BAB VII. PENYAKIT TANAMAN KARENA BAKTERI-baru
BAB VII. PENYAKIT TANAMAN KARENA BAKTERI-baru
Crown g a l l
SUSCEPTIBLE BACTERIAL DISEASE
HOST PLANT PRESENT
B. Pengelolaan Penyakit Terpadu
B. 1. Tahap-tahap Pengelolaan Penyakit Terpadu
1. Merencanakan dg baik penggunaan IDM yang sesuai dg kondisi. Menyimpan
catatan tanaman. Mis: sumber bahan tanam, tanggal penanaman, suhu,
irigasi, pupuk dan pestisida.
2. Tanaman/daerah. Program IDM sesuai untuk bbrp penyakit bakteri pada
bbrp tanaman di daerah-daerah utama.
3. Identifikasi. Identifikasi penyakit harus dikonfirmasi, dikomunikasikan
dengan layanan diagnostic (jika perlu). Daur hidup dan kondisi yang
menguntungkan penyakit harus diketahui dengan baik.
4. Monitoring. Dalam monitoring yang harus diketahui yaitu kapan,
dimana, apa, dan bagaimana memonitor. Deteksi awal bersama dengan
menentukan langkah pengendalian, dapat menghentikan penyebaran
penyakit. Monitoring dapat juga menunjukkan efektivitas pengendalian
lebih awal.
5. Ambang batas/Threshold. Berapa banyak kerusakan dapat diterima?
Apakah ambang batas telah ditetapkan? Ada bbrp ambang batas 0 untuk
bbrp penyakit pada program eradikasi, misalnya kanker jeruk.
6. Pengendalian. Pengendalian meliputi roguing, penyemprotan dll.
dilakukan pada waktu yang tepat.
7. Evaluasi. Meninjau/mereview program yang telah dilakukan untuk
melihat apakah pekerjaan yang dilakukan baik. Rekomendasi perbaikan
jika diperlukan, misalnya menggunakan benih yang diuji penyakitnya.
B. 2. Metode Pengendalian
1. Legislasi
Undang-undang yang relefan, misalnya karantina.
2. Bercocok tanam
Rotasi tanaman jika penyakit mempunyai kisaran inang terbatas, mis:
bacterial blight of bean.
Ruang tanaman yang memungkinkan sirkulasi udara baik untuk mengurangi
penyakit.
Jangan membasahi daun yang tidak perlu. Air dengan percikan sesedikit
mungkin.
Praktik budidaya yang sesuai, mis: pemupukan dan penyiraman untuk
menghindari pertumbuhan berlebih.
Memastikan persemaian berdrainasi baik.
Menghindari tanaman dari angin untuk mengurangi kerusakan tanaman.
Monitor lingkungan sekitar tanaman untuk mengurangi tekanan penyakit.
3. Sanitasi
Sanitasi mengurangi inoculum di lapangan dan rumah kaca.
Roguing tanaman terinfeksi dan membuang sissa tanaman sakit sebelum
penyakit menyebar ke tanaman lainnya.
Pemangkasan dan penghancurannbagian tanaman sakit segera setelah
teramati. Mis: bacterial gall of oleander.
Alat pemotong disterilkan sebelum digunakan untuk memotong tanaman.
Mis: bacterial canker of stone fruit.
Disinfeksi meja yang digunakan untuk wadah.
Bersihkan sisa-sisa kotoran dari mesin sebelum disinfeksi.
Sanitasi tanah atau media, air dan tanah.
Jangan menangani tanaman sakit sebelum menangani tanaman atau benih
sehat. Menghindari pergerakan mesin dan pekerja dari tanaman terinfeksi
ke tanaman bebas penyakit terutama saat tanaman basah.
4. Pengendalian hayati
Bakteri tanah.
– Crown gall dikendalikan dengan ‘bio-pesticide’, Agrobacterium sp.
(Nogall). Bakteri tumbuh pada tanaman rentan, stek atau biji, kemudian
antagonis menyerang bakteri crown gall.
– Bakteri menguntungkan diperlakukan dalam tanah dan perlakuan biji.
Bacteriophages adalah virus yang menyerang bakteri. Mis: bacterial leaf
and stem rot of pelargonium (Xanthomonas campestris pv. pelargonii).