Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN

MIXEDEMA , HIPOTEROID , dan


HIPERTIROID

KELOMPOK 8 :
o MUTHIA DESIANA
o ROSDIANA
o TIARA ELVARA INTANI
MIXEDEMA
Definisi :
Mixedema adalah keadaan lebih lanjut yang diakibatkan oleh kadar

hormon tiroid dalam darah berkurang. Karena kurang aktifnya kelenjar


tiroid dalam menghasilkan hormon tiroid yang dihasilkan terlalu sedikit
(hipotiroidisme) pada orang dewasa. Krisis miksedema berarti
kekurangan/kekrisisan hormon tiroid dalam darah.
Koma Miksedema adalah keadaan yang mengancam nyawa yang ditandai

oleh eksaserbasi (perburukan) semua gejala hipotiroidisme.


Etiologi :
Banyak kasus koma miksidema dilatarbelakangi
karena Hipotiroidisme berat, pembedahan kelenjar tiroid,
atau karena pengaruh radioaktif yodium pada pengobatan
gangguan tiroid.
Etiologi :

Beberapa faktor yang memicu terjadinya koma miksidema secara tiba-tiba terutama
pada penderita hipotiroidisme, antara lain :
1.      Obat-obatan (sedative, narkotika, dan obat anesthesi).

2.      Faktor infeksi.

3.      Stroke.
4.      Trauma.

5.      Gagal Jantung.

6.      Perdarahan saluran pencernaan.

7.      Hypotermia
8.      Kegagalan pengobatan gangguan kelenjar tiroid.
Patofisiologi :

Kebanyakan pasien dengan koma myxedema memiliki riwayat


hipotiroidisme. Sangat jarang, masalah tidak disebabkan oleh
ketidakmampuan kelenjar tiroid untuk membuat hormon tiroid, tetapi lebih
disebabkan oleh kegagalan kelenjar hipofisis atau hipotalamus memberikan
sinyal kepada kelenjar tiroid untuk melakukan fungsi normal. Dalam situasi
ini, kelenjar tiroid normal, tetapi tidak menerima sinyal dari kelenjar pituitari
atau hipothalamus untuk membuat hormon tiroid yang mampu memproduksi.
Manifestasi Klinis
 Ketika pasien mengalami koma miksedema berikut adalah tanda-tanda yang
diperlihatkan:
 Suhu tubuh biasanya rendah (hipotermi), suhu inti mungkin serendah 26,6o C
 Gangguan mental yang parah termasuk halusinasi, disorientasi, kejang, dan
akhirnya koma.
 Pembengkakan yang signifikan (edema) diseluruh tubuh dengan mata
bengkak dan penebalan lidah
 Rambut jarang, kering, dan hilangnya pertiga bagian luar alis
 Kesulitan bernafas
 Penumpukan cairan di sekitar paru-paru dan jantung (efusi pleura dan efusi
pericardium)
 Kerja jantung melambat dan terjadi gangguan pemompaan darah..
 Saluran pencernaan tidak berfungsi dengan baik dan kadang-kadang menjadi
lumpuh, sehingga mengharuskan operasi.
 Peningkatan cairan dalam tubuh sebagai contoh penurunan kadar natrium
karena pengenceran yang disebabkan oleh tubuh mempertahankan air ekstra.
Penatalaksanaan :

Dapat dilakukan dengan perawatan sebagai berikut :


1. Penggantian awal dilakukan dengan infus intravena, karena sistem usus
mungkin tidak menyerap baik.
2. Dirawat dengan penggantian T4 (hormon yang dihasilkan dengan jumlaah
besar oleh kelenjar tiroid)
3. Gangguan tiroid ringan dapat dikelola oleh dokter perawatan primer atau
seorang spesialis tiroid (endokrinologi) karena pengobatan dapat rumit
dan kritis.
4. Dalam keadaan darurat (misalnya koma mixedema) obat yang diberikan
antara lain :
1. Tiroxin sesegera mungkin
2. Hidrokortison tiap 8 jam
Perawatan diambil untuk menghindari kelainan irama jantung (aritmia) dan
stres pada jantung yang dapat disebabkan oleh mengganti hormon tiroid
terlalu cepat, terutama pada pasien usia lanjut.
 Pemeriksaan penunjang :

1. T4 serum rendah, TSH meningkat


2. Respon dari TSH ke TRH meingkat
3. Choresterol meningkat
4. Hipotermia,konsentrasi pCO2 meningkat (Hipoksemia)
5. Pemeriksaan rontgen dada bisa menunjukkan adanya pembesaran
jantung.
6. Pemeriksaan EKG dan enzim-enzim jantung diperlukan untuk
mengetahui adanya gangguan fungsi jantung

Pemeriksaan fisik menunjukkan tertundanya pengenduran otot


selama pemeriksaan refleks. Penderita tampak pucat, kulitnya kuning,
pinggiran alis matanya rontok, rambut tipis dan rapuh, ekspresi wajahnya
kasar, kuku rapuh, lengan dan tungkainya membengkak serta fungsi
mentalnya berkurang. Tanda-tanda vital menunjukkan perlambatan
denyut jantung,tekanan darah rendah dan suhu tubuh rendah.
Hipotiorid
Definisi:

Hipotiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar


tiroid kurang aktif dan menghasilkan terlalu sedikit
hormon tiroid.
  Hipotiroidisme terjadi akibat penurunan kadar
hormon tiroid dalam darah.
Hipotiroid yang sangat berat disebut “miksedema”.
Etiologi :

Pada kebanyakan negara yang sedang berkembang,


“kekurangan iodin” adalah faktor penyebab
hipotiroisime tersering di seluruh dunia.
 Sedangkan peyebab lainnya adalah penyakit
“Hashimoto tiroiditis” atau ketiadaan kelenjar
tiroid atau defisiensi hormon yang dihasilkan oleh
hipotalamus (pituitari).
 Hipotiroidisme juga dapat disebabkan melalui
keturunan, kadang-kadang autosomal resesif.
 Hipotiroidisme sementara dapat disebabkan oleh
efek Wolff-Chaikoff
Klasifikasi :

Jenis Organ Keterangan


Hipotiroidisme Kelenjar Paling sering terjadi. Meliputi penyakit
primer tiroid Hashimoto tiroiditis (sejenis penyakit
autoimmune) dan terapi radioiodine(RAI)
untuk merawat penyakit hipertiroidisme.
Hipotiroidisme Kelenjar Terjadi jika kelenjar hipofisis tidak
primer hipofisit menghasilkan cukup hormon perangsang
(pituitari) tiroid (TSH) untuk merangsang kelenjar tiroid
untuk menghasilkan jumlah tiroksin yang
cukup. Biasanya terjadi apabila terdapat tumor
di kelenjar hipofisis, radiasi atau pembedahan
yang menyebabkan kelenjar tiroid tidak lagi
dapat menghasilkan hormon yang cukup.
Hipotiroidisme hipotalam Terjadi ketika hipotalamus gagal
tertier us menghasilkan TRH yang cukup. Biasanya
disebut juga disebut hypothalamic-pituitary-
axis hypothyroidism.
Patofisiologi :

Gangguan ini menyebabkan penurunan produksi hormon tiroid.


Yang berakibat:
1. Produksi ATP dan ADP menurun terjadi kelelahan
(intoleransi aktivitas)
2. Gangguan fungsi pernafasan, terjadi depresi ventilasi
(hipoventilasi)
3. Produksi kalori (panas) turun terjadi hipotermia
4. Gangguan fungsi gastroentestinal, terjadi peristalik usus
menurun sehingga absorbsi cairan meningkat terjadi
konstipasi
5. Karena terjadi hipoventilasi suplai O2 ke jaringan berkurang
demikian juga dengan otak sehingga terjadi perubahan pola
koguitif terjadi perubahan proses pikir
Manifestasi klinis :

1. Kulit dan rambut


2. Muskuluskoletal
3. Neurologik
4. Kardiorespiratorik
5. Gastrointestinal
6. Renalis
7. Hematologi
8. Sistem endokrin
Komplikasi :

Koma miksedema adalah situasi yang mengancam nyawa


yang ditandai oleh eksaserbasi (perburukan) semua gejala
hipotiroidisme termasuk hipotermi tanpa menggigil, hipotensi,
hipoglikemia, hipoventilasi, dan penurunan kesadaran hingga
koma. Kematian dapat terjadi apabila tidak diberikan HT dan
stabilisasi semua gejala. Dalam keadaan darurat (misalnya koma
miksedem), hormon tiroid bisa diberikan secara intravena.
Penatalaksanaan :

1. Hipotiroidisme diobati dengan menggantikan


kekurangan hormon tiroid, yaitu dengan memberikan
persediaan per-oral (lewat mulut).
2. Pengobatan pada penderita usia lanjut dimulai dengan
hormon tiroid dosis rendah, karena dosis yang terlalu
tinggi bisa menyebabkan efek samping yang serius.
Hipertiroid
 Definisi :

1. Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di mana didapatkan


kelebihan hormon tiroid karena ini berhubungan dengan suatu kompleks
fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan
hormon tiroid berlebihan.

2. Hipertiroidisme adalah keadaan tirotoksikosis sebagai akibat dari produksi tiroid,


yang merupakan akibat dari fungsi tiroid yang berlebihan.

3. Hipertiroidisme (Hyperthyrodism) adalah keadaan disebabkan oleh kelenjar tiroid


bekerja secara berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan
di dalam darah.
Etiologi :

Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisit,


atau hipotalamus
1. Penyebab Utama
a. Penyakit Grave
b. Toxic multinodular goitre
c. ’’Solitary toxic adenoma’’
2. Penyebab Lain
a. Tiroiditis
b. Penyakit troboblastis
c. Ambilan hormone tiroid secara berlebihan
d. Pemakaian yodium yang berlebihan
e. Kanker pituitari
f. Obat-obatan seperti Amiodarone
Klasifikasi :

Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) di bagi dalam dua kategori:


1. Kelainan yang berhubungan dengan Hipertiroidisme
2. Kelainan yang tidak berhubungan dengan Hipertiroidisme
Manifestasi klinis
1. Peningkatan frekuensi denyut jantung
2. Peningkatan tonus otot, tremor, iritabilitas, peningkatan kepekaan terhadap
katekolamin
3. Peningkatan laju metabolisme basal, peningkatan pembentukan panas,
intoleran terhadap panas, keringat berlebihan
4. Penurunan berat, peningkatan rasa lapar (nafsu makan baik)
5. Peningkatan frekuensi buang air besar
6. Gondok (biasanya), yaitu peningkatan ukuran kelenjar tiroid
7. Gangguan reproduksi
8. Tidak tahan panas
9. Cepat letih
10. Tanda bruit
11. Haid sedikit dan tidak tetap
12. Pembesaran kelenjar tiroid
13. Mata melotot (exoptalmus
Patofisiologi
Penyebab hipertiroidisme biasanya adalah penyakit graves,
goiter toksika. Pada kebanyakan penderita hipertiroidisme,
kelenjar tiroid membesar dua sampai tiga kali dari ukuran
normalnya, disertai dengan banyak hiperplasia dan lipatan-
lipatan sel folikel ke dalam folikel, sehingga jumlah sel-sel
ini lebih meningkat beberapa kali dibandingkan dengan
pembesaran kelenjar. Juga, setiap sel meningkatkan
kecepatan sekresinya beberapa kali lipat dengan kecepatan 5-
15 kali lebih besar daripada normal.
Penatalaksanaan
•Konservatif
Tata laksana penyakit Graves ( penjelasan tentang obat
apa saja yang diberikan dan berapa lama terapi obatnya )
• surgical
Tindakan ini adalah untuk memusnahkan kelenjar
tiroid yang hiperaktif, yakni dengan :
1.Radioaktif Iodion
2.Tiroidektomi
komplikasi
1. Komplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam
nyawa adalah krisis tirotoksik (thyroid storm). Hal ini
dapat berkembang secara spontan pada pasien
hipertiroid yang menjalani terapi, selama pembedahan
kelenjar tiroid, atau terjadi pada pasien hipertiroid yang
tidak terdiagnosis.
2. Akibatnya adalah pelepasan HT ( Hormon Tiroid) dalam
jumlah yang sangat besar dapat menyebabkan
takikardia, agitasi, tremor, hipertermia (sampai 106°F),
dan, apabila tidak diobati, kematian Penyakit jantung
Hipertiroid, oftalmopati Graves, dermopati Graves,
infeksi karena agranulositosis pada pengobatan dengan
obat antitiroid
Diagnosa

1. Miksedema
a. Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelelahan dan
penurunan proses kognitif
b. Perubahan suhu tubuh
c. Konstipasi berhubungan dengan penurunan gastrointestinal
d. Kurangnya pengetahuan tentang program pengobatan untuk
terapi penggantian tiroid seumur hidup
e. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan depresi
ventilasi
f. Perubahan pola berpikir berhubungan dengan gangguan
metabolisme dan perubahan status kardiovaskuler serta
pernapasan
2. Hipotiroid
a. Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelelahan dan
penurunan proses kognitif
b. Perubahan suhu tubuh
c. Konstipasi berhubungan dengan penurunan gastrointestinal
d. Kurangnya pengetahuan tentang program pengobatan untuk
terapi penggantian tiroid seumur hidup
e. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan depresi ventilasi
f. Perubahan pola berpikir berhubungan dengan gangguan
metabolisme dan perubahan status kardiovaskuler serta
pernapasan
3. Hipertiroid
a. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid
tidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung
b. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan
energi
c. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan dengan
penurunan berat badan)
d. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan
perubahan mekanisme perlindungan dari mata; kerusakan penutupan kelopak
mata/eksoftalmus
e. Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis; status hipermetabolik
f. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi
g. Risiko tinggi perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologik,
peningkatan stimulasi SSP/mempercepat aktifitas mental, perubahan pola tidur

Anda mungkin juga menyukai