Anda di halaman 1dari 36

SISTEM PERSAMAAN LINIER

METODE ELEMINASI
Contoh :
Carilah nilai-nilai dari variabel X dan Y yang dapat memenuhi
kedua persamaan berikut:
3X – 2Y= 7
2X + 4Y=10
Penyelesaian:
1. Variabel yang di eliminasi adalah variabel Y
2. 3X – 2Y= 7 x 2 6X – 4Y = 14
2X + 4Y= 10 x1 2X + 4Y = 10 +
8X + 0 = 24
X=3
3. 3X – 2Y = 7
3(3)–2Y = 7
9-2Y=7
Y= 1
contoh 2:
3X – 2Y= 7
2X + 4Y=10
penyelesaian:
1. 2X + 4Y = 10
2X = 10 – 4Y
X = 5 – 2Y
2. maka di subtitusikan dengan persamaan 1:
3 X – 2Y = 7
3 (5-2Y) – 2Y= 7
15 – 6Y-2Y=7
15 – 8Y= 7
- 8Y = 7-15
Y= 1
3. Subtitusikan nilai Y=1 kedalam salah satu persamaan
3X – 2Y = 7
3X – 2(1) = 7
3X = 7+2
X=3

SOAL:
1. 2X – 3Y = 13
4X + Y = 15
2. 4X+3Y=16
X-2Y=4
3. X + Y= 5
2X + 3Y=12
PENERAPAN FUNGSI LINIER
1. FUNGSI PERMINTAAN
fungsi permintaan menunjukan hubungan antara jumlah produk yang
diminta oleh konsumen dengan variabel-variabel lain. Para ahli ekonomi
berasumsi bahwa jumlah produk yang akan diminta/dibeli oleh
konsumen selama satu periode tergantung 5 variabel utama:
1. Harga barang itu sendiri (Px)
2. Harga barang lain yg terkait (Py)
3. Pendapatan konsumen (Yt)
4. Selera atau kebiasaan (St)
5. Perkiraan harga di masa yg akan datang (Px,t+1)
secara matematis fungsi permintaan

Qdx = f(-Px,t, +Py,t, +/-Yt, +Pex,t+1,+ St)


disederhanakan menjadi:
Qx = a-bPx
Contoh:
suatu produk jika harganya Rp 100 akan terjual 10unit, dan bila
harganya turun menjadi Rp 75 ajan terjual 20 unit. Tentukan fungsi
permintaan dan gambarkan grafiknya?
penyelesaian:
diket: p1 = 100; P2= 75; Q1= 10; Q2= 20
P
Q - Q1 = Q2 – Q1 (0,125)
P – P1 P2 - P1
Q – 10 = 20 - 10
P – 100 75 – 100 Q= 50 – 2/5P
(Q-10)= 10 (P-100)
-25
(Q-10) = 40- 2/5 P
Q=50 -2/5P atau Q + 2/5P – 50=0 (50,0)
Q
2. FUNGSI PENAWARAN
fungsi penawaran menunjukan hubungan antara jumlah produk yang ditawarkan
produsen untuk dijual dengan variabel-variabel lain. Para ahli ekonomi berasumsi
bahwa jumlah produk yang akan diminta/dibeli oleh konsumen selama satu periode
tergantung 5 variabel utama:
1. Harga barang itu sendiri (Px)
2. Tingkat Teknologi yang tersedia (Tt)
3. Harga barang dari faktor produksi (PF,t)
4. Harga Produksi lain (PR,t)
5. Harapan produsen di masa yg akan datang (Px,t+1)
secara matematis fungsi penawaran

Qsx = f(+Px,t, +Tt, -PF,t, +Pex,t+1,+ PR,t)

Disederhanakan menjadi:
Qsx = a + bPx
Contoh:
jika harga suatu produk adalah Rp 500, maka jumlah yang akan
terjual sebanyak 60 unit. Bila harga meningkat menjadi Rp 700,
maka jumlah produk yang terjual sebanyak 100 unit. Tentukan
fungsi penawaran dan dan gambarkan dalam satu diagram?
Penyelesaian :
diket: P1 = 500; P2= 700; Q1= 60; Q2= 100
P
Q - Q1 = Q2 – Q1
P – P1 P2 - P1 (60,500)

Q – 60 = 100 - 60
P – 500 700 – 500 Q= -40+0,2P

(Q-60)= 40 (P-500) (0,200)


200
(Q-60) = -100 + 1/5 P Q
Q=-40 +1/5P atau Q - 1/5P +40=0
KESEIMBANGAN PASAR SATU MACAM PRODUK
setelah mempelajari fungsi permintaan dan fungsi penawaran, kita menganalisis interasi untuk
memperoleh keseimbangan pasar. Interaksi fungsi permintaan Q= a-bP dan fungsi penawaran Q= a
+ bP sering di sebut keseimbangan pasar. Syarat menjacap keseimbangan adalah Qd=Qs dan Pd=Ps,
kurva berada di kuadran I artinye memiliki arti ekonomi
P

(Qs)

Pe E(Qe,Pe)

Qe Qd
Contoh:
fungsi permintaan dan penawaran dari suatu barang
ditunjukan oleh persamaan berikut:
Qd= 6-0,75P
Qs = -5+2P
a. berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar?
b. tunjukan secara geometri keseimbangan pasar tersebut?
Penyelesaian:
a. Syarat keseimbangan pasar Qd=Qs
Qd=Qs
6-0,75P=-5+2P
-2,75P = -11
P= 4
maka Q= 6-0,75(4)
Q= 3
b. Menggambarkan keseimbangan pasar
untuk fungsi permintaan Qd= 6 – 0,75P maka titik sumbu Q(6,0)
untuk fungsi penawaran Qs=-5+2P maka titik sumbu P(0,8)
gambar keseimbangan pasar

P
8 (0,8)
Qs= -5+2P

E(3,4)
4
Qd=6-0,75P
2,5

(6,0)
Q
3
Soal:
1. Fungsi permintaan suaru ditunjukan oleh Pd= 6-2Q dan fungsi penawaranya adalah Ps=12+Q
a. berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar?
b. Tunjukan secara geometri keseibangan pasar tersebut?

2. Ketika harga $160, jumlah barang yang diminta konsumen 110 unit sedangkan yang ditawarkan produsen 50 unit. Ketika harga naik
menjadi $240, jumlah barang yang diminta konsumen turun menjadi 30 unit sedangkan yang ditawarkan produsen naik 90 unit
Pertanyaan :
a. Tentukan fungsi permintaan dan penawaran (linier)
b. Tentukan Market Equilibrium
c. GAMBAR !
KESEIMBANGAN PASAR DUA MACAM PRODUK

RUMUS:
Qdx = a0 – a1Px + a2Py
Qdy= b0+ b1Px – b2Py
sedangkan fungsi penawaran untuk kedua produk tersebut dapat
ditulis menjadi:
Qsx = -m0+m1Px + m2Py
Qsy = -n0 + n1Px + n2Py
dimana:
Qdx = jumlah yang diminta dari produk X
Qdy = jumlah yang diminta dari produk Y
Qsx= jumlah yang ditawarkan dari produk X
Qsy= jumlah yang ditawarkan dari produk Y
Px= Harga Produk X
Py= Harga produk Y
a0, b0, m0, dan n0 adalah konstanta
Contoh:
diketahui permintaan dan fungsi penawaran dari dua macam
prodiuk yang mempunyai hubungan subtitusi sebagai berikut:
Qdx = 5-2Px+Py
Qdy = 6+Px – Py
dan Qsx= -5+4Px-Py
Qsy= -4 – Px + 3Px
carilah harga dan jumlah keseimbangan pasar?
Penyelesaian:
Qdx=Qsx

Qdx= 5-2Px+Py
Qsx= -5+4Px-Py –
0= 10 – 6Px + 2Py
Qdy=Qsy

Qdy= 6-Px+Py
Qsy= -4-Px+3Py –
0= 10 +2Px - 4Py
dikerjakan lagi secara eleminasi:
0= 10-6Px + 2Py (x2) 0= 20-12Px+4PY
0= 10 + 2Px – 4Py (x1) 0= 10 + 2Px – 4Py +
0= 30 -10Px +0
10Px= 30
Px= 3
subtitusikan nilai Px=3:
2Py= 6Px – 10
2Py = 6(3) – 10
2Py= 8
Py = 4
subtitusikan nilai Px = 3 dan nilai Py=4
Qx= 5- 2(3) + 4 =3
Qy= 6+3-4 = 5
jadi nilai Qx=3; Qy= 5; Px= 3 dan Py= 4
PENGARUH PAJAK TERHADAP
KESEIMBANGAN PASAR
1. Pengaruh Pajak Barang
• Pajak atas barang (per unit tax)
Pajak yang dikenakan atas setiap satuan barang yang
dihasilkan atau akan dijual oleh produsen

• Pajak dapat meningkatkan biaya produksi sehingga harga


penawaran akan meningkat

• Pajak akan menaikkan harga dan menurunkan jumlah


penawaran

• Pengenaan pajak hanya mempengaruhi FUNGSI


PENAWARAN
Rumus Pengenaan Pajak Terhadap Fungsi
Penawaran
Persamaan penawaran sebelum pajak:
Qs = -a + bP atau Ps = a + bQ

maka :

Persamaan penawaran sesudah pajak


> Pajak tetap :
Qst = -a + b(P-t) atau
Pst = a + bQ + t

> Pajak proporsional :


Qst = -a +(1-t) P atau
Pst = a + bQ + tP >> t = pajak proporsional dalam %
 Beban pajak yang ditanggung konsumen (tk)
Rumus : tk = Pet – Pe

 Beban pajak yang ditanggung produsen (tp)


Besarnya bagian dari beban pajak yang ditanggung oleh produsen (tp)
adalah selisih antara besarnya pajak per unit barang (t) dan bagian
pajak yang menjadi tanggungan konsumen (tk).
Rumus : tp = t – tk
 Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah (T)
Rumus : T = t X Qet
 Jumlah pajak yang ditanggung oleh oleh konsumen (Tk)
Rumus : Tk = tk x Qet
 Jumlah pajak yang ditanggung oleh oleh produsen (Tp)
Rumus : Tp = tp X Qet
SOAL
Fungsi penawaran barang, P = 3Q + 10.
Keseimbangan pasar terjadi pada tingkat harga
$70. Ketika harga turun $4 dari harga
keseimbangan, jumlah barang yg dibeli
konsumen sebesar 22 unit.
1. Tentukan fungsi permintaan !
2. Jika pemerintah mengenakan pajak satuan $15 per
unit barang Q, berapa harga dan keseimbangan
yang baru !
3. Hitung beban pajak yg ditanggung oleh konsumen
dan produsen serta Total pajak yang diterima
pemerintah , total beban pajak yang ditanggung
konsumen dan produsen?
SOAL :

Diketahui : permintaan; P = 15 – Q
penawaran; P = 3 + 0,5 Q
pajak; t = 3 per unit.

Ditanyakan :
a. Berapa P dan Q keseimbangan sebelum dan sesudah pajak ?
b.Berapa beban pajak yang ditanggung konsumen?
c.Berapa pajak yang ditanggung produsen?
d.Berapa jumlah pajak yang diterima pemerintah?
e. Berapa total pajak yang ditanggung oleh konsumen?
f. Berapa total pajak yang ditanggung oleh produsen?
SOAL LATIHAN
1. Diketahui : permintaan; P = 15 – Q
penawaran; P = 3 + 0,5 Q t = 25%
Ditanyakan : berapa P dan Q keseimbangan sebelum dan sesudah
pajak ?
2. Jika Fungsi permintaan suatu produk ditunjukan oleh P=15-Q dan
fungsi penawaran P= 0,5Q + 3. terhadap produk tersebut dikenakan
pajak oleh pemerintah sebesar Rp3 per unit.
a. Berapakah harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum dan
sesudah pajak
b. berapa besar penerimaan pajak total oleh pemerintah?
c. Berapa besar pajak yang ditanggung oleh konsumen dan
produsen
d. gambarkan lah harga dan jumlah keseimbangan sebelum dan
setelah pajak dalam satu di angram?
ANALISIS PULANG POKOK

Biaya tetap tidak tergantung pada jumlah produk yang dihasilkan,


sehingga biaya ini tidak berubah (konstan), walaupun berapa
banyak jumlah yang dihasilkan,dalam suatu skala tertentu.
Sedangkan biaya variabel total tergantung pada jumlah produk
yang dihasilkan (Q), artinya bila jumlah produk yang dihasilkan
berubah maka biaya variabel total akan berubah juga.
Biaya Total (TC) adalah dengan menjumlahkan antara biaya tetap
total dengan biaya variabel total.

TC = FC + VQ
dimana : TC = Biaya Total
FC = Biaya Tetap total
VQ = Biaya Variabel Total
V = Biayavariabel perunit
Q = Jumlah Produk yang dihasilkan
Pernerimaan total adalah perkalian antara harga produk per unit
dengan jumlah produk yang dijual.

TR= P. Q

dimana: TR = Penerimaan total


P = Harga Produk per unit
Q = Jumlah produk yang dijual
TR, TC
TR = P. Q

Laba TC = FC + VC

Rp BEP

Rugi

Qe
TC = TR
PQ = FC + VQ
PQ – VQ = FC
Q (P – V) = FC
Q = FC atau Qe = FC
(P-V) (P-V)

TR = TC
TR = FC + VQ
TR – VQ = FC
TR – VQ (TR) = FC
TR
TR [ 1 – VQ /(P)(Q) ] = FC
TR[ 1 – V/P] = FC
TR = FC
(1-V/P)
Contoh :
suatu perusahaan menghasilkan produknya dengan biaya variabel per unit Rp 4.000
dan harga jual per unit Rp 12.000. Manajemen menetapkan bahwa biaya tetap dari
operasionalnya Rp 2.000.000. tentukan jumlah unit yang harus perusahaan jual agar
mencapai pulang pokok?
Jawab:
diket: V= Rp 4.000; P= Rp 12.000; dan FC = Rp 2.000.000
Q= FC/ (P-V) = 2.000.000/(12.000-4.000)
= 2.000.000/ 8.000
= 250 unit
TR, TC
TR = 1200Q

TC = 2.000.000 + 4.000Q

3 BEP

2 FC = 2.000.000
VC = 4.000Q

250
FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN

fungsi konsumsi berdasarkan John M. Keynes berasumsi bahwa fungsi


konsumsi mempunyai beberapa sifat khusus:
1. terdapat sejumlah konsumsi mutlak tertentu untuk mempertahankan
hidup walaupun tidak memiliki pendapatan uang.
2.Konsumsi berhubungan dengan pendapatan yang dapat dibelanjakan
(disposable income) yaitu C = f(Yd)
3. jika pendaptan yang siap dibelanjakan meningkat, maka konsumsi
juga akan meningkat walaupun dalam jumlah yang sedikit. Jadi, bila
∆Yd= perubahan kenaikan pendapatan yang dibelanjakan dan ∆C=
perubahan konsumsi, maka ∆C/∆Yd akan bernilai positif dan kurang dari
satu, atau 0 < ∆C/∆Yd<1
4. Proporsi kenaikan yang siap dibelanjakan untuk konsumsi adalah
konstan. Proporsi ini, disebut sebagai kecendrungan konsumsi marginal
Marginal propensity to consumen – MPC)
Berdasarkan ke empat asumsi di atas maka fungsi konsumsi dapat ditulis
kedalam bentuk persamaan sebagai berikut:
C= a + bYd
dimana: C= konsumsi
Yd = pendapatan yang dapat dibelanjakan
a= konsumsi dasar tertentu yang tidak tergantung pada
pendapatan
b= Kecendrungan konsumsi marginal (MPC)
fungsi tabungan dapat diperoleh dengan cara mensubtitusikan
persamaan pendapatan Y= C+S sehingga menghasilkan
Y =(a+bYd) + S
S=Y-(a+bYd) atau S= -a+(1-b)Yd
Dimana:
S= Tabungan
a= pendapatan negatif apabila pendapatan sama dengan nol
(1-b)= Kecenderungan menabung Marginal
Yd= pendapatan yang dapat dibelanjakan
Pada persamaan tabungan, besarnya MPS= (1-b) sedangkan pada
pendapatan konsumsi besarnya MPC = b. hal ini berarti bahwa MPS = 1-
MPC atau MPS+MPC= 1
contoh
1. Jika fungsi konsumsi ditunjukkan oleh persamaan C= 15+0,75Yd,
pendapatan yang dapat dibelanjakan (disposable income) adalah Rp 30
Miliar.
A. Berapa nilai konsumsi agregat, bila pendapatan yang dapat di
belanjakan adalah Rp 30 Miliar.
B. Berapa besar keseimbangan pendapatan nasional?
C. Gambarkanlah fungsi konsumsi dan tabungan secara bersamaan?
Jawab:
a. Jika Yd = Rp 30 Miliar, maka C = 15 + 0,75(30)
= 15+ 22,5
= Rp 37,5 Miliar
b. Yd = C+S atau S=Y-C
S= Yd- (15+0,75Yd)
S= -15 +0,25Yd
c. Keseimbangan pendapatan terjadi bila S=0
jadi S= Yd- (15+0,75Yd)
S= -15 +0,25Yd
0= -15 + 0,25Yd
Yd= 15/0,25
= 15 (4)
= 60 Miliar
C = 15 + 0,75Yd
= 15 + 0,75(60)
= 15+45 Y=C
= 60 miliar C= 15+0,75Yd

60 E(60,60)

15
S= -15+0,25Yd

60

-15
MODEL PENENTUAN PENDAPATAN NASIONAL
Model penentuan pendapatan nasional yang sudah lazim
untuk perekonomian empat sektor adalah:
Y = C + I + G + (X-M)
C= a+bY
dimana: Y= pendapatan nasional
C= Konsumsi Nasional
I = Investasi
G= Pengeluaran Pemerintah
X = ekspor
M = Impor
dari keenam variabel di atas terdapat dua variabel endogen
yaitu pendapatan Y dan konsumsi C sedangkan variabel yang
lain merupakan variabel eksogen. Dapat di subtitusikan
persamaan dan menghasilkan satu persamaan dengan
variabel endogen, yaitu:
Y = a + bY + I0 + G0 + X0 – M0 atau
(1-b)Y = a + I0 + G0 + X0 – M0
jadi, nilai pemecahan keseimbangan pendaptan nasional
adalah
Y= a + I0 + G0 + X0 – M0
(1-b)
untuk memeproleh nilai konsumsi C adalah dengan
mensubtitusikan nilai Y yang baru ke dalam persamaan
perilaku C = a+bY, sehingga diperoleh:
C= a+bY = a + b (a + I0 + G0 + X0 – M0)
(1-b)
= a(1-b) + b(a + I0 + G0 + X0 – M0)
(1-b)
= a + b (I0 + G0 + X0 – M0)
(1-b)
Y= C + I+ G dengan model 3 sektor, maka keseimbangan
makro menjadi
Y≡ C + T = C + I + G
Jika C + S + T = C + I + G dan C=C, S=I
Maka T+G merupakan sektor pemerintah balance
Kenyataan T ≠ G adakalanya T>G (surplus yang akan
berdampak muncul gelaja deflasi.
Adakalanya akan berdampak yang T < G, merupakan
deficit yang akan berdampak muncul gejala inflasi. Untuk
menjaga keseimbangan maka pada sektor pemerintah
diperlukan adanya kebijakan makro yang disebut
kebijakan fiskal (Fiscal policy)
Contoh:
diketahui model pendapatan nasional sebagai berikut:
Y= C + I + G
C = 25 + 0,75Y
I= I0 = 50
G = G0 = 25
a. tentukan tingkat keseimbangan pendapatan nasional
b. gambarkanlah grafik fungsi persamaan permintaan agregat
jawab:
keseimbangan pendapatan nasional jika hanya ada satu sektor, yaitu
sektor konsumsi dan rumah tangga c maka nilainya adalah:
S=0
S = -25 + 0,25Y
0 = -25 + 0,25Y
0,25Y=25
Y= 100
Jika I = I0 = 50 miliar, maka
Y=C+I
Y = 25 + 0,75 Y + 50
Y – 0,75Y = 75
0,25Y = 75
Y = 300

jika I = I0 = 50miliar dan G=G0=25 miliar, maka


Y=C+I+G
Y = 25 + 0,75 Y + 50 + 25
Y = 100 + 0,75Y
Y-0,75Y = 100
0,25Y = 100
Y = 400
jadi, keseimbangan pendapatan nasional mula-mula hanya sektor
konsumsi rumah tangga ( C ) adalah 100 miliar. Setelah ada pengeluaran
investasi (I) 50 miliar, maka keseimbangan pendapatan ansional berubah
menjadi 300 miliar.
C,S

Y=C
Y=C+I+G
Y=C+I
E”
400 C = 25 + 0,75Y

300 E’

a 100 E
75
25

Y
100 300 400
Contoh 2
C = 500 + 0,75 Yd G=600
I = 200 + 0,15 YX= 400
T = 500 M= 50 + 0,30Y
a. tentukan persamaan fungsi AD
b. berapa k”
c. berapa Y keseimbangan (Ye)
d. bagaimana keadaan ekonomi yang terjadi?

Contoh 3:
1. Jika fungsi konsumsi ditunjukkan oleh persamaan C= 4,5+0,9Yd,
pendapatan yang dapat dibelanjakan (disposable income) adalah
Rp 15juta.
A. carilah fungsi tabungan
B. Berapa besar konsumsi nasional?
C. Gambarkanlah fungsi konsumsi dan tabungan secara bersamaan
a. Persamaan fungsi AD
A = a - bT + I + G + X - M
= 500-0,75 (500) + 200 + 600 + 400 – 50
A = 1275
jadi fungsi AD = A + ( b + r – m) Y
= 1275 + (0,75 + 0,15 – 0,30) Y
AD = 1275 + 0,6Y
Contoh semula
AD= Y = 1275+0,60 Y
Ye = k”. A
= 2,5 (1275)
Ye = 3187,5
misalnya apabila pemerintah menaikan pajak sebesar 100
T=G = 600 Ye turun < 3187,5 berapa besar turunya Y?
A turun, berapa besar turunya?
A = a – b (∆T) – b (∆T) = -0,75(100) = -75
A’ menjadi 1275 – 75 = 1200
Ye’ = k”. A’
= 2,5 (1200)
= 3000
trurunya Y = 3187,5 – 3000 ∆Y = Ye’- Ye
= 187,5 = 3000- 3187,5 = – 187,5

Anda mungkin juga menyukai