Anda di halaman 1dari 11

“SALURAN

AKAR”
DINDA FEBYOLA
DIRA TRIMAILA
NURMALIZA
RAHMA YULIA PRATIWI
RAHMA ARDIANI PUTRI
OBAT DESINFEKTAN UNTUK
SALURAN AKAR
Disinfeksi saluran akar adalah tindakan untuk menghilangkan
mikroorganisme. Proses
ini harus melalui beberapa tahapan pembersihan dan pengobatan. Ada
empat (4) tahapan
yang harus dilakukan pada perawatan saluran akar, yaitu:
1) melakukan pembersihan debris dan pengambilan jaringan pulpa terlebih
dahulu
(ekstirpasi pulpa);
2) pembersihan dan pelebaran saluran akar dengan cara biokimiawi; dan
3) Disinfeksi saluran akar dengan medikasi atau pengobatan intrasaluran.
 Pemakaian obat-obatan atau medikamen intrasaluran di antara kunjungan perawatan
 saluran akar berguna untuk menghilangkan mikroorganisme di dalam saluran akar. Syarat
 obat-obat medikamen saluran akar adalah sebagai berikut:
 1. Harus suatu bakterida dan fungisida yang efektif
 2. Harus tidak mengiritasi jaringan periapikal
 3. Harus tetap stabil dalam larutan
 4. Harus mempunyai efek antimikrobial yang lama
 5. Harus aktif walau terdapat dalam darah, serum, dan derivat protein jaringan
 6. Harus mempunyai tegangan permukaan yang rendah
 7. Harus tidak mengganggu perbaikan jaringan periapikal
 8. Tidak menodai stuktur gigi
 9. Harus mampu dinonaktifkan dalam medium biakan
 10. Harus tidak menginduksi respon imun antar sel
OBAT-OBAT DISENFEKSI
SALURAN AKAR
Minyak Essensial. Minyak esensial merupakan disinfektan yang lemah. Sebagai
 contoh, eugenol merupakan esens dari minyak cengkeh yang bersifat sebagai
antiseptik.
Kompoun Fenol. Golongaan obat ini yang sering digunakan, antara lain, yaitu: a)
Paraklorofenol yang bersifat sebagai antiseptik untuk menghilangkan mikroorganisme
yang
 biasanya terdapat dalam saluran akar yang terinfeksi; b) Para-klorofenol Berkamfer,
yang
 terdiri dari 2 bagian paraklorofenol dan 3 bagian kamfer gam, yang merupakan
medikamen
 yang sering digunakan untuk disinfeksi saluran akar, memilik efek antimikroba yang
lebih
 panjang dibandingkan medikamen lainnya
 Golongan Halogen. Golongan halogen ini terdiri dari: a) Yodida, yang dianjurkan
 adalah larutan yodin 2% potasium yodida sebagai disinfektan saluran akar; dan kompoun
 atau campuran ini terdiri dari 2 bagian kristal, 4 bagian potasium dan 94 bagian air distilasi,
 sedangkan untuk efek antibakterialnya hanya sebentar dan paling sedikit mengiritasi; dan
 b) sodium hipoklorit, pada umumnya, pengaruh desinfektan halogen berbanding terbalik
 dengan berat atomnya, yaitu klorin dengan berat atom terendah mempunyai pengaruh
 desinfektan terbesar diantara kelompok ini, sehingga uap sodium hipoklorit bersifat sebagai
 bakterisidal, sedangkan uap formokresol, para-klorofenol encer berkamfer bersifat sebagai
 bakteriostatik.
 ALASAN PENGGUNAAN OBAT SALURAN AKAR
 Membantu sistem preparasi saluran akar.
 membantu menurunkan residu mikrobialbiofilm dan jaringan organik dan
membunuhsisa bakteri.
 mencegah rekolonisasi bakteri dari sistemsaluran akar, dari bakteri yang
tersisa setelahpreparasi atau bakteri yang baru masukmelalui jalan lateral
atau coronal
 Obat-obatan saluran akar

 Membantu melemahkan mikroorganisme(antibiotik, antiseptik)


 Mengurangi rasa sakit, eksudat apikal
 Membantu pembentukan jaringan keras
 Mengurangi resorbsi akar.
JENIS OBAT STERILISASI
SALURAN AKAR
 A. Antibiotik

Merupakan golongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang


mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di
dalamorganisme, khususnya dalam proses infeksi oleh mikroorganisme
patogen.
1. Penisilin
Penisin ini merupakan antibiotik yang efektif untuk memusnahkan bakteri
anaerob (Porphyromonas, Prevotella, Peptostreptococcus, Fusobacterium,
dan Actinomyces) dan bakteri gram positif fakultatif (Streptococcus dan
Enterococcus) pada infeksi endodonsi. Antibiotik ini mempunyai toksisitas
rendah dan harganya murah
 2. Eritromisin
 Eritromisin merupakan antibiotik yang bersifat bakteriostatik terhadap
bakteri fakultatif, namun kurang efektif terhadap bakteri anaerob pada
infeksi odotogen. Biasanya digunakan untuk pasien alergi penisilin yng
mendapat infeksi ringan sampai sedang. Sayangnya antibiotik ini tidak
efektif terhadap infeksi berat dan efek sampingnya adalah gangguan
gastrointestinal. Pemberiannya dengan dosis muatan oral sebanyak 1000
mg, dilanjutkan dengan 500 mg setiap 6 jam selama 7 hari.
3. Klaritomisin
Klaritomisin merupakan antibiotik yang efektif terhadap bakteri anaerob.
Antibiotik ini memiliki efek samping yang rendah terhadap gastrointestinal.
Pemberiannya dilakukan sebelum maupun sesudah makan dengan dosis 500
mg setiap 12 jam selama 7 hari
4. Sefalosporin Oral (Generasi kedua Sefalosporin)
 Sefalosporin oral merupakan antibiotik yang efektif terhadap bakteri aerob.
Namun, perlu hati-hati dalam pemberian sefalosporin oral pada pasien
alergi penisilin
5. Klindamisin
Klindamisin merupakan antibiotik yang efektif terhadap bakteri gram positif,
gram negatif, anaerob fakultatif, dan sejati. Antibiotik ini dapat
didistribusikan dengan baik ke seluruh tubuh dan konsentrasi di tulang
hampir sama di dalam plasma. Terapi klindamisin berefek (jarang) dengan
timbulnya kolitis pseudomembranosa.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai