Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)

PANDUAN SEMENTARA UNTUK PENGAMBILAN SPESIMEN


POSTMORTEM DARI PASIEN PENYELIDIKAN CORONAVIRUS (COVID-19)

Muhammad Yusuf ( 111 2018 1017)


Pembimbing : dr. Deny Mathius, M.Kes, Sp.F
Bagian Forensik
Fakultas kedokteran
Universitas Muslim
Indonesia
Makassar
2020
Pendahuluan

CDC sedang memantau wabah penyakit pernapasan yang disebabkan oleh novel coronavirus

(baru) (bernama SARS-CoV-2); penyakit ini sekarang disebut penyakit coronavirus 2019 atau

COVID-19. Virus ini pertama ditemukan di Wuhan, Provinsi Hubei, China dan terus menyebar.

CDC bekerja di Departemen Kesehatan dan Layanan Manusia dan bagian lain dari pemerintah

AS dalam respon kesehatan masyarakat untuk COVID-19.


Panduan sementera ini berdasarkan data tentang Covid-19. CDC
akan terus memperbaharui petujuk yang di perlukan dan sebagai
informasi tambahan.
Faktor-factor yang harus di pertimbangkan ketika akan
melakukan otopsi pasien Covid-19 :
- Yurisdiksi Medikolegal
- Kontrol fasilitas lingkungan
- APD yang terstandarisasi
- Persetujuan keluarga dan budaya
Berikut specimen yang di rekomendasi untuk di ambil :

 Pengambilan specimen klinis untuk pengujian SARS-COV 2, Virus yang menyebabkan Covid 19 :

 Swab saluran nafas atas : Nasofaring dan Orofaring

 Usap saluran nafas bawah : Paru-paru

 Pisahkan specimen klinis untuk pengujian pathogen pernafasan.

 Jaringan yang di ambil di awetkan di formalin : Paru-paru, Jalan nafas atas, dan organ-organ utama
Jika otopsi tidak dilakukan, specimen yang
direkomendasikan untuk diambil adalah :

 Spesimen klinis postmortem untuk pengujian SARS-CoV-2, Virus yang


menyebabkan Covid 19. Hanya dilakukan apusan Saluran Nafas Atas (Nasofaring
dan Orofaring).

 Pisahkan swab Nasofaring dan specimen Orofaring untuk pengujian pathogen


pernafasan
Rekomendasi Biosafety dan Praktek
Kontrol Infeksi
APD yang direkomendasikan :

• Gunakan Handscoen tidak steril pada saat menangani bahan yang berpotensi menularkan.

• Jika ada resiko luka, luka tusukan, atau cedera lain kenakan sarung tangan 2 lapis.

• Pakai gaun bersih, lengan panjang, tahan cairan atau air untuk melindungi kulit dan pakaian.

• Gunakan pelindung wajah atau masker wajah dan kacamata untuk melindungi mata, hidung
dan mulut dari percikan cairan tubuh yang berpotensi menularkan.
Prosedur
autopsy
• Penggunaan gergaji tulang berosilasi harus dihindari untuk kasus covid-19 yang
dicurigai atau terkonfirmasi. Pertimbangkan menggunakan gunting tangan
sebagai alat pemotong alternative. Jika gergaji terpaksa digunakan pasang
selubung vakum yang berisi aerosol.

• Hanya satu orang yang diperbolehkan untuk memotong.

• Batasi jumlah personel yang bekerja di ruang otopsi pada waktu tertentu untuk
melakukan otopsi dengan aman
Cont……

• Gunakan biosafety cabinet untuk penanganan dan pemeriksaan specimen yang


lebih kecil dan peralatan lainnya bila memungkinkan.

• Berhati-hatilah saat memegang jarum atau benda tajam lainnya dan buang
benda tajam yang terkontaminasi dalam wadah benda tajam yang tertutup

• Cata di buku catatan nama, tanggal, dan kegiatan semua pekerja yang
berpartisipasi dalam otopsi dan pembersihan ruangan otopsi harus disimpan
untuk membantu tindak lanjut masa depan.

Anda mungkin juga menyukai