Anda di halaman 1dari 24

Penyakit Paru oleh Penyebab Luar

Penyakit pernafasan jaringan interstitial


Penyakit Pleura
Penyakit Saluran Nafas Lainnya

Disusun oleh:
Awiera Shalshabila A.P
G41192169 / 19 / 2C
• Paru-paru merupakan salah satu organ yang berperan penting
dalam menjalankan sistem respirasi (pernapasan). Saat udara
mencapai paru-paru, akan terjadi pertukaran antara oksigen
dari luar tubuh dengan karbon dioksida dari dalam darah.  Jika
paru-paru mengalami gangguan, maka proses ini pun akan
ikut terganggu.
Penyakit Paru Oleh Penyebab Luar
•  Tuberkulosis
• (TBC) adalah penyakit paru-paru yang disebabkan
oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri
ini tidak hanya menyerang paru-paru, tapi juga
bisa menyebar ke bagian tubuh lain, seperti
tulang, kelenjar getah bening, sistem saraf pusat,
dan ginjal.
• Bakteri TBC menyebar di udara melalui percikan
dahak atau cairan dari saluran pernapasan
penderitanya, misalnya saat batuk atau bersin.
Selain menimbulkan gejala berupa batuk yang
berlangsung lama, penderita TBC juga akan
merasakan beberapa gejala lain, seperti:

• Demam
• Lemas
• Berat badan turun
• Tidak nafsu makan
• Nyeri dada
• Berkeringat di malam hari
• TBC dapat dideteksi melalui pemeriksaan dahak.
Beberapa tes lain yang dapat dilakukan untuk
mendeteksi penyakit menular ini adalah foto
Rontgen dada, tes darah, atau tes kulit (Mantoux).
• TBC dapat dicegah dengan pemberian vaksin, yang
disarankan dilakukan sebelum bayi berusia 2
bulan. Selain itu, pencegahan juga dapat dilakukan
dengan cara:
1. Mengenakan masker saat berada di tempat ramai.
2. Tutupi mulut saat bersin, batuk, dan tertawa.
3. Tidak membuang dahak atau meludah
sembarangan.

• Tuberculosis sendiri dikode dengan : A16.9


Gambaran orang yang terkena TBC
Penyakit pernafasan jaringan interstitial
• interstitial lung disease adalah kelompok penyakit paru-
paru yang ditandai oleh pertumbuhan jaringan parut atau
fibrosis pada organ paru-paru. Gejalanya adalah batuk
kering hingga sesak napas yang bisa memburuk seiring
waktu.
• Penderita penyakit paru interstisial akan mengalami
penebalan jaringan interstisial, yaitu jaringan di sekitar
alveoli (kantung udara di paru-paru). Kondisi ini dapat
menyebabkan penurunan elastisitas jaringan paru-paru,
sehingga fungsi pernapasan menurun dan pasokan oksigen
dalam darah berkurang.
• Pada penderita penyakit paru interstisial tahap akhir,
dapat terlihat gejala dan tanda yang lebih serius.
Gejala dan tanda tersebut berkaitan dengan
penurunan kadar oksigen dalam darah, yaitu:
1. Kebiruan di bibir, kulit, dan kuku.
2. Pelebaran bentuk ujung jari (clubbing finger).
3. Pembesaran organ jantung
Penyebab Interstitial Lung Disease

• Penyakit paru interstisial terjadi ketika paru-paru


mengalami cedera, yang kemudian memicu respons yang
salah dari tubuh. Respons ini mengakibatkan
terbentuknya jaringan parut di paru-paru.
•  faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang
terkena penyakit paru interstisial, antara lain:
• Berusia dewasa.
• Memiliki keluarga yang pernah menderita penyakit paru
interstisial.
• Pernah menjalani radioterapi atau kemoterapi.
• Memiliki kebiasaan merokok.
• Menderita penyakit refluks asam lambung (GERD).
• Pengobatan Interstitial Lung Disease  
1. Obat penurun produksi asam lambung
2. Penggunaan oksigen tambahan
3. Program rehabilitasi paru

Kode 1CD 10 : J84.9


Penyakit Pleura
• Efusi pleura adalah kondisi yang ditandai oleh
penumpukan cairan di antara dua lapisan pleura.
Pleura merupakan membran yang memisahkan
paru-paru dengan dinding dada bagian dalam.
• Cairan yang diproduksi pleura ini sebenarnya
berfungsi sebagai pelumas yang membantu
kelancaran pergerakan paru-paru ketika
bernapas. Namun ketika cairan tersebut
berlebihan dan menumpuk, maka bisa
menimbulkan gejala-gejala tertentu.
Gejala-gejala efusi
• antara lain adalah nyeri dada saat menarik dan
membuang napas, batuk, demam, dan sesak
napas. Gejala biasanya terasa jika efusi pleura
sudah memasuki level menengah hingga parah,
atau terjadi peradangan. Jika penumpukan
cairan masih tergolong ringan biasanya
penderita tidak akan merasakan gejala apa-apa.
Penyebab Efusi Pleura

Efusi pleura umumnya dibagi menjadi dua, yaitu


transudatif dan eksudatif. Efusi pleura
transudatif disebabkan oleh meningkatnya
tekanan dalam pembuluh darah atau rendahnya
kadar protein dalam darah. Hal ini
mengakibatkan cairan merembes ke lapisan
pleura. Sedangkan efusi pelura eksudatif
disebabkan oleh peradangan, cedera pada paru-
paru, tumor, dan penyumbatan pembuluh darah
atau pembuluh getah bening.
Efusi pleura sering kali terjadi sebagai
komplikasi dari beberapa jenis penyakit
lainnya, seperti:
• Kanker paru-paru.
• Tuberkulosis (TBC).
• Pneumonia
• Emboli paru
• Sirosis atau penurunan fungsi hati.
• Penyakit ginjal.
• Gagal jantung
• Penyakit lupus.
Pengobatan Efusi Pleura
• apabila cairan pada efusi pleura sudah terlalu banyak atau
sudah terdapat infeksi, maka dokter akan menggunakan
sejumlah prosedur guna mengeluarkan cairan yang menumpuk,
di antaranya:
• Prosedur thoracocentesis atau punksi pleura selain untuk
mengambil sampel cairan pleura untuk dianalisis, juga dapat
untuk mengeluarkan cairan pleura dengan volume besar.
• Pemasangan selang plastik khusus (chest tube) selama beberapa
hari ke dalam rongga pleura melalui bedah torakotomi.
• Pemasangan kateter secara jangka panjang lewat kulit ke dalam
ruang pleura (pleural drain), untuk efusi pleura yang terus
muncul.
Gambaran organ manusia yang terkena
interstitial lung disease

Kode IDC 10 : J90


Penyakit Saluran Nafas Lainnya
• Infeksi saluran pernapasan atau respiratory
tract infections adalah infeksi yang menyerang
saluran pernapasan manusia. Infeksi ini
disebabkan oleh bakteri atau virus. Berdasarkan
lokasinya, infeksi saluran pernapasan dibagi
menjadi dua jenis, yaitu infeksi saluran
pernapasan atas dan bawah.
INFLUENZA
• Flu atau influenza adalah infeksi virus yang
menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-
paru. Penderita flu akan mengalami demam, sakit
kepala, pilek, hidung tersumbat, serta batuk.
• Flu merupakan penyakit yang mudah menular
ke orang lain, terutama pada 3-4 hari pertama
setelah penderita terinfeksi. Bahkan pada
beberapa kasus, penderita flu dapat menularkan
penyakitnya sebelum gejala muncul.
Penyebab Flu

• Seseorang dapat tertular flu jika tidak sengaja


menghirup percikan air liur di udara, yang
dikeluarkan penderita ketika bersin atau batuk.
Selain itu, menyentuh mulut atau hidung setelah
memegang benda yang terkena percikan air liur
penderita, juga bisa menjadi sarana penularan
virus flu.
Gejala Flu

Gejala flu antara lain demam, pilek, hidung


tersumbat, dan sakit kepala. Meskipun sama
dengan gejala batuk pilek biasa, gejala flu terasa
lebih parah dan sering kali menyerang tiba-tiba.
Pengobatan dan Pencegahan Flu

Flu ringan dapat diatasi dengan banyak


beristirahat, mengonsumsi makanan sehat yang
mengandung vitamin C dan minum banyak
cairan. 
Cara mencegah flu yang paling efektif adalah
menjalani vaksinasi influenza. Selain itu, Anda
juga diajurkan untuk rajin cuci tangan serta
menghindari berdekatan dengan penderita flu.
Komplikasi Flu

Flu yang sembuh kemudian kambuh dan


memburuk bisa menjadi tanda komplikasi
serius, seperti paru-paru basah, gangguan
jantung, meningitis, atau infeksi virus pada otak.

Kode ICD 10 influenza: J11.1


• https://www.alodokter.com/efusi-pleura
• https://
www.alodokter.com/infeksi-saluran-pernapasan
• https://www.alodokter.com/tuberkulosis
• https://www.alodokter.com/flu

Anda mungkin juga menyukai