Anda di halaman 1dari 22

HALO!

Kami dari kelompok 4,akan menjelaskan tentang :

EJAAN
BAHASA INDONESIA
Apa itu ejaan ?
EJAAN

“ Ejaan ialah penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah tulis-menulis yang


distandardisasikan. Lazimnya, ejaan mempunyai tiga aspek, yakni aspek fonologis
yang menyangkut penggambaran fonem dengan huruf dan penyusunan abjad

aspek morfologi yang menyangkut penggambaran satuan-satuan morfemis dan
aspek sintaksis yang menyangkut penanda ujaran tanda baca (Badudu, 1984:7).
EYD?
EYD (Ejaan yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam
Bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa
Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan
huruf kapital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan.
EYD disini diartikan sebagai tata bahasa yang disempurnakan.
PELAFALAN
Pelafalan Pada EYD

Salah satu hal yang diatur dalam ejaan ialah cara pelafalan atau cara
pengucapain dalam bahasa Indonesia . Kaidah pelafalan bunyi bahasa
Indonesia berbeda dengan kaidah bunyi bahasa lain, terutama bahasa
asing, seperti bahasa Inggris, bahasa Belanda, dan bahasa Jerman.
Dalam bahasa tersebut, satu bunyi yang dilambangkan dengan satu
huruf, misalnya /a/ atau /g/, dapat diucapkan dengan berbagai wujud
bunyi bergantung pada bunyi atau fonem yang ada di sekitarnya.
CONTOH
PELAFALAN
• Lafal yang salah: tehnik
• Lafal yang benar: teknik [t e k n i k]
• Lafal yang salah: tehel
• Lafal yang benar: tegel [t e g e l]
• Lafal yang salah: enerhi, enersi, enerji
• Lafal yang benar: energi [e n e r g i]
Pemakaian Huruf
Pemakaian Huruf Pada EYD
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan menggunakan 26
huruf didalam abjadnya, yaitu mulai dengan huruf /a/ sampai
dengan huruf /z/. Beberapa huruf di antaranya, yaitu huruf /f/, /v/,
/x/, dan /z/, merupakan huruf serapan dan sekarang huruf-huruf
tersebut dipakai secara resmi di dalam bahasa Indonesia.
 Fakta tidak boleh diganti dengan pakta
Contoh  Aktif tidak boleh diganti dengan aktip
Pemakaian  Valuta tidak boleh diganti dengan paluta
Huruf  Pasif tidak boleh diganti dengan pasip
 Ziarah tidak boleh diganti dengan jiarah, siarah
Meskipun huruf-huruf serapan sudah dimasukkan
 Quran tetap ditulis Quran (nama)
 Aquarium harus ditulis dengan akuarium
 Quadrat harus ditulis dengan kuadrat
 Taxi harus ditulis dengan taksi
 Complex harus ditulis dengan kompleks
Pemisahan Suku Kata
Pemisahan Suku Kata Pada EYD
Setiap suku kata bahasa Indonesia ditandai oleh sebuah vokal. Huruf vokal itu dapat
didahului atau diikuti oleh huruf konsonan. Persukuan atau pemisahan suku kata
biasanya kita dapati pada penggantian baris, yaitu terdapat pada bagian akhir setiap
baris tulisan. Pengguna bahasa tidak boleh melakukan pemotongan kata
berdasarkan kepentingan lain, misalnya mencari kelurusan baris pada pinggir baris
setiap halaman atau hanya untuk memudahkan pengetikan.
1. Apabila di tengah kata terdapat dua konsonan berurutan, pemisahan dilakukan di antara kedua
Contoh konsonan tersebut. Contoh :
Pemisahan ambil am-bil, undang un-dang
2. Apabila di tengah kata terdapat konsonan di antara dua vokal pemisahannya dilakukan sebelum
Suku konsonan. Contoh:
Kata bapak ba-pak, sulit su-lit
3. Apabila di tengah kata terdapat tiga atau empat konsonan, pemisahannya dilakukan di antara konsonan
pertama dan konsonan kedua. Contoh:
bangkrut bang-krut, instumen in-stru-men
4. Imbuhan termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk partikel yang biasanya ditulis serangkai
dengan kata dasarnya, penyukuannya dipisahkan sebagai satu kesatuan. Contoh:
minuman mi-num-an, bantulah ban-tu-lah
5. Pada akhir baris dan awal baris tidak diperkenankan ada huruf yang berdiri sendiri, baik vokal maupun
konsonan. Contoh:
Benar Salah
ikut ju- ikut j-
ga uga
masalah masalah i-
itu tu
6. Tanda pemisah (tanda hubung) tidak diperkenankan diletakkan di bawah huruf dan juga tidak boleh
berjauhan dengan huruf, tetapi diletakkan di samping kanan huruf. Contoh:
Benar Salah
pengam- pengam
bilan . bilan.
bela- bela -
jar jar
Penulisan Huruf
Penulisan Huruf Pada EYD
1. Penulisan Huruf Kapital
Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
misalnya :
• Dia membaca buku
• Apa Maksudnya
2. Penulisan Huruf Miring
Huruf Miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,majalah,dan surat kabar yang
dikutip dalamtulisan.
Misalnya :
Saya belum pernah membaca buku Negarakertagama karangan Prapanca.
Majalah Bahasa dan Sastra diterbitkan oleh Pusat Bahasa.
Berita itu muncul dalam surat kabar Suara Merdeka.
Penulisan Kata
Penulisan Kata Pada EYD
1. Kata dasar
adalah kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Contoh :
Kantor pajak penuh sesak. Buku itu sangat tebal.
2. Kata Turunan
Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan
kata itu ditulis serangkai.
Contoh: antarkota, dasawarsa, adipati, audiogram, ekstrakurikuler, elektroteknik, introspeksi, semipropesional,
dan lain-lain.
3. Kata Ulang
Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung diantara unsur-unsurnya.
Contoh :
• Anak-anak
• Kuda-kuda
• Tukar-menukar
• Sayur-mayur
Gabungan Kata
Gabungan Kata
1.Unsur-unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk ditulis terpisah.
Contoh :
• Duta besar
• Model linear
• Kambing hitam
• Orang tua
2. Gabungan kata yang dapat menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis
dengan menambahkan tanda hubung di antara unsur-unsurnya untuk
menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan.
Contoh :
• Anak-istri Ali
• Ibu-bapak kami
• Buku-sejarah baru
3. Gabungan kata yang dirasakan sudah padu benar ditulis serangkai.
Contoh :
• Acapkali
• Darmasiswa
• Adakalanya
Partikel
Partikel Dalam Ejaan
1.Partikel lah,kah,dan tah diitulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya
Contoh : Bacalah buku itu baik-baik!
Apakah yang tersirat dalam surat itu?
Siapakah gerangan dia?
Apatah gunanya bersedih hati?
2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya
Contoh : Apa pun permasalahannya, dia dapat mengatasinya dengan bijaksana.
Hendak pulang tengah malam pun sudah ada kendaraan.
Jangankan dua kali, satu kali pun engkau belum pernah datang ke rumahku.
Jika Ayah membaca di teras, Adik pun membaca di tempat itu
3. Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
Contoh : Mereka masuk ke dalam ruang satu per satu.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai