Anda di halaman 1dari 38

ULKUS DIABETIK

ULKUS DIABETIK

– Kelompok 7:
– Devi Triawan (162.0018)
– Jati Waluyo (162.0040)
– Nindy Ajeng Mei Disa (162.0062)
– Rizky Setia Ningsih (162.0074)
–  
Pengertian Diabetik Ulkus

– Ulkus kaki diabetik adalah luka yang dialami oleh


penderita diabetes pada area kaki dengan kondisi luka
mulai dari luka superficial, nekrosis kulit, sampai luka
dengan ketebalan penuh (full thickness), yang dapat
meluas kejaringan lain seperti tendon, tulang dan
persendian, jika ulkus dibiarkan tanpa penatalaksanaan
yang baik akan mengakibatkan infeksi atau gangrene
patofisiologi

– Terjadinya masalah pada kaki diawali adanya hiperglikemia pada


penyandang DM yang menyebabkan kelainan neuropati dan kelainan
pada pembuluh darah. Diabetes seringkali menyebabkan penyakit
vascular perifer yang menghambat sirkulasi darah. Dalam kondisi ini,
terjadi penyempitan di sekitar arteri yang sering menyebabkan
penurunan sirkulasi yang signifikan dibagian bawah tungkai dan kaki.
Sirkulasi yang buruk ikut berperan terhadap timbulnya kaki diabetic
dengan menurunkan jumlah oksigen dan nutrisi yang disuplai ke kulit
maupun ke jaringan lain, akibatnya perfusi jaringan bagian distal dari
tungkai menjadi kurang baik dan timbul ulkus yang kemudian dapat
berkembang menjadi nekrosis/gangren yang sangat sulit diatasi dan
tidak jarang memerlukan tindakan amputasi.
Tanda Dan Gejala Diabetik
Ulkus

– Sering kesemutan (asimptomatis)


– Jarak tampak menjadi lebih pendek (klaudilasio intermil)
– Nyeri saat istirahat
– Kerusakan jaringan (nekrosis)
– Adanya kalus di telapak kaki
– Kulit kaki kering dan pecah-pecah
Penyebab Diabetik
Ulkus

– Ulkus kaki diabetik terjadi sebagai akibat dari berbagai


faktor, seperti kadar glukosa darah yang tinggi dan tidak
terkontrol, perubahan mekanis dalam kelainan formasi
tulang kaki, tekanan pada area kaki, neuropati perifer, dan
penyakit arteri perifer aterosklerotik, yang semuanya
terjadi dengan frekuensi dan intensitas yang tinggi pada
penderita diabetes
Faktor Risiko Diabetik
Ulkus

– Luka kecelakaan
– Trauma sepatu
– Stress berulang
– Trauma panas
– Latrogenik
– Oklusi vascular
– Kondisi kulit atau kuku
–  
Pencegahan dan
Pengelolaan Ulkus diabetik

 .Memperbaiki kelainan vaskuler.


 Memperbaiki sirkulasi.
 Pengelolaan pada masalah yang timbul ( infeksi, dll).
 Edukasi perawatan kaki.
 Pemberian obat-obat yang tepat untuk infeksi (menurut
hasil laboratorium lengkap) dan obat vaskularisasi, obat
untuk penurunan gula darah maupun menghilangkan
keluhan/gejala dan penyulit DM
Pencegahan dan
Pengelolaan Ulkus diabetik

 Olah raga teratur dan menjaga berat badan ideal.


 Menghentikan kebiasaan merokok.
 Merawat kaki secara teratur setiap hari
 Penggunaan alas kaki tepat
Managemen Ulkus
Diabetik

Pembersihan luka/cleancing
Debridement : mekanik,
biologi, surgical, outolisis
Dressing :
Foam
Foam/Busa
Balutan ini dapat menyerap eksudat yang keluar dari luka serta
menggunakan bahan silikon yang dapat direkatkan pada permukaan luka.
Silikon mencegah perlengketan pada permukaan kulit pada area luka yang
hasilnya dapat mengurangi trauma yang terjadi pada luka dan membantu
proses penyembuhan
Hidrogel

Hydro active gel


Bertujuan memberikan rehidrasi dan
melunakan jaringan nekrotik yang keras
serta memfasilitasi proses autolytic
debridement tanpa merusak granulasi
baru yang terbentuk.
Alginat
Alginate
Balutan ini dapat menyerap eksudat pada
luka atau menghentikan perdarahan yang
terjadi dengan membentuk jeli lembut pada
permukaan luka yang dapat membantu saat
pergantian balutan selanjutnya tanpa
menimbulkan trauma.
MADU

Madu berfungsi menjaga


keseimbangan kelembabaan luka
karena kandungan air yang ada
didalamnya. Madu menciptakan
lingkungan yang lembab yang dapat
merangsang granulasi dan
menstimulus pembentukan pembuluh
darah baru.
PENGKAJIAN ULKUS
DIABETIK
– Riwayat Penyakit Sekarang

– Satu bulan sebelum masuk rumah sakit, klien kena luka di tumit kaki kiri, namun klien
tidak mengetahui penyebabnya. Mulai saat itu klien lebih berhati-hati dan pelan-pelan
saat berjalan. Dua minggu sebelum masuk rumah sakit keluhan dirasa semakin
bertambah, luka pada tumit menjadi bengkak. Diperiksakan ke dokter praktik dan
hanya diberi obat oral. Satu minggu sebelum masuk rumah sakit keluhan pada tumit
klien makin bertambah, luka makin membengkak dan oleh cucunya luka tersebut
dibuka atau diiris keluar pusnya banyak. Klien hanya istirahat dirumah dan akhirnya
karena merasa tidak kuat dan tidak bisa mengobati luka tersebut maka oleh
keluarganya klin dibawa ke rumah sakit. Hari masuk rumah sakit, keluhan luka tumit,
kemudian dilakukan perawatan luka.
– Riwayat Penyakit Dahulu
– Klien menderita tekanan darah tinggi sudah sejak 10 tahun yang lalu. Klien terdeteksi
diabetes mellitus saat menjalani perawatan di rumah sakit ini. Klien belum pernah
dirawat di rumah sakit sebelumnya.
– Diagnosa Medik Saat Masuk Rumah Sakit
– Ulkus Diabetes mellitus Grade II
– DM2NO
– Pemeriksaan Penunjang
– DL(DARAH LENGKAP)

– Pengkajian Saat Ini


– Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
– Klien dan keluarga belum mengetahui penyakit diabetes mellitus
yang diderita klien, karena klien dan keluarga hanya mengethaui
kalau klien tersebut dirawat di rumah sakit karena adanya luka ulkus
di tumit tersebut. Untuk pemeliharaan kesehatan klien selalu
memeriksakan diri ke dokter atau mantri praktik di sekitar rumahnya
– Pola Nutrisi/Metabolik
– Program diit RS: DM IV (1700 kalori)
– Intake makanan: Sebelum sakit klien makan 3 kali sehari, dengan sayur dan
lauk. Klien mempunyai pantangan makanan yaitu daging kambing. Saat sakit/
dirawat di rumah sakit klien hanya menghabiskan rata-rata ¼ porsi pemberian.
Menurut klien BB turun dari biasanya, BB tidak terkaji.
– Intake cairan: Sebelum sakit klien mminum 6-7 gelas sehari, minuman
pantangan kopi. Saat di rumah sakit ini klien mendapat cairan infus 1000 ml
sehari dan minum air putih 3-4 gelas sehari.
– Pola Eliminasi
– Buang Air Besar
– Sebelum sakit: sekali per dua atau tiga hari, dan saat sakit di rumah sakit klien
per dua atau tiga hari, dengan konsistensi padat warna kuning.
– Buang Air Kecil
– Sebelum sakit klien BAK 7-8 kali sehari, dan selama di rumah sakit klien
terpasang dower cateter mulai tanggal. Dalam satu hari -+ 800 CC warna
kuning pekat
– Pola Tidur dan Istirahat
– Klien tidur selama 7-8 jam setiap hari, tidak ada gangguan tidur. Saat di rumah sakit klien banyak
istirahat dan tidur.
– 6. Pola Perceptual
– Klien mengatakan bahwa tidak ada perubahan pada penglihatan dan klien tidak menggunakan alat
bantu dengar.
– 7. Pola Persepsi Diri
– Klien mengatakan pasrah dengan penyakit yang dideritanya.
– 8. Pola Seksualitas dan Reproduksi
– Klien sudah menopause, klien menikah dua kali. Dengan suami yang pertama mempunyai 7 anak dan
dengan suami yang kedua klien tidak mempunyai anak. Klien merasa senang dan bahagia karena
didampingi oleh suami yang kedua.
– 9. Pola Peran-Hubungan
– Klien lebih dekat dengan suami. Komunikasi dengan perawat sekarang hanya apabila ditanya,
menggunakan bahasa jawa.
– 10. Pola Managemen Koping-Stres
– Setiap ada permasalahan klien senantiasa didampingi oleh saudaranya.
– 11. Sistem Nilai dan Keyakinan
– Sebelum sakit klien taat sholat, saat sakit klien tidak bisa sholat lagi, tapi meyakini apapun
penderitaannya Tuhan yang mengatur-Nya.
–  
– Pemeriksaan fisik
– Keluhan yang dirasakan saat ini
– Nyeri pada luka di tumit kaki kiri, skala 5-6, merasa panas seperti
terbakar.
– Tanda-tanda vital
– Suhu : 36,5°C
– Nadi : 80x/menit
– Pernafasan : 20x/menit
– Tekanan darah : 160/100 mmHg
– TB/BB : TB : 150cm, BB : 70kg

– DILANJUTKAN DENGAN HEAD TO TOE


ANALISA DATA
No. Data Fokus Etiologi Masalah

DO:
a. Ada luka di ekstremitas bawah (tumit kaki kiri).
b. Luka ulkus dengan diameter : ± 5 cm kedalaman : ±
1 cm.
1. c. Terdapat jaringan nekrotik warna puutih Ulkus DM Kerusakan integritas jaringan
d. Terdapat edema di bagian kaki kiri
 
DS: Pasien mengatakan ada luka di tumit kaki sebelah
kiri sejak 2 minggu yang lalu.

DS:
a. Pasien mengatakan nyeri.
b. Pasien mengatakan susah tidur karena nyeri.
 
DO:
2. c. P: nyeri bertambah saat beraktifitas. Iskemik jaringan Nyeri
Q: seperti terbakar
R: ekstremitas bawah.
S: 5-6
T: hilang timbul dan nyeri hanya pada saat digerakkan
d. Pasien meringis kesakitan ketika nyeri muncul
Diagnosa Keperawatan
Prioritas

– Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan ulkus


DM ditandai dengan adanya luka pada tumit dan keluar pus
banyak, luka ulkus dengan diameter : ± 5 cm kedalaman : ±
1 cm, tterdapat jaringan nekrotik warna putih, terdapat
edema di bagian kaki kiri
– Nyeri berhubungan dengan iskemik jaringan ditandai
dengan adanya luka pada tumit kaki yang menyebabkan
nyeri, nyeri bertambah saat beraktifitas, nyeri seperti
ditusuk-tusuk pada area ekstremitas bawah dengan skala
nyeri 6, pasien meringis kesakitan ditunjukkan dengan
memegangi area nyeri.
SENAM KAKI DIABETIK

KELOMPOK 7

MAHASISWA
STIKES HANG TUAH SURABAYA
PENGERTIAN SENAM KAKI DIABETES

– Adalah latihan menggerakkan lutut, kaki, telapak kaki, dan jari−jari kaki
yang ditujukan pada penderita Diabetes Mellitus
Tujuan
Senam Kaki
Diabetes

MENCEGAH
TERJADINYA – .
KELAINAN
BENTUK KAKI.

MENGATASI MEMPERBAIKI
ATAU MEMBANTU
KETERBATASA MELANCARKAN
N GERAK SIRKULASI
SENDI. DARAH.

MENINGKATK MEMPERKUAT
OTOT−OTOT
AN KEKUATAN
OTOT BETIS
DAN PAHA KECIL .
INDIKASI SENAM KAKI
DIABETES

– Senam kaki ini dapat diberikan kepada seluruh penderita Diabetes Mellitus
dengan tipe1 maupun 2. Namun sebaiknya diberikan sejak pasien di
diagnose menderita Diabetes Mellitus sebagai tindakan pencegahan dini.
PROSEDUR PELAKSANAAN SENAM KAKI DIABETES
PERSIAPAN

– 1. Alat :
– Kertas Koran 2 lembar
– kursi(jika tindakan dilakukan dalam posisi duduk),dan
handscoon.
– 2. Klien
– 3. Lingkungan
Pelaksanaan

1. Perawat cuci tangan.


2. Jika dilakukan dalam posisi duduk maka instruksikan klien untuk duduk tegak
secara benar diatas kursi dengan kaki dilantai.

3. Instruksikan klien untuk meletakkan atau bertumpu pada tumit dilantai, jari−jari kedua
belah kaki diluruskan keatas lalu dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam,
sebanyak 10 kali.

 
4. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai,angkat
telapak kaki keatas.Pada kaki lainnya, jari−jari kaki diletakkan
dilantai dengan tumit kaki diangkatkan keatas. Cara ini
dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara
bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.
5. Tumit kaki diletakkan dilantai. Bagian ujung kaki diangkat
keatas dan buat gerakan memutar dengan pergerakan pada
pergelangan kaki sebanyak 10 kali
6. Jari−jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat
gerakan memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki
sebanyak 10 kali.

7. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari−jari


kedepan turunkan kembali secara bergantian kekiri dan
kekanan. Ulangi sebanyak 10 kali.
8. Luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki
tersebut dan gerakkan ujung jari kaki kearah wajah lalu
turunkan kembali kelantai.
9. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8,namun
gunakan kedua kaki secara bersamaan.Ulangi sebanyak 10 kali.
10. Angkat kedua kaki dan luruskan, pertahankan posisi tersebut.
Gerakan pergelangan kaki kedepan dan kebelakang.
11. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki,
tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara
bergantian.

 
12. Letakkan sehelai kertas surat kabar dilantai,bentuk kertas itu menjadi
seperti bola dengan kedua belah kaki, kemudian, buka bola itu menjadi
lembaran seperti semula menggunakan kedua belah kaki. Cara ini
dilakukannya sekali saja.
13. Lalu robek Koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian
koran.
14. Sebagian Koran disobek−sobek menjadi kecil−kecil dengan
kedua kaki.
15. Pindahkan kumpulan sobekan−sobekan tersebut dengan
kedua kaki atau letakkan sobekan kertas pada bagian kertas
yang utuh.
16. Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola.

Anda mungkin juga menyukai