Anda di halaman 1dari 18

Statistik Kimia

Analitik

* Dasar-dasar kimia analitik


Tahap-tahap analisis Kuantitatif

Sampling

Mengubah analit

Pengukuran

Perhitungan dan
interpretasi data
Populasi

Sampling Pendugaan

Sample

Deskriptif Tingkat Keyakinan

Ilmu Peluang
* Populasi Vs Sample
 Mean : μ (ekpektasi out come)
Populasi  Standard Deviasi : 2

Apakah Sample
cukup mewakili
populasi ?

 Mean : x (measurement result)


Sample
 Standard Deviasi : s2
*STATITICAL
Mean
MEASURES
Population Sample
Expectation out
come

Variance & Standard


Deviation
Population Sample

Error Residual
*PROBABILITY
DISTRIBUTIONS
Measuremen Normal
t Distribution
*Kesalahan tertentu (pasti/sistematis)
Dapat diramalkan dan
diminimalkan,contohnya kesalhan metodik,
kesalhan operatif dan kesalhan instrumen.
*Kesalahan tak tentu
Sifatnya tidak dapat diramalkan dan nilainya
fluktuatif. Dapat terjadi dari variasi kesalhan
tertentu ataupun sumber lain yang bersifat
acak.
Kesalahanberkaitan dengan ketepatan
(akurasi)
Ketelitian dinyatakan dalam simpangan
baku (s) atau simpanganbaku rekatif (RSD)
Contoh soal:
Analisis sebuah contoh bijih besi menghasilkan
nilai-nilai persentase untuk
kandungan besi seperti berikut: 7, 8, 7,21, 7,12,
7,09, 7,16, 7,14, 7,18, 7,11.
Hitunglah rata-rata, deviasi standar, dan
koefisien variasi untuk nilai-nilai itu.
Penentuan COD dalam air limbah
No COD dalam air limbah (mg/L)
1 51,55
2 52,55
3 51,57
4 52,52
5 53,54
6 51,55
7 51,57
8 51,54
9 51,54
10 51,56
*Penolakan Hasil
Pengukuran
Serangkaian analisis

kesalahan

Hasil yang berbeda-beda

Uji Q

Ditolak / diterima
Q hitung = nilai….
Nilai Q hitung dibandingkan dengan Q tabel.
Q hitung < Q tabel tidak dapat ditolak
contoh:
Hasil analisa Pb dalam bensin
*Nilai 4,45 perlu diperiksa
No.sampe Pb(g/5L
l )
*Q hitung  4,45 - 4,30  0,54
4,45 - 4,17
1 4.20
2 4,28 *Q tabel = 0,64 maka Q
hitung < Q tabel maka
3 4,45 nilai 4,45 tidak dapat
4 4,17 ditolak
5 4,30
* Uji Kenormalan

* Dapat digunakan untuk menguji apakah hasil yang


diperoleh dapat dikatakan sama dengan nilai sebenarnya.
_
di cari x ,  dan t
_
-x
t hitung 

* T hitung < t tabel, maka berbeda dari harga sebenarnya


* Contoh :
Pada penetapan kadar N dari benzanilida dengan cara
Kjeldahl,diperoleh :

* Solusi :
No sampel Kadar N(%)
X (rata-rata)= 7,07
1 7,11
s(ragam poplasi)= 0,0264
2 7,08 7,10 - 7,07
t hitung   2,58
3 7,06 0.0264
5
4 7,06
5 7,04 Dari tabel t (df = 3,99%)=3,74
t hitung < t tabel
Dengan 7,10
Maka X dpt dikatakan sama dengan
perhitungan
harga sebenarnya
BM
* Uji t untuk membandingkan dua macam
hasil analisa
* Dihitung dulu simpangan baku perbedaannya
 1  - 1   2 2 - 1
2 2 2 2
 diff 
1  2 - 2
_ _
* Dihitung t hitung = x  x Untuk dibandingkan
 diff
dengan t tabel pada derajat bebas n1 + n2 -2
* Contoh :
Pada 2 macam metode penetapan kadar vitamin C
diperoleh data :
Metode 1 Metode 2
 5 5
x 94,83 % 97,79 %
 0,90 % 0,73 %

*Perhitungan
(0,9) 2  4   0,78  4 
2 2 2
 diff   15  15 
55-2 _ _

 0,58 x x
thitung 
 diff
t hitung = 5,14 dan t tabel = 2,90
t hitung > t tabel maka kedua metode benar-
benar memberikan hasil berbeda
*Uji keragaman (uji F)
Untuk membandingkan ketelitian 2 buah hasil
Ditentukan perbandingan antara ragam (2)
yang besar terhadap yang kecil
Nilai yang diperoleh dibandingkan dengan F
tabel
Pada contoh Vit C diatas didapat :
t hitung 
1
2

 0,9
2
 1,50
 2  0,73
2 2

Dari tabel F dipilih nilai dgn tk kepercayaan


95% utk pasangan derajat bebas 4-4 = 6,39
Maka F hitung < F tabel
* Kesalahan dan perlakukan data
analitik

Dalam suatu analisis tidaklah mungkin terlepas


dari “kesalahan”. Istilah kesalahan
menunjuk pada perbedaan numerik antara harga
yang terukur dengan harga
sesungguhnya.

Anda mungkin juga menyukai