XI MIPA 2
JARINGAN
PENGERTIAN
HEWAN
Jaringan adalah sekumpulan sel yang
memiliki struktur yang sama sehingga dapat
melakukan fungsi tertentu membentuk
suatu organ.
JARINGAN
JENIS
HEWAN
Jaringan Epitel
Jaringan Ikat
Jaringan Otot
Jaringan Saraf
JARINGAN
TEKNOLOGI
HEWAN
Teknologi Stem Cells
JARINGAN
JARINGAN EPITEL
HEWAN
Jaringan epitel tersusun dari sel-sel yang saling terikat
oleh zat pengikat yang kuat sehingga hampir tidak ada ruang
antarsel. Jaringan ini dapat berupa membran atau berupa
kelenjar.
Jaringan epitel merupakan jaringan penutup permukaan
tubuh, baik permukaan tubuh sebelah luar maupun sebelah
dalam. Jaringan yang melapisi lapisan luar tubuh disebut
epitelium, yang melapisi rongga tubuh disebut mesotelium
dan yang melapisi organ tubuh disebut endotelium.
JARINGAN
JARINGAN EPITEL
HEWAN
Ciri-ciri:
• Terdiri atas sel-sel yang bersisi, bersudut banyak
(poligonal), terkadang bentuknya tidak teratur
• Sedikit substansi internal (susunan selnya sangat rapat)
• Memiliki daya regenerasi yang tinggi
• Beberapa jaringan epitel memiliki tonjolan (mikrovili)
• Tidak mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfa.
Nutrisi diperoleh ssecara difusi dari cairan jaringan ikat di
bawahnya.
JARINGAN
JARINGAN EPITEL
HEWAN
Fungsi jaringan epitel :
• Melindungi jaringan dibawahnya dari dehidrasi, atau
pengaruh agen kimiawi maupun biologi
• Mengangkut zat-zat antar jaringan atau rongga yang
dibatasinya
• Sekresi, menghasilkan enzim dari epitel membran
maupun kelenjar
• Absorpsi, penyerapan sari makanan
• Ekskresi, membuang sisa-sisa metabolisme air, karbon
dioksida, dan garam-garam tertentu
• Eksteroreseptor, menerima stimulus dari lingkungan
• Membantu respirasi, misalnya pada hewang yang hidup
di air
JARINGAN
JARINGAN EPITEL
HEWAN
Berdasarkan bentuk sel, jaringan epitel
dibedakan menjadi bentuk pipih, kubus, dan
silindris.
Berdasarkan jumlah lapisannya, jaringan
epitel dibedakan menjadi jaringan epitel
simpleks dan kompleks.
Berdasarkan struktur dan fungsinya,
jaringan epitel dibedakan menjadi jaringan
epitel kelenjar dan epitel penutup.
JARINGAN
JARINGAN EPITEL
HEWAN
Berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan sel :
1. Jaringan epitel simpleks
a. Epitel pipih selapis
Ciri-ciri : bentuknya pipih, sitoplasma jernih, inti sel
bulat berada di tengah.
Fungsi : pelapis bagian dalam rongga dan saluran,
tempat difusi zat, tempat infiltrasi zat.
Letak : kapsul Bowman, lapisan dalam pembuluh
darah dan limfa, alveolus paru-paru, ruang
jantung, selaput bagian dalam telinga, sel
ekskresi pada sebagian besar kelenjar.
JARINGAN
JARINGAN EPITEL
HEWAN
Berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan sel :
1. Jaringan epitel simpleks
b. Epitel kubus selapis
Ciri-ciri:bentuknya kubus, sitoplasma
jernih/berbutir-butir, inti sel bulat besar
berada di tengah.
Fungsi: lapisan pelindung (proteksi), tempat
penyerapan zat (absorpsi), penghasil
lendir/mucus (sekresi).
Letak : kelenjar air liur, retina mata, dinding
ovarium, saluran dalam nefron ginjal.
JARINGAN
JARINGAN EPITEL
HEWAN
Berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan sel :
1. Jaringan epitel simpleks
c. Epitel silindris selapis
Ciri-ciri:bentuknya silindris, sitoplasma
jernih/berbutir-butir, inti sel bulat
berada di dekat dasar.
Fungsi: proteksi, sekresi, difusi, absorpsi zat.
Letak : dinding dalam lambung, usus, rantong
empedu, rahim, saluran pernapasan
bagian atas, saluran pencernaan.
JARINGAN
JARINGAN EPITEL
HEWAN
Berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan sel :
1. Jaringan epitel simpleks
d. Epitel silindris selapis bersilia
Ciri-ciri : bentuknya silindris, memiliki silia, inti
sel bulat berada di dasar, sitoplasma
jernih atau berbutir-butir.
Fungsi : penghasil mucus untuk menangkap
benda asing yang masuk, getaran silia
menghalau benda asing tersebut.
Letak : dinding dalam rongga hidung, trakea,
bronkus, dinding dalam oviduk.
JARINGAN
JARINGAN EPITEL
HEWAN
Berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan sel :
1. Jaringan epitel simpleks
e. Epitel silindris selapis berlapis semu
Ciri-ciri : tersusun dari sel-sel epitelium
silindris yang berdekatan satu sama
lain, tidak semua selnya mencapai
permukaan menyerupai epitelium
berlapis.
Fungsi : proteksi, sekresi, gerakan gas.
Letak : rongga hidung, trakea.
JARINGAN
JARINGAN EPITEL
HEWAN
Berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan sel :
2. Jaringan epitel kompleks
a. Epitel pipih berlapis
Ciri-ciri: disusun lebih dari 1 sel yang
berbentuk pipih, susunan selnya
rapat, sitoplasma jernih, inti sel bulat
berada ditengah.
Fungsi : proteksi, penghasil mucus.
Letak : rongga hidung, kulit, rongga mulut,
esofagus, laring, vagina, anus.
JARINGAN
JARINGAN EPITEL
HEWAN
Berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan sel :
2. Jaringan epitel kompleks
b. Epitel kubus berlapis
Ciri-ciri: tersusun lebih dari satu lapis sel, sel
berbentuk kubus.
Fungsi : proteksi, penghasil mucus.
Letak : kelenjar keringat, kelenjar minyak,
ovarium, buah zakar.
JARINGAN
JARINGAN EPITEL
HEWAN
Berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan sel :
2. Jaringan epitel kompleks
c. Epitel silindris berlapis
Ciri-ciri: tersusun lebih dari satu lapis sel, sel
berbentuk silindris, lapisannya selalu
basah.
Fungsi : proteksi, penghasil mucus.
Letak :lapisan konjungtiva, dinding dalam
kelopak mata, laring, faring, uretra.
JARINGAN
JARINGAN EPITEL
HEWAN
Berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan sel :
2. Jaringan epitel kompleks
d. Epitel transisional
Ciri-ciri: bentuknya tidak teratur tergantung
aktivitas organnya, sel-selnya ada
yang berbentuk pipih, kubus, dan
silindris.
Fungsi : menahan regangan dan tekanan.
Letak : kandung kemih, ureter, pelvis ginjal.
JARINGAN
JARINGAN EPITEL
HEWAN
Berdasarkan struktur dan fungsi :
1. Jaringan epitel kelenjar
Terdapat pada kelenjar-kelenjar yang berfungsi dalam pembuatan,
penyimpanan, dan sekresi zat-zat kimia.
a. Kelenjar eksokrin : kelenjar yang memiliki saluran pengeluaran
untuk menyalurkan hasil sekresinya. Berfungsi membantu
metabolisme dan komunikasi. Menghasilkan sekret berupa
enzim, keringat, pankreas. Contoh, kelenjar susu, kelenjar
keringat, kelenjar fundus pada dinding lambung, dan kelenjar
submaksilaris pada rahang bawah.
b. Kelenjar endokrin : kelenjar yang tidak memiliki saluran
pengeluaran. Zat yang dihasilkan adalah hormon dan pankreas,
feromon. Hasil sekresi langsung memasuki sistem pembuluh
darah untuk diangkut menuju bagian tubuh yang memerlukan.
Contoh, kelenjar timus, kelenjar adrenal, kelenjar paratoid,
kelenjar tiroid.
JARINGAN
JARINGAN EPITEL
HEWAN
Berdasarkan struktur dan fungsi :
2. Jaringan epitel penutup
Berfungsi melapisi permukaan tubuh dan
jaringan lainnya. Jaringan ini terdapat di
permukaan tubuh, permukaan organ, melapisi
rongga, atau merupakan lapisan di sebelah
dalam dari saluran yang ada pada tubuh
misalnya dinding sebelah dalam saluran
pencernaan dan pembuluh darah.
JARINGAN
JARINGAN IKAT
HEWAN
Merupakan jaringan yang berhubungan
dengan jaringan lainnya. Jaringan ini terbentuk
dari perkembangan mesenkim yang terbentuk
dari mesoderma embrio.
Ciri-ciri jaringan ini diantaranya letak sel-sel
penyusunnya berpencar-pencar dan jika
berhubungan hanya pada ujung-ujung
protoplasmanya.
JARINGAN
JARINGAN IKAT
HEWAN
Fungsi jaringan ikat :
1. Melekatkan suatu jaringan dengan jaringan
lain.
2. Membungkus dan melindungi organ-organ.
3. Mengisi rongga diantara organ-organ.
4. Penyokong dan pembentuk struktur tubuh.
5. Penyimpan energi.
6. Pertahanan tubuh terhadap bibit penyakit
(imunitas).
JARINGAN
JARINGAN IKAT
HEWAN
Komponen jaringan ikat :
1. Matriks
Tersusun dari :
a. Substansi intersel amorf (tidak berbentuk) : media cair
homogen yang berbentuk sol, gel, atau gel kaku. Cairan
berbentuk sol dan gel memudahkan terjadinya difusi nutrisi
dan zat-zat buangan antara kapiler dan sel, sedangkan cairan
yang berbentuk gel kaku membantu menyokong jaringan.
Subtansi intersel amorf terdiri atas asam
mukopolisakarida. Komponen utama asam mukopolisakarida
yaitu asam hialuronat dan kondroitin sulfat. Jika kandungan
asam hialuronat dalam matriks semakin banyak maka
matriks akan semakin lentur. Jika kandungan sulfat dalam
matriks semakin meningkat maka matriks menjadi semakin
kaku.
JARINGAN
JARINGAN IKAT
HEWAN
Komponen jaringan ikat :
1. Matriks
Tersusun dari :
b. Substansi intersel fibrosa (serat) : berfungsi sebagai penyokong.
• Serat kolagen : tersusun dari protein, berwarna putih bening
dengan garis samar-samar yang memanjang, berbentuk lurus atau
sedikit bergelombang, berdiameter 1-12 mikrometer. Bersifat liat,
ulet, lunak, mudah dibengkokkan, relatif tidak elastis. Terdapat
pada tendon, tulang, dan kulit.
• Serat retikular : serat kolagen yang sangat halus, berukuran kurang
dari 1 mikrometer, dan berbentuk jala (retikulum). Bersifat sama
seperti serat kolagen dengan kelenturan yang rendah. Berfungsi
sebagai penyokong yang mengitari pembuluh darah kecil, serat
otot, serat saraf, sel lemak, di dalam sekat-sekat halus dari paru-
paru, diantara jaringan ikat dengan jaringan lain, di bawah
membran epitel, di dalam jaringan limfoid dan mieloid.
JARINGAN
JARINGAN IKAT
HEWAN
Komponen jaringan ikat :
1. Matriks
Tersusun dari :
b. Substansi intersel fibrosa (serat) : berfungsi sebagai penyokong.
• Serat elastik : berwarna kekuning-kuningan, berbentuk pita
pipih/benang silindris panjang, tipis, berdiameter kurang dari
1-4 mikrometer, tetapi ada beberapa ligamen elastis
berdiameter antara 10-12 mikrometer. Bersifat sangat lentur,
mudah direntangkan dan dapat kembali ke bentuk semula jika
tegangan dihilangkan. Tersusun dari protein albuminoid. Serat
elastik terletak di bagian tengah dan dikelilingi oleh mikrofibril
(fibrilin). Terdapat di sekitar ligamen, pembuluh darah, antar
ruas tulang belakang, dan selaput tulang rawan laring.
JARINGAN
JARINGAN IKAT
HEWAN
Komponen jaringan ikat :
2. sel-sel penyusun jaringan ikat
a. Fibroblas : sel yang berfungsi menyintesis protein dan menyekresikan
protein ke dalam serabut.
b. Makrofag : sel yang berfungsi dalam proses pinositosis dan fagositosis.
Bentuk selnya tidak teratur, umumnya terletak dekat pembuluh darah.
c. Sel mast (tsel tiang) : sel yang berfungsi heparin dan histamin. Heparin
berfungsi untuk mencegah pembekuan darah dan histamin berfungsi
meningkatkan permeabilitas darah.
d. Sel lemak : sel yang berfungsi untuk menyimpan lemak. Jaringan ikat
yang mengandung banyak lemak disebut jaringan adiposa.
e. Sel darah putih : sel yang berfungsi membentuk antibodi atau
melawan patogen penyebab penyakit.
f. Sel plasma : sel yang berfungsi menghasilkan antibodi.
g. Sel pigmen : sel yang mengandung pigmen (kromatofor).
h. Sel mesenkim : sel embrional yang masih dapat ditemukan pada orang
dewasa.
JARINGAN
JARINGAN IKAT
HEWAN
Komponen jaringan ikat :
JARINGAN
JARINGAN IKAT
HEWAN
Jenis –jenis jaringan ikat:
1. Jaringan ikat sejati
a. Jaringan ikat longgar : dicirikan dengan susunan serat-serat
yang longgar. Matriksnya berupa cairan lendir (mucus).
Pada matriks terdapat berkas serabut kolagen yang
fleksibel tapi tidak elastis. Jaringan ini terdapat di sekitar
pembuluh darah, saraf, dan organ dalam tubuh. Berfungsi
sebagai medium penyokong, pengisi ruang di antara organ,
mengelilingi elemen-elemen jaringan lain, menyediakan
nutrisi bagi elemen jaringan lain yang diselubunginya.
Jaringan yang termasuk : jaringan mukosa, jaringan
areolar, jaringan lemak (adiposa), jaringan retikuler.
JARINGAN
JARINGAN IKAT
HEWAN
Jenis –jenis jaringan ikat:
1. Jaringan ikat sejati
b. Jaringan ikat padat : tersusun dari serat-serat yang
berhimpitan padat dengan sedikit sel dan substansi dasar.
Serat kolagen merupakan bahan yang dominan, sehingga
jaringan ini sering disebut jaringan kolagen. Jaringan ini
dapat dibedakan menjadi jaringan ikat padat tidak teratur
dan jaringan ikat padat teratur.
Jaringan ikat padat tidak teratur memiliki berkas
kolagen yang menyebar dan membentuk anyaman kasar
(contoh pada fasia, dermis kulit, periosteum,
perikondrium, kapsul pembungkus beberapa organ).
Jaringan ikat padat teratur memiliki berkas kolagen yang
tersusun secara teratur ke satu arah (contoh pada tendon,
ligamen, aponeurosis).
JARINGAN
JARINGAN IKAT
HEWAN
Jenis –jenis jaringan ikat:
2. Jaringan ikat cair
a. Jaringan darah : terdiri dari plasma darah, trombosit, dan
sel-sel darah. Plasma darah berupa cairan yang
mengandung berbagai macam protein, asam amino,
peptida, enzim, hormon, vitamin, mineral. Trombosit
berbentuk lempengan, tidak bernukleus, berfungsi dalam
pembekuan darah. Eritrosit berbentuk bulat bikonkaf, tidak
bernukleus, memiliki sitoplasma berhemoglobin untuk
mengikat oksigen dan karbondioksida. Leukosit bentuknya
bervariasi karena bergerak ameboid, bernukleus, berfungsi
untuk pertahanan tubuh dari infeksi.
JARINGAN
JARINGAN IKAT
HEWAN
Jenis –jenis jaringan ikat:
2. Jaringan ikat cair
b. Jaringan limfa (getah bening) : merupakan cairan yang
dikumpulkan dari jaringan-jaringan dan kembali ke darah.
Antibodi (immunoglobulin) dan sel-sel yang sebagian besar
beruba limfosit akan ditambahkan pada saat limfa
melewati nodus limfa. Nodus limfa terdapat dalam tonsil,
limpa, timus, dan sepanjang saluran pencernaan. Limfa
yang mengalir dari dinding usus halus berwarna seperti
susu karena mengandung lemak. Limfa dapat membeku,
tapi prosesnya lebih lambat dan hasil pembekuannya lebih
lunak daripada pembekuan darah.
JARINGAN
JARINGAN IKAT
HEWAN
Jenis –jenis jaringan ikat:
3. Jaringan ikat penyokong
a. Jaringan tulang rawan (kartilago) : tersusun dari tulang
rawan kondrosit dan matriks yang mengandung kondroitin
sulfat. Kondrosit berada di dalam rongga kecil yang disebut
lakuna. Tulang rawan yang masih muda disebut
kondroblas. Tulang rawan dibungkus lapisan perikondrium.
Jaringan tulang rawan tidak memiliki saraf dan bersifat
avaskuler (tidak punya pembuluh darah dan pembuluh
limfa). Nutrisi, sisa metabolisme, dan gas-gas yang terlarut
berdifusi antara pembuluh darah kecil pada perikondrium
dengan kondrosit yang berada di tengah tulang rawan.
JARINGAN
JARINGAN IKAT
HEWAN
Jenis –jenis jaringan ikat:
3. Jaringan ikat penyokong
a. Jaringan tulang rawan (kartilago) :
Berdasarkan perbedaan kandungan senyawa pada matriks :
• Tulang rawan hialin (hyalos = kaca): berwarna bening atau putih
kebiruan, selalu dibungkus perikondrium, memiliki matriks yang
banyak mengandung mukopolisakarida sulfat dan serat kolagen.
Dapat mengalami kalsifikasi (berubah menjadi keras dan rapuh).
• Tulang rawan elastik : berwarna kuning dibungkus oleh
perikondrium, bersifat lentur, tidak mengalami kalfisikasi,
matriksnya banyak mengandung serat elastik dan sedikit serat
kolagen.
• Tulang rawan fibroblas (fibrokartilago) :berwarna gelap keruh, tidak
memiliki perikondrium, mengandung banyak serat kolagen yang
tersusun rapat, merupakan jaringan tulang rawan yang paling kuat,
berada menyatu dengan tulang rawan hialin di dekatnya atau
jaringan ikat padat fibrosa.
JARINGAN
JARINGAN IKAT
HEWAN
Jenis –jenis jaringan ikat:
3. Jaringan ikat penyokong
b. Jaringan tulang keras (osteon): matriks tulang sangat padat dan kaku,
mengandung substansi semen glikosaminoglikans (protein
polisakarida), garam anorganik, kalsium, fosfat, kalsium karbonat,
sedikit kalsium florida, magnesium florida. Komponennya:
• Osteoprogenitor : sel induk osteoblas dan osteoklas, yang berasal
dari mesenkim
• Osteoblas : berfungsi menyintesis unsur organik matriks tulang,
mengandung enzim fosfate alkali yang berfungsi dalam proses
kalsifikasi sehingga matriks menjadi keras
• Osteosit (sel tulang) : osteoblas yang tertimbun di dalam matriks.
Berfungsi untuk transportasi zat nutrisi dan zat sisa
• Osteoklas : mengeluarkan kolagenase dan enzim proteolitik yang
berfungsi dalam proses resorpsi tulang atau osteolisis
(penghancuran tulang)
JARINGAN
JARINGAN IKAT
HEWAN
Jenis –jenis jaringan ikat:
3. Jaringan ikat penyokong
b. Jaringan tulang keras (osteon)
Berdasarkan strukturnya :
• Tulang spongiosa (tulang spons) : memiliki rongga-rongga,
tersusun dari trabekula (lamela –lamela yang mengandung
osteosit), dan lempeng-lempeng yang saling berhubungan.
Terletak pada bagian dalam tulang belakang dan langsung
berhubungan dengan sumsum tulang.
• Tulang kompak :tidak memiliki rongga, terletak di bagian luar
tulang spons. Terdiri dari berjuta sistem Havers yang tersusun
menurut sumbu panjang tulang. Sistem Havers terdiri dari lamela
matriks tulang, lakuna, kanalikuli, dan saluran Havers. Setiap
saluran Havers dikelilingi lamela secara konsentris. Di dalam lakuna
berisi sel-sel tulang (osteosit). Lakuna dan kanalikuli berhubungan
langsung dengan saluran Havers. Saluran Havers berisi pembuluh
darah, limfa, serabut saraf, dan jaringan ikat. Saluran Havers saling
dihubungkan oleh saluran melintang yg disebut saluran Volkmann.
JARINGAN
JARINGAN OTOT
HEWAN
Struktur jaringan otot mempunyai kemampuan
berkontraksi untuk melakukan gerakan. Pada jaringan ini
terdapat banyak pembuluh kapiler darah untuk memberikan
nutrisi dan oksigen serta mengangkut zat sisa. Jaringan ini
tersusun dari serat-serat otot (miofibril) yang tergabung dalam
berkas-berkas.
Sel atau otot memiliki membran plasma yang disebut
sarkolema dan berisi sitoplasma yang disebut sarkoplasma.
Miofibril terdiri atas satuan-satuan yang lebih kecil disebut
miofilamen. Miofilamen tebal mengandung miosin,
miofilamen tipis mengandung aktin. Aktin dan miosin
menyebabkan sel otot bersifat kontraktil. Pada setiam miofibril
terdapat beberapa unit pita gelap dan pita terang yang
disebut sarkomer.
JARINGAN
JARINGAN OTOT
HEWAN
PERBEDAAN OTOT POLOS OTOT LURIK OTOT JANTUNG
Bentuk sel Seperti gelendong Silindris atau serabut Silindris atau serabut
panjang pendek bercabang
Cara kerja Diluar kehendak (otot Dibawah kehendak Diluar kehendak (otot
tidak sadar) (otot sadar) tidak sadar)
Sistem Limfa Pembuluh limfa, limpa, kelenjar timus, dan Menjaga imunitas, melindungi
nodus limfa tubuh dari infeksi bakteri,
virus, dan zat asing, serta
mengangkut lemak
Sistem Hormon Kelenjar hiposisis (pituitari), kelenjar tiroid, Memproduksi hormon untuk
(Endokrin) kelenjar paratiroid, kelenjar pankreas, proses fisiologis tubuh
kelenjar suprarenalis (adrenal/anak ginjal), (metabolisme, pertumbuhan,
kelenjar kelamin (testis, ovarium), plasenta perkembangan)
pada fetus (janin)
Sistem Saraf Otak, sumsum tulang belakang, saraf tepi Menerima rangsangan dari
(saraf perifer) berbagai organ dan
memberikan respon, serta
mengatur kerja alat-alat tubuh
JARINGAN ORGAN DAN
HEWAN SISTEM ORGAN
Sistem Organ Jenis Organ Fungsi
Sistem Indra Hidung, lidah, mata, telinga, kulit Menerima berbagai
rangsangan dari luar
lingkungan di sekitarnya
Sistem Ovarium, oviduk, uterus, vagina, vulva, Memproduksi sel telur (ovum)
Reproduksi klitoris untuk perkembangbiakan
Wanita
Sistem Saraf Otak, sumsum tulang belakang, saraf tepi Menerima rangsangan dari
(saraf perifer) berbagai organ dan
memberikan respon, serta
mengatur kerja alat-alat tubuh
JARINGAN
TEKNOLOGI
HEWAN
Stem cells (sel batang, sel punca, sel induk) adalah sel yang
belum terspesialisasi yang memiliki kemampuan membelah
secara terus menerus dan memperbarui dirinya sendiri dan
berkembang menjadi jenis jenis sel yang spesifik. Kemampuan
tersebut memungkinkan sel punca menjadi sistem perbaikan
tubuh dengan cara menyediakan sel sel baru untuk mengganti
sel sel yang rusak akibat penyakit.
JARINGAN
TEKNOLOGI
HEWAN
Berdasarkan kemampuannya untuk berdiferensiasi, stem cells dibagi
menjadi :
1. Totipoten : sel induk yang dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis
sel, misalnya zigot dan morula. Sel ini merupakan sel embrionik awal
yang mempunyai kemampuan untuk membentuk berbagai jenis sel
termasuk sel sel yang menyusun plasenta dan tali pusat.
2. Pluripoten : sel induk yang dapat berdiferensiasi menjadi 3 lapisan
germinal (ektoderm, mesoderm, endoderm), tetapi tidak dapat
menjadi jaringan ekstra embrionik seperti plasenta dan tali pusat.
3. Multipoten : sel induk yang dapat berdiferensiasi menjadi jenis sel
tertentu yang tidak jauh berbeda dari sel induk. Misal sel induk
homopoetik pada sumsum tulang mampu berdiferensisi menjadi
berbagai sel yang terdapat di dalam darah (eritrosit, leukosit,
trombosit)
4. Unipoten : sel induk yang hanya dapat berdiferensiasi menjadi satu
jenis sel. Misal sel eritrosit progenitor hanya mampu berdiferensiasi
menjadi sel darah merah.
JARINGAN
TEKNOLOGI
HEWAN
Berdasarkan asal jaringannya, ada dua macam stem cells :
1. Embrionic stem cells (sel induk embrio) : sel induk yang
diperoleh dari embrio pada fase blastosit (5-7 hari). Pada
fase blastosit, massa sel bagian dalam mengelompok dan
mengandung sel sel embrionik. Sel sel embrionik dapat
diarahkan menjadi semua jenis sel yang dijumpai pada
orang dewasa.
sel induk embrio mempunyai sifat :
a. Pluripoten
b. Immortal
c. Mempunyai kariotipe yang normal
d. Dapat bersifat tumorgenik
e. Bersifat allogenik
JARINGAN
TEKNOLOGI
HEWAN
JARINGAN
TEKNOLOGI
HEWAN
Berdasarkan asal jaringannya, ada dua macam stem cells :
2. Adult stem cells (sel induk dewasa)
Merupakan sel induk yang diperoleh dari tubuh orang
yang bersangkutan, merupakan sekelompok sel yang belum
terdiferensiasi bahkan terkadang ditemukan dalam keadaan
inaktif pada jaringan yang telah memiliki fungsi spesifik dalam
tubuh individu. Pada dasarnya, semua orang memiliki sel
induk dalam tubuh masing-masing.
Memiliki karakteristik dapat berproliferasi dalam periode
panjang untuk memperbarui diri, dan dapat berdiferensiasi
untuk menghasilkan sel sel khusus yang mempunyai
karakteristik morfologi dan fungsi spesial. Sumber utama sel
induk dewasa yang terdapat pada manusia yaitu sumsum
tulang, jaringan lemak, dan darah dari plasenta (tali pusat).
JARINGAN
TEKNOLOGI
HEWAN
JARINGAN
TEKNOLOGI
HEWAN
Stem cells sangat bermanfaat dalam pengobatan suatu
penyakit. Misalnya pada pengobatan penyakit parkinson.
Penyakit parkinson ditandai dengan kematian neuron-neuron
dopaminergik yang berfungsi dalam gerakan tubuh. Melalui
transplantasi stem cells, diharapkan dapat mengganti neuron
dopamin yang mati dan mengurangi gejala penyakit
parkinson.
pada tahun 2001 dilakukan penelitian mengenai
pengobatan penyakit parkinson. Penelitian tersebut dilakukan
penggunakan jaringan mesenkim yang ditanam pada otak
penderita parkinson. Selanjutnya berdasarkan penelitian
Positron Emission Tomography, terdapat peningkatan aktivitas
neuron dopamin.
TERIMAKASIH