ASESMEN PASIEN
PASIEN (AP) 1-4 (AP)
drg. Yunnie Adisetyani, Sp.KG
• Pola ini dipayungi oleh konsep WHO: Conceptual frame work integrated
people-centred health services.(WHO global strategy on integrated
people-centred health services 2016-2026, July 2015).
Penerapan konsep pelayanan berfokus pd pasien adalah dlm bentuk
Asuhan Pasien Terintegrasi yg bersifat integrasi horizontal dan vertikal
dgn elemen:
DPJP (dokter penanggung jawab pelayanan) sbg ketua tim
asuhan/Clinical Leader
PPA (Profesional Pemberi Asuhan) bekerja sbg tim intra dan inter-
disiplin dgn kolaborasi interprofesional, dibantu a.l. dgn PPK (Panduan
Prakti Klinis), Panduan Asuhan PPA lainnya, Alur Klinis / Clinical
Pathway terintegrasi, Algoritme, Protokol, Prosedur, Standing Order dan
CPPT
Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager
Keterlibatan dan pemberdayaan pasien & keluarga
Asesmen pasien terdiri atas 3 proses utama dengan metode IAR :
1. Mengumpulkan informasi dari data keadaan fisik, psikologis, sosial,
kultur, spiritual dan riwayat kesehatan pasien (I-informasi
dikumpulkan).
2. Analisis informasi dan data, termasuk hasil laboratorium dan radiologi
utk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan kesehatan pasien. (A-
analisis data dan informasi)
3. Membuat rencana pelayanan untuk memenuhi semua kebutuhan
pasien yg telah diidentifikasi. (R-rencana disusun).
Asesmen harus memperhatikan kondisi pasien, umur, kebutuhan
kesehatan, dan permintaan atau preferensinya.
Kegiatan asesmen pasien dapat bervariasi sesuai dgn tempat pelayanan.
Asesmen ulang harus dilakukan selama asuhan, pengobatan dan pelayanan
untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien.
Asesmen ulang adalah penting utk memahami respons pasien thd
pemberian asuhan, pengobatan dan pelayanan, serta juga penting utk
menetapkan apakah keputusan asuhan memadai dan efektif.
Proses2 ini paling efektif dilaksanakan bila berbagai profesional kesehatan
yg bertanggng jawab atas pasien bekerja sama
Beberapa Prinsip Proses Asesmen:
1. Dasar : PBP (Pelayanan Berfokus pd Pasien/PCC), APT (Asuhan Pasien Terintegrasi) dan IAR
2. Asesmen Awal, Asesmen Ulang, Asesmen Tambahan
3. Asesmen awal oleh 2 profesi medis & keperawatan: IGD, Rajal, Ranap
4. Asesmen Awal menggali (isi) minimal 11 elemen:
1. status fisik, 9. risiko nutrisional,
2. psiko-sosio-spiritual, 10. kebutuhan edukasi,
3. ekonomi, 11. Discharge Planning
4. riwayat kesehatan pasien,
5. riwayat alergi,
6. asesmen nyeri,
7. risiko jatuh,
8. asesmen fungsional,
Beberapa Prinsip Proses Asesmen:
RS menentukan isi, jumlah dan jenis asesmen awal pada disiplin medis
dan keperawatan yg meliputi pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan,
pengkajian pasien dari aspek biologis, psikologis, sosial, ekonomi, kultural
dan spiritual pasien.
Asesmen Awal
Elemen Penilaian AP.1
1. RS menentukan isi, jumlah dan jenis asesmen awal pada disiplin
medis dan keperawatan sesuai d) sampai dengan n) di maksud dan
tujuan (R)
2. Ada bukti pelaksanaan isi, jumlah dan jenis asesmen awal disiplin
medis. (D,W)
3. Ada bukti pelaksanaan isi, jumlah dan jenis asesmen awal disiplin
keperawatan (D,W)
4. Ada bukti keterlibatan keluarga dlm melengkapi asesmen awal. (D,W)
Standar AP.1.1
Semua pasien rawat inap dan rawat jalan diskrining terhadap nyeri dan
jika ada nyeri dilakukan asesmen
Skrining Nyeri
Elemen Penilaian AP.1.5
1. RS menetapkan regulasi pasien diskrining utk rasa nyeri (R)
2. Apabila diidentifikasi ada rasa nyeri pada asesmen awal, lakukan
asesmen lebih mendalam, sesuai dgn umur pasien, dan pengukuran
intensitas dan kualitas nyeri seperti karakter, frekuensi, lokasi dan
lamanya. (D,W)
3. Asesmen dicatat sedemikian shg memfasilitasi asesmen ulangan yg
teratur dan tindak lanjut sesuai kriteria yg dikembangkan oleh RS dan
kebutuhan pasien. (D,W)
Standar AP.1.6
1. Ada bukti hasil asesmen awal dan asesmen ulang oleh masing-
masing PPA diintegrasikan. (D,W)
2. Ada bukti hasil asesmen dianalisis utk membuat rencana asuhan.
(D,W)
3. Berdasarkan hasil asesmen dan rencana asuhan PPA lainnya, DPJP
mengintegrasikan rencana asuhan dan tindak lanjutnya. (D,W)
Hasil koordinasi baik informal maupun formal harus terekam dalam RM,
misalnya:
1. Temuan asesmen baru: lembar CPPT
2. Perubahan diagnosis: lembar CPPT
3. Perubahan prioritas daftar masalahL lembar CPPT
4. Perubahan kebutuhan dan target pelayanan: Rencana Pelayanan
Interdisiplin
5. Pertemuan formal: dokumentasikan dalam CPPT, dengan
menuliskan kesimpulan dari pertemuan, nama dan tanda tangan
setiap individu yang ikut menghadiri pertemuan tsb
Terima Kasih
……