kuatir, sangat sedih, mengulang-ulang
kembali (flashback) kejadian dan bersedih. Reaksi positif yang masih di miliki yaitu : berharap dan berpikir
tentang masa depan, terlibat dalam kegiatan menolong dan menyelamatkan, menerima bencana sebagai
takdir. Kondisi ini masih termasuk respon normal yang membutuhkan tindakan psikososial minimal,
terutama untuk respon yang maladaptive.
3. adalah bencana dengan reaksi yang diperlihatkan dapat menetap. Manifestasi diri yang di tampilkan yaitu :
kelelahan, merasa panik, kesedihan terus berlanjut, pesimis dan berpikir tidak realistis, tidak beraktivitas,
isolasi dan menarik diri, kecemasan yang di manifestasikan dengan palpitasi, pusing, letih, mual, sakit
kepala, dan lain-lain. Kondisi ini merupakan akumulasi respon yang menimbulkan masalah psikososi
Ciri-ciri masalah psikososial