KEPERAWATAN

GERONTIK
ASKEP LANSIA DENGAN
CHF
Kelompok 3
Konsep lansia

 Menurut world health  Orang lanjut usia juga memiliki

organisation (WHO), lansia kebutuhan hidup yang sama agar
adalah seseorang yang telah dapat hidup sejahtera.Kebutuhan
memasuki usia 60 tahun keatas. tersebut sejalan dengan pendapat
 Proses penuaan adalah siklus Maslow menyatakan bahwa
kehidupan yang ditandai dengan kebutuhan manusia meliputi :
tahapan-tahapan menurunnya  Kebutuhan fisik
berbagai fungsi organ tubuh,  Kebutuhan ketentraman
yang ditandai dengan semakin
rentannya tubuh terhadap
 Kebutuhan sosial
berbagai serangan penyakit  Kebutuhan harga diri
yang dapat menyebabkan  Kebutuhan aktualisasi diri
kematian misalnya pada sistem
kardiovaskuler dan pembuluh
darah, pernafasan, pencernaan,
Perubahan – perubahan fisik yang sering terjadi pada
lansia yaitu perubahan pada :
• Sel
• Sistem pernafasan
• Sistem pendengaran
• Sistem Penglihatan
• Sistem Kardiovaskular
• Sistem pengaturan temperatur tubuh
• Sistem respirasi
• Sistem gastrointestinal
• Sistem genitourinaria
• Sistem endokrin
• Sistem kulit
• Sistem muskuloskeletal
Tugas Perkembangan Lansia

Disini Peck mengonseptualisasikan tiga tugas

yang berisi pengaruh dari hasil konflik
antaraperbedaan integritas dan keputusasaan
yang terdiri dari :
1. Perbedaan ego versus preokupasi peran kerja.
2. Body transcendence versus preokupasi tubuh.
3. Transendensi ego versus preokupasi ego
Masalah yang Timbul pada Lansia
Berikut ini masalah kesehatan pada lansia.
1. Permasalahan umum
a. Besarnya jumlah penduduk lansia dan tingginya prosentase kenaikan
lansia memerlukan upaya peningkatan kualitas pelayanan dan
pembinaan kesehatan bagi lanjit usia.
b. Jumlah lansia miskin makin banyak
c. Nilai perkerabatan melemah, tatanan masyarakat makin individualistik
d. Rendah kualitas dan kuantitas tentang profesional yang melayani lansia
e. Terbatasnya sarana dan fasilitas pelayanan bagi lansia
f. Adanya dampak perkembangan yang merugikan seperti urbanisasi dan
populasi pada kehidupan dan penghidupan lansia
2. Permasalahan khusus
a. Terjadinya perubahan normal pada fisik lansia
b. Terjadinya perubahan abnormal pada lansia
A.Sikap Perawat Terhadap Lansia
Karena lansia menjadi lebih lazim dalam pelayanan
kesehatan maka penting sekali bagi perawat untuk
mengembangkan pendekatan asuhan yang positif bagi
klien lansia.
Pendekatan perawatan lanjut usia meliputi :
1. Pendekatan fisik
2. Pendekatan psikis
3. Pendekatan sosial
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN CHF (CONGESTIVE HEART FAILURE)

 Definisi  Etiologi
Gagal jantung kongestif atau Penyebab dari Gagal Jantung Kongestif
congestive heart Gagal jantung menurut Brunner dan Suddarth adalah
kongestif atau congestive heart failure sebagai berikut :
(CHE) merupakan Kondisi dimana fungsi a. Kelainan otot jantung
jantung sebagai pompa untuk
mengantarkan darah yang kaya oksigen b. Aterosklerosis koroner
ke tubuh tidak cukup untuk memenuhi c. Hipertensi Sistemik
keperluan-keperluan tubuh. Gagal d. Peradangan dan penyakit
jantung kongestive menupakan myocardium degenerative,
ketidakmampuan jantung untuk
memonipa darah dalam jumlah yang e. Penyakit jantung
cukup untuk memenuhi kebutuhan f. Faktor sistemik
jaringan terhadap oksigen dan.
Manifastasi Klinis
 Gagal jantung kanan
 Gagal jantung kiri
a. Manifestasu klinis yang tampak
pada gagal jantung kiri berupa
b. Letargi dan diaforesis
c. Dispnea/orthopnea
d. Palpitasi (berdebar-debar)
e. Pernapasan cheyne stokes
f. Batuk (hemaptoe)
g. Ronkhi basah bagian basal paru
h. Terdengar BJ3 dan BJ4/irama
gallop
i. Oliguria dan anuria
j. Pulsus altenaru
a. Manifestasu klinis yang tampak
pada gagal jantung kanan berupa
b. Edema tungkai /kulit
c. Central Vena Pressure (CVP)
meningkat
d. Pulsasi vena jugulari
e. Bendungan vena jugularis/JVP
meningkat
f. Distensi abdomen, mual, dan tidak
nafsu makan
g. Asites
h. Berat badan meningkat
i. Hepatomegali
j. Splenomegali
k. Insomnia
Pemeriksaan diagnostik
1. Foto thorok
2. Laboratorium
3. Ultrasonography (USG)
4. EKG
Penatalaksanaan
5.Terapi Non Farmakologisa)
6.Terapi Farmakologis :
7.Terapi diuretic
8.Terapi vasodilator
 Askep CHF
Pengkajian dilakukan pada Tn. S pada tanggal 5 April 2020, saat dilakukan
pengkajian klien mengeluh nyeri pada dada sebelah kiri, kesulitan saat
bernafas, dan badan terasa sangat lemah sejak 3 hari yang lalu, klien
mengatakan nyeri dada bertambah kuat saat klien beraktifitas, klien
mengatakan batuk berdaha sejak 2 minggu yang lalu dan dahak tidak dapat
dikeluarkan. Saat dilakukan pemeriksaan fisik keadaan klien tampak
lemah, wajah klien pucat, klien tampak kesulitan bernafas, saat diauskultasi
terdengar suara jantung tambahan ( murmur ) dan ada suara nafas
tambahan ( ronchi ), terdapat pitting edema pada ekstremitas bawah klien
dengan derajat edema 2, hasil TTV klien: TD: 170/100mmHg, Nadi
90x/menit, RR: 24x/menit. Klien mengatakan sudah 2 kali masuk RS
dengan penyakit seperti ini. Klien mengatakan memiliki sakit jantung dan
hipertensi sejak 10 tahun yang lalu. Klien mengatakan memiliki kebiasaan
merokok dan suka minum kopi, klien juga mengatakan memiliki riwayat
keturunan hipertensi
Diagnosis Keperawatan

1. Penurunan curah jantung b/d kontraktilitas jantung,

2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b/d
penumpukan
3.Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik, sekret,
Intervensi keperawatan

1. Penurunan curah jantung b/d 3. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan

kontraktilitas jantung fisik
 Memonitor status pernafasan
 Mengobservasi adanya
 Menganjurkan klien untuk menurunkan
pembatasan klien dalam
stress melakukan aktivitas
 Memonitor TD, nadi, suhu, dan RR
 Memonitor jumlah, bunyi dan irama  Memonitor pasien akan adanya
jantung kelelahan fisik dan emosi secara
 Berkolaborasi dalam pemberian oksigen berlebihan
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas  Memonitor respon kardivaskuler
b/d penumpukan sekret terhadap aktivitas (takikardi,
 Mengauskultasi adanya suara nafas disritmia, sesak nafas, diaporesis,
tambahan. pucat, perubahan hemodinamik)
 Memantau frekuensi pernafasan
 Mengajarkan klien untuk melakukan
batuk efektif
TERIMA