Anda di halaman 1dari 15

EVALUASI

EVALUASI KINERJA
KINERJA PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN DALAM
DALAM AUDIT
AUDIT LINGKUNGAN
LINGKUNGAN

Ike Dian Wahyuni, S.KL., M.KL


• Langkah strategis dan penting dalam audit lingkungan adalah
membuat evaluasi kinerja usaha atau kegiatan. Suatu usaha
atau kegiatan akan menunjukkan suatu kinerja manajemen
yang baik dalam pengelolaan lingkungan apabila hasil
pengelolaan suatu komponen lingkungan tertentu, missal
dampak lingkungan yang berupa kerusakan atau pencemaran
lingkungan yang ditanggulangi dengan baik.
• Komponen linkungan yang dievaluasi, pada umumnya
berkait dengan permasalahan lingkungan. Ada
beberapa aspek yang menentukan kondisi
komponen/parameter lingkungan yaitu : manajemen
lingkungan, ketaatan hukum, pelaksanaan AMDAL,
fasilitas penanganan pencemaran dan produk.
Penetapan Aspek Yang Diaudit

• Ada beberapa aspek yang di evaluasi dalam audit lingkungan,


yaitu manajemen lingkungan, penaatan suatu usaha/kegiatan
terhadap hukum, fasilitas pengelolaan cemaran, pelaksanaan
AMDAL dan Audit penanganan pencemaran. Dalam praktek,
dikenal beberapa audit. Selain audit financial, dikenal pula
audit produksi dan audit pemasaran hasil. Jadi aspek yang
diaudit dapat lebih banyak dari yang dikemukakan diatas, atau
sebaliknya justru lebih sedikit.
• Aspek yang dinilai dan di evaluasi dangat ditentukan oleh need atau
kebutuhan. Dapat pula aspek ini ditetapkan sesuai dengan permasalahan
lingkungan yang ada. Aspek dan faktor-faktor yang akan dievaluasi ini
ditetapkan oleh auditor bersama-sama dengan pemilik usaha atau kegiatan.
• Evaluasi dilaksanakan dengan member skor terhadap aspek manajemen
pengelolaan yang telah dipelajari di lapangan. Besarnya skor berkaitan dengan
keberhasilan dalam pengelolaan lingkungan. Pada umumnya skor
menggunakan nilai 1 hingga 5. Angka 1 pada aspek atau faktor tertentu
menunjukkan bahwa faktor tersebut kondisinya jelek atau usaha
pengelolaannya tidak berhasil. Angka 5 menunjukkan upaya pengelolaan
lingkungan yang berhasil sangat bagus.
Metode Evaluasi

• Kinerja suatu aspek lingkungan yang diaudit dalam suatu perusahaan


atau suatu kegiatan dinilai dengan membuat evaluasi. Evaluasi dapat
dilaksanakan dengan mengkaji satu atau dua buah faktor atau lebih
dari tiga faktor atau bahkan seluruh faktor. Evaluasi yang
dilaksanakan terhadap banyak faktor dan banyak aspek merupakan
evaluasi multidimensi. Kondisi beberapa faktor ini diinteraksikan satu
sama lain untuk menentukan kinerjanya. Pada dasarnya metode yang
demikian ini termasuk dalam metode matriks interaksi.
• Suatu faktor tertentu dievaluasi dengan dua proses,
pertama pengkajian dan kedua penetapan. Setelah
suatu faktor dikaji, langkah selanjutnya ditetapkan
kondisinya. Ada 5 skor untuk menetapkan tingkat
kondisi dari faktor yang dievaluasi yaitu dari tingkat
sangat jelek, jelek, sedang, bagus dan sangat bagus.
• Pengamatan secara langsung, wawancara, mempelajari berbagai data
yang ada dipergunakan untuk menetapkan skor ini. Tim auditor
setelah mempelajari berbagai data/sumber informasi ini kemudian
menetapkan kondisi suatu faktor atau aspek itu baik, sedang atau
jelek. Seluruh faktor ditetapkan skor dan kondisinya. Dari interaksi
seluruh faktor dapat diketemukan kinerjanya, pada aspek tertentu.
Metoda untuk menetapkan bagaimana suatu aspek atau seluruh
aspek dapat dipilih salah satu dari metoda mean (rerata) atau
geometric mean.
Audit Manajemen
Cara melakukan audit manajemen
• Manajemen pengelolaan lingkungan yang dinilai tidak baik
perlu dievaluasi; faktor apa yang menjadi penyebabnya,
misalnya diketemukan ada dua faktor dari aspek manajemen
yaitu kelembagaan dan peralatan. Dari pengkajian dan
penetapan diperoleh skor masing-masing 4 dan 2. Kemudian
dapat di evaluasi dengan cara matriks, yang disajikan sebagai
berikut.
Gambar 1. Matrik Audit Manajemen Dua Faktor
• Evaluasi terhadap kedua factor tersebut dapat dilakukan dengan cara rerata (means)
yaitu :
4+2 =3
2
Dari evaluasi di atas, posisi dua faktor dari aspek manajemen lingkungan cenderung
berada dalam posisi sedang, sebab skornya 3. Pengelolaan terhadap komponen atau
parameter lingkungan yang diaudit tenyata kondisinya tidak baik sebab pengelolaan
belum maksimal yaitu masih sedang. Dari evaluasi tahap dua tersebut dapat diberikan
rekomendasi atau arahan penanganan yaitu pada faktor peralatan. Peralatan untuk
mengelola lingkungan harus diganti atau diperbaiki.
Menetapkan kinerja perusahaan

• Seluruh aspek yang ada, yaitu 5 aspek dikaji dan


ditetapkan skornya pada masing-masing faktor.
Dengan demikian dari setiap aspek dapat diperoleh
angka yang mengindikasikan kinerja suatu aspek.
Kemudian disusun tabel matrik kinerja seluruh aspek
untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan. Contoh
dimaksud dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Mitigasi
• Berdasarkan evaluasi terhadap faktor seluruh faktor dapat diketemukan faktor-
faktor yang skornya rendah. Secara berurutan faktor yang skornya paling rendah
menunjukkan faktor yang harus mendapat prioritas dalam penanganan.
Penanganan ini dapat menggunakan konsep pencegahan, yaitu penanganan
sebelum ada masalah, dan penanggulangan yaitu penanganan terhadap faktor
yang telah muncul permasalahannya.
• Upaya pengembangan dapat pula dilaksanakan terhadap faktor yang skornya
diatas 3. Prioritas pengembangan dilaksanakan terhadap faktor yang memiliki
angka lebih dari 3. Upaya mitigasi dapat dilaksanakan pula langsung ke aspeknya.
Aspek yang memiliki skor rendah harus ditangani terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai