ALINEA/PARAGRAF
KALIMAT
KLAUSA
FRASE
KATA
MORFEM/KELOMPOK KATA
FONEM
PENGERTIAN PARAGRAF
2. Merenggang
………………………
………………………
…………
………………………
………………
.
PARAGRAF YANG BAIK
1. Kesatuan
2. Kepaduan
3. Ketuntasan
4. Konsistensi sudut pandang
5. Keruntutan
KESATUAN
Sebuah paragraf yang baik harus
memiliki satu gagasan utama
sebagai pengikat kalimat dalam
paragraf tersebut. Artinya, dalam
paragraf mungkin terdapat
beberapa gagasan tambahan,
tetapi gagasan tambahan itu harus
terfokus pada satu gagasan utama
sebagai pengendali
KEPADUAN
Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah suatu jenis paragraf yang menempatkan
informasi utama —yang terkandung pada kalimat topik —pada akhir
paragraf. Dengan demikian, struktur paragraf ini diawali dengan
beberapa kalimat penjelas yang mendukung informasi utama. Setelah
itu, baru informasi utama ditampilkan pada bagian akhir. Paragraf ini
sering disebut sebagai paragraf yang diawali dengan informasi yang
umum ke informasi yang khusus. Sebagai contoh, perhatikan paragraf
berikut.
Misalnya:
Dengan hormat,
Bapak ... yang terhormat,
Salam sejahtera,
Asalamualaikum w.w.,
Paragraf Pembuka
Misalnya:
(1) Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
(2) Atas kesediaan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
(3) Atas perhatian dan kerja sama Bapak, kami sampaikan
terima kasih.
(4) Mudah-mudahan jawaban kami bermanfaat bagi Saudara.
Contoh yang Tidak Tepat
Misalnya:
Salam kami,
Hormat kami,
Salam takzim,
Wasalam,
Tanda Tangan
Misalnya:
(Tanda tangan)
Drs. Hartono, M.Hum.
NIP 19660605 199303 1 006
atau:
(Tanda tangan)
Dr. Awaluddin, M.Hum.
Kepala
Tembusan
Tembusan berfungsi untuk memberitahukan kepada penerima surat ba hwa surat yang sama
juga dikirimkan kepada pihak lain yang dipandang perlu mengetahui isi surat yang
bersangkutan. Jika tidak ada pihak lain yang diberi tembusan, kata tembusan tidak perlu
dicantumkan. Dalam hubungan itu, jika pihak yang diberi tembusan lebih dari satu,
pencantumannya disertai dengan nomor urut. Namun, jika pihak yang ditembusi hanya satu
nomor urut itu tidak perlu dicantumkan.
Misalnya:
Tembusan:
1. Direktur Jenderal Pembangunan Daerah
2. Kepala Biro Organisasi
3. Kepala Biro Keuangan
Contoh yang tidak tepat:
Tembusan
1. Kepada Yth. Direktur Jenderal Pembangunan daerah (sebagai laporan)
2. Kepada Yth. Kepala Biro Organisasi
3. Kepada Yth. Kepala Biro Keuangan
4. Arsip.
Inisial