FASHAN
FASHAN BOBY
BOBY NURMAHDI
NURMAHDI
03311840000057
03311840000057
GNSS
(Global Navigation Satellite System)
GNSS
KOMPONE yang aktif dan 3 satelit cadangan (spare) dalam Medium Earth Orbit
(MEO) pada ketinggian 23.600 km. Satelit akan melakukan perjalanan
N GALILEO
sepanjang tiga orbit sirkular pada inklinasi 56°. Dengan waktu orbit 14
jam, konfigurasi dari konstelasi akan menjamin sekurang-kurangnya 10
satelit yang kelihatan akan memberikan informasi posisi dan waktu untuk
semua lokasi, termasuk daerah kutub. Wahana Satelit Galileo diharapkan
akan dapat bertahan selama 10 tahun.
2). Komponen Kontrol Bumi (Ground Segment)
Segmen angkasa akan diatur lewat dua stasiun kontrol yang dipilih di
KOMPONE suatu tempat di Eropa, yang didukung oleh 20 stasiun sensor Galileo
(GSS). Pertukaran data antara stasiun kontrol dan satelit akan dikerjakan
N GALILEO
melalui stasiun penghubung khusus. Sebanyak 15 stasiun penghubung
akan dipasang di sekitar permukaan bumi untuk memudahkan dalam hal
transfer data. Sebagai komponen kontrol bumi (ground segment), stasiun
kontrol akan bertanggungjawab memanajemen satelit, mengintegrasikan
sinyal, dan sinkronisasi jam atom pada satelit.
3). Komponen Pengguna (User Segment)
Segmen pengguna terdiri dari para pengguna satelit Galileo, baik di darat,
laut, udara, maupun di angkasa. Dalam hal ini alat penerima sinyal
KOMPONE Galileo diperlukan untuk menerima dan memproses sinyal -sinyal dari
satelit Galileo untuk digunakan dalam penentuan posisi, kecepatan dan
N GALILEO waktu. Komponen utama dari suatu receiver Galileo secara umum adalah
antena dengan pre-amplifier, bagian RF dengan pengidentifikasi sinyal
dan pemroses sinyal, pemroses mikro untuk pengontrolan receiver, data
sampling dan pemroses data ( solusi navigasi ), osilator presisi , catu
daya, unit perintah dan tampilan, dan memori serta perekam data.
ELEMEN KEPLERIAN
Elemen Keplerian pada Satelit Galileo, antara lain:
ORBIT SATELIT
Sumber Kesalahan:
• Kesaahan pada satelit : Kesalahan orbit (ephemeris) dan Kesalahan jam satelit
• Kesalahan pada data pengamatan: Ambiguitas fase dan cycle slips
• Kesalahan pada lingkungan sekitar satelit: Multipath dan imaging
• Kesalahan pada medium propagasi : Bias ionosfer dan bias troposfer
• Kesalahan pada recheiver GPS : Kesalahan jam recheiver, kesalahan antena, dan Derau recheiver
(noise)
Kesalahan Orbit
Dapat dihilangkan dengan penentuan posisi diferensial. Orbit presisi
dapat diperoleh di sekitar waktu riil via internet dari pusat layanan seperti
International GNSS Service (IGS).
FUNGSI pesawat terbang dan juga kapal yang sedang dalam perjalanan.
Pemanfaatan data posisi dan navigasi berbasis satelit sudah merambah
GALILEO berbagai bidang lingkup pekerjaan seperti pemetaan dan survei,
pemantauan lingkungan, pertanian, pengelolaan sumber daya alam,
peringatan bencana dan tanggap darurat, penerbangan, transportasi
serta penelitian tentang iklim dan studi ionosfer.
CAMP
Challenging Minisatellite Payload
mengawali era baru dalam
penelitian geospasial dan
memberikan kontribusi yang
sangat penting bagi
perkembangan geospasial
dalam beberapa dekade
terakhir.
• German Sattelite
• Launched July 15 2000 in Russia (Finished at 19
Sept 2010)
DESKRIPSI
• Used for
1. ATHMOSPHERIC N IONOSPHERIC RESEARCH
2. GEOSCIENTIFIC APPLICATION (GPS RADIO
OCCULATION)
• LEO (Low Earth Orbit) Sattelite
COMPONENT
•SPACE SEGMENT
• Magnetometer
• Accelerometer
• sensor bintang
• penerima GPS
• laser retro reflektor
• ion drift meter
COMPONENT
• GROUND SEGMENT
1. At GSOC (German Space
Operations Center) in
Oberpfaffenhofen,
Germany.
2. Data received at the DLR
Raw Data Center in
Neustrelitz
3. Data analyzed at the
CHAMP ISDC (Information
System and Data Center),
located at GFZ, Potsdam.
KEPLERIAN ELEMENT
a : 6,823.287 kilometres
e : 0.0007115
I : 87.18 degrees
Period : 93.55 minutes
W (longitude of ascending
node) :
124.21 degrees
w (argument of perigee) :
277.62 degrees
ERROR
ORBIT
• 10 tahun 2 bulan 4 hari beroperasi
• 58.277 orbit
• karakteristik orbit : dekat dengan kutub,
dekat dengan bumi, dan durasinya
panjang
• mengukur kekuatan gravitasi dengan sangat tepat
• dapat mengukur medan magnet bumi selama
periode lima tahun
• dapat mengukur kondisi spasial bumi, satelit ini
juga dapat membedakannya dalam kurun waktu
KEGUNAAN yang lama
• pengukuran okultasi radio onboard yang ada
CHAMP dalam pesawat ruang angkasa dan infrastruktur
yang dikembangkan di tanah
• penggunaan pra-operasional ruang angkasa-
dengan pengamatan GPS untuk penelitian
atmosfer dan ionosfer
• prediksi cuaca dan pemantauan cuaca di bumi
GRACE
Gravity Recovery And Climate
Experiment
Deskripsi
• Satelit GRACE (Gravity Recovery And Climate Experiment) yang diluncurkan pada tanggal 17 Maret 2002 oleh NASA,
merupakan satelit kembar (twin satellite) yang digunakan untuk penentuan medan gaya berat bumi secara global. GRACE
memiliki umur desain 5 tahun, namun ternyata dapat beroperasi selama 15 tahun.
• Ukuran dari satelit ini yaitu:
• Lebar satelit: 1942 mm
• Panjang satelit: 3123 mm
• Tinggi satelit: 720 mm
• Massa satelit: 487 kg untuk satu buah satelit
• Satelit GRACE yang berada di ketinggian awal 500 km diatas permukaan
bumi mendeteksi medan gaya berat bumi dengan cara memonitor perubahan
jarak yang terjadi antara 2 buah pasang satelit GRACE pada orbitnya. Kedua
satelit ini saling melaju pada lintasan orbit dengan jarak sekitar 220 km yang
Deskripsi terkoneksi oleh K-band microwave.
• Termasuk satelit LEO (Low Earth Orbit) karena ketinggiannya yang hanya
sekitar 500 km diatas permukaan bumi.
Komponen
Tampilan bawah
Tampilan atas
Tampilan dalam
Komponen
• K- band Ranging System (KBR): mengukur perubahan jarak antara dua buah satelit GRACE
(dengan tingkat ketelitian sampai 10µm) yang digunakan untuk mengukur nilai medan berat
bumi yang berubah-ubah.
• Ultra Stable Oscillator (USO): membangkitkan frekuensi yang digunakan pada K-band Ranging
System.
• SuperSTAR Accelorometer (ACC): untuk mengukur secara presisi percepatan non-gravitational
yang bekerja pada dua buah satelit GRACE.
• Star Camera Assembly (SCA): menentukan secara presisi dengan tepat kedua buah satelit
GRACE yang berorientasi dengan cara mengikuti posisi mereka relatif terhadap bintang.
• Coarse Earth and Sun Sensor (CES): digunakan untuk menjaga satelit GRACE beroperasi dalam
keadaan Safe Mode.
Komponen
• Center of Mass Trim Assembly (MTA): untuk mengukur secara tepat jarak antara kedua buah satelit GRACE
dengan pusat massanya dan juga percepatan selama terbang serta menyesuaikan badan satelit GRACE
dengan pusat massanya.
• Black-Jack GPS Receiver and Instrument Processing Unit (GPS): untuk mengukur perubahan jarak relatif
satelit GRACE terhadap konstelasi satelit GPS yang berhubungan langsung dengan efek bias atmosfer.
• Globalstar Silicon Solar Cell Arrays (GSA): sumber tenaga satelit dari matahari (Menyelimuti seluruh badan
bagian luar satelit GRACE) sekaligus sebagai pelindung bagian dalam komponen peralatan satelit GRACE.
• Three-axis Stabilized Attitude Control System: untuk mengkoreksi posisi keadaan orbit satelit GRACE yang
dilengkapi dengan star kamera dan sensor gyro dan juga sistem gas dingin nitrogen dengan kumparan
magnet.
• 1750-A Microprocessor for Flight Computer : untuk perhitungan keadaan satelit GRACE saat terbang dan
telemetry processing.
Mekanisme
• Teknik dari GRACE ini yaitu mendeteksi perubahan medan gaya berat bumi dengan cara memonitor perubahan jarak yang
terjadi antara pasangan dua satelit GRACE pada orbitnya yang diukur dengan menggunakan K-Band microwave Ranging
System yang sangat teliti.
• Penentuan posisi dan kecepatan satelit ditentukan dari sistem GPS yang ikut terpasang di kedua pasangan satelit GRACE.
Orbit Satelit
• Selama operasi normal, kedua satelit GRACE (GRACE-1 dan GRACE-2) dipisahkan oleh 220 km di sepanjang jalur
orbitnya. Saat satelit GRACE kembar mengelilingi bumi 15 kali sehari (berarti setiap 1,6 jam sehari), mereka
merasakan variasi kecil dalam tarikan gravitasi Bumi. Sistem ini mampu mengumpulkan cakupan global setiap 30
hari.
• Parameter orbital satelit GRACE:
Sistem referensi Geosentris
Sumbu semi-utama 6.873,5 km (4.271,0 mi)
Ketinggian Perigee 483 km (300 mi)
Ketinggian puncak 508 km (316 mi)
Kemiringan/Kecenderungan 89.0 °
Error pada Satelit
KOMPONEN
atomik di satelit), dan memancarkan sinyal dan informasi
secara kontinyu ke pesawat penerima (receiver) dari
pengguna.
Sinyal yang dikirimkan oleh satelit akan digunakan untuk menghitung waktu
perjalanan (travel time). Waktu perjalanan ini sering juga disebut sebagai Time of
Arrival (TOA). Sesuai dengan prinsip fisika, bahwa untuk mengukur jarak dapat
diperoleh dari waktu dikalikan dengan cepat rambat sinyal. Setiap sinyal yang
dikirimkan oleh satelit akan juga berisi informasi yang sangat detail, seperti orbit
satelit, waktu, dan hambatan di atmosfer.
Untuk dapat menentukan posisi dari sebuah objek secara dua dimensi (jarak),
dibutuhkan minimal tiga buah satelit. Empat buah satelit akan dibutuhkan agar
didapatkan lokasi ketinggian (secara tiga dimensi). Setiap satelit akan memancarkan
sinyal yang akan diterima oleh Beidou receiver. Sinyal ini akan dibutuhkan untuk
menghitung jarak dari masing-masing satelit ke Beidou receiver. Dari jarak tersebut,
akan diperoleh jari-jari lingkaran jangkauan setiap satelit. Lewat perhitungan
matematika yang cukup rumit, interseksi (perpotongan) setiap lingkaran jangkauan
satelit tadi akan dapat digunakan untuk menentukan lokasi di permukaan bumi.
AKURASI SATELIT BEIDOU
GLONASS Constellation 21 satelit (+3 cadangan aktif) pada ketinggian 19.100 km, satelit
mendistribusikan lebih dari 3 orbital pesawat (8 satelit per pesawat) yang letak
kemiringan terhadap ekuator adalah 64,8 °. satelit pada ketinggian 19.100 km, periode
revolusi dari satelit adalah 11h16. Pelengkap Sistem GLONASS memerlukan 24 satelit
fungsional. Pada tahun 2009, 17 satelit yang telah beroperasi dan 10 satelit tambahan
yang harus diluncurkan.
· Jumlah satelit : 31 (2 dalam perawatan, 1 uji coba)
· Terdiri atas : 24 satelit memastikan navigasi, 3 cadangan, 1 dalam persiapan
· Inklinasi : 64,8°
· Ketinggian : ± 19.130 km
•Orbit Bumi menengah atau Medium Earth orbit (MEO), kadang-kadang
disebut orbit melingkar antara atau intermediate circular orbit (ICO),
adalah sebuah wilayah ruang di sekitar Bumi di atas orbit Bumi rendah
(ketinggian 2.000 kilometer (1.243 mil)) dan di bawah orbit
geostasioner (ketinggian 35.786 kilometer (22.236 mil)).
• Yang paling umum digunakan untuk satelit di
wilayah ini adalah untuk navigasi, komunikasi,
DISTRIBUSI dan ilmu geodesi/ lingkungan ruang angkasa.
Ketinggian yang paling umum adalah sekitar
DAN PERIODE 20.200 kilometer (12.552 mil)), yang
menghasilkan periode orbit 12 jam. Glonass
ORBIT SATELIT (dengan ketinggian 19.100 kilometer (11.868
mil) ). satelit komunikasi yang menutupi Kutub
GLONASS (2) Utara dan Selatan juga dimasukkan ke dalam MEO
• Periode orbit satelit MEO berkisar dari sekitar 2
sampai hampir 24 jam.
Elemen Kepelearian
Bingkai Referensi GLONASS
• Sumbu X diarahkan ke titik perpotongan bidang ekuatorial Bumi dan meridian nol yang ditetapkan
oleh Bureau International de l'Heure (BIH).
System
• Memudahkan koordinasi dan komunikasi dengan
armada / awak lapangan.
• Memudahkan analisa dan evaluasi operasional dengan
otomatisasi laporan.
• Memantau dan melacak aset, personil atau anggota
keluarga seperti anak dan lansia (Personal/Portable
Tracker).
Kesalahan orbit (ephemeris) dan
Kesalahan jam satelit
• LIDAR (Light Detection and Ranging) adalah sebuah teknologi sensor jarak jauh dengan
menggunakan properti cahaya yang tersebar untuk menemukan jarak dan informasi suatu obyek
dari target yang dituju. Metode untuk menentukan jarak suatu obyek adalah dengan menggunakan
pulsa laser.
• Prinsip kerja LiDAR sebenarnya sangat sederhana, yaitu LiDAR menghitung jarak dengan
memindahkan cahaya dari pemancar laser ke permukaan, lalu menghitung berapa lama sinar laser
untuk kembali ke reseptor.
• Untuk menghitung jarak, LIDAR menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
d = Jarak antara sensor dan objek yang diukur (m)
c = Kecepatan cahaya
t = waktu tempuh sinyal (s)
1. Laser
Jenis laser pada LiDAR untuk mapping udara, umumnya
menggunakan YAG laser dengan panjang gelombang 1064 nm atau
532 nm (bathymetric meter).
2. Pemindai dan Optik
Kecepatan pencitraan gambar yang dapat dihasilkan tergantung
pada kecepatan pindai objek dari suatu sistem LiDAR. Berbagai
macam mode pemindaian tersedia untuk berbagai keperluan,
seperti azimuth & elevation, dual oscillating plane mirrors, dual axis
Komponen scanner dan polygonal mirrors. Jenis perangkat optik menentukan
resolusi dan jangkauan yang dapat dipindai oleh sistem LiDAR.
Satelit Lidar 3. Photo Detector dan Receiver
Ada dua macam photo detector yang umum digunakan pada
sistem LiDAR, yaitu photodioda dan photomultipliers.
4. Navigasi dan Sistem Pemetaan
GPS umumnya digunakan untuk menentukan informasi
koordinat geografis, sedangkan sensor Inertia Measurement Unit
(IMU) digunakan untuk menentukan orientasi. Kombinasi kedua
data dari perangkat tersebut digunakan sebagai metode
penerjemahan data sensor ke static points yang kemudian diolah
lebih lanjut untuk aplikasi ke berbagai sistem
Mekanisme
• Satelit LiDAR termasuk dari satelit inderaja, oleh karena itu satelit LiDAR
termasuk LEO (Low Earth Orbit), merupakan satelit yang mempunyai
ketinggian 320 – 800 km di atas permukaan bumi.
• Satelit pada orbit ini akan bergerak sekitar 28163 km/jam. Satelit pada
orbit ini dapat menyeselaikan satu putaran mengeliling bumi antara 30
menit hingga 1 jam. Satelit pada low orbit hanya dapa terlihat oleh station
bumi sekitar 10 menit.
Error pada Satelit LiDAR
• Ketelitian dari koordinat 3D tergantung dari banyak faktor. Faktor utama dari akurasi adalah:
(a) jarak
(b) posisi dari sinar laser
(c) arah dari sinar laser
• Untuk perhitungan kesalahan pada data satelit LiDAR, dapat digunakan beberapa metode,
diantaranya:
(a) RMSE
(b) FVA
(c) SVA
(d) CVA
• PERTANIAN DAN PERKEBUNAN, membuat peta topologi dari
ladang dan mengungkapkan kelerengan dan paparan sinar matahari
dari tanah pertanian.
• ARKEOLOGI, digunakan untuk membantu dalam perencanaan
survey lapangan, pemetaan fitur bawah kanopi hutan, dan
memberikan gambaran luas-detail, dan lain-lain.
• BIOLOGI DAN KONSERVASI, digunakan untuk mengetahui
Lidar topografi halus seperti teras sungai dan tepi saluran sungai,
mengukur elevasi permukaan tanah di bawah kanopi vegetasi,
menghasilkan turunan spasial elevasi, dan mendeteksi perubahan
elevasi pada suatu permukaan bumi.
• TRANSPORTASI, dapat digunakan dalam sistem Adaptive Cruise
Control (ACC) untuk mobil
• MILITER, digunakan untuk militer memberikan citra resolusi yang
lebih tinggi dalam mengidentifikasi target musuh, seperti tank.
SAR
Deskripsi
Orbit satelit SAR berada di Karakteristik LEO : Periode orbit satelit SAR ±100
orbit LEO menit.
Tinggi orbit: 200 – 3000 km, di atas
permukaan bumi
Periode Orbit: 1.5 jam
Kecepatan putar: 27.000 km/jam
Delay Time: 10 ms ( Waktu perambatan
gelombang dari stasiun bumi ke satelit dan
kembali lagi ke stasiun bumi
Orbit SAR
ERS Satelit
Satelit TerraSAR-X
Elemen Keplerian
• Correlator
Elemen Keplerian