Anda di halaman 1dari 14

POPULASI BAKTERI NORMAL DAN BAKTERI

KITINOLITIK PADA SALURAN PENCERNAAN


LOBSTER PASIR (Panulirus homarus L.)
YANG DIBERI KITOSAN

Kelompok 6
Reguler Pagi A

Fitria Perdana Yudha (A 181 016)


Indri Febryanti (A 181 019)
Ria Tamalia (A 181 034)
Siti zahra S (A 181 041)
Siti nurdiani a (A 181 039)
Windy citra wulandari (A 181 046)
Jems otniel ( A 193 001)
Pendahuluan
Bakteri normal adalah mikroorganisme yang menempati suatu daerah tanpa
menimbulkan penyakit pada inang yang ditempati. Tempat paling umum dijumpai bakteri
normal adalah tempat yang terpapar dengan dunia luar yaitu kulit, mata, mulut, saluran
pernafasan atas, saluran pencernaan dan saluran urogenital. Kesehatan inang juga
berpengaruh terhadap pemberian pakan karena mampu meningkatkan bakteri normal pada
saluran pencernaan. Selain itu pakan sangat penting untuk menunjang kelangsungan hidup
inang.

Kitosan menjadi prebiotik alami yang diberikan bersamaan dengan pakan kombinasi
pada lobster hijau pasir (Panulirus homarus). Kitosan memiliki gugus aktif yang akan berikatan
dengan mikroba sehingga kitosan mampu menghambat pertumbuhan mikroba. Saat ini,
kitosan telah diproduksi secara industri di negara-negara maju terutama Jepang dan
Amerika Serikat dan mengalami peningkatan yang cukup tajam. Produksi kitosan ini, dapat
mengurangi jumlah limbah cangkang udang atau cangkang crustacea lainnya yang jumlahnya
sangat melimpah di alam dan dapat menjadikannya salah satu sumber daya alam alternatif
.
untuk limbah cangkang.
Penambahan kitosan pada pakan akan berpengaruh terhadap
bakteribakteri kitinolitik saluran pencernaan lobster. Bakteri kitinolitik
merupakan kelompok bakteri yang mampu menghasilkan enzim kitinase
untuk menguraikan zat kitin. enzim kitinase yang dihasilkan oleh bakteri
kitinolitik berasal dari proses daur ulang kitin. Bakteri kitinolitik juga dapat
mengubah kitin menjadi bahan organik sehingga dapat digunakan sebagai
sumber nitrogen dan karbon.
BAHAN DAN METODE

Pemeliharaan
Persiapan Pembuatan Benih
Hewan Uji Pakan Lobster

Pemeliharaan lobster
Lobster yang digunakan Pakan terdiri atas 70 pasir (Panulirus
adalah lobster pasir % pakan alami udang homarus L.) dilakukan
(Panulirus homarus L.) putih dan 30 % pakan selama 43 hari dan
Lobster diaklimatisasi alami tambahan, yang diberikan pakan
selama 10 hari sebelum
berupa Gracilaria sp. berupa pellet sesuai
digunakan untuk penelitian.
Selama proses ini, lobster dan Diadema sp perlakuan. Pakan
diberi pakan yang tidak diberikan 3 kali sehari
ditambahkan kitosan sebesar 15 %/hari
dari biomassa
Pembuatan Media Pengambilan Isi
Pembuatan kitin Pertumbuhan Saluran Pencernaan
Bakteri Lobster
 organ pencernaan
Cangkang rajungan  Media PCA
digerus lalu ditimbang
yang diperoleh dicuci  Media agar kitin
sebanyak ±0,5 g (1-2
hingga bersih dan
ekor lobster)
dikeringkan dibawah
 diencerkan dengan 4,5
sinar matahari selama
mL air laut steril
satu hari. Cangkang
 dihomogenkan dengan
kering kemudian
vortex untuk
digiling hingga
mendapatkan lar. sampel
menjadi serbuk halus.
dengan konsentrasi 10-2
cfu/ml.

Isolasi bakteri

Pengenceran Sampel  inkubasi suhu


Isolasi Bakteri
35 0C selama
 Larutan  Larutan 48 jam
pengenceran 10-2 pengenceran 10-6  Koloni bakteri
cfu/ml dicuplik cfu/ml, 10-7 cfu/ml, yang tumbuh
sebanyak 1 mL dan dan 10-8 cfu/ml pada media
dilarutkan kedalam diambil sebanyak PCA diisolasi
air laut steril 0,1 ml ke media kitin
membentuk larutan  isolasi pada media agar dengan
seri pengenceran PCA dgn teknik metode gores
10-3 cfu/ml sebar secara duplo  inkubasi pada
 Larutan divortex ad untuk setiap suhu 35 0C
homogen pengenceran selama 24 jam
 Dihitung
Perhitungan Total Bakteri

Analisis TPC koloni bakteri mulai


Penghitungan Total dihitung dengan
Bakteri menggunakan media
Plate Count Agar menggunakan
menggunakan jarum penunjuk
metode Total Plate (PCA) dengan
menanam 0,1 ml sambil melihat
Count (TPC) yang jumlah pada layar
merupakan metode sampel dari
pengenceran ke dalam hitung. Perhitungan
pendugaan jumlah jumlah koloni dari
mikroorganisme cawan petri, kemudian
diinkubasi selama 48 30-300 koloni
secara keseluruhan menggunakan
dari suatu bahan. jam pada suhu 350 C
rumus
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑎𝑘𝑡𝑒𝑟𝑖
 
= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 𝐵𝑎𝑘𝑡𝑒𝑟𝑖 𝑥

Rumus perhitungan koloni


HASIL

01 02 03
PEMBAHASAN

Rendemen yang dihasilkan sebesar 14%, hal ini


dipengaruhi oleh tahan isolasi kitin. Pada
penelitian ini tahapan isolasi deproteinasi-
demineralisasi sedangkan pada penelitian lain
dimulai dari demineralisasi-deproteinasi
sehingga hasilnya lebih banyak yaitu 36,76%.
Hal ini disebabkan karena mineral membentuk
shield (pelindung) yang keras pada kulit udang,
sehingga dengan menghilangkan mineral
terlebih dahulu akan mempermudah proses
penghilangan protein sehingga % rendemen
kitin lebih besar.
Koloni-koloni yang tumbuh membuktikan mikroorganisme mampu
mendegradasi kitin. Mikroorganisme ini disebut bakteri kitinolitik.
Koloni ini merupakan bakteri yang berasal dari tubuh lobster pasir
dan stimulasi dari pemberian kitosan pada pakan.

Mikroorganisme kitinolitik adalah mikroorganisme yang memiliki


aktivitas kitinolitik yaitu dapat mendegradasi kitin menggunakan
enzim kitinase .

Kitinolitik merupakan proses degradasi biomassa kitin yang


dilakukan oleh kerja sel mikroba. Mikroba yang menghasilkan
kitinase adalah suatu enzim yang mampu menghidrolisis
makromolekul kitin yang terdapat di lingkungan tumbuh.
Koloni bakteri yang terbentuk berwarna putih susu, putih dan putih
kekuningan. Dari hasil yang didapatkan membuktikan bahwa variasi
kitosan yang diberikan pada pakan lobster pasir tidak mampu
memicu bertambah banyaknya populasi bakteri kitinolitik pada
saluran pencernaan lobster pasir berdasarkan variasi kitosan yang
diberikan.
kesimpulan

Perlakuan variasi berat kitosan per kg


pakan tidak memberikan pengaruh
berbeda nyata (p>0.05) terhadap populasi
bakteri kitinolitik pada saluran pencernaan
lobster pasir (Panulirus Homarus L.)

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik.
THANK YOU
STAY SAFE AND STAY HEALTHY

Anda mungkin juga menyukai