Anda di halaman 1dari 50

PERSYARATAN K3 INSTALASI LISTRIK

RUANG KHUSUS

1
Aspek pertimbangan rancangan / evaluasi
instalasi listrik
Internal
Jenis beban/Peruntukan
• Penerangan
Eksternal
• Daya (Motor-motor Listrik)
Kondisi lingkungan
– Karakteristik
• Ruang normal
– Daur tugas
– Dll
• Ruang lembab
• Ruang panas
• Ruang berdebu
BESARAN NOMILAL
• Ruang uap/gas ledak
04/30/2020 2
Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(8.28) Penggolongan ruangan sesuai dengan sifatnya :
Huruf dalam kurung, petunjuk kategori dari ruang yang dimaksud
(n) Ruang kering
(o) Ruang kerja listrik
(lk) Ruang kerja listrik terkunci
(p) Ruang berdebu
(blg) Ruang dengan bahaya kebakaran dan ledakan gas
(bld) Ruang dengan bahaya kebakaran dan ledakan debu
(bks) Ruang dengan bahaya kebakaran serat
(ko) Ruang dengan gas, uap atau debu yang korosif
(q) Ruang lembab dan basah
(p) Ruang sangat panas
(q) Ruang kerja kasar
(r) Ruang radiasi

04/30/2020 3
Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
B. JENIS RUANG KHUSUS
(n) Ruang kering atau normal.
(l) Ruang kerja listrik.
(lk) Ruang kerja listrik terkunci.
(d) Ruang berdebu.
(blg) Ruang dengan bahaya kebakaran dan ledakan gas.
(bld) Ruang dengan bahaya kebakaran dan ledakan debu.
(bks) Ruang dengan bahaya kebakaran serat.
(ko) Ruang dengan gas, uap atau debu yang korosif.

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


PERSYARATAN INSTALASI LISTRIK
RUANG KHUSUS
(PUIL 2000)
(blg) Ruang dengan bahaya kebakaran dan
ledakan gas
(bld) Ruang dengan bahaya kebakaran dan
ledakan debu
(bks) Ruang dengan bahaya kebakaran serat

04/30/2020 5
Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
8.5 Ruang dengan bahaya kebakaran dan ledakan
8.5.1 Umum
8.5.1.1 Ketentuan dalam pasal ini berlaku untuk instalasi listrik di
lokasi dan ruang yang digolongkan berbahaya (terdapat
atau mungkin terdapat campuran udara dan gas, uap
debu atau serat yang mudah terbakar atau meledak).

CATATAN:
Dalam RUANG BERBAHAYA LEDAKAN (Zone 0) sebaiknya dihindarkan
penempatan perlengkapan listrik, kecuali jika perlengkapan tersebut
sangat penting untuk proses ataupun penempatan di tempat lain tidak
menguntungkan.

Atau :
Dengan perencanaan instalasi yang tepat dan/atau dengan perlengkapan
khusus yang disyaratkan oleh pasal ini.

04/30/2020 6
Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
8.5.1.2 Ketentuan pasal ini tidak berlaku untuk instalasi listrik
yang dibuat memenuhi persyaratan tertentu, sehingga
dinyatakan aman dan dapat digunakan dalam ruang
berbahaya. Instalasi yang aman tersebut harus tidak mampu
melepaskan energi listrik atau panas (dalam keadaan normal
ataupun abnormal) yang dapat menyalakan campuran udara
berbahaya dengan konsentrasi yang paling mudah menyala.
Yang dimaksud dengan keadaan abnormal, adalah kerusakan
instalasi yang tak terduga karena kegagalan komponen listrik,
adanya tegangan lebih, kesalahan penyetelan dan
pemeliharaan, dan keadaan serupa yang lain.
CATATAN
Instalasi listrik yang aman mungkin digunakan untuk instrumentasi dan
telekomunikasi, termasuk kendali jauh dan telemeter dengan arus listrik kecil.

04/30/2020 7
Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
8.5.2 Klasifikasi ruang
Ruang dengan bahaya ledakan diklasifikasikan dalam zone berdasarkan
frekuensi terjadinya dan lamanya keberadaan gas ledak dalam atmosfer
sebagai berikut:

Zone 0 : Suatu ruang dimana terdapat atmosfer gas ledak secara


terus menerus atau dalam waktu yang lama.

Zone 1 : Suatu ruang dimana mungkin terdapat atmosfer gas


ledak dalam operasi normal.

Zone 2 : Suatu ruang dimana mungkin tidak terdapat atmosfer


gas ledak dalam operasi normal dan, jika hal ini terjadi,
kemungkinannya tidak sering dan hanya akan
berlangsung dalam waktu singkat.
04/30/2020

8
Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
KLASIFIKASI AREA
• klasifikasi area berbahaya Standard IEC 60079-10
• Langkah pertama dalam menentukan zona berbahaya
adalah mengidentifikasikan sumber pencemaran pada
gas yang mudah terbakar, uap atau kabut untuk
kemudian ditentukan tingkat pencemarannya.
• Sumber pencemaran adalah titik di mana suatu gas,
uap atau kabut yang mudah terbakar memiliki potensi
untuk mencemari atmosfir.

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


KLASIFIKASI AREA
• Apabila sebuah benda mengandung materi
yang mudah terbakar namun tidak terdapat
kemungkinan materi tersebut mencemari
atmosfir (contohnya sebuah pipa yang
tertutup rapat) maka benda itu tidak
dikategorikan sebagai sumber pencemaran
dan tidak perlu diikut sertakan dalam
klasifikasi

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Tingkat Pencemaran
Terdapat tiga tingkat pencemaran :
• Kontinu adalah suatu pencemaran yang terjadi secara
berkesinambungan dan sering terjadi atau untuk masa yang
cukup lama.
• Primer adalah suatu pencemaran yang jarang terjadi atau
hanya sesekali terjadi selama masa operasi.
• Sekunder adalah suatu pencemaran yang tidak diantisipasi
sama sekali terjadinya selama masa operasi, dan jika
terjadipun maka hanya akan berlangsung dalam masa
pendek dan sesekali saja.

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


DESKRIPSI ZONA
• Apabila sumber pencemaran dan tingkat
pencemaran telah ditentukan, maka area yang
dimaksud dapat dimasukkan ke dalam zona yang
sesuai.
• Terdapat 3 zona: 0, 1, dan 2.
– Tingkat pencemaran kontinu masuk ke dalam zona 0
– Tingkat pencemaran primer masuk ke dalam zona 1
– Tingkat pencemaran sekunder masuk ke dalam zona 2

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


DESKRIPSI ZONA
• Zona 0
– Suatu tempat di mana atmosfir ledakan berlangsung secara
kontinu atau untuk periode yang lama (>1000 hours per year)
• Zona 1
– Suatu tempat di mana atmosfir ledakan telah diantisipasi
terjadinya dalam waktu operasi normal, namun hanya sesekali
(>10 <1000 hours per year)
• Zona 2
– Suatu tempat di mana atmosfir ledakan tidak diantisipasi
terjadinya selama operasi normal, namun apabila terjadi maka
hanya akan dalam jangka waktu pendek (<10 hours per year)

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


ZONA 0
• ditemukan di dalam tangki atau vessel berisi cairan
yang mudah terbakar. Dalam gambaran klasifikasi
area berbahaya, Zona 0 ditunjukkan dalam bentuk
lingkaran-lingaran kecil atau segi empat. Gambar zona
0 menurut standar IEC.

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


ZONA 1
• ditemukan di sekitar ventilasi tangki, atau di mana
vessel dibuka secara rutin dan mengakibatkan
pencemaran gas, cairan atau uap yang berpotensi
menimbulkan ledakan.
• Gambaran klasifikasi area berbahaya, Zona 1
ditunjukkan dalam bentuk jenjang 45 derajat.

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


ZONA 2
• ditemukan dalam area di mana terdapat pipa
pemroses yang membawa cairan atau gas mudah
terbakar melalui katup, pinggiran roda atau
penghubung. atau pada area-area sekitar vessel
proses, tangki penyimpan, kompresor dan area lain
yang mengelilingi zona 1.
• ditunjukkan dalam bentuk garis 45 derajat.

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


DANGEROUS ZONE:example

• In accordance with the new regulation ATEX:

Required equipment

CATEGORY 3

CATEGORY 2

CATEGORY 1

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Zones (dusts)
• Zone 20
– Suatu tempat dimana atmosfir ledakan dalam bentuk awan
debu diudara yang ada secara kontinyu, sering atau untuk
periode yang lama
• Zone 21
– Suatu tempat dimana atmosfir ledakan dalam bentuk awan
debu diudara yang terjadi pada operasi normal
• Zone 22
– Suatu tempat dimana atmosfir ledakan dalam bentuk awan
dari debu yang dapat terbakar tidak terjadi dalam operasi
normal, seandainya terjadi hanya dalam waktu singkat

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


LUAS ZONA
– ukuran sebuah zona bergantung pada jarak yang telah
diperkirakan atau dikalkulasikan antara lokasi atmosfir
ledakan dan jauhnya pencemaran materi yang mudah
terbakar sebelum materi itu memenuhi udara dan dapat
mengakibatkan terpicunya sebuah ledakan.
– Jarak ini disebut sebagai LEL, atau batas rendah ledakan

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


LEL dan UEL
• Lower Explosive Limit (LEL):
– Batas Bawah Konsentrasi Gas diudara dimana atmosfir gas
tidak meledak
• Upper Explosive Limit (UEL):
– Batas Atas Konsentrasi gas di udara dimana atmosfir gas
tidak meledak

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Luas Atau
Ukuran Sebuah Zona
• Nilai Pencemaran Gas Atau Uap
– kuantitas gas atau uap yang tercemar dalam waktu yang
ditentukan.
• VENTILASI
– Pelepasan Gas atau uap air ke atmosfir dapat dilemahkan
secara diffusi ke udara sampai konsentrasinyanya di bawah
LEL
– Terdapat dua macam ventilasi
• Ventilasi alami
• Ventilasi buatan

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Gas groups
Terdapat dua kelompok Gas
• Kelompok I hanya terkait dengan tambang
bawah tanah dimana terdapat gas methane
dan debu batubara
• Kelompok II Untuk peralatan elektrik dan
mekanik yang digunakan selain pada tambang
atau pada permukaan industri

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


kelompok II
• dibagi menjadi tiga, yaitu :

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Temperature classification

• Didasarkan pada temperature pemukaan dari


peralatan listrik harus berada di bawah suhu
pemicu gas.

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Auto Ignition Temperature or “T” Rating
• adalah temperatur dimana material akan menyala secara
otomatis dengan sendirinya tanpa sumber panas eksternal.

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Protection Concepts
• Pada dasarnya konsep-konsep memiliki empat
metoda utama
– Mencegah potensi timbulnya penyulutan, Ex e
– membatasi energi penyulutan dari peralatan, Ex i
– mencegah atmosfir ledakan kontak dengan
sumber penyulutan, Ex p, Ex m
– mencegah penyulutan timbul pada peralatan, Ex
d, Ex q

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Ex e Increased Safety

• Peralatan dirancang agar spark


dan busur tidak terjadi baik
dalam kondisi normal maupun
gangguan.
• Temperatur permukaan dari
peralatan dikendalikan agar tidak
menghasilkan penyalaan
• Marking Ex e Gb II 2 G
IEC 60079-0

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Ex e Increased Safety

• Applications
• Komponen instalasi seperti junction boxes, koneksi
kabinet untuk sistem pemanas, batteries,
transformers, ballasts and cage motors.

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Intrinsic Safety Ex i

• energi elektrik dalam peralatan


dibatasi pada tingkat di bawah suhu
penyulutan atau membatasi
pemanasan permukaan dari
peralatan.
• Terdapat dua sub tipe "ia" dan "ib".
– Tipe "ia" perlindungan mengizinkan
kejadian dua gangguan selama
operasi
– Tipe "ib" perlindungan mengizinkan
kejadian satu gangguan selama
operasi.

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Intrinsic Safety Ex i

• Marking Ex ia/ib/ic Ga/Gb/Gc II 1/2/3 G (IEC 60079-0)


• Important design parameters
• Gunakan komponen elektrik dan rangkaian elektronik tertentu.
• Komponen dibebani lebih rendah ditinjau dari
– Tegangan yang terkait dengan electric strength
– Arus yang terkait dengan panas
• Tegangan dan srus termasuk safety margin, dijaga rendah sehingga
tidak menimbulkan panas open circuit or short-circuit, sparks and
electric arcs dijaga energinya rendah sampai tidak mampu menyulut
atmosfir ledak
• explosive atmospheres subgroup IIA hanya memerlukan beberapa
ratus W dan subgroup IIC hanya 10 W untuk penyulutan

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Intrinsic Safety Ex i

• Applications
• Measuring and monitoring instrumentation and
control.
• Sensors working on the basis of physical, chemical
or mechanical principles and at limited power.

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Flameproof Ex d

• Tipe proteksi dimana bagian-bagian


yang dapat menyulut letusan
dimasukkan ke dalam satu enclousure
yang dapat menahan gaya letusan dan
mencegah penjalaran keluar atmosfir
berbahaya disekitar enclousure.
• Metoda perlindungan ini juga
mencegah memasuknya atmosfir
berbahaya ke enclousure dan
kontak dengan peralatan

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Methods Of Protection Ex “d”
• Tipe proteksi dimana bagian-bagian
yang dapat menyulut letusan
dimasukkan ke dalam satu enclousure
yang dapat menahan gaya letusan dan
mencegah penjalaran keluar atmosfir
berbahaya disekitar enclousure.
• Metoda perlindungan ini juga
mencegah memasuknya atmosfir
berbahaya ke enclousure dan
kontak dengan peralatan
– Contains Explosion
– Vents Explosive Gases
– Flame Paths Cool Escaping Gases Below Ignition Temperature of Surrounding
Atmosphere
– Minimal Damage Should Be Caused to the Internal Components

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Flameproof Ex d

• Marking Ex d Gb II 2 G (IEC 60079-0)


• Important design parameters
• Kekuatan mekanik harus mampu menahan tekanan ledakan
internal .
• Dapat diasumsikan bahwa dalam bola dibangkitkan sekitar 0.8 MPa
(8 bar) dan bila bola ini digunakan sebagai enclousure Ex d harus
mampu menahan tekanan 1.2 MPa (12 bar)  safety factor 1,5
• Celah dari dua bagian enclousur harus kecil dan panjang
sehingga gas yang keluar tidak akan menyulut explosive
atmosphere yang terdapat dalam potentially explosive
atmosphere.
• Lebar celah berbeda-beda utuk Gas grup IIA, IIB and IIC.

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Flameproof Ex d

• Applications
• Peralatan dimana selama operasi normal, sparks,
electric arcs and/or hot surfaces dibangkitkan
seperti switchgear, slip rings, collectors, adjustable
resistors, fuses or lamps, heating cartridges,
friction brakes.

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Ex m Encapsulation

• Suatu konsep proteksi di mana


peralatan yang potensial
menyebabkan penyulutan dikemas
dalam suatu kombinasi atau resin
sehingga mencegah kontak dengan
atmosfir peledak. juga suhu
permukaan peralatan dibatasi pada
operasi normal.
• Marking Ex ma/mb/mc
Ga/Gb/Gc II 1/2/3 G in (IEC
60079-0)

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Ex m Encapsulation

• Important design parameters


• Encapsulation:
– Breakdown strength
– Low water absorption
– Resistance to various influences
• The load on the components is limited or reduced
• Increased clearance between live parts
• Applications
– Static coils in ballasts, solenoid valves or motors, relays
and other control gear of limited power and complete PCBs
with electronic circuits.

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Ex p Pressurised
• Satu proses yang menjamin bahwa
tekanan di dalam satu enclousure
cukup untuk mencegah jalan
masuknya gas, uap, debu, atau fibre
yang dapat menyala dan mencegah
kemungkinan penyulutan. Proses
lain mempertahankan aliran udara
konstan untuk melemahkan potensi
atmosfir ledakan
• Marking Ex p Gb II 2 G in (IEC
60079-0)

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Ex p Pressurised
• Important design parameters
• Strength of the enclosure; the surrounding, flushed enclosure
must withstand 1.5 times the overpressure experienced during
normal operation.
• Flush before commissioning the electrical equipment.
• Shut-down or alarm if the flushing gas flow or overpressure fails
• Applications
• Peralatan dimana selama operasi normal dapat menghasilkan
sparks, electric arcs or hot surfaces yang beroperasi pada
potentially explosive atmosphere .
• Large machines, slip ring or collector motors, switch cabinets and
control cabinets

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Ex o Oil Immersion
• Semua peralatan yang
mempunyai potensi
menimbulkan busur api
dan berpotensi
menyebabkan penyulutan
direndam dalam zat cair
atau minyak pelindung.
Minyak juga bersifat isolasi
untuk mencegah
penyulutan
• Marking Ex o Gb II 2 G
in IEC 60079-0

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Ex o Oil Immersion

• Applications
• Large transformers, switchgear, starting resistors
and complete starting controllers.

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Ex q Powder Filling
• Semua peralatan yang
mempunyai potensi
menimbulkan busur api
dimasukkan di dalam satu
enclousure yang diisi dengan
serbuk kuarsa atau gelas/kaca.
Pengisian serbuk mencegah
kemungkinan timbulnya
penyulutan.
• Marking Ex q Gb II 2 G IEC
60079-0

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Protection Concepts

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


The ’IP’ Code

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Labelling

Eropa label itu harus menunjukkan:-


• Tanda CE
• Nomor kode dari sertifikat bodi untuk 'sertifikat kualitas.
• Penandaan CE dilengkapi dengan tanda Ex, diikuti oleh
indikasi Group, Kategori dan, jika kelompok II peralatan,
indikasi yang berhubungan dengan gas (G) atau debu (D).
• Contoh: -Ex II 1 G (Proteksi Letusan, Golongan 2,
Kategori 1, Gas)

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Contoh

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Metode Proteksi yang
direkomendasikan untuk Zona 0

• Seharusnya tidak ada peralatan elektrik yang


diijinkan, atau gunakan peralatan tipe Ex ‘ i ‘ (ia or ib)
• • No transformers, motors, lights, switch gear or
control gear

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Metode Proteksi yang direkomendasikan untuk Zona 1

Motors- Ex d, Ex p
Transformers & Capacitors - Ex d
Control & Instrument Transformers - Ex i
Lighting Fitting - Ex d
Switch Gear & Control Gear - Ex d
Communication/ Telephone equipment/Meters - Ex i
Portable Hand Lamps- Ex i

*Ex o, Ex q type equipment are also allowed for use as per IS 5571

7 - 49
Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Metode Proteksi yang direkomendasikan untuk Zona 2

Motors- Ex d, Ex p, Ex n, Ex e,
Transformers & Capacitors - Ex d, Ex p (peralatan bantu
diletakkan pada ruang bertekanan/ hermetically sealed /
intrinsically safe)
Control & Instrument Transformers - Ex i
Lighting Fitting - Ex d, Ex e, Ex n
Switch Gear & Control Gear - Ex d, Ex o, Ex
Communication/ Telephone equipment/Meters - Ex i
Portable Hand Lamps- Ex i

7 - 50
Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Anda mungkin juga menyukai