Anda di halaman 1dari 14

CA CERVIKS PADA IBU

Kelompok IV:
 Arter Runtuwene
 Tithania Supardi
 Vivin Reppie
 Yuyun Sarendaren
 Trivena Lepa
A. Definisi
Kanker serviks atau kanker rahim adalah penyakit kanker yang
menyerang rahim dengan pembelahansel yang tidak terkendali dan
kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan yang
bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ketempat yang jauh
(metastasis) (Wuto,2008 dalam Padila, 2012).
B. Klasifikasi
Mikroskopik
1) Displasia
2) Stadium Karsinoma Insitu
3) Stadium Karsinoma Mikroinvasif
4) Stadium Karsinoma Invasif
5) Bentuk Kelainan Dalam Pertumbuhan Karsinoma Serviks
Makroskopik
6) Stadium preklinis
7) Stadium permulaan
8) Stadium setengah lanjut
9) Stadium lanjut
Klasifikasi Ca Serviks berdasarkan Tingkat Keparahannya :
1. Stage 0: Ca. Pre invasive
2. Stage 1: Ca. Terdapat pada serviks
3. Stage Ia: disertai inbasi dari stroma yang hanya diketahui secara
hispatologi.
4. Stage Ib: semua kasus lainnya dari stage I
5. Stage II: sudah menjalar keluar serviks tapi belum sampai
kepanggul telah mengenai dinding vagina. Tapi tidak
melebihi dua pertiga bagian proksimal
6. Stage III: sudah sampai dinding panggula dan sepertiga bagian
bawah vagina
7. Stage IIIb : sudah mengenai organ-organ lain (Padila, 2012).
C. Etiologi

1. Usia yang masih di bawah umur melakukan hubungan seksual


2. Jumlah Kehamilan dan Partus
3. Jumlah Perkawinan
4. Infeksi Virus
5. Sosial Ekonomi
6. Merokok dan AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
D. Patofisiologi
Proses perkembangan kanker serviks berlangsung lambat, diawali
adanya perubahan displasia yang perlahan-lahan menjadi progresif. virus
merupakan salah satu factor penyebab yang penting, terutama virus
DNA. Pada proses karsinogenesis asam nukleat virus tersebut dapat
bersatu ke dalam gen dan DNA sel tuan rumah sehingga menyebabkan
terjadinya mutasi sel, sel yang mengalami mutasi tersebut dapat
berkembang menjadi sel displastik sehingga terjadi kelainan epitel yang
disebut displasia. Dimulai dari displasia ringan, displasia sedang,
displasia berat dan karsinoma in-situ dan kemudian berkembang menjadi
karsinoma invasif. Tingkat displasia dan karsinoma in-situ dikenal juga
sebagai tingkat pra-kanker. (Sjamsuhidajat,1997 dalam
Prawirohardjo,2010).
E. Manifestasi Klinis kanker servik menurut Dedeh Sri Rahayu tahun 2015

1. Keputihan, makin lama makin berbau busuk dan tidak sembuh-sembuh.


Terkadang bercampur darah.
2. Perdarahan kontak setelah senggama merupakan gejala servik 70-85%.
3. Perdarahan spontan
4. Perdarahan pada wanita menopause
5. Anemia
6. Nyeri
F. Penatalaksanaan
a) Irradiasi
b) Dosis
c) Komplikasi irradiasi
d) Operasi
e) Kombinasi Irradiasi dan pembedahan
f) Cytostatik
g) Vaksinasi
h) Komplikasi
ASUHAN KEPERAWATAN TEORI

A. Pengkajian
Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap
dan sistematis untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah
kesehatan dan keperawatan yang di hadapi pasien baik fisik,
mental, sosial maupun spiritual dapat ditentukan.tahap ini
mencakup tiga kegiatan,yaitu Pengumpulan Data, Analisis Data dan
Penentuan Masalah kesehatan serta keperawatan.
B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa Keperawatan adalah suatu pernyataan yang


menjelaskan respon manusia (status kesehatan atau resiko
perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana perawat
secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan
intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan,
menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah
(Carpenito,2000).
C. Intervensi Keperawatan

Merupakan pedoman tertulis untuk perawatan klien. Rencana


perawatan terorganisasi sehingga setiap perawat dapat dengan
cepat mengidentifikasi tindakan perawatan yang diberikan. Rencana
asuhan keperawatan yang di rumuskan dengan tepat memfasilitasi
konyinuitas asuhan perawatan dari satu perawat ke perawat lainnya.
Sebagai hasil, semua perawat mempunyai kesempatan untuk
memberikan asuhan yang berkualitas tinggi dan konsisten.
D. Implementasi Keperawatan

Merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan


yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai dimulai setelah rencana
tindakan disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu
klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu rencana
tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi masalah kesehatan klien.
E. Evaluasi

Perencanaan evaluasi memuat criteria keberhasilan proses dan


keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat
dengan jalan membandingkan antara proses dengan pedoman/rencana
proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat
dengan membandingkan antara tingkat kemandirian pasien dalam
kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan pasien dengan
tujuan yang telah di rumuskan sebelumnya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai