Anda di halaman 1dari 24

Kram Otot (Spasm)

• Kram otot (Spasm) adalah kontraksi yang terus menerus yang dialami oleh
otot atau sekelompok otot dan mengakibatkan rasa nyeri.
• Kram yang mungkin terjadi yaitu:

a) Otot Perut (Abdominal) Penyebab terjadinya kram:

b) Otot betis (Gastrocnenius) a.Kurang pemanasan (Warming Up)


serta pendinginan (Cooling Down).
c) Otot paha belakang (Hamstring)
b.Otot terlalu lelah
d) Otot telapak kaki
c.Dehidrasi
Hub. As. Laktat dengan Kram
• Pada waktu berolahraga /aktivitas berat terjadi juga proses

metabolisme anaerobik yang menghasilkan sisa metabolik berupa

as. Piruvat yang menumpuk menjadi asam laktat.

• As. Laktat akan berdifusi ke pembuluh darah dan menyebabkan

ganguan pH dan vaskularisasi yang menuju ke otot dan dapat

menimbulkan nyeri atau sinyal sensorik lainnya yang akan

dijalarkan dari otot ke medula spinalis yang selanjutnya akan

menimbulkan refleks umpan balik berupa kontraksi otot.


Hub. Dehidrasi dengan Kram
• Ketika sel-sel mengalami dehidrasi, proton yang terdapat di dalam
mitokondria akan mengalami gangguan akibat dari peningkatan
konsentrasi ion yang terjadi di dalam sel.
• Gangguan pada gradien proton ini akan menghambat laju produksi
ATP (molekul dasar pembentuk energi). Karena ATP juga akan
digunakan dalam proses relaksasi otot setelah kontraksi, maka
terhambatnya laju produksi ATP akan menyebabkan terjadinya
salah satu gejala dehidrasi yaitu kram otot.
Tata Laksana
Jika terjadi kram otot, maka penanggulangannya adalah:
• Hentikan kegiatan – relaksasikan otot
• Regangkan otot yang mengalami kram secara pasif dengan cara menarik sendi
yang terkait ke arah yang berlawanan, hingga panjang otot kembali normal
dan kedutan otot tidak
lagi tampak
• Usap/massage daerah yang mengalami kram ke arah jantung
• Minum cairan yang mengandung elektrolit (natrium)
• Jika kram tidak dapat diatasi, mintalah pertolongan dokter di fasilitas gawat
darurat
cont
Penanganan cedera pada umumnya terhadap kram otot yang dilakukan adalah sebagai
berikut:

(1). Atlet diistirahatkan, diberikan semprotan chlor ethyl spray untuk menghilangkan rasa
nyeri/sakit yang bersifat lokal, atau digosok dengan obat-obatan pemanas seperti
conterpain, dan salonpas gell untuk melebarkan pembuluh darah sehingga aliran darah
tidak terganggu karena kekuatan/kekejangan otot pada terjadi kram.

(2) Pada saat otot kejang sampai kejangnya hilang. Menahan otot waktu berkontraksi sama
artinya dengan kita menarik otot tersebut supaya kram berhenti. Pada waktu ditahan
dapat disemprot dengan chlor etyl spray, hingga hilang rasa nyeri.
SEBELUM LATIHAN
1. Minum yang cukup 3-4 jam sebelum latihan 0.5 liter/jam (90 kg)
2. 2. Mengkonsumsi minuman / makanan dengan natrium untuk merangsang haus
dan mempertahankan cairan dikonsumsi.
SELAMA LATIHAN
1. Minum 0.4 – 0.8 liter / jam (tergantung)Tidak mengkonsumsi karbohidrat lebih dari
10%
2. Karbohidrat boleh dikonsumsi 1 jam setelah latihan
3. Mengasup Na dan K untuk menyeimbangkan kadar elektrolit
terutama jika ;
– Tdk mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung Na dan K
– Latihan selama lebih dari 4 jam
– Keadaan lingkungan panas
SETELAH LATIHAN
1. Minum setidaknya 0.5 liter / pon weight lost
2. Konsumsi makanan yang mengandung sodium untuk proses recoveri
Plantar GERAK PADA
fleksi & PERGELANGAN KAKI
(articulatio talocrural)
dorsifleksi

Plantarfleksi/ekstensi:
• M.gastrocnemius
• M.soleus
Dorsifleksi/fleksi:
Source: Interactive Functional Anatomy (DVD). 3rd ed.Primal Pictures Ltd. • M.tibialis anterior
Peranan otot rangka
Struktur yang Agonis
berperan dalam • Otot yang menghasilkan
pergerakan gerak yang dikehendak
Antagonis
• Tulang • Otot yang bekerja yang
berlawanan dengan agonis
• Sendi Stabilizer
• Otot • otot-otot yang bekerja pada
suatu segmen sehingga
• Susunan saraf pergerakan pada segmen
yang berdekatan bisa terjadi
Neutralizer
• Otot yang mengeliminir
gerakan yang tdak diinginkan
dari otot lain
Gerak
Gerak dasar
• Berjalan, berlari, melempar, melompat.
Gerak yang bertujuan
• Menulis, bersepeda.

Yg terjadi saat berlari


Pevic rotation
• Saat kaki melayang, pelvis berputar ke depan.
• Saat kaki melangkah, pusat gravitasi pindah ke depan.
Pelvic tilt
• Pelvis miring kearah bawah, selama priode stance
memendekkan kaki
Con`t
Flexion at the knee
• Foot stike --> ekstensi penuh pada lutut
• Mid support --> mulai fleksi lutut
• Mencegah pusat gravitasi agar tidak turun naik
Foot and ankle motion
Kaki dan pergelangan kaki membantu melancarkan jalur pusat
gravitasi pada saat foot strike
Knee motion
• Fleksi lutut --> toe off
Lateral movement of the pelvis
• Setiap tahap --> Lateral movement pelvis
• Femur aduksi
Saat persiapan berlari
Saat berlari
Otot-otot yang terlibat disaat berlari
PENGARUH CAIRAN TERHADAP OTOT
BEBERAPA KONDISI SESEORANG YANG
KRAM DISEBABKAN OLEH MELAKUKAN OLAHRAGA
DEHIDRASI, SEHINGGA AKAN MENGALAMI
MENGONSUMSI AIR PENINGKATAN SUHU
LEBIH BANYAK BISA TUBUH, SEHINGGA
MEMBANTU KONSUMSI AIR HARUS
MERINGANKAN KRAM. LEBIH BANYAK DARI
BIASANYA UNTUK
MENCEGAH DEHIDRASI
YANG DAPAT MEMICU
KRAM.
PENGARUH CAIRAN TERHADAP OTOT

cairan intraseluler

Cairan tubuh
cairan ekstraseluler

Elektrolit
Zat terlarut
Non-elektrolit
PENGARUH SUHU TERHADAP
OTOT
KRAM MERUPAKAN
JUMLAH SUBJEK
NYERI AKIBAT SPASME
OTOT YANG TIMBUL
KARENA OTOT
BERKONTRAKSI
TERLALU KERAS. SALAH
SATU PENYEBAB NYERI
TERSEBUT ADALAH
SUHU.
43 45 47
SUHU
Nyeri pada Keram
Pengaruh saraf pada otot
nyeri

Reseptor nyeri sensitif


dengan :
-Iskemi --> Ph turun
(reseptor vanilloid)
-Kerusakan jaringan-->
adanya ATP
(reseptor purinergic)
Pada kram =
penurunan Ph
Kesimpulan
Kram pada betis kanan bambang terjadi karena
peningkatan aktivitas otot yang berlebihan
dari biasanya.
Daftar pustaka
• Guyton and Hall. 2007. Fisiologi kedokteran. EGC : Jakarta.
• Pearce. E., 1982. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis.
PT Gramedia. Jakarta
• http://id.wikipedia.org. diakses pada tanggal 22 desember
2010.
• http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/15_Perkembangan.p
df/15_Perkembang an.html, diakses pada tanggal 22
desember 2010.
• Noortiningsih, N. Ayu Ratmini, Ida Wiryanti. Petunjuk
Praktikum Fisiologi Hewan. Laboratorium Zoologi Fakultas
Biologi Universitas Nasional. Jakarta. 2009.
• Syaiffudin,Drs (2006). Anatomi Fisiologi, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta
Daftar Pustaka
• Furqonita, Deswaty. KuliahAnatomiFKIKUINSH.
DepartemenAnatomiFKUI.Jakarta;2010
(sumber: Marleb & Mallat. Human Anatomy.
3rd ed. Benjamin Cummings;2001)
• Kamus kedokteran Dorland
• Langman embriologi kedokteran
• Anatomi sobotta
• Irawan, Anwari M. Metabolisme Energi dan
Olahraga. Volume 01 No. 07. 2007.
Daftar pustaka
• Marks, Dawn B et all. Biokimia Kedokteran Dasar :
Sebuah Pendekatan Klinis. Jakarta : EGC. 2000.
• Tortora, Gerard J, Derrickson, Bryan H. Principles of
Anatomy and Physiology 12th edition vol 1. John Wiley
and Sons Inc : Hoboken. 2009.
• Anatomi Klinik – Richard.S Snell
• Sobotta jilid 1
• Fundamentals of Anatomy and Physiology – Frederic.H
Martini
• Histologi difiore
DAFTAR PUSTAKA
• Guyton AC, Hall JE.Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC;2007
.

• Snell RS. Neuroanatomi klinik. Jakarta:EGC; 2006

• Mense S. The pathogenesis of muscle pain. Current pain and heada


che report.
2003, 7:419–425

• Quinn E. Muscle Spasms and Cramps - What Causes Painful Muscle


Spasms and Cramps [Internet]. 2009 [updated 2009 Jun 12; cited
2010 Dec 25]. Available from:
http://sportsmedicine.about.com/od/legpainandinjuries/a/muscle_
spasms.htm

• Stöppler MC. Muscle Cramps (of Skeletal Muscles) [Internet]. 2010


[updated 2010 Mar 18; cited cited 2010 Dec 25]. Available from:
http://www.medicinenet.com/muscle_cramps/page7.htm
Daftar Pustaka
• Guyton & Hall.”Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed.11”.2008
• “Muscle Spasm”. ICD-9-CM:724.8, 728.85, 729.82
http://www.mdguidelines.com/muscle-spasm
• “Muscle Cramp”. http://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?topic=A00200
• “Muscle Spasms and Cramps - What Causes Painful Muscle Spasms and
Cramps”.
http://sportsmedicine.about.com/od/legpainandinjuries/a/muscle_spasms.ht
m
• Anwari irawan.“Konsumsi cairan dan olahraga”. 2007.Sports Science Brief. At
http://www.pssplab.com/journal/02.pdf

Anda mungkin juga menyukai